Berapa lama tangan pegal setelah vaksin

Dinkes Kalbar – Program vaksinasi di Indonesia sudah berjalan hampir setahun lamanya, berbagai tantangan telah dihadapi dalam rangka percepatannya guna mewujudkan Herd Immunity di seluruh kalangan masyarakat dan melawan pandemi ini.

Sampai saat ini, per tanggal 2 Februari 2022, capaian Vaksinasi di Indonesia sudah mencapai 185.237.546 orang yang sudah vaksinasi dosis pertama dan 128.737.666 orang yang sudah vaksinasi dosis kedua.

Sedangkan di Kalbar sendiri per tanggal 2 Februari 2022, sudah sebanyak 2.968.409 orang yang vaksinasi dosis pertama dan 2.137.383 orang yang sudah vaksinasi dosis kedua. Dan berturut-turut sudah mencapai angka 76,65 persen dan 55,19 persen.

Selanjutnya, pemerintah sudah memulai program vaksinasi booster sejak Rabu (12/1/2022) lalu. Awalnya program ini diprioritaskan untuk kelompok masyarakat lanjut usia dan penderita imunokompromais.

Namun kini, vaksinasi booster sudah dapat diberikan kepada seluruh masyarakat Indonesia dengan syarat sudah berusia di atas 18 tahun, dan sudah menerima vaksin kedua 6 bulan sebelumnya.

Sebagaimana vaksin primer dosis satu dan dua, vaksin booster nantinya juga akan berpotensi memunculkan efek samping atau KIPI (kejadian ikutan pasca imunisasi). Beberapa orang mengalaminya, baik yang mendapat booster vaksin Pfizer, Moderna maupun AstraZeneca.

Dikutip dari laman resmi covid19.go.id, KIPI merupakan reaksi yang mungkin terjadi pada seseorang setelah menerima vaksin COVID-19. Meskipun tak semua orang mengalaminya, reaksi yang terjadi adalah hal yang wajar dan bersifat sementara.

Menurut hasil penelitian, vaksin booster setengah dosis menunjukkan peningkatan level antibodi yang relatif sama dengan vaksin booster dosis penuh, dan memberikan dampak KIPI yang lebih ringan. Nah, apa saja gejala yang ditimbulkan pasca vaksin booster? berikut gejala KIPI yang bersifat ringan dan sementara:

  • Nyeri pada lengan di tempat suntikan
  • Sakit kepala/nyeri otot
  • Nyeri sendi
  • Menggigil
  • Mual atau muntah
  • Rasa lelah
  • Demam (ditandai dengan suhu >37,8 derajat celcius)
  • Mengalami gejala mirip flu dan menggigil selama 1-2 hari

Berapa lama tangan pegal setelah vaksin

Berapa lama tangan pegal setelah vaksin
Lihat Foto

freepik

Ilustrasi vaksin, efek samping vaksin


KOMPAS.com - Setelah disuntikkan vaksin Covid-19, banyak orang mengalami efek samping. Kondisi ini normal terjadi karena tubuh sedang merespon vaksin yang masuk ke dalam tubuh.

Vaksinasi yang mulai diberikan kepada masyarakat usia 8 tahun keatas seringkali mendapatkan penolakan, karena terjadinya efek samping pasca vaksin. Padahal efek samping tersebut wajar karena adanya cairan yang masuk ke dalam tubuh secara tiba-tiba.

Efek samping biasanya akan terjadi selama 1-3 hari, namun ada beberapa orang tidak merasakan efek samping apapun setelah divaksin.

Kebanyakan orang mengalami nyeri atau pegal pada bagian lengan bekas suntikan. termasuk normalkah efek samping tersebut serta bagaimana cara mengatasinya?

Dilansir dari Kompas.com, ada dua efek samping yang dapat terjadi akibat vaksin Covid-19 yaitu efek samping lokal dan efek samping umum serta cara mengatasinya. Berikut penjelasannya:

Baca juga: Cara Mudah Meminimalisir Efek Samping Vaksin Covid 19

1. Efek samping lokal

Kondisi ini terjadi pada lengan tempat vaksin disuntikkan. Umumnya terjadi nyeri, pegal, bengkak dan kemerahan.

Cara sederhana meredakan efek samping lokal ini cukup dengan membasahi handuk ke air dingin lalu tempelkan ke area suntikan.

Menggerakkan lengan dan berolahraga ringan juga dapat membantu meredakan pegal dan bengkak pada lengan setelah divaksin.

2. Efek samping umum

Suara.com - Usai melakukan vaksinasi Covid-19, banyak orang kerap mengeluhkan tangan pegal, selain efek samping lainnya. Rasa pegal ini tentu menganggu aktivitas sehari-hari.

Oleh sebab itu, saat menyuntikan vaksin, umumnya vaksinator akan bertanya tangan mana yang lebih aktif digunakan. Sehingga mereka akan menyuntikkan vaksin Covid-19 pada tangan yang tidak terlalu aktif.

Namun, pertanyaannya kemudian, berapa lama rasa pegal usai vaksin Covid-19 bisa hilang?

Dilansir dari Express UK, kondisi ini tidak mengancam jiwa atau melumpuhkan dan cenderung tidak berlangsung lama. Orang biasanya merasakan rasa sakitnya berkurang dan surut dalam satu atau dua hari.

Baca Juga: Picu Kerumunan Hebat, Dinkes Batam Hentikan Vaksinasi Massal Walk In

Berapa lama tangan pegal setelah vaksin
Vaksinator memberikan suntikan vaskin Covid-19 dalam acara vaksinasi massal petugas pelayanan publik, TNI hingga wartawan di Pusat Pemerintahan Kota Tangerang, Jumat (26/2/2021). [Suara.com/Muhammad Jehan Nurhakim]

Namun, mereka dapat membantu prosesnya lebih dengan beberapa metode.Menjaga lengan tetap bergerak sepanjang hari akan membantu meredakan peradangan.

Selain itu, menjaga kompres dingin di daerah yang terkena akan membantu melakukan hal yang sama. Obat nyeri seperti ibuprofen juga membantu menutupi sebagian rasa sakit.

Tetapi orang hanya boleh minum pil setelah mereka menerima vaksin, bukan sebelumnya. Beberapa mungkin menemukan rasa sakit mereka tidak hilang atau semakin memburuk.

Jika memburuk dalam waktu 24 jam setelah suntikan, mereka harus mencari perhatian medis. Nyeri parah dapat mengindikasikan cedera bahu seperti tendonitis atau robekan rotator cuff dan memerlukan pembedahan untuk memperbaikinya.

Lengan yang sakit dan ruam yang menyertainya juga dapat mengindikasikan kondisi lain.

Baca Juga: Agnez Mo Bikin Klinik Vaksin Covid-19 Gratis, Publik: Ini Baru Sultan

Peradangan di tempat infeksi mungkin menunjukkan "lengan Covid", suatu kondisi yang oleh dokter dijuluki "hipersensitivitas kulit tertunda".

Kasus varian Covid-19 Omicron di Indonesia menjadikan orang tua khawatir akan anak - anak terpapar. Bunda tidak perlu khawatir apalagi akan efek samping vaksin Covid-19 pada anak, karena memang lebih ringan dari pada efek samping vaksin untuk orang dewasa. 

Sejak 22 Januari 2021, program vaksin Covid-19 berlangsung hingga hari ini. Tercatat per 15 Maret 2022, sebanyak 151.821.843 orang yang telah setidaknya disuntik vaksin covid-19 lengkap dan 193.658.864 orang yang telah divaksinasi dosis pertaman dengan rentang usia minimal 12 tahun.

Harapannya, setelah vaksin covid kehidupan bisa berjalan kembali dengan lancar dan persebaran virus Covid-19 bisa terkendali secara optimal.

KIPI (Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi) atau efek samping vaksin Covid-19 pada anak menurut Ketua Komisi KIPI, Prof. Hindra Irawan Safari mengatakan bahwa efek samping pada anak 6-11 tahun memang lebih rendah ketimbang efek pada orang dewasa. 

Efek samping covid-19 pada anak atau KIPI anak lebih rendah. Tidak benar dikatakan jika KIPI vaksin covid-19 pada anak lebih tinggi. Tambah Hindra. Berdasarkan beberapa uji klinis juga untuk anak usia 6-11 tahun tidak ada efek samping yang cukup serius setelah si Kecil dilakukan vaksin. Jika ada, itu hanya efek yang ringan. 

Baca Juga: Demam Setelah Vaksin Booster? Berikut 4 Cara Mengatasinya!

Pada artikel kali ini akan memberikan informasi seputar efek samping yang bisa terjadi setelah melakukan suntik vaksin Covid-19. Meskipun belum dapat dilakukan untuk anak di bawah umur batas vaksin, orang tua disarankan untuk menyiapkan kondisi tubuh sang anak dengan cara memberikan asupan nutrisi yang cukup. Nutrisi tambahan dari PediaSure juga dapat diberikan untuk bantu kondisi tubuh anak tetap optimal.

Apa itu Vaksin

Vaksinasi adalah salah satu upaya untuk mencegah dan mengendalikan persebaran virus Covid-19 secara optimal. Vaksinasi dilakukan agar di dalam tubuh kita terbentuk sistem imun buatan. Dengan begitu, sekalipun terpapar virus Covid-19 setelah vaksin covid tidak akan mengalami gejala yang kritis.

Setelah mendapat suntikan pertama vaksin Covid-19, sebagian orang mengalami efek samping dengan timbulnya beberapa gejala. Bermacam-macam gejala disebutkan oleh sebagian orang yang merasakan efek samping setelah vaksin covid tersebut. Mulai dari demam, lelah, pusing, badan pegal-pegal, hingga diare.

Efek Samping Vaksin

Efek samping setelah vaksin covid menurut WHO hanya berdampak kecil pada tubuh dan dalam jangka waktu yang singkat. Efek sampingnya yang ditimbulkan berupa demam, kelelahan, pusing, nyeri otot, panas dingin, diare, serta sakit di bagian yang disuntik.

Ada kemungkinan untuk efek samping yang cukup serius dan berjangka panjang, namun hal tersebut sangatlah kecil kemungkinannya sebab vaksin telah melewati pengujian berkali-kali. Efek samping juga adalah salah satu bukti bahwa vaksin itu sedang bekerja untuk membentuk imun buatan di dalam tubuh kita.

Vaksin Covid-19 Pada Anak, Aman!

Vaksin covid-19 pada anak sangatlah aman. Menurut IDAI (Ikatan Dokter Anak Indonesia), Cissy RS Prawira, Vaksin pada anak usia 6-11 tahun telah memiliki izin penggunaan darurat oleh BPOM, yaitu jenis vaksin Sinovac. 

Perlu dilakukan penelitian dan observasi lebih lanjut terhadap beberapa efek samping yang muncul pada si Kecil, tapi vaksin covid-19 memang aman untuk si Kecil. 

Bunda perlu ketahu terdapat dua KIPI (Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi) vaksin Covid-19 pada anak, yaitu umum dan juga lokal. Untuk KIPI lokal, hanyak bengkak di tempat suntikan. Sementara KIPI umum, akan terdapat rasa lelah, sedikit mual, si Kecil akan kurang aktif. Bunda tidak perlu khawatir, terkadang efek samping tersebut bisa juga tidak muncul. 

Gejala Vaksin Covid-19 Pada Anak

Terdapat beberapa gejala yang akan muncul setelah anak melakukan vaksin Covid-19, sebagai berikut: 

  • si Kecil akan memiliki sakit kepala,
  • Nyeri bekas suntikan muncul pada lengan anak
  • Sakit Sendi dan otot pada anak
  • Kemudian akan muncul gejalan mual dan muntah
  • Rasa mudah lelah pada anak
  • Si Kecil anak akan memiliki seperti flu
  • Kemungkinan akan mengigil jangka waktu 1 sampai 2 hari, dan
  • Demam diatas 37,8 derajat

Cara Mengatasi Efek Samping Vaksin

Cara mengatasi efek samping setelah vaksin covid cukup mudah dilakukan. Yang paling mudah adalah dengan beristirahat jika gejala efek samping yang timbul adalah lelah, nyeri otot dan badan pegal-pegal. Efek samping vaksin juga bisa diatasi dengan minum air putih untuk menjaga tubuh tetap terhidrasi. Cara lainnya adalah dengan meminum obat jika efek samping yang timbul berupa pusing, diare, dan demam.

Baca Juga: Tips Menjaga Daya Tahan Tubuh Saat Pandemi Bagi Anak 

Pengganti Vaksin untuk Anak-anak

Untuk anak-anak sendiri, vaksin Covid-19 dapat dilakukan setelah berusia di atas 12 tahun. Meski sudah ada percobaan yang dilakukan kepada anak usia 12 tahun, para ahli medis belum menyetujui pemberian vaksin kepada anak usia dibawah 12 tahun. Banyak pertimbangan yang perlu dikaji sebelum memutuskan apakah vaksin sebaiknya diberikan kepada anak berusia di bawah 12 tahun atau tidak.

Meskipun begitu, ada berbagai cara untuk menjaga anak tetap sehat dan tidak terpapar virus Covid-19. Bilapun terpapar, sang anak tidak mengalami gejala yang kritis bahkan dapat bisa tidak mengalami gejala sekalipun. Cara yang perlu dilakukan yakni mencukupi nutrisi dengan kandungan yang kaya akan pendukung sistem kekebalan tubuh.

Seperti Pediasure, nutrisi harian untuk anak 1- 10 Tahun yang mampu dukung daya tahan tubuh. PediaSure adalah susu perkembangan optimal anak yang mengandung zat besi, zinc, selenium, serta Vitamin C, D, E, untuk daya tahan tubuh tetap terjaga, dan dilengkapi triple protein formula untuk dukung pertumbuhan nyata yang optimal.

Vaksinasi dan peningkatan daya tahan tubuh melalui nutrisi harian yang tepat memang baik untuk mencegah virus Covid-19. Namun, perlu diketahui bahwa hal ini juga perlu didukung dengan menerapkan protokol kesehatan seperti menggunakan masker, menjaga jarak, mencuci tangan, mengurangi mobiltas, dan menghindari kerumunan. Vaksinasi dan peningkatan daya tahan tubuh tidak 100% melindungi tubuh dari paparan virus Covid-19. Tetap patuhi protokol kesehatan dan gunakan masker bila bepergian, ya!

SUMBER

World Health Organization. Retrieved 04 August 2021, from https://www.who.int/news-room/q-a-detail/coronavirus-disease-(covid-19)-vaccines-safety

Our World In Data. Retrieved 04 August 2021, from https://ourworldindata.org/covid-vaccinations?country=IDN