Berapa lama rambut rontok kembali normal?

Setelah itu, rambut akan rontok dan akan tumbuh kembali 2–3 bulan setelah rontok (fase telogen). Sebelum rontok, rambut akan memasuki masa transisi selama 2–3 minggu (fase katagen). Jika siklus pertumbuhan rambut ini terganggu, rambut akan rontok hingga bisa berujung pada kebotakan.

Tak hanya pada orang dewasa, rambut rontok juga bisa dialami oleh anak-anak dan bayi.

Penyebab Rambut Rontok

Banyak faktor yang dapat menyebabkan siklus pertumbuhan rambut tergganggu, hingga berakibat pada rambut rontok. Rambut rontok yang terjadi secara tiba-tiba dapat disebabkan oleh penyakit atau obat tertentu, pola makan yang tidak sehat, dan kondisi setelah melahirkan.

Sedangkan rambut rontok yang terjadi secara bertahap paling sering disebabkan oleh faktor genetik atau keturunan.

Faktor Keturunan

Ternyata, jika seseorang mempunyai anggota keluarga gangguan rambut rontok hingga kebotakan, risiko untuk kamu mengalami hal yang sama juga meningkat. Seseorang yang mengalami gangguan ini terjadi secara bertahap dipengaruhi bertambahnya usia. Selain itu, pola terjadinya hal ini dapat diprediksi, seperti rambut yang terus-menerus rontok hingga akhirnya tidak tumbuh kembali.

Gejala Rambut Rontok

Gejala rambut rontok diawali dengan penipisan rambut. Penipisan ini dapat terjadi secara tiba-tiba atau bertahap. Kerontokan rambut dapat terjadi hanya pada kulit kepala atau seluruh tubuh. Gejala ini bisa berlangsung sementara atau permanen.

Penanganan Rambut Rontok

Penanganan rambut rontok tergantung pada penyebabnya. Penyebab paling sering adalah keturunan, dan kondisi ini merupakan proses alami yang tidak membahayakan kesehatan.

Langkah penanganan biasanya dilakukan saat seseorang mulai merasa penampilannya terganggu akibat rambut rontok. Penanganan untuk rambut rontok adalah dengan obat-obatan, atau bisa juga dengan tranplantasi rambut untuk mengatasi kebotakan akibat rambut rontok.

Pencegahan Rambut Rontok

Kerontokan rambut dapat dicegah agar tidak terjadi penipisan rambut atau kebotakan. Caranya antara lain adalah memilih produk perawatan rambut yang aman serta melindungi rambut dari paparan sinar matahari secara langsung.

Liputan6.com, Jakarta Pernahkah Anda merasa kesal ketika menyapu lantai, ada banyak rambut rontok? Lalu Anda khawatir rambut rontok merupakan tanda gejala masalah kesehatan.

Dalam buku tentang rambut rontok yang diedit oleh Dr. Lindsey Bordone, seorang asisten profesor dermatologi di Columbia, mencatat intensitas stres termasuk operasi, kehilangan berat badan, melahirkan, dan pengalaman emosi lainnya dapat memaksa rambut Anda mencapai fase telogen (fase dimana folikel rambut mengalami masa istirahat hingga terdorong keluar oleh folikel rambut yang baru) atau kerontokan.

Baca Juga

  • 10 Cara Mencegah Rambut Rontok Berlebihan, Hindari Penggunaan Alat Styling

Karena fase telogen bertahan hingga 3 bulan lamanya, kebanyakan rambut Anda akan mulai terlepas setelah Anda melepas pemicu stres.

Faktor penyebab rambut rontok lainnya yaitu tiroid yang terlalu aktif atau terlalu tidak aktif. Jika penyebabnya ini, rambut juga akan tumbuh kembali setelah kelainan hormonal diperbaiki.

Faktor lainnya yaitu penyakit radang kronis, penyakit autoimun, atau infeksi kronis.

Kekurangan nutrisi juga menyebabkan rambut rontok. Nutrisi yang dimaksud yaitu zat besi, zinc, protein, asam lemak, dan vitamin D, termasuk mengikuti diet ekstrim.

Apapun penyebab yang Anda perkirakan, Dr. Bordone menganjurkan melakukan pemeriksaan kesehatan rutin untuk mengetahui penyebab spesifik rambut Anda rontok.

Terutama jika rambut rontok dalam fase anagen (fase pertumbuhan, berlangsung selama 2-7 tahun) artinya ada yang tidak beres, dimana biasanya akibat paparan bahan kimia, misalnya obat anti-kanker. Rambut juga bisa rontok permanen jika terpapar radiasi dan keracunan logam berat.

Ada juga obat-obatan yang merontokkan rambut, seperti obat kemoterapi, dan beberapa obat, seperti warfarin, steroid, pil KB, litium, amphetamin, dan suplemen vitamin A. Dimana rambut dapat kembali tumbuh setelah pengobatan dihentikan.

Rambut rontok akibat faktor usia tidak berhubungan dengan penyakit-penyakit yang telah disebutkan, maupun kekurangan nutrisi atau stres. Kondisi ini disebut androgenetic alopecia, dimana terjadi kebotakan permanen pada pria maupun wanita.

Para dokter Columbia melaporkan, kebanyakan kondisi ini terjadi pada pria berkulit putih dan berusia di atas 50 tahun. Wanita berkulit putih cenderung mampu mempertahankan rambut panjangnya, meskipun dua dari tiga mengalami kerontokan rambut yang ditandai dengan menipisnya rambut di atas usia 70 tahun.

Ada juga alopecia areata, kondisi dimana sistem imun sendiri menyerang folikel rambut. Hasilnya biasanya kulit kepala yang mulus, botak seukuran koin di kepala. Kebotakan bisa terjadi di seluruh area tubuh yang ditumbuhi rambut. Para dokter mengatakan rambut kembali tumbuh setelah setahun pada sebagian pasien, meskipun kerontokan dapat beberapa kali terulang.

**Gempa Cianjur telah meluluhlantakkan Bumi Pasundan, mari bersama-sama meringankan penderitaan saudara-saudara kita di Cianjur dengan berdonasi melalui: rekening BCA No: 500 557 2000 A.N Yayasan Pundi Amal Peduli Kasih. Bantuan akan disampaikan dalam bentuk sembako, layanan kesehatan, tenda, dll. Kepedulian kita harapan mereka.

2 dari 2 halaman


Tips mencegah rambut rontok

Berapa lama rambut rontok kembali normal?

Perbesar

rambut rontok (sumber: iStockphoto)

 

Adapun tips mengatasi rambut rontok adalah sebagai berikut dilansir dari Nytimes:

1. Istirahat

Jika rambut rontok akibat stres, rambut baru akan segera tumbuh lagi (meskipun membutuhkan waktu lama). Pertumbuhan rambut belum terlihat sebelum empat hingga enam bulan. Para dokter masih belum menemukan cara mempercepat proses pertumbuhan rambut, jadi jangan keluarkan uang Anda untuk suplemen atau perawatan rambut lainnya.

2. Hentikan pengobatan

Jiak Anda tidak ada indikasi harus mengonsumsi obat rutin, sebaiknya segera hentikan pengobatan sebelum Anda kehilangan lebih banyak helai rambut.

3. Lepaskan ikatan rambut

Jika Anda tipe yang suka model rambut terikat, para dokter Columbia menyarankan agar segera melepas ikatan rambut. Biarkan rambut tergerai tanpa ada tekanan apapun di kepala.

Masalah rambut bermacam-macam, mulai dari rontok, pecah-pecah, dan yang primadona adalah ketombe.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Advertisement

Enam+

02:45

VIDEO: BPOM Tarik Kopi Kemasan Starbucks Tanpa Izin Edar

  • Berapa lama rambut rontok kembali normal?

    Rambut Rontok

    Penyakit

    Rambut rontok dalam dunia medis disebut sebagai alopesia. Kerontokan merupakan kondisi umum yang memang terjadi pada semua orang.

    Berapa lama rambut rontok akan berhenti?

    Pertumbuhan rambut normal akan diawali dengan fase pertumbuhan (fase anagen), di mana rambut tumbuh dan bertahan selama 2-6 tahun. Setelah itu, rambut akan rontok dan akan tumbuh kembali 2–3 bulan setelah rontok (fase telogen). Sebelum rontok, rambut akan memasuki masa transisi selama 2–3 minggu (fase katagen).

    Apakah wajar rambut rontok setiap hari?

    Rambut rontok sebanyak 50 hingga 100 helai setiap hari masih dianggap hal yang wajar. Hal tersebut seharusnya tidak akan menimbulkan masalah atau membuat kepala menjadi cepat botak. Alasannya karena rambut baru akan tumbuh dan menggantikan rambut rontok tersebut.

    Apakah rambut rontok banyak bisa tumbuh lagi?

    Rambut akan mengalami kerontokan sebelum bertunas, dan akan tumbuh kembali. Jadi, merupakan hal yang umum jika kerontokan rambut mencapai 50-100 helai rambut per hari. Jadi, kamu tidak perlu khawatir yang berlebihan, ya!