Berdasarkan gambar siklus batuan di atas yang berlabel 6 merupakan

Jakarta -

Siklus batuan adalah proses pembentukan batuan yang terus mengalami perubahan dari magma yang beku menjadi batuan beku, lalu batuan sedimen, ke batuan metamorf dan menjadi magma seperti semula.

Ahli Geologi mengatakan proses konversi bebatuan ini memakan waktu panjang bahkan hingga jutaan tahun. Tapi, apa sebenarnya batuan itu dan bagaimana proses pembentukannya?

Definisi Batuan dan Siklus Batuan

Batuan merupakan bahan penyusun kerak bumi sekaligus agregat atau kumpulan mineral-mineral yang telah membeku atau mengkristal, mengutip dari bahan ajar yang dirilis Kemendikbud.

Proses siklus batuan menghasilkan tiga jenis batuan, yaitu batuan beku, sedimen dan metamorf yang terus berubah. Konversi yang terjadi di siklus batuan dipengaruhi sejumlah kondisi seperti peningkatan suhu atau tekanan.

Siklus batuan menunjukkan bahwa meski keras dan sulit dihancurkan, batuan tidak selamanya menjadi batu saja. Sama halnya dengan manusia, batuan memiliki siklus hidup dengan waktu yang panjang.

Jenis Batuan Penyusun Kerak Bumi

Sebelum membahas tahapan atau proses pembentukan dan peleburan kembali batuan, yuk kenali beberapa jenis batuan!

Batuan Beku

Dalam bahasa Latin, batuan beku disebut batuan igneous yang artinya api (ignis). Pasalnya, batuan beku tersusun dari magma yang mendingin kemudian mengeras. Batuan beku terdiri dari 3 jenis, batuan beku dalam (plutonik), batuan korok (hypo-abyss), dan batuan beku luar (efusif).

Contoh batuan beku adalah riolit, granit, andesit, dan basalt.

Batuan Sedimen

Batuan sedimen adalah hasil dari litifikasi bahan rombakan batuan hasil denudasi atau hasil reaksi kimia maupun hasil kegiatan organisme. Untuk menjadi batuan sedimen, terjadi proses pelapukan, erosi, denudasi, litifikasi, hingga akhirnya menjadi sedimen.

Contoh batuan sedimen adalah batu pasir, konglomerat, gamping, dan lempung.

Batuan Metamorf

Batuan metamorf adalah batuan yang mengalami perubahan komposisi mineral hingga tekstur karena tekanan suhu maupun waktu. Batuan ini terdorong jauh ke dalam permukaan bumi sehingga mengalami perubahan tersebut.

Contoh batuan metamorf adalah batu sabak (slate) dan batu schist.

Proses Siklus Batuan

Berikut ini proses dalam siklus batuan:

1. Pembekuan Magma

Siklus batuan dimulai dari magma yaitu batuan cair dari bawah permukaan bumi. Berjalannya waktu dan adanya tekanan yang meningkat membuat magma membeku dan terjadi proses kristalisasi.

Proses ini bisa terjadi di bawah permukaan bumi, atau di atas setelah terjadi letusan gunung berapi. Proses kristalisasi inilah yang menghasilkan batuan beku.

2. Pelapukan Batuan Beku

Setelah itu, batuan beku muncul di permukaan bumi lalu mengalami pelapukan. Proses batuan beku hancur dan terurai ini berlangsung secara perlahan. Faktor yang mempengaruhi penguraian batuan beku adalah cuaca dari atmosfer, hidrosfer, dan biosfer.

3. Pergerakan Batuan

Hasil pelapukan batuan beku di permukaan lereng bergerak berkat gaya gravitasi sebelum akhirnya bergerak melalui air mengalir, angin, atau gelombang. Partikel hasil pelapukan batuan beku dan zat yang larut menjadi sedimen yang mengendap.

4. Sedimentasi

Sebagian besar endapan bergerak ke arah lautan atau mengendap di dataran sekitar sungai, cekungan gurun, rawa, dan lainnya. Sedimen menumpuk dan mengalami proses litifikasi atau konversi batuan.

Endapan umumnya menjadi batuan sedimen kemudian memadat karena beban berat lapisan atas atau saat merekat ke air tanah dan meresap pori-pori bahan mineral.

5. Metamorf

Batuan sedimen akan terkubur jauh di permukaan bumi karena proses pembentukan pegunungan atau diterobos massa magma. Proses ini mengakibatkan tekanan atau pana yang tinggi sehingga terjadi perubahan lagi yaitu menjadi batuan metamorf.

6. Pencairan ke Magma

Batuan metamorf yang berada di bawah permukaan bumi akan terpapar suhu panas yang semakin tinggi sehingga membuatnya meleleh dan kembali menjadi magma. Kemudian siklus ini kembali ke tahap awal dan terus berlanjut selama bertahun-tahun lamanya.

Dari proses siklus batuan di atas, energi panas bumi adalah tahapan awal dan akhir yang menjadi penggerak siklus tersebut. Menarik ya, detikers?

Simak Video "KuTips: Cek Keselamatan Korban Gempa di Fitur Safety Check Facebook"


[Gambas:Video 20detik]
(twu/twu)

Halo, guys! Hari ini, kita akan mempelajari yang namanya proses siklus batuan dan penjelasannya, lengkap dengan jenis-jenisnya. Nah, bicara mengenai siklus, di dalam kehidupan kita sebenarnya tak lepas dari yang namanya siklus, lho! Misalnya saja siklus pertemanan, elo pasti pernah mengalami yang namanya siklus pertemanan, dong?

Ketika menjalani siklus pertemanan, pasti ada kalanya elo berantem dan gak saling ngobrol dengan sahabat. Anehnya, gak lama kemudian pasti akan ada masanya baikan dan hangout bareng sahabat elo lagi. Nah, siklus seperti ini ternyata terjadi juga pada bebatuan, lho! Seperti halnya magma yang berubah menjadi batuan, kemudian kembali lagi menjadi magma. Well, untuk lebih jelasnya, kita langsung masuk ke penjelasan siklus batuan di bawah ini, yuk!

Proses Siklus Batuan

Berdasarkan gambar siklus batuan di atas yang berlabel 6 merupakan
Proses siklus batuan (Arsip Zenius)

Berdasarkan gambar di atas, proses siklus batuan berawal dari magma, yang kemudian mengalami proses pendinginan sehingga membentuk batuan beku. Selanjutnya, batuan beku ini mengalami yang namanya penghancuran oleh tenaga eksogen sehingga membentuk batuan sedimen klastik. 

Well, batuan sedimen klastik ini akan mengalami beberapa proses. Pertama, ada yang namanya proses pelarutan atau oksidasi sehingga membentuk batuan sedimen kimia. Yang kedua ketika adanya aktivitas organisme sehingga membentuk batuan sedimen organik.

Setelah kedua proses tersebut, batuan akan mengalami yang namanya proses perubahan suhu, tekanan, atau karena adanya unsur lain sehingga membentuk batuan metamorf. So, batuan metamorf ini akan kembali menjadi magma ketika terganggunya keseimbangan suhu dan tekanan. 

Nah, kira-kira begitulah penjelasan dari proses siklus batuan. Pada dasarnya, batuan yang membentuk litosfer itu terbagi menjadi tiga yaitu batuan beku, batuan sedimen, dan batuan metamorf. Untuk lebih jelasnya, mari kita bahas satu-persatu, ya!

Baca Juga: Dinamika Hidrosfer dan Manfaatnya Bagi Kehidupan

1. Batuan Beku

Berdasarkan gambar siklus batuan di atas yang berlabel 6 merupakan
Jenis Batuan Beku (Arsip Zenius)

Sebelum membahas jenis dan contoh dari batuan ini, pertama-tama kita akan membahas pengertian batuan beku terlebih dahulu. Jadi, batuan beku merupakan batuan yang pada mulanya berbentuk magma, kemudian mengalami proses pendinginan sehingga menjadi beku. Nah, batuan ini terbagi menjadi 3 jenis, nih Sobat, yaitu batuan beku dalam, korok, dan luar. 

A. Batuan Beku Dalam (Plutonik)

Batuan beku dalam atau plutonik merupakan jenis batuan yang membeku atau mengalami pendinginan saat masih di dalam bumi. Proses pendinginan yang terjadi sangat lambat sehingga menghasilkan kristal sempurna. Contoh batuan beku dalam atau plutonik yaitu granit, diorit, gabro, dan peridotit. 

B. Batuan Korok (Hypo-abyss)

Batuan korok disebut juga sebagai hypo-abyss, batuan ini terjadi karena adanya sisa magma cair yang menyusup ke celah-celah dalam kulit bumi sehingga mengalami proses pendinginan yang cepat. Contoh batuan korok adalah granit profirit dan diorit profirit. 

C. Batuan Beku Luar (Efusif)

Batuan beku luar atau efusif terjadi ketika magma sudah mencapai permukaan bumi dan akhirnya membeku. Oleh karena itu, proses pendinginannya sangat cepat sehingga tidak membentuk kristal atau amorf. Contoh batuan beku luar yaitu basalt, andesit, obsidian, dan batu apung.

Baca Juga: Materi Geografi: Dinamika Planet Bumi

2. Batuan Sedimen

Berdasarkan gambar siklus batuan di atas yang berlabel 6 merupakan
Jenis Batuan Sedimen (Arsip Zenius)

Jenis batuan litosfer yang kedua adalah batuan sedimen, nih, guys! Apa itu batuan sedimen? 

Pengendapan batuan dalam waktu bertahun-tahun membentuk jenis batuan sedimen. Batuan tersebut juga sebelumnya mengalami proses pelapukan, lalu terangkut oleh air, udara, atau es.

Nah, jenis batuan ini digolongkan menjadi dua yaitu berdasarkan sifat pelapukan dan mediumnya. 

A. Sifat Pelapukan

Berdasarkan sifat pelapukannya, jenis batuan sedimen terbagi menjadi tiga yaitu klastik (mekanik), kimiawi, dan organik. 

  • Batuan sedimen klastik (mekanik) merupakan jenis hancuran batuan. Contoh batuan sedimen klastik yaitu breksi, konglomerat, dan batu pasir. 
  • Batuan sedimen kimiawi adalah jenis batuan yang terjadi karena adanya larutan yang diendapkan. Contoh batuan sedimen kimiawi yaitu batu kapur dan batu gips. 
  • Batuan sedimen organik adalah batuan yang terjadi karena adanya endapan organisme. Contoh batuan sedimen organik yaitu batu gamping dan batu koral. 

B. Medium

Berdasarkan mediumnya, batuan sedimen dapat dibedakan menjadi tiga yaitu aeris atau aeolis, glasial, dan akuatis. 

  • Aeris atau aeolis merupakan batuan yang diendapkan berdasarkan angin, contohnya tanah loss dan gurun pasir.
  • Glasial merupakan batuan yang diendapkan oleh es, contohnya morena. 
  • Akuatis merupakan batuan yang diendapkan oleh air, contohnya breksi dan konglomerat. 

Berdasarkan gambar siklus batuan di atas yang berlabel 6 merupakan
Jenis Batuan Metamorf (Arsip Zenius)

Batuan metamorf merupakan batuan beku atau sedimen yang berubah bentuk karena adanya suhu atau tekanan yang berubah. Namun, batu metamorf dapat menjadi sedimen jika mengalami proses pelapukan.

Batuan metamorf kontak adalah jenis batuan yang berubah bentuk karena suhu tinggi, contohnya batu marmer, kuarsit, dan antrasit.

Batuan metamorf dinamo adalah jenis batuan yang berubah bentuk karena adanya tekanan tinggi, contohnya sabak.

Batuan metamorf pneumatolitis adalah jenis batuan yang berubah karena disusupi unsur lain, contohnya turmalin dan topaz.

Contoh Soal Proses Siklus Batuan

  1. Setiap material di muka bumi dapat berubah menjadi batuan metamorf jika mengalami…. 

A. Pendinginan

B. Pelapukan

C. Sedimentasi

D. Tekanan tinggi

E. Litifikasi

Jawaban: D. Tekanan tinggi

Baca Juga: Mengenal Objek Studi Geografi – Materi Geografi Kelas 10

Finally, selesai juga nih pembahasan kita hari ini tentang proses siklus batuan dan penjelasannya. So, pastinya Sobat Zenius udah paham dong mengenai materi hari ini? 

Btw, kalau ingin mendalami lagi mengenai siklus batuan, elo bisa langsung klik gambar di bawah ini aja! Nanti elo bisa pelajari materi ini lebih jauh lewat penjelasan video.

Berdasarkan gambar siklus batuan di atas yang berlabel 6 merupakan

Tapi kalo elo mau belajar lebih efektif lagi, yuk cobain langganan paket belajar Zenius Aktiva Sekolah. Manfaatnya lengkap banget, elo bisa dapetin akses ke ribuan video materi premium, ngerjain latihan soal dan tryout, sama belajar langsung dengan Zen Tutor yang seru-seru. Elo tinggal klik gambar di bawah buat cek info lengkapnya, ya!

Berdasarkan gambar siklus batuan di atas yang berlabel 6 merupakan

Originally Published: December 21, 2021
Updated by: Arum Kusuma Dewi