Berapa lama anosmia pada covid sembuh

Liputan6.com, Jakarta - Anosmia atau kehilangan daya penciuman merupakan salah satu gejala yang hinggap pada pasien COVID-19.

Namun, perlu diketahui juga bahwa anosmia tidak melulu berkaitan dengan COVID-19 yang disebabkan Virus Corona.

Anosmia pada pasien COVID-19 biasanya terjadi tanpa disertai dengan sumbatan. Selain itu, hilangnya daya penciuman juga dapat disebabkan flu, cidera kepala, rinosinusistis, rhinitis, alergi, serta gangguan lain yang berhubungan dengan saraf penciuman, tapi tidak separah pada kondisi ketika terpapar virus Corona. 

Pusat Pengendalian Penyakit di Amerika Serikat (CDC) dan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mulai memasukan anosmia sebagai salah satu gejala COVID-19 pada April 2020. CDC bahkan menyebut anosmia sebagai the key marker.

Perlu digarisbawahi bahwa anosmia bukan diagnosis yang memastikan seseorang pasti terpapar virus Corona atau SARS-CoV-2. Guna memastikannya harus ditegakkan melalui tes usap atau swab test PCR.

Anosmia pada pasien COVID-19 dapat timbul karena rusaknya sel-sel penyangga saraf penciuman, serta sel-sel saraf itu sendiri.

Seiring dengan sembuhnya pasien dari paparan virus Corona, indera penciuman juga akan berangsur membaik dalam kurun 10 sampai 14 hari. Ini pun sangat terkait dengan respons tubuh masing-masing pasien.

Beberapa ciri-ciri anosmia pada pasien COVID-19:

1. Gejala lebih khas dibanding batuk, demam, nyeri kepala, dan diare.

2. Waktu penyembuhan antara tujuh hingga delapan hari. Namun, pada kondisi Persisten Anosmia, diperkirakan sembuh dalam 30 hari (durasi lebih lama pada penderita usia dewasa 20 hingga 39).

3. Regresi Epitel Olkaftorius berkisar antara enam hingga delapan minggu.

Scroll down untuk melanjutkan membaca



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Salah satu gejala Covid-19 adalah seseorang mengalami anosmia. Anosmia adalah kondisi saat hidung tidak bisa mencium bau atau indra penciuman tidak berfungsi.  Selain itu, penyebab anosmia lainnya bisa berasal dari masalah kesehatan seperti flu, sinusitis, efek samping sejumlah obat, stroke, sampai tumor. Hidung tidak bisa mencium bau dapat mengurangi kualitas hidup. Pasalnya, orang jadi kehilangan selera makan saat anosmia. Tak hanya itu, terkadang penderitanya bisa sampai depresi.  Sebelum mengulas apakah anosmia bisa sembuh sendiri, simak penjelasan bagaimana orang bisa mengalami anosmia. 

Bagaimana orang bisa mengalami anosmia? 

Melansir Cleveland Clinic, penyebab anosmia yang utama yakni berasal dari infeksi virus seperti flu sampai Covid-19. Hidung tidak bisa mencium bau biasanya muncul dari hidung tersumbat atau peradangan pada hidung. Peradangan tersebut membuat saluran pernapasan bengkak dan menghambat kinerja reseptor bau di hidung.  Baca Juga: Bawang Putih Bisa Menyembuhkan Anosmia Akibat Covid-19 Biasanya, anosmia muncul saat awal infeksi virus seperti flu dan Covid-19. Satu penelitian menyebutkan, penderita Covid-19 yang mengalami anosmia cenderung memiliki gejala yang lebih ringan ketimbang penderita tanpa gangguan indra penciuman. 

Apakah anosmia bisa sembuh sendiri? 

Melansir Michigan Medicine, anosmia terkadang bisa sembuh sendiri tanpa terapi khusus setelah kondisi penyakitnya membaik. Anosmia umumnya sembuh dalam hitungan hari sampai bulan, tergantung kondisi akar penyebab hidung tidak bisa mencium bau. Menurut salah satu studi, sebagian besar pasien Covid-19 akan sembuh dari anosmia kurang dari satu bulan.  Namun, untuk anosmia terkait cedera saraf karena kecelakaan, stroke, atau polip hidung, anosmia umumnya baru bisa sembuh setelah dioperasi.  Baca Juga: Sesuai tingkatan gejala, ini perawatan yang tepat bagi pasien positif Covid-19 Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

Berapa lama anosmia pada covid sembuh



KONTAN.CO.ID - Jakarta. Anosmia adalah salah satu gejala positif Covid-19 yang dialami banyak orang. Setelah sembuh dari Covid-19, anosmia bisa sembuh dengan sendiri. Namun, berapa lama anosmia bisa sembuh? Anosmia adalah kehilangan penciuman sementara. Gejala neurologis ini merupakan salah satu gejala yang dilaporkan oleh pasien Covid-19. Faktanya, menurut Healthline, sejumlah penelitian menemukan bahwa anosmia adalah salah satu indikator Covid-19 terkuat dibandingkan dengan gejala lain, seperti demam dan batuk. Bahkan pada kasus ringan sekalipun, beberapa pasien Covid-19 melaporkan dirinya mengalami anosmia atau tidak bisa mencium bau dan merasakan gangguan pada indera perasa. Berapa lama anosmia Covid-19 bisa sembuh? Meski terdengar sepele, namun anosmia atau kehilangan penciuman bisa mengurangi kualitas hidup seseorang. Kondisi ini juga bisa menyebabkan seseorang dengan anosmia berisiko mengalami masalah lain. Misalnya, bayangkan tidak bisa mencium gas yang bocor di rumah atau tidak bisa mengecap makanan. Padahal, spesialis penyakit dalam dan penyakit menular dari New York-Presbyterian Medical Group Westchester, Dr David Goldberg mengatakan, indera penciuman dan perasa sangat berkaitan. "Bau berkontribusi besar terhadap rasa. Jika kita kehilangan kemampuan pada indra penciuman, kita akan kehilangan indra perasa juga. Keduanya benar-benar tidak terpisahkan," kata dia. Baca juga: Covid-19 melonjak lagi, ini cara sembuhkan penciuman yang hilang karena corona Lalu, berapa lama anosmia bisa sembuh? Dokter Spesialis Telinga, Hidung, dan Tenggorokan - Bedah Kepala & Leher dari RS Akademik UGM, Dr Mahatma Sotya Bawono, MSc, SpTHT-KL mengatakan sudah menangani banyak kasus anosmia termasuk yang belum pulih hingga lebih dari dua bulan. "Ada pasien saya yang belum juga pulih sejak terpapar Covid-19," katanya, seperti dikutip laman ugm.ac.id. Sementara itu, sebuah penelitian terbaru yang dipresentasikan oleh American Academy of Neurology menemukan bahwa banyak orang yang pulih dari Covid-19 masih merasakan anosmia hingga lima bulan kemudian. Editor: Adi Wikanto

Berapa lama anosmia pada covid sembuh

Presi Minggu, 22 Agustus 2021 | 17:19 WIB

Berapa lama anosmia pada covid sembuh

Ilustrasi Berapa Lama Anosmia Bisa Sembuh (Grid Health)

NOVA.id - Banyak orang yang mengalami kondisi anosmia saat terjangkit covid-19.

Anosmia merupakan kondisi di mana hidung kita kehilangan penciuman atau tidak bisa merasakan bau.

Pada kasus covid-19, pasien gejala ringan juga mengalami kondisi kehilangan indera perasa, selain anosmia.

Baca Juga: Alami Anosmia? Hindari 3 Makanan Ini, Pencinta Gorengan Wajib Tahu!

Saat mengalami anosmia, kita mungkin bertanya-tanya berapa lama anosmia bisa sembuh?

Dikutip dari Kompas.com, anosmia yang muncul karena infeksi covid-19 bisa hilang dengan sendirinya seiring kesembuhan pasien.

Meski begitu, belum ada ukuran waktu yang pasti untuk pasien bisa dinyatakan sembuh dari anosmia.

Baca Juga: Waspada! Kenali Penyebab Alami Anosmia Setelah Vaksin, Bisa Jadi OTG


Page 2


Page 3

Berapa lama anosmia pada covid sembuh

Grid Health

Ilustrasi Berapa Lama Anosmia Bisa Sembuh

NOVA.id - Banyak orang yang mengalami kondisi anosmia saat terjangkit covid-19.

Anosmia merupakan kondisi di mana hidung kita kehilangan penciuman atau tidak bisa merasakan bau.

Pada kasus covid-19, pasien gejala ringan juga mengalami kondisi kehilangan indera perasa, selain anosmia.

Baca Juga: Alami Anosmia? Hindari 3 Makanan Ini, Pencinta Gorengan Wajib Tahu!

Saat mengalami anosmia, kita mungkin bertanya-tanya berapa lama anosmia bisa sembuh?

Dikutip dari Kompas.com, anosmia yang muncul karena infeksi covid-19 bisa hilang dengan sendirinya seiring kesembuhan pasien.

Meski begitu, belum ada ukuran waktu yang pasti untuk pasien bisa dinyatakan sembuh dari anosmia.

Baca Juga: Waspada! Kenali Penyebab Alami Anosmia Setelah Vaksin, Bisa Jadi OTG

Berita yang lebih lengkap dan dalam ada di Tabloid NOVA. Belinya enggak repot, kok.

Sahabat NOVA bisa pilih langganan di Grid Store, atau baca versi elektroniknya (e-magz) di Gramedia.com, MyEdisi, atau Majalah.id.