Berapa lama di rumah sakit setelah melahirkan

Rata-rata wanita akan tinggal di rumah sakit tiga hingga empat hari setelah menjalani

REPUBLIKA.CO.ID, ADELAIDE -- Sebuah rumah sakit di Adelaide, Australia mencoba mengirimkan ibu yang baru saja bersalin 24 jam setelah operasi caesar. Ini mungkin tampak tak masuk akal.

Peneliti dari Universitas Adelaide dan Lyell McEwin Hospital melakukan uji coba the Enhanced Recovery Elective Caesarean program (EREC) terkait dampak membolehkan pulang terlalu cepat pasien caesar. Rata-rata wanita akan tinggal di rumah sakit tiga hingga empat hari setelah menjalani operasi caesar, namun EREC membolehkan pulang 24-30 jam setelah melahirkan.

Percobaan ini terbukti berhasil dan berpotensi mengurangi biaya rawat inap di rumah sakit, sehingga meringankan beban kesehatan masyarakat. Hasil penelitian ini jelas masih menjadi argumen, di mana sebagian wanita lebih suka memulihkan diri pascapersalinan di rumah, namun di sisi lain caesar adalah operasi besar yang harus dipantau intensif.

Dunia belum berhenti berputar, namun itu bisa terjadi jika ibu yang berisiko tetap keluar dari rumah sakit dalam waktu singkat. Di rumah sakit ada perawat, dokter, dan bidang yang memantau berkala kondisi mereka. Ada tongkat khusus penopang tubuh, dan dipan tempat tidur yang bisa disetel otomatis. Melakukan hal-hal sederhana faktanya sangat sulit ketika perut Anda baru saja dibelah.

Rumah sakit bisa menyediakan segala fasilitas penopang, berbeda dengan rumah Anda. Ketika Anda memutuskan pulang lebih cepat, Anda akan kehilangan fasilitas tersebut, sementara dalam waktu bersamaan Anda bergerak terlalu cepat, sembari merawat bayi.

Dilansir dari Essential Baby, Jumat (14/12), di rumah sakit setidaknya Anda menerima perawatan yang dibutuhkan. Anda bisa sedikit beristirahat sambil mengenal bayi Anda yang baru lahir. Saat pulang sesuai waktu ditentukan, Anda lebih siap menghadapi gempuran malam-malam tanpa tidur dengan bayi baru.

Merawat bayi yang baru lahir perlu kerja keras. Keluar dari rumah sakit secara prematur memerlukan pertimbangan mendalam. Melahirkan bukan kompetisi. Menjadi orang pertama yang meninggalkan rumah sakit juga bukan sebuah kebanggaan. Semua memerlukan pemikiran dan pertimbangan mendalam.

“Melahirkan normal adalah istilah untuk menyebutkan persalinan melalui vagina. Persalinan jenis ini nyatanya memiliki sedikit perbedaan dengan persalinan melalui operasi caesar karena vagina pasti mengalami luka dan perlu dirawat dengan benar. Perawatan juga termasuk banyak hal, seperti perawatan kesehatan mental, menjaga asupan makan, dan pemeriksaan dokter.”

Halodoc, Jakarta - Ada dua jenis persalinan yang sudah dikenal, yaitu persalinan melalui vagina dan persalinan melalui operasi caesar. Persalinan vagina atau biasa disebut juga dengan persalinan normal dilakukan secara alami tanpa proses operasi. Sementara itu persalinan caesar adalah kelahiran dengan prosedur operasi pada bagian bawah perut yang dilakukan untuk menolong bayi yang sulit dilahirkan secara normal. Namun perlu diingat, melalui vagina atau operasi, dua metode ini adalah persalinan yang normal untuk dilakukan.

Jika ibu dinilai mampu untuk melakukan persalinan melalui vagina atau persalinan normal, maka ada beberapa tahap yang akan ibu lalui. Mulai dari tahap pembukaan jalan lahir, pengeluaran bayi, pengeluaran plasenta, dan observasi atau pemantauan kondisi ibu selama dua jam setelah plasenta keluar. 

Baca juga:  Yang Harus Diketahui Jika Melakukan Persalinan Normal

Perawatan Usai Persalinan Normal

Untuk persalinan melalui vagina atau melahirkan normal, berikut ini adalah perawatan yang perlu dilakukan:

Istirahat

Fase persalinan adalah proses yang panjang. Itu sebabnya, setelah proses persalinan selesai, ibu perlu beristirahat untuk menghindari kelelahan yang berlebihan. Ibu bisa mencuri waktu untuk beristirahat saat anak tidur. Dekatkan posisi tempat tidur anak dengan kasur ibu agar memudahkan proses menyusui. Jangan lupa juga untuk berbagi tugas dengan suami agar ibu tidak kewalahan dalam mengurus rumah tangga dan bayi baru lahir. 

Jaga Asupan Makan

Hal penting yang perlu dijaga setelah melahirkan adalah asupan makan. Sebab setelah melahirkan, ibu membutuhkan nutrisi yang tepat untuk menunjang proses menyusui dan mendukung tumbuh kembang bayi. Berikut adalah rekomendasi asupan makanan bagi ibu menyusui sesuai Angka Kecukupan Gizi (AKG) 2013:

  • Protein = 76-77 gram per hari.
  • Karbohidrat = 65 gram per hari (6 bulan pertama menyusui).
  • Lemak tak jenuh = 71-86 gram per hari (6 bulan pertama menyusui) dan 73-88 gram per hari (6 bulan kedua menyusui). Kebutuhan ini akan menurun sesuai usia ibu.
  • Zat besi = 32 mg per hari (6 bulan pertama menyusui) dan 34 mg (6 bulan kedua menyusui).
  • Kalium = 1200-1300 mg per hari (kebutuhannya menurun sesuai usia)
  • Vitamin C = 100 mg per hari.
  • Vitamin E = 19 mg per hari.
  • Kalium = 500 mg per hari.

Baca juga: Pembukaan Lengkap Saat Melahirkan, Ketahui Lebar Jalan Lahir Bayi

Perawatan Vagina

Setelah melahirkan, vagina akan mengalami luka dan butuh waktu untuk bisa pulih. Oleh karena itu, ibu perlu memberikan perawatan khusus untuk vagina setelah melahirkan. Perawatan tersebut meliputi: 

  • Menjaga vagina agar tetap bersih dan kering.
  • Menggunakan pembalut untuk mengatasi perdarahan setelah persalinan.
  • Membasuh vagina dari depan ke belakang untuk mencegah infeksi setelah melahirkan.
  • Melarutkan losion antiseptik dalam air dan basuh pada vagina atau tuangkan di atas jahitan untuk mencegah infeksi setelah melahirkan.

Jika ibu merasakan sakit yang tak biasa, seperti vagina bengkak dan ada cairan berbau, ibu perlu segera bicara pada dokter. Sebab bisa jadi, ini adalah tanda terjadinya infeksi. Ibu juga bisa bicara dengan dokter di Halodoc untuk mendapatkan solusi yang tepat. Yuk, download aplikasi Halodoc sekarang juga!

Aktivitas Fisik 

Jika dilakukan secara rutin, aktivitas fisik atau olahraga bisa membantu mempercepat pemulihan bentuk tubuh setelah melahirkan. Ibu bisa melakukannya secara bertahap, mulai dari jalan santai selama 20 hingga 30 menit setiap hari.

Setelah ibu merasa cukup siap, ibu bisa mulai untuk melakukan olahraga yang lebih berat seperti latihan otot dasar panggul dan perut. Tentunya, kemampuan olahraga bergantung pada kondisi dan kesanggupan ibu. Selama ibu merasa mampu, ibu boleh-boleh saja berolahraga. Namun jika ibu ragu, ibu bisa bicara dulu ke dokter sebelum berolahraga.

Kesehatan Mental 

Setelah melahirkan, ibu mungkin saja mengalami perubahan emosional. Itu sebabnya, beberapa ibu mengalami baby blues, yaitu kondisi gangguan suasana hati setelah melahirkan yang dapat memengaruhi kemampuan ibu dalam merawat bayi dan mengganggu waktu tidur. Kondisi ini tentu tidak boleh diabaikan. Ibu harus segera bicara pada dokter apabila setelah melahirkan ibu mengalami perasaan sedih berkepanjangan atau lebih dari 2 minggu.

Baca juga: Kelelahan Mengasuh Bayi Picu Baby Blues Syndrome, Ini Faktanya!

Pemeriksaan Dokter

American College of Obstetricians and Gynecologists merekomendasikan bahwa perawatan pasca persalinan menjadi proses yang berkelanjutan dan bukan satu kunjungan setelah melahirkan. Lakukan kontak dengan dokter dalam tiga minggu pertama setelah melahirkan. Dalam waktu 12 minggu setelah melahirkan, temui dokter juga untuk evaluasi pasca persalinan yang komprehensif.

Selama janji temu ini, dokter akan memeriksa suasana hati dan kesejahteraan emosional, mendiskusikan kontrasepsi dan jarak kelahiran, meninjau informasi tentang perawatan dan pemberian makan bayi, membicarakan kebiasaan tidur dan masalah yang berkaitan dengan kelelahan, dan melakukan pemeriksaan fisik. Ini mungkin termasuk pemeriksaan perut, vagina, leher rahim, dan rahim untuk memastikan ibu sembuh dengan baik.

Ini adalah waktu yang tepat untuk membicarakan segala kekhawatiran yang mungkin ibu miliki, termasuk melanjutkan aktivitas seksual dan bagaimana ibu menyesuaikan diri dengan kehidupan dengan bayi baru.

Kapan Boleh Melakukan Diet Setelah Melahirkan?

Pasca persalinan, tubuh ibu harus benar-benar pulih sebelum menjalani diet. Melansir dari Baby Centre, setidaknya ibu harus menunggu sampai enam minggu sebelum mencoba menurunkan berat badan. Bagi ibu yang menyusui disarankan untuk menunggu sampai bayi berusia minimal 2 bulan sebelum mencoba menurunkan berat badan. Hindari melakukan diet terlalu cepat setelah melahirkan.

Memulai diet terlalu cepat setelah melahirkan dapat menunda pemulihan dan membuat ibu merasa lebih lelah. Pasalnya, ibu harus mengumpulkan semua energi untuk menyesuaikan diri dengan kehidupan dengan Si Kecil yang baru lahir ke dunia. Selain itu, diet memengaruhi pasokan ASI pada ibu yang menyusui. 

Itulah yang perlu ibu ketahui perihal yang harus diperhatikan setelah melahirkan normal. Pastikan tubuh ibu benar-benar pulih sebelum melakukan aktivitas yang berat. 

Berapa lama di rumah sakit setelah melahirkan

Referensi:Mayo Clinic. Diakses pada 2021. Postpartum Care: What to Expect After a Vaginal Birth.Healthgrades. Diakses pada 2021. 9 Tips for Recovering from a Vaginal Delivery.Web MD. Diakses pada 2021. Vaginal Delivery Recovery: How To Avoid Postpartum Issues. Baby Centre. Diakses pada 2019. Diet for healthy post-baby weight loss.

Berapa hari di rumah sakit setelah melahirkan normal?

Jawaban atas pertanyaan tersebut tergantung pada apakah Moms melahirkan secara normal atau caesar dan apakah ada komplikasi dari kelahiran atau tidak. Moms umumnya akan menginap di rumah sakit selama 24 hingga 48 jam. Moms harus beristirahat dan menunggu sampai efek bius hilang.

Berapa lama waktu pemulihan setelah melahirkan?

Masa nifas umumnya berlangsung hingga 6 minggu atau 40 hari sesudah melahirkan. Pada masa tersebut, Bunda mungkin akan merasa mudah lelah karena masih menjalani pemulihan, tapi sudah harus mengurus buah hati.