Berapa lama vitamin sirup bertahan setelah dibuka

Biasanya obat sirup disimpan di kulkas setelah dibuka

Berapa lama vitamin sirup bertahan setelah dibuka

Dok, berapa lama ya obat dalam bentuk sirup layak dikonsumsi setelah dibuka? Kemudian sisanya disimpan di lemari pendingin dengan suhu 4° Celcius. Misalnya obat paracetamol untuk anak, soalnya kan tidak akan langsung habis saat demam itu.

Jawab:

Penyimpanan obat setelah dipakai biasanya bisa dipertahankan 1-2 bulan setelah segel dibuka. Letakkan obat di suhu ruangan, dan tidak boleh terkena matahari langsung.

Boleh diletakkan di kulkas, tapi bukan di freezer. Jika warna dan rasa telah berubah, sebaiknya obat tersebut dibuang, diganti dengan obat baru. Untuk obat antibiotik sebaiknya segera dibuang jika masih ada sisa obatnya.

Dijawab oleh dr. Reza Abdussalam, SpA

Sumber: Forum Orami - Ask The Expert

Artikel Terkait
Artikel Pilihan Editor

untuk obat-obatan cair, berapa lama masa pakai jika segel obat sudah dibuka?

Salam sehat Ibu Endah,

Terima ksih atas pertanyaan yang anda ajukan kepada Halo Apoteker.

Lama masa penyimpanan obat sirup, tergantung pada jenis obatnya. Untuk sirup kering yang berisi antibiotik, tidak boleh disimpan lebih dari 7 hari setelah tercampur atau diencerkan dengan air. Begitu juga dengan sirup kering yang lain, juga memerlukan perlakuan yang sama dengan sirup antibiotik. Sedangkan untuk larutan oralit yang dikemas dalam botol, tidak boleh diberikan setelah lebih dari 24 jam sejak segelnya terbuka.

Untuk obat sirup yang lain, seperti obat demam, obat batuk pilek, maupun vitamin, dapat disimpan sampai pada batas tanggal kadaluarsanya. Akan tetapi, dengan catatan obat tersebut tidak berubah rasa, warna, bau atau aroma, dan bentuknya. Serta obat tersebut disimpan dengan cara penyimpanan yang benar, seperti : simpan di tempat yang kering, bersih, terlidung dari cahaya matahari langsung, serta disimpan pada suhu ruangan. Beberapa obat memerlukan perlakuan khusus, seperti disimpan pada suhu lemari es, akan tetapi jangan disimpan pada freezer karena dapat merusak stabilitas obat. cukup diletakkan di pintu kulkas atau lemari es saja.

Meskipun demikian, mengingat resiko kontaminasi dan oksidasi yang mampu mengurangi stabilitas obat, kami sarankan obat sirup tidak disimpan dalam kurun waktu lebih dari 3 bulan.

Demikian yang dapat kami sampaikan, semoga bermanfaat.

Terima kasih.

Halodoc, Jakarta – Banyak cara yang bisa dilakukan untuk mengatasi gangguan kesehatan yang ringan. Mulai dari beristirahat, mengonsumsi makanan sehat dan bernutrisi, dan mengonsumsi obat-obatan yang dianjurkan oleh dokter.

Baca juga: Perhatikan Ini Sebelum Menyimpan Obat Tetes Mata

Obat bisa disimpan dan digunakan kembali asalkan tidak melebihi tanggal kedaluwarsa. Konsumsi obat sebelum tanggal kedaluwarsa membuat kamu merasakan manfaat dari obat tersebut secara optimal. Selain tanggal kedaluwarsa, perhatikan cara penyimpanan obat agar kandungan yang terdapat pada obat tetap optimal untuk kesehatan kamu.

Ketahui Cara Penyimpanan Obat yang Baik

Menyimpan beberapa obat di rumah memang berguna. Ketahui cara yang bisa digunakan untuk menyimpan obat di rumah, agar manfaat obat bisa dirasakan dan kandungan obat tidak membahayakan tubuh. 

Ada banyak hal yang perlu kamu perhatikan ketika akan menyimpan obat di rumah. Tidak ada salahnya untuk menggunakan aplikasi Halodoc dan bertanya langsung pada dokter mengenai proses penyimpanan obat yang baik untuk konsumsi. 

1. Perhatikan Jenis Obat

Sebaiknya sebelum memutuskan untuk menyimpan obat, perhatikan jenis obat yang kamu beli atau dapat dari rumah sakit. Sebaiknya ketika ada obat berjenis puyer, kamu tidak menyimpannya dalam waktu yang cukup lama meskipun obat tersebut belum melewati masa kedaluwarsa. Selain itu, jangan simpan obat yang diresepkan oleh dokter ketika tidak habis digunakan.

2. Letakkan pada Wadah Rapat

Ketika menyimpan obat, letakan pada wadah yang rapat. Obat tidak mudah terpapar kuman atau zat terkontaminasi dari luar.

3. Letakkan pada Tempat Asli

Sebaiknya jangan ganti kemasan obat dengan kemasan yang lain. Biarkan obat yang kamu simpan diletakkan pada kemasan yang asli.

4. Perhatikan Suhu Ruangan

Jangan lupa untuk perhatikan suhu ruangan tempat kamu menyimpan obat. Sebaiknya tempat penyimpanan obat memiliki suhu ruangan. Hindari tempat dengan suhu yang panas dan hindari tempat penyimpanan obat dari paparan sinar matahari langsung. Hindari pula menyimpan obat pada suhu terlalu dingin kecuali memang obat tersebut harus disimpan di lemari pendingin. 

Baca juga: Ini Cara Tepat Menyimpan Produk Skincare

Perhatikan Hal Ini Jika Obat Sudah Dikonsumsi

Manfaat obat masih optimal hingga batas tanggal kedaluwarsa. Kondisi ini berlaku pada obat yang masih dalam kemasan asli dan belum dibuka. Lalu, bagaimana jika ada obat yang sudah terbuka?

Ketahui masa simpan bagi obat yang telah dibuka atau dikonsumsi, agar dapat merasakan manfaat obat secara optimal. Selain itu, perhatikan juga beberapa hal ini agar obat yang dikonsumsi tetap berguna dengan baik, yaitu:

1. Ketahui Jenis Obat yang Sebaiknya Jangan Disimpan

Sebaiknya jangan simpan obat yang berjenis puyer dalam waktu yang terlalu lama. Konsumsi obat puyer sesuai dengan saran dan anjuran dokter.

2. Penyimpanan 1-2 Bulan

Waktu penyimpanan ini berlaku bagi obat jenis insulin yang telah dibuka dan disimpan di luar lemari es. Salah satu jenis obat yang penggunaannya bisa digunakan dalam rentang waktu ini adalah obat tetes mata. Jenis tablet dan kapsul juga masih bisa disimpan selama 2 bulan setelah kemasannya terbuka, namun dengan cara penyimpanan yang baik.

3. Penyimpanan 3-6 Bulan

Jenis obat-obatan seperti sirup, salep, semprot telinga, krim dengan wadah yang tertutup masih bisa digunakan selama 3 bulan setelah pertama kali kemasan dibuka. 

4. Sesuai Batas Tanggal Kedaluwarsa

Inhaler atau koyo bisa disimpan hingga batas tanggal kedaluwarsa. Membuka kemasan dan menyimpan obat jenis ini tidak mengubah kandungan atau zat aktif yang ada pada obat.

Tidak ada salahnya untuk memerhatikan kondisi obat yang telah disimpan ketika akan digunakan kembali. Hindari penggunaan obat yang telah berubah warna, tekstur hingga aroma meskipun belum melewati tanggal kedaluwarsa.

Baca juga: 5 Manfaat Curhat dengan Dokter

Berapa lama vitamin sirup bertahan setelah dibuka

Referensi:
Medline Plus. Diakses pada 2019. Strong your Medicines.
Common Sense Home. Diakses pada 2019. Storage and Shelf Life of Over The Counter Medication

Berapa lama vitamin sirup bertahan setelah dibuka

Berapa lama vitamin sirup bertahan setelah dibuka
Lihat Foto

Shutterstock/areeya_ann

Ilustrasi obat, masa berlaku obat, obat kedaluwarsa

KOMPAS.com - Agar tetap layak digunakan, setiap obat memiliki masa berlaku berbeda-beda.

Umumnya, patokan masa berlaku obat mengacu tanggal kedaluwarsa. Namun, patokan ini bisa berubah apabila kemasan obat sudah dibuka.

Padahal, saat mengonsumsi suatu obat, terkadang orang masih menyimpan sisanya karena gejala penyakit berkurang atau sudah sembuh.

Baca juga: Teluk Jakarta Tercemar Paracetamol, Ini Cara Membuang Obat yang Benar

Sisa obat yang sudah dibuka harapannya bisa digunakan kembali ketika sakit kambuh atau gejala penyakit sejenis muncul.

Perlu diingat, meskipun obat sudah memiliki tanggal kedaluwarsa, setiap obat memiliki masa berlaku yang berbeda-beda setelah dibuka. Berikut penjelasannya.

Setiap obat yang sudah dibuka sebisa mungkin ditempatkan di kemasan aslinya dan disimpan sesuai petunjuk keamanan obat.

Menurut Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM), berikut rekomendasi masa berlaku obat setelah dibuka sesuai jenisnya:

  • Tablet dan kapsul yang telah dibuka dari kemasan klip: dua bulan
  • Tablet dan kapsul masih dalam bungkus aslinya: sesuai tanggal kedaluwarsa di kemasan
  • Obat berbentuk sirup: enam bulan setelah dibuka, atau sesuai tanggal kedaluwarsa di kemasan, atau mana yang lebih cepat
  • Cairan untuk obat luar: enam bulan setelah dibuka, atau sesuai tanggal kedaluwarsa di kemasan, atau mana yang lebih cepat
  • Salep atau krim dalam kemasan tube: enam bulan setelah dibuka, atau sesuai tanggal kedaluwarsa di kemasan, atau mana yang lebih cepat
  • Salep atau krim dalam kemasan wadah bertutup: tiga bulan setelah dibuka, atau sesuai tanggal kedaluwarsa di kemasan, atau mana yang lebih cepat
  • Koyok dan obat yang dimasukkan ke dalam anus: sesuai tanggal kedaluwarsa di kemasan
  • Inhaler: sesuai tanggal kedaluwarsa di kemasan
  • Obat tetes dan semprot telinga atau hidung: tiga bulan setelah dibuka, kecuali bila ada petunjuk lain
  • Obat tetes mata: satu bulan setelah dibuka, kecuali bila ada petunjuk lain
  • Insulin: harus disimpan di lemari es, setelah dibuka dapat disimpan di luar lemari es sampai 28 hari
  • Puyer: bila tidak digunakan harus dibuang, tidak boleh disimpan dan digunakan lagi
  • Obat yang harus dihabiskan seperti antibiotik: harus langsung dihabiskan, apabila suatu kondisi tidak habis, obat harus dibuang dan tidak boleh disimpan

Pertimbangkan batas waktu penyimpanan obat secara cermat, agar obat tetap layak dikonsumsi.

Baca juga: 15 Tanda Obat Rusak dan Kedaluwarsa yang Tidak Boleh Dikonsumsi

Pentingnya mencermati masa berlaku obat setelah dibuka

Setiap obat memiliki masa kedaluwarsa. Tenggat waktu tersebut menjadi jaminan mutu dan kemurnian obat masih layak dikonsumsi.

Perlu diketahui, tanggal kedaluwarsa yang tercantum dalam kemasan obat menunjukkan batas terakhir penggunaan obat saat obat masih dalam kemasan atau bungkus aslinya.