Kunci Jawaban: C
Pembahasan
Keterkaitan isi kutipan novel tersebut dengan kehidupan sehari-hari adalah ketidakmampuan melupakan hal buruk dalam kehidupan [opsi C]. Ketidakmampuan melupakan hal buruk masa lalu antara lain terdapat pada kalimat Semua kesibukan ini, pengalaman baru, tidak pernah mampu mengusir pergi kenangan itu.
Bukti bahwa dalam kehidupan sehari-hari banyak orang yang tidak bisa melupakan masa lalu adalah banyaknya artikel tentang tips melupakan masa lalu, di antaranya sebagai berikut.
7 Cara Melupakan Masa Lalu yang Kelam dan MenyakitkanBagi beberapa orang, masa lalu yang kelam dan menyakitkan bagai bayang-bayang yang selalu mengikuti ke mana pun mereka berjalan. Tak heran, keadaan ini mengganggu psikologis mereka, dan bahkan ada di antara mereka yang akhirnya depresi.
Anda tidak ingin seperti mereka, bukan? Itulah mengapa Anda perlu melupakan masa lalu Anda yang kelam dan menyakitkan sesegera mungkin.
Jangan khawatir jika Anda tidak tahu caranya. Berikut 7 cara melupakan masa lalu yang layak Anda coba.
1. Terimalah Bahwa Masa Lalu Tidak Dapat Diubah
Anda tentunya tidak bisa memutar waktu kembali memperbaiki berbagai kesalahan atau menghindari hal buruk terjadi pada diri Anda, namun cara Anda melihat masa lalu masih bisa Anda ubah dari sekarang.
Lalu bagaimana caranya mengubah pandangan terhadap masa lalu?
Pertama-tama cobalah terima masa lalu menyakitkan tersebut. Anda mungkin tidak terima akan perlakuan orang lain dan merasa dunia tidak adil, namun percayalah sesuatu terjadi pasti dengan suatu hikmah, walaupun Anda belum menyadari hikmahnya.
Kemudian maafkanlah orang-orang yang terlibat dalam masa lalu Anda yang kelam karena cara terbaik untuk melupakan adalah dengan memaafkan. Jika rasanya saat ini Anda belum bisa memaafkan, maka yakinlah suatu hari nanti Anda bisa melakukannya.
Penting juga, jika Anda sering sedih atau marah terhadap masa lalu Anda, selalu ingatkan diri bahwa perasaan negatif tersebut hanya akan menggerogoti Anda dari hari ke hari. Selain itu, perasaan itu akan menghabiskan banyak energi tanpa ada karya yang Anda buat [//www.tipspengembangandiri.com/cara-melupakan-masa-lalu/]
RINGKASAN MATERI
KAITAN KARYA SASTRA DENGAN KEHIDUPAN SEHARI-HARI
Karya sastra berkaitan erat dengan kehidupan sehari-hari atau kehidupan masa kini. Berkaitan dengan kaitan sastra dengan kehidupan sehari-hari atau kehidupan saat ini dapat dijelaskan sebagai berikut.
1.
Sastra merupakan penggambaran kehidupan
yang dituangkan melalui media tulisan. Terdapat hubungan yang erat antara sastra
dan kehidupan, karena fungsi sosial sastra adalah bagaimana ia melibatkan
dirinya ditengah-tengah kehidupan masyarakat [Semi, 1989:56].
Melalui sastra, pola pikir seseorang atau kelompok masyarakat dapat
terpengaruh. Karena sastra merupakan salah satu kebudayaan, sedangkan salah
satu unsur kebudayaan adalah sebagai sistem nilai. Oleh karena itu, di dalam
sebuah karya sastra tentu akan terdapat gambaran-gambaran yang merupakan sistem
nilai. Nilai-nilai yang ada itu kemudian dianggap sebagai kaidah yang dipercaya
kebenarannya, sehingga pola pikir masyarakat dapat terbentuk melalui karya
sastra. [//achmadadieb.wordpress.com/2011/01/14/154/]
2. Karya sastra adalah suatu wadah untuk mengungkapkan
gagasan, ide dan pikiran dengan gambaran-gambaran pengalaman. Sastra
menyuguhkan pengalaman batin yang dialami pengarang kepada penikmat karya
sastra [masyarakat]. Sastra bukan hanya refleksi sosial melainkan
merespresentasikan sebuah gagasan tentang dunia yang atau gagasan atas realitas
sosiologis yang melampaui waktunya. Karya sastra yang baik adalah sebuah
karya yang dapat memberikan kontribusi bagi masyarakat. Hubungan sastra dengan
masyarakat pendukung nilai-nilai kebudayaan tidak dapat dipisahkan, karena
sastra menyajikan kehidupan dan sebagian besar terdiri atas kenyataan sosial
[masyarakat], walaupun karya sastra meniru alam dan dunia subjektif
manusia [Wellek dan Warren, 1990:109]. Di samping itu sastra berfungsi
sebagai kontrol sosial yang berisi ungkapan sosial beserta problematika
kehidupan masyarakat. Hal ini diungkapkan oleh Jobrahim, ed, [1994: 221] bahwa
sastra menampilkan gambaran kehidupan dan kehidupan itu sendiri adalah suatu
kenyataan sosial. [//jaririndu.blogspot.co.id/2012/07/karya-sastra-dan-masyarakat.html]
Posted in UN SMA 2020 on August 04, 2019 by MuhZuhri | 13 comments
Cerpen atau cerita pendek merupakan salah satu jenis karya sastra berbentuk prosa fiksi berupa tulisan yang dibuat secara singkat. Cerpen dibangun oleh dua unsur penting, yaitu unsur intrinsik dan unsur ekstrinsik. Unsur intrinsik merupakan unsur pembangun yang berasal dari dalam cerita, sedangkan unsur ekstrinsik merupakan unsur pembangun cerpen yang berasal dari luar cerita. Salah satu unsur ekstrinsik adalah nilai-nilai yang terkandung dalam cerpen.
Nilai merupakan sesuatu yang penting, berguna, serta bermanfaat bagi manusia. Dengan demikian, nilai-nilai dalam cerpen adalah sesuatu yang bermanfaat dalam sebuah cerpen yang dapat direalisasikan dalam kehidupan sehari-hari. Nilai-nilai dalam cerpen antara lain:
- Nilai agama, yaitu nilai-nilai yang didasarkan atas hukum-hukum dalam ajaran agama dan kitab suci. Misalnya, seorang muslim laki-laki salat berjamaah di masjid.
- Nilai moral, yaitu nilai yang didasarkan pada pendidikan moral atau baik-buruknya tingkah laku. Misalnya, mencium tangan orang yang lebih tua.
- Nilai sosial, yaitu nilai-nilai yang didasarkan pada adat istiadat atau norma yang dianut dalam masyarakat. Misalnya, berduaan dengan lawan jenis yang bukan mahram merupakan hal yang tabu.
- Nilai politik, yaitu nilai yang berkaitan dengan permasalahan politik atau pemerintahan. Misalnya, unjuk rasa atau berdemo.
- Nilai budaya, yaitu nilai yang berkaitan dengan kebiasaan masyarakat dalam suatu lingkungan. Misalnya, musyawarah, gotong royong, dan pesta panen.
- Nilai estetika, yaitu nilai yang didasarkan pada keindahan atau hal-hal yang menarik dalam cerpen. Misalnya, penggunaan diksi dalam menggambarkan latar cerpen.
Kutipan cerpen di atas menceritakan tentang Sami yang sudah dua puluh tahun bekerja di rumah keluarga Kobot. Kobot sendiri merupakan seorang pengusaha yang sukses. Sami diceritakan sebagai seseorang yang penurut dan sulit mengatakan "tidak". Dari cerpen tersebut, nilai-nilai yang terlihat antara lain nilai sosial dan nilai budaya. Hal ini terlihat melalui kutipan berikut:
- Setiap hari ia melayani keluarga pedagang yang sukses itu. Mereka memperlakukannya dengan baik.
- Seringkali ikut menghadiri rapat pemilihan RT. Sekali-kali keluar kerja bakti.
Kutipan 1 di atas memperlihatkan nilai sosial, yaitu nilai yang didasarkan pada adat istiadat atau norma yg berlaku di masyarakat. Nilai sosial yang terlihat adalah kebaikan keluarga Kobot terhadap Sami. Meskipun hanya sebagai pekerja, keluarga Kobot tetap memperlakukan Sami dengan baik.
Kutipan 2 memperlihatkan nilai budaya, yaitu nilai yang didasarkan pada kebiasaan masyarakat dalam suatu liingkungan. Pada kutipan cerpen tersebut diceritakan Sami sering mengikuti rapat pemilihan RT. Hal ini merupakan suatu budaya di lingkungan tersebut, yaitu adanya musyawarah dalam pemilihan pemimpin. Selain itu, pada kutipan tersebut juga terlihat budaya berupa kerja bakti yang masih dilakukan di lingkungan tersebut.
Dengan demikian, nilai-nilai yang terkandung dalam cerpen tersebut adalah nilai sosial dan nilai budaya. Nilai sosial terlihat melalui kebaikan keluarga Kobot terhadap Sami. Sementara itu, nilai budaya terlihat dari kebiasaan musyawarah dan kerja bakti di lingkungan tempat tinggal Sami.
Nilai dalam cerpen adalah sesuatu yang dapat diambil atau dipetik dari cerpen yang bersifat edukatif, menambah pengetahuan, memberikan hiburan, atau yang dapat memanusiakan manusia sehingga berguna bagi manusia dalam kehidupan sehari-hari. Nilai yang biasanya muncul seperti nilai moral, agama, atau sosial.
Isi dari kutipan cerpen di atas adalah seorang ayah yang mencoba menenangkan Ibu yang merasa ingin membalaskan dendam setelah dijahati. Nilai yang dapat diambil dari kutipan di atas adalah segala sesuatu yang terjadi kita pasrahkan kepada Tuhan.
Dengan demikian, jawaban yang tepat adalah jawaban A.