Berdasarkan keterangan-keterangan tersebut tindakan voc yang dimaksud adalah

Lihat Foto

Wikimedia Commons

Kepulauan Maluku yang dijuluki sebagai The Spicy Island pada 1810.

Kompas.com - Pelayaran Hongi atau Hongitochten adalah pelayaran yang dilakukan oleh VOC dengan menggunakan senjata lengkap untuk mengawasi jalannya monopoli perdagangan.

Apabila ditemukan pelanggaran, biasanya para pelanggar akan dikenai hukuman yang disebut ekstirpasi.

Hukuman ini berupa pembinasaan tanaman rempah-rempah, sementara petani yang melanggar peraturan monopoli akan disiksa atau dibunuh.

Kebijakan ini pertama kali dilakukan pada 1625, saat armada VOC melakukan Pelayaran Hongi dan memusnahkan beribu-ribu pohon cengkih milik rakyat Hoamoal.

Rakyat Maluku pun terus mengalami penderitaan akibat Pelayaran Hongi yang disertai dengan ekstirpasi.

Tujuan Pelayaran Hongi

Tujuan Pelayaran Hongi adalah untuk menjaga keberlangsungan monopoli rempah-rempah oleh VOC di wilayah Kepulauan Maluku dan sekitarnya.

Dengan menggunakan kora-kora [perahu kecil saat itu] milik para raja di Maluku, VOC berkeliling untuk mengawasi, mengejar, dan menangkap pedagang gelap atau penyelundup yang biasanya berasal dari Jawa, Melayu, dan Banda.

Ekspedisi ini utamanya melakukan pengawasan ke pulau-pulau penghasil cengkeh dan pala, seperti Pulau Seram, Saparua, dan Buru.

Dalam pelaksanaannya, VOC juga menangkap dan menghukum penduduk yang menjual rempah-rempah ke pihak selain penguasa Belanda.

Baca juga: Kebijakan-kebijakan VOC di Bidang Ekonomi

Praktik Pelayaran Hongi

Praktik monopoli dan Pelayaran Hongi semakin lama semakin merajalela hingga membuat Ambon, Uliase, dan Hoamoal terpuruk.

Pelayaran Hongi atau Ekspedisi Hongi atau Hongitochten adalah suatu bentuk pelayaran serta pengawasan yang dilakukan oleh pemerintahan zaman VOC Belanda yang bertujuan menjaga keberlangsungan monopoli rempah-rempah termasuk Hak Ekstirpasi, yaitu hak memusnahkan pohon Pala atau Cengkih, demi mengekalkan monopoli rempah-rempah di Kepulauan Maluku dan sekitarnya. Hal ini penting untuk dilakukan karena jika tidak, maka akan terjadi kelebihan produksi rempah, sehingga harganya pun turun dan akan mengurangi keuntungan perdagangan rempah Belanda.

Nama Hongi diambil dari nama kapal kora-kora yang dipakai untuk berpatroli, kapal ini terinspirasi dari Kesultanan Ternate yang berhasil mengusir Portugis dengan bantuan kapal tersebut. Kapal dengan bentuk ramping, yang didesain untuk mampu melaju dengan cepat. Didukung oleh banyak orang memegang kayu. Kapal kora-kora ini mampu melayari selat-selat kecil dan perairan dangkal ciri khas kawasan kepulauan di Maluku.[1]

Pelayaran Hongi dilaksanakan dengan menggunakan armada perahu Kora-kora yang kadang dikawal oleh Kapal Perang VOC untuk melayari pulau-pulau di kepulauan Maluku dan sekitar laut Banda dengan melakukan pemusnahan tanaman dan kebun-kebun cengkih dan pala illegal. Kapal-kapal ini juga bertujuan untuk mengejar pelaku penyelundupan rempah-rempah dan menangkap kapal asing lainnya yang melakukan perdagangan tanpa seizin Belanda.

Tujuan pemusnahan tersebut adalah untuk membuat harga rempah-rempah stabil ketika produksi berlebih, sehingga harga rempah-rempah yang ada di gudang kompeni tidak jatuh. Belanda sangat ingin untuk menjaga harga cengkih dan pala di pasar Eropa tinggi agar monopoli rempah yang mereka pegang menjadi semakin menguntungkan. Pelayaran Hongi berhasil mencapai tujuan karena dengan adanya kebijakan ini, semua perdagangan rempah di kepulauan Maluku dikontrol oleh Belanda.

Dalam aturannya Pemerintah VOC membuat perjanjian dengan raja, patih, dan orang kaya pemimpin Negeri-negeri agar mereka mengijinkan adanya pemusnahan tanaman Cengkih serta Pala di wilayahnya. Mereka juga diwajibkan menyediakan kora-kora serta pendayungnya untuk berlayar ke negeri atau pulau lain. Untuk semua kegiatan itu maka Kepala Negeri tersebut mendapatkan sejumlah ganti rugi berupa pembayaran tahunan dari pihak Belanda.

Tetapi pada kenyataannya, karena maraknya Korupsi dikalangan pegawai VOC dan kepala-kepala negeri, rakyat tidak pernah mendapatkan apa-apa. Ketika perkebunan mereka dimusnahkan dengan api, parang, dan kapak, rakyat hanya bisa meratapi semua hasil kerja kerasnya. Sementara itu, para bangsawan dan pemilik tanah menjadi semakin kaya dari uang ganti rugi yang dibayarkan oleh Belanda.

Pelayaran Hongi benar-benar membuat rakyat Kepulauan Maluku yang pada zaman dahulu kala sangat makmur menjadi jatuh dalam kemelaratan. Aturan Pelayaran Hongi benar-benar dilaksanakan VOC dengan "Tangan Besi", sebab kepala negeri yang menolak maka akan di buang, negeri dan rakyatnya akan di repatriasi atau di deportasi [pemindahan paksa penduduk antar pulau], untuk dikerjakan secara Kerja Rodi di kebun milik VOC. Rakyat laki-laki yang menolak mendayung diperahu kora-kora akan dicambuk oleh kepala negeri dan didenda. Dalam sejarah Ekstirpasi Maluku telah membuat populasi rakyat Maluku berkurang sepertiga dari jumlah awalnya.

//www.eduspensa.id/pengertian-tujuan-dan-sejarah-pelayaran-hongi/[pranala nonaktif permanen]

//insanpelajar.com/pelayaran-hongi/

 

Artikel bertopik sejarah ini adalah sebuah rintisan. Anda dapat membantu Wikipedia dengan mengembangkannya.

  • l
  • b
  • s

  1. ^ IndonesianCultures.Com, Pelayaran Hongi Cara Kejam VOC Kendalikan Rempah Nusantara, 5 Agustus 2021

Diperoleh dari "//id.wikipedia.org/w/index.php?title=Pelayaran_Hongi&oldid=20320516"

 9. Perhatikan keterangan-keterangan berikut!

1] Dibentuk pada tanggal 20 Maret 1602.

2] Merupakan hasil fusi atau penggabungan antarkongsi dagang.

3] Dipimpin oleh sebuah dewan yang beranggotakan 17 orang.

4] Memiliki hak istimewa yang disebut dengan hak bersama.

5] Gubernur jenderal yang pertama bernama Laurens Reael.

Keterangan-keterangan yang berhubungan dengan VOC ditunjukan pada nomor...

A. 1], 2], dan 3]

B. 1], 3], dan 4]

C. 2], 3], dan 4]

D. 2], 4], dan 5]

E. 3], 4], dan 5]

Jawaban A

10. Gubernur jenderal VOC yang berhasil mengadakan perjanjian dengan penguasa Jayakarta untuk pembelian sebidang tanaah yang ada di tepi Sungai Ciliwung adalah....

A. Gerard Reynst

B. J.P. Coen

C. Pieter Both

D. Pieter de Carpentier

E. Van Overstraten

Jawaban C

11. Perhatikan keterangan-keterangan berikut!

1] Dikenal sebagai gubernur jenderal yang berani dan kejam serta ambisius.

2] Sebagai peletak dasar penjajahan VOC di Indonesia.

3] Pada tahun 1637 tiba di Batavia dan diangkat kembali sebagai gubernur jenderal untuk yang kedua kalinya.

Berdasarkan keterangan-keterangan tersebut, gubernur jenderal VOC yang dimaksud adalah....

A. Pieter Both

B. J.P. Coen

C. Pieter de Carpienter

D. Laurens Reael

E. Gerard Reynst

Jawaban B

12. Perhatikan keterangan-keterangan berikut!

1] Merupakkan salah satu tindakan yang dilakukan VOC dalam melaksanakan monopoli perdagangan.

2] Pelayaran menyusuri pantai yang dilengkapi dengan angkatan perang untuk mengawasi para pedagang Maluku agar tidak menjual rempah-rempahnya kepada pedagang lain.

3] Apabila diketahui ada yang melanggar, akan mendapatkan hukuman yang berat.

Berdasaarkan keterangan-keterangan yersebut, tindakan VOC yang dimaksud adalah.....

A. Ekstirpasi

B. Hongi totchen

C. Verplichte leverantie

D. Preanger stelsel

E. Contingenten

Jawaban B

Buat temen-temen yang ingin bertanya.  silakan komen di kolom komentar, oke? Terima kasih❤

Page 2

Home Home MTK FISIKA KIMIA PAI BIOLOGI

Beranda About me Privacy policy Disclaimer Contact Sitemap

Video yang berhubungan

Bài Viết Liên Quan

Bài mới nhất

Chủ Đề