Berapa lama virus covid bertahan pada makanan



KONTAN.CO.ID - Virus corona baru penyebab Covid-19 menyebar melalui droplet yang dihasilkan saat orang berbicara, batuk, atau bersin, yang masuk ke tubuh melalui mata, hidung, atau mulut. Selain itu, virus corona bisa bertahan beberapa lama di permukaan atau benda. Jadi, setelah menyentuh apapun, dianjurkan untuk selalu mencuci tangan.  Namun, masih banyak masyarakat yang khawatir dan mempertanyakan, apakah virus corona varian terbaru ini dapat menyebar melalui makanan.  Lantas, benarkah virus corona bisa menyebar melalui makanan?  Baca Juga: Cara pendaftaran vaksinasi Covid-19 di aplikasi JAKARTA KINI (JAKI)

Apakah Covid-19 bisa menyebar melalui makanan?

Dirangkum dari akun Instagram resmi Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, belum ada bukti virus corona bisa menyebar melalui makanan.  Virus corona tidak dapat berkembang biak dalam pangan karena membutuhkan inang atau jaringan hidup.  Penyebaran utama Covid-19 terjadi melalui droplet yang dihasilkan saat orang berbicara, batuk, atau bersin yang masuk ke tubuh melalui mata, hidung, atau mulut.  Meski demikian, penularan penyakit akibat pangan dapat terjadi jika: 1. Tidak mencuci tangan ketika hendak makan. Untuk itu, cuci tangan dengan sabun di air mengalir sebelum makan.  2. Makanan disajikan tanpa penutup. Jadi, pilih makanan yang disajikan dengan penutup.  3. Makanan tidak dikelola secara aman. Sehingga, pastikan 5 kunci keamanan pangan berikut:
  • Jaga kebersihan alat masak dan makan
  • Pisahkan pangan matang dan pangan mentah
  • Masak hingga benar-benar matang
  • Jaga pangan di suhu aman
  • Gunakan air bersih dan bahan baku yang aman
Selain itu, sama seperti virus dan bakteri lainnya, virus corona penyebab Covid-19 juga tidak tahan panas. Sehingga, direkomendasikan untuk memasak makanan hingga matang (setidaknya mencapai 70 derajat Celcius) atau panaskan kembali makanan bila diperlukan.

Selanjutnya: Bisa online, ini cara pendaftaran vaksin Covid-19 di Loket.com & Pedulilindungi.id

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

  • virus corona menyebar lewat udara
  • unlisted
  • Jangan Lewatkan

Berapa lama virus covid bertahan pada makanan

Jakarta, CNN Indonesia --

Sejumlah pakar meragukan kemungkinan penularan Covid-19 dari makanan. Makanan dinilai sangat tidak mungkin menjadi sumber kontaminasi infeksi virus corona.

The International Commission on Microbiological Specifications for Foods (ICMSF) mengatakan bahwa terlalu sedikit bukti yang memperlihatkan bahwa SARS-CoV-2 dapat mengontaminasi makanan atau kemasan.

Temuan mereka selaras dengan laporan sebelumnya dari Food and Drug Administration (FDA) yang menyebutkan bahwa tak ada risiko nyata terinfeksi virus corona penyebab Covid-19 dari makanan atau kemasannya.


"Sampai saat ini, belum ada bukti bahwa makanan, kemasan makanan, atau cara penanganan makanan menjadi sumber atau jalur penularan Covid-19," tulis ICMSF, dalam sebuah pernyataan, melansir CNN.

ICMSF mengajak masyarakat untuk tetap tenang. Mereka mengatakan, tak ada makanan yang harus dianggap sebagai risiko penularan Covid-19.

"Meski kemungkinan orang bisa makan sesuatu yang terkontaminasi virus itu ada, tapi kami tak pernah melihat kasus seperti itu," kata ICMSF.

Kendati demikian, masyarakat tetap diajak untuk menekankan praktik kebersihan makanan yang baik.

Kekhawatiran Kontaminasi Virus pada Makanan

Kekhawatiran atas penularan Covid-19 melalui makanan dimulai pada Maret 2020 lalu. Sebuah penelitian yang diterbitkan New England Journal of Medicine menemukan virus SARS-CoV-2 dapat terdeteksi pada sejumlah jenis permukaan dalam beberapa lama.

"Apa yang ditunjukkan penelitian ini adalah bahwa dalam kondisi tertentu di laboratorium, SARS-CoV-2 dapat dideteksi hingga tiga jam dalam aerosol, hingga empat jam pada tembaga, hingga 24 jam pada karton, dan hingga tiga hari pada plastik serta baja tahan karat," ujar Jamie Lloyd-Smith, seorang ilmuwan yang mempelajari berapa lama virus corona penyebab Covid-19 dapat bertahan di berbagai permukaan.

Namun, penelitian tersebut tidak memperhitungkan faktor-faktor lain yang dapat membantu menonaktifkan virus seperti sinar matahari atau cairan disinfektan.

Kebanyakan ahli sepakat bahwa pola hidup bersih tetap menjadi yang terpenting dalam rangka pencegahan Covid-19. Rajin mencuci tangan, menjaga jarak fisik, dan memakai masker adalah cara terbaik untuk memastikan keamanan.

(asr/asr)

[Gambas:Video CNN]

Cara membersihkan virus pada permukaan benda tak bisa dilakukan sembarangan. Pasalnya, virus adalah mikroorganisme yang tak kasat mata. Virus bisa saja tetap tertinggal pada permukaan benda meski telah dibersihkan.

Virus merupakan salah satu jenis mikroorganisme yang dapat menginfeksi tubuh manusia dan menyebabkan berbagai penyakit, mulai dari batuk pilek, flu, cacar, herpes, hingga COVID-19.

Berapa lama virus covid bertahan pada makanan

Berdasarkan jenisnya, virus dapat masuk ke dalam tubuh manusia melalui dua cara utama, yaitu secara langsung dan tidak langsung. Penularan secara langsung bisa terjadi melalui kontak erat atau kontak langsung dengan cairan tubuhseseorang yang terinfeksi virus.

Sementara itu, penularan secara tidak langsung bisa terjadi melalui media perantara, misalnya karena mengonsumsi makanan atau menyentuh permukaan benda yang telah terkontaminasi virus.

Berapa Lama Virus dapat Bertahan di Permukaan Benda?

Virus tidak mempunyai struktur sel yang lengkap. Oleh karena itu, untuk berkembang biak dan memperbanyak diri, virus membutuhkan inang yang memiliki struktur sel lengkap, seperti sel tubuh manusia.

Namun, di luar inangnya, misalnya di permukaan benda, beberapa jenis virus masih bisa bertahan hidup meski hanya untuk beberapa saat. Ketahanan virus pada permukaan benda pun bisa berbeda tergantung pada jenis permukaan benda, suhu dan kelembapan lingkungan sekitar, serta jenis virus itu sendiri.

Sebagai contoh, virus Corona dapat bertahan hidup pada permukaan benda berbahan metal selama 5–9 hari, stainless steel selama 2–3 hari, benda berbahan kayu selama 4 hari, berbahan plastik selama 2–8 hari, berbahan keramik selama 5 hari, dan selama 1–5 hari pada benda berbahan kaca, seperti gelas dan jendela.

Bahkan berdasarkan penelitian, virus Corona dengan varian omicron dapat bertahan paling lama di permukaan plastik, yaitu sekitar 193 jam. Sedangkan varian alfa hanya bertahan selama 191 jam dan delta selama 114 jam.

Sementara itu, virus penyebab batuk pilek (common colds) umumnya bisa bertahan hidup selama 24 jam pada permukaan benda. Namun, durasi ketahanan virus penyebab batuk pilek ini akan bertambah panjang saat menempel pada permukaan benda berbahan plastik atau stainless steel.

Jika Anda memegang benda yang sudah terkontaminasi oleh virus, risiko masuknya virus tersebut ke dalam tubuh pun akan meningkat. Risiko yang sama pun juga bisa mengintai anggota keluarga Anda.

Oleh sebab itu, sebagai salah satu cara mencegah terjadinya penyakit infeksi, termasuk akibat infeksi virus, Anda perlu menjaga kebersihan permukaan benda dengan baik, terutama permukaan benda-benda yang sering disentuh.

Bagaimana Cara Membersihkan Virus pada Permukaan Benda?

Berikut ini adalah langkah-langkah yang bisa Anda lakukan untuk membersihkan permukaan perabot rumah tangga dan barang-barang di rumah demi menjaga kesehatan diri dan juga anggota keluarga:

1. Siapkan alat untuk membersihkan permukaan benda

Untuk membersihkan permukaan benda, khususnya perabotan di dalam rumah, Anda perlu menyiapkan beberapa peralatan, yaitu lap kain, air, sabun atau detergen, atau semprotan disinfektan.

Pada umumnya, permukaan benda memang dapat dibersihkan menggunakan air dan sabun saja. Namun, guna membasmi virus secara tuntas, Anda juga dapat menggunakan cairan antiseptik atau semprotan disinfektan, terutama pada permukaan benda yang sering disentuh

2. Gunakan masker dan sarung tangan

Sebelum membersihkan permukaan benda, cucilah tangan Anda dengan air dan sabun terlebih dahulu. Setelah itu, gunakan masker dan sarung tangan berbahan karet atau plastik.

Menggunakan masker dan sarung tangan saat membersihkan permukaan benda penting dilakukan untuk mencegah berpindahnya virus ke tangan serta terhirupnya virus.

3. Bersihkan permukaan benda secara tepat

Gunakan semprotan disinfektan yang berbahan dasar ethanol untuk membersihkan seluruh permukaan benda yang berada di rumah.

Saat membersihkan permukaan benda, dahulukan benda-benda yang paling sering disentuh, seperti gagang pintu dan saklar lampu. Pasalnya, kedua benda ini sering kali terlewat untuk dibersihkan, sehingga rentan menjadi sumber penularan kuman.

Bila perlu, lap permukaan benda menggunakan sedikit cairan antiseptik yang telah dicampur dengan air. Anda dapat menggunakan cairan antiseptik dengan kandungan bahan aktif chloroxylenol. Bahan ini cukup efektif membasmi beragam jenis kuman, termasuk virus penyebab Corona.

Agar tetap aman, pastikan Anda membaca petunjuk penggunaan semprotan disinfektan dengan cermat sebelum menggunakannya untuk membersihkan permukaan benda.

4. Bersihkan diri setelah selesai membersihkan permukaan benda

Jangan langsung beristirahat atau berdekatan dengan anggota keluarga setelah Anda selesai membersihkan permukaan benda di rumah. Meski terasa melelahkan, Anda tetap perlu segera membersihkan diri dengan cara mencuci tangan dengan benar, atau lebih baik lagi, langsung mandi.

Hal ini penting dilakukan guna mengurangi risiko paparan virus yang mungkin saja tertinggal pada baju yang Anda kenakan saat membersihkan permukaan benda.

Selain membersihkan permukaan benda di dalam rumah secara rutin, Anda dan keluarga juga perlu melakukan kebiasaan baik lainnya, seperti mengonsumsi makanan bergizi seimbang, berolahraga secara rutin, dan mencukupi waktu tidur setiap hari.

Hal ini penting dilakukan guna menjaga tubuh tetap sehat, sehingga tidak mudah terserang penyakit, termasuk infeksi virus.

Namun, bila Anda atau anggota keluarga Anda mengalami gejala penyakit akibat infeksi virus, seperti demam, batuk pilek, muntah, dan diare, meski telah menerapkan berbagai upaya di atas, konsultasikanlah dengan dokter untuk mendapatkan penanganan yang sesuai.