Berapa lama hepatitis b menjadi sirosis

Umumnya, hepatitis B tidak menunjukkan gejala yang khas, sehingga membuat penyakit hepatitis ini sulit dideteksi secara langsung. Selain itu, hepatitis B yang tidak ditangani dapat berkembang menjadi hepatitis B kronis yang berlangsung selama lebih dari 6 bulan.

Seiring dengan perkembangan penyakitnya, ciri-ciri hepatitis B yang muncul juga semakin berat. Itu sebabnya, penting untuk mengenali tanda-tanda hepatitis B berdasarkan tingkat keparahan penyakit untuk mendapatkan penanganan yang tepat.

Gejala hepatitis B akut

Hepatitis B akut adalah infeksi virus bersifat akut yang berlangsung selama kurang dari 6 bulan. Infeksi virus hepatitis akut biasanya tidak menimbulkan gejala dan bisa diatasi dengan perawatan rumahan, seperti beristirahat dan menghindari faktor risiko.

Di lain sisi, infeksi akut ini membuat kebanyakan penderitanya tidak menyadari tubuhnya telah diserang virus. Akibatnya, penyakit ini sulit dideteksi, sehingga tingkat penularannya pun semakin tinggi.

Pada orang yang merasa sakit, gejala hepatitis B akut muncul sekitar 1 – 4 bulan setelah terinfeksi. Namun, tanda dan gejala virus akut ini bervariasi pada setiap orang. Meski begitu, ada beberapa tanda hepatitis B yang perlu Anda waspadai, yakni:

  • kelelahan,
  • kehilangan nafsu makan,
  • nyeri perut,
  • warna urine menjadi gelap seperti teh,
  • perubahan warna feses yang pucat,
  • demam,
  • nyeri sendi,
  • mual atau muntah, dan
  • kulit dan mata yang menguning (penyakit kuning).

Beberapa dari Anda mungkin tidak mengalami gejala, atau bahkan merasa fungsi hati bekerja dengan normal dengan sedikit gangguan. Namun, tidak menutup kemungkinan bahwa gejala hepatitis B akut dapat berkembang menjadi lebih parah.

Gejala hepatitis B kronis

Berapa lama hepatitis b menjadi sirosis
Berapa lama hepatitis b menjadi sirosis

Hepatitis B adalah salah satu penyakit hati yang umumnya bersifat kronis dan paling sering dialami oleh masyarakat dunia, termasuk Indonesia. Dikutip dari laman WHO, bahkan sekitar 257 juta orang dari seluruh penjuru dunia dilaporkan terinfeksi hepatitis B. Mengingat sifatnya yang mungkin bertahan dalam jangka panjang, apakah penyakit hepatitis B bisa sembuh total? Cari tahu jawabannya di sini.

Penyakit hati ini disebabkan oleh virus hepatitis B (VHB). Peluang kesembuhan hepatitis B sebenarnya tergantung dari banyak hal, salah satunya adalah tingkat keparahan penyakitnya itu sendiri.

Hepatitis dapat dikatakan sebagai penyakit akut apabila perkembangan penyakitnya termasuk cepat dalam waktu relatif singkat. Infeksi akut dapat cepat sembuh dalam kurun waktu kurang dari 6 bulan dengan pengobatan yang tepat.

Namun apabila sudah terlanjur berkembang perlahan-lahan dalam waktu lama, infeksi kronis biasanya butuh waktu lebih lama untuk disembuhkan. Virus dapat berada di dalam tubuh selamanya walaupun mungkin si penderita tidak menampakkan gejala apapun.

Kabar baiknya, ada beberapa pengobatan yang bisa dilakukan untuk menekan perkembangan virus dalam tubuh sekaligus meringankan gejalanya.

Pilihan pengobatan hepatitis B

Pengobatan hepatitis tergantung pada keparahan penyakit, usia, serta kondisi pasien secara keseluruhan. Secara umum, berikut pilihan pengobatan untuk penyakit hepatitis B:

Hepatitis B akut

Hepatitis B akut biasanya berlangsung kurang dari 6 bulan setelah seseorang terpapar VHB. Orang yang terkena infeksi hepatitis B akut dapat membaik dengan sendirinya. Oleh karena itu, hepatitis B akut tidak selalu membutuhkan perawatan khusus.

Namun, dokter biasanya akan menganjurkan pasiennya untuk beristirahat, minum banyak cairan, serta makan makanan yang bernutrisi tinggi untuk membantu tubuh Anda melawan infeksi. Anda mungkin diresepkan obat pereda nyeri seperti ibuprofen untuk membantu meringankan gejala.

Orang yang sakit hepatitis B akut juga dianjurkan untuk melakukan medical check up secara rutin. Hal ini dilakukan untuk memantau kondisi pasien secara menyeluruh serta memastikan bahwa pasien tidak terkena penyakit hepatitis B kronis.

Jika dibiarkan tanpa pengobatan yang tepat, hepatitis B akut dapat berubah menjadi kronis.

Hepatitis B kronis

Hepatitis B kronis berlangsung selama enam bulan atau lebih. Semakin muda usia Anda saat terinfeksi HBV, semakin tinggi pula risiko infeksi Anda berkembang jadi kronis. Terutama untuk bayi baru lahir atau anak-anak balita.

Jika Anda didiagnosa terkena hepatitis B kronis, dokter biasanya sakan meresepkan obat antivirus untuk mencegah kerusakan hati yang semakin parah. Obat anti virus ini biasanya harus diminum dalam jangka panjang atau bahkan seumur hidup guna menekan pertumbuhan virus penyebab hepatitis B.

Beberapa obat antivirus seperi adefovir (Hepsera), telbivudine (Tyzeka) dan entecavir (baraclude) dapat membantu melawan virus dan memperlambat kerusakan hati. Konsultasikan dengan dokter Anda mengenai obat yang tepat untuk Anda.

Infeksi B kronis bisa menyebabkan penyakit serius seperti sirosis, gagal hati, bahkan kanker hati. Jika hati Anda sudah terlanjur mengalami kerusakan yang parah, transplantasi hati bisa jadi pilihan terbaik.

Hello Health Group tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.

Sumber

Hepatitis B adalah infeksi hati akut yang disebabkan oleh virus hepatitis B (HBV). Penderita hepatitis B bisa sembuh. Namun, pada beberapa kasus, infeksi hepatitis B menjadi kronis. Penyakit ini dinyatakan bersifat kronis jika tidak kunjung sembuh hingga 6 bulan. Penderita hepatitis B kronis memiliki risiko tinggi terkena gagal hati, kanker hati, atau sirosis. 

Kebanyakan orang dewasa yang terinfeksi hepatitis B bisa sembuh total, meski pertanda dan gejalanya parah. Namun, bayi dan anak-anak memiliki kemungkinan yang lebih besar terkena infeksi hepatitis B kronis. Meski vaksin bisa mencegah hepatitis B, penyakit ini tidak ada obatnya. Maka itu, pencegahan penyakit ini sangat penting.

Hepatitis B adalah penyakit pada hati yang bisa berkembang menjadi kronis. Untuk mengetahui apakah hepatitis B bisa sembuh, Kamu perlu tahu lebih dalam mengenai penyakit ini:

Penderita hepatitis B bisa sembuh, jika kondisinya ditangani sedini mungkin. Jadi, Kamu harus tahu gejala hepatitis B. Pertanda dan gejala hepatitis B, mulai dari ringan hingga parah, biasanya mulai terlihat sekitar 1 – 4 bulan setelah penderitanya terinfeksi. Gejala-gejala tersebut meliputi:

  • Rasa sakit di daerah abdomen
  • Urin berwarna gelap
  • Demam
  • Nyeri sendi
  • Kehilangan selera makan
  • Mual dan muntah
  • Lemah dan lelah
  • Kulit dan mata berwarna kekuningan

Kalau Kamu merasa memiliki gejala-gejala di atas, segera periksakan ke dokter. Kalau Kamu terkena paparan hepatitis B, langsung ke dokter untuk memperoleh pengobatan pencegahan yang bisa mengurangi risiko terkena infeksi. Pencegahan ini bisa dilakukan dalam kurun waktu 24 jam setelah terkena paparan virus.

Orang yang terkena hepatitis B bisa sembuh. Namun, pencegahan sebaiknya dilakukan. Oleh sebab itu, Kamu harus tahu penyebab hepatitis B. Virus HBV ditularkan dari satu orang ke orang lain lewat darah, air mani, dan cairan tubuh lainnya. Cara penularan hepatitis B yang paling umum meliputi: 

  • Kontak seksual: Kamu bisa terkena infeksi kalau berhubungan seks tanpa proteksi dengan orang yang memilki virus ini lewat darah, saliva, air mani, atau cairan vagina.
  • Menggunakan jarum suntik bersama: hepatitis B dengan mudah bisa tertular lewat jarum suntik yang terkontaminasi dengan darah orang yang terinfeksi. Maka itu, orang yang pekerjaannya selalu terpapar dengan darah manusia juga memiliki risiko tinggi.
  • Ibu ke anak: Wanita hamil yang terinfeksi HBV bisa menularkan virusnya ke bayi yang dikandung ketika melahirkan. Namun, bayi yang baru lahir bisa langsung divaksin untuk mencegah infeksinya. Maka itu, konsultasikan dengan dokter kalau Kamu hamil dan memiliki hepatitis B.

Infeksi hepatitis B terbagi menjadi dua, yaitu bisa bersifat jangka pendek (akut) atau jangka panjang (kronis). Infeksi hepatitis B akut biasanya berlangsung kurang dari 6 bulan. Ini merupakan jenis hepatitis B yang bisa sembuh dengan lebih mudah dan cepat. Sistem kekebalan tubuh bisa menyembuhkan hepatitis B dengan sendirinya dan penderitanya bisa sembuh dalam beberapa bulan. Kebanyakan orang dewasa yang tertular biasanya terkena hepatitis B akut, meskipun penyakitnya bisa saja berkembang menjadi kronis. 

Infeksi hepatitis b kronis berlangsung lebih dari 6 bulan. Artinya, sistem kekebalan tubuh penderitanya tidak bisa melawan infeksi akut. Infeksi yang bersifat kronis bisa bertahan sepanjang hidup dan bahkan berisiko berkembang menjadi penyakit kronis seperti sirosis dan kanker hati. Semakin muda umur seseorang terkena hepatitis B, terutama bayi dan anak berusia kurang dari 5 tahun, maka semakin tinggi juga risiko infeksinya menjadi kronis. Infeksi hepatitis B kronis bisa tak terdeteksi selama berpuluh-puluh tahun sampai penderitanya mengalami sakit hati serius.

Hepatitis B bisa sembuh, namun pencegahan sebaiknya dilakukan. Oleh sebabnya, Kamu harus mewaspadai faktor risikonya. Seperti yang sudah disebutkan, hepatitis B tersebar lewat kontak dengan darah, air mani, dan cairan tubuh lainnya dari orang yang terinfeksi. Risiko Kamu terkena hepatitis B akan meningkat jika:

  • Melakukan hubungan seks tanpa proteksi dengan banyak pasangan seksual atau dengan seseorang yang terinfeksi HBV
  • Memakai jarum suntik yang tidak steril
  • Pria yang berhubungan seks dengan sesama pria
  • Tinggal bersama dengan seseorang yang memiliki infeksi HBV kronis
  • Bayi yang lahir dari ibu yang terinfeksi HBV
  • Memiliki pekerjaan yang berhubungan langsung dengan darah manusia
  • Pergi ke daerah-daerah yang rawan penyakit ini, seperti Afrika, beberapa negara Asia, dan Eropa Timur

Meskipun hepatitis B bisa sembuh, penyakit ini bisa berubah menjadi kronis. Memiliki infeksi HBV kronis bisa berujung pada sejumlah komplikasi serius seperti: 

  • Sirosis: peradangan hati akibat infeksi hepatitis B bisa menyebabkan sirosis dan merusak fungsi hati.
  • Kanker hati: orang yang terkena infeksi hepatitis B kronis memiliki risiko yang tinggi terkena kanker hati.
  • Gagal hati: gagal hati akut adalah kondisi dimana fungsi vital hati berhenti secara total. Jika kondisi ini terjadi, maka penderitanya membutuhkan transplantasi hati untuk menopang hidupnya.
  • Kondisi lain: orang yang memiliki hepatitis B kronis bisa terkena penyakit ginjal, penyakit pembuluh darah, atau anemia.

Supaya hepatitis B bisa sembuh dengan cepat, harus segera dilakukan pemeriksaan untuk diagnosis. Kalau Kamu memiliki kemungkinan terkena hepatitis B, biasanya akan dilakukan pemeriksaan dengan tes darah. Tes darah bisa membuktikan jika terdapat virus HBV di dalam sistem tubuh Kamu. Pemeriksaan ini juga bisa menentukan jika jenis infeksinya akut atau kronis.

Dokter juga bisa mengambil sedikit sample hati Kamu untuk diperiksa (biopsi hati) untuk memeriksa jika terjadi kerusakan hati. Untuk melakukan biopsi hati, dokter akan menyuntikkan jarum lewat kulit ke dalam hati dan mengambil sedikit jaringannya untuk dianalisis di laboratorium.

Walaupun Kamu merasa sehat, pemeriksaan atau screening hepatitis B bisa dilakukan. Hal ini penting supaya penyakitnya terdeteksi secara dini, sehingga hepatitis B bisa sembuh dengan mudah. Selain itu, virus HBV bisa merusak hati sebelum gejala atau pertandanya terlihat. Lebih baik, konsultasikan dengan dokter untuk screening hepatitis B jika Kamu memiliki kondisi-kondisi ini:

  • Tinggal bersama dengan penderita hepatitis B
  • Berhubungan seks dengan penderita hepatitis B
  • Memiliki hasil tes fungsi hati yang abnormal
  • Mengidap HIV atau hepatitis C
  • Imigran atau perah ke negara-negara dimana penyakit hepatitis B sangat umum seperti Afrika dan beberapa negara di Asia
  • Memakai atau mengonsumsi obat-obatan terlarang
  • Pria yang berhubungan seks dengan sesama pria
  • Cuci darah rutin
  • Sedang hamil

Kalau dokter mendiagnosis Kamu dengan infeksi hepatitis B akut, yang berarti infeksinya hanya jangka pendek, maka kemungkinan besar Kamu tidak membutuhkan pengobatan khusus. Pada jenis ini, hepatitis B bisa sembuh dengan mudah dan cepat. Biasanya, dokter akan merekomendasikan untuk istirahat dan memberikan nutrisi serta cairan ketika tubuh Kamu melawan infeksinya.

Infeksi Hepatitis B Kronis

Kalau Kamu didiagnosis dengan infeksi hepatitis B kronis, dokter biasanya akan memberikan pengobatan untuk mengurangi risiko terkena penyakit hati dan mencegah infeksinya menular ke orang lain. Pengobatannya meliputi:

  • Obat antivirus: Beberapa obat antivirus seperti lamivudin, adefovir, telbivudin, dan entecavir bisa membantu melawan dan memperlambat kemampuan virus merusak hati. Bicarakan dengan dokter tentang obat mana yang terbaik untuk kondisi Kamu.
  • Interferon alfa-2b (Intron A): Obat kekebalan tubuh untuk melawan infeksi, biasanya digunakan untuk penderita infeksi yang masih muda dan tidak mau melalui proses pengobatan jangka panjang. Obat in disuntikkan dan memiliki beberapa efek samping seperti depresi atau kesulitan bernapas.
  • Transplantasi hati: Kalau hati Kamu sudah sangat rusak, maka transplantasi hati harus dilakukan. Saat prosedur operasi, ahli bedah akan mengangkat hati yang rusak dan menggantinya dengan hati yang sehat.

Seperti yang disebutkan sebelumnya, meskipun hepatitis B bisa sembuh, sebaiknya dilakukan pencegahan. Pencegahan hepatitis B bisa dilakukan dengan vaksin. Vaksin hepatitis B diberikan dalam bentuk 3 – 4 suntikan selama 6 bulan. Vaksin ini direkomendasikan untuk:

  • Anak-anak dan orang dewasa yang belum divaksin saat baru lahir
  • Siapapun yang memiliki infeksi seksual menular, termasuk HIV
  • Pekerja yang selalu terpapar dengan darah manusia
  • Pria yang berhubungan seks dengan sesama pria
  • Orang yang memiliki banyak pasangan seksual
  • Orang yang memiliki penyakit hati kronis
  • Orang yang memakai dan mengonsumsi obat-obatan terlarang
  • Orang yang tinggal bersama penderita hepatitis B
  • Penderita penyakit ginjal stadium akhir
  • Orang yang berencana pergi ke negara-negara yang rawan wabah hepatitis B

Sama seperti hepatitis A, Kamu bisa melakukan langkah-langkah dini untuk mencegah penyakit hepatitis B. Kalau Kamu belum disuntik vaksin, maka segera lakukanlah. Memilih gaya hidup sehat juga tidak kalah penting untuk menjaga kesehatan hati. Selain itu, hepatitis B bisa sembuh dengan cepat jika dilakukan penanganan dini. Jadi, rutinlah melakukan skrining.