Berhubungan intim tapi sperma dikeluarkan didalam apakah bisa hamil

Jakarta -

Berhubungan intim tapi sperma dikeluarkan di luar apakah bisa hamil? Pertanyaan ini kerap dicari oleh sebagian pasangan yang mungkin pernah memikirkan strategi ejakulasi di luar vagina untuk mencegah kehamilan.

Mengingat sperma perlu bertemu dengan sel telur untuk terjadinya pembuahan, sehingga banyak yang percaya metode sperma keluar di luar dapat mencegah kehamilan terjadi. Lalu, benarkah demikian?

Kehamilan Terjadi Akibat Cairan Pra-Ejakulasi

Menanggapi berhubungan intim tapi sperma dikeluarkan di luar apakah bisa hamil atau tidak, ahli kandungan, dr Anggi Pratiwi, SpOG, dari Morula IVF Ciputat, menjelaskan metode 'pull out' atau keluar di luar' sebenarnya bukanlah kontrasepsi yang efektif untuk mencegah kehamilan. Pasalnya, kehamilan masih bisa terjadi karena berbagai hal salah satunya cairan pre-ejakulasi.

Dikutip dari What to Expect, pra-ejakulasi atau disebut precum merupakan cairan yang keluar sebelum pria ejakulasi. Cairan ini tetap mengandung sperma, meskipun jumlahnya sedikit.

kebanyakan pria tidak tahu kapan mereka pernah mengalami ejakulasi sebelumnya. Hal ini pun membutuhkan latihan pengendalian diri, yang bisa sangat sulit dilakukan di tengah bercinta.

"Cara ini bukanlah metode kontrasepsi, benar-benar tidak efektif. Peluang gagalnya sangat tinggi," ujar Lauren F Streicher, MD, profesor klinis kebidanan dan ginekologi dari Northwestern University, dikutip dari Greatist.

Oleh karena itu, American Pregnancy Association menyebut berhubungan intim tapi sperma dikeluarkan di luar sangat mungkin bisa membuahi sel telur.

Kehamilan Terjadi Akibat Sperma Masuk Lewat Lendir

dr Anggi juga menjelaskan bila kemudian air mani memang dikeluarkan di luar, sperma bisa saja masuk ke vagina lewat jalan lendir. Itu mengapa kehamilan kemungkinan bisa terjadi.

"Apabila sudah dikeluarkan di luar namun masih dekat area kemaluan perempuan (dekat labia) dan kontak dengan lendir vagina, maka sperma tetap dapat tersalurkan ke dalam vagina kemudian ke dalam rahim dan bisa terjadi kehamilan apabila ada sel telur," kata dr Anggi pada detikcom.

Sperma Keluar di Luar Bisa Memicu Penyakit Kelamin Menular

Sengaja mengeluarkan sperma di luar vagina juga bukan berarti dapat mencegah penularan infeksi menular seksual (IMS). Beberapa infeksi, seperti herpes, klamidia, sifilis atau gonore tetap bisa terjadi. Ini termasuk dari cairan pra-ejakulasi.

Jadi, bagi pasangan yang masih penasaran terkait berhubungan intim tapi sperma dikeluarkan di luar apakah bisa hamil? Jawabannya masih bisa terjadi.

Oleh karena itu, penggunaan kondom selain lebih efektif mencegah kehamilan, juga membantu menurunkan risiko terjadinya IMS.

Simak Video "Plasma Konvalesen Dapat Cegah Gawat Janin Pada Bumil Terpapar Covid-19"



(suc/kna)

Jakarta -

Halo Dok mau sharing sedikit. Saya kalau tiap berhubungan badan sama istri pasti dikeluarin di luar (ejakulasi di luar vagina), enggak pernah di dalam.

Tapi kenapa bisa hamil ya Dok? Kenapa bisa begitu?

JS (Pria)

Selamat siang Pak JS, semoga Pak JS sekeluarga senantiasa sehat ya.

Saya coba jawab pertanyaannya ya Pak. Jadi sperma beserta cairan mani atau ejakulat apabila kontak dengan lendir vagina maka masih dapat tersalur ke dalam vagina dan seterusnya masuk ke rahim.

Apabila sudah dikeluarkan di luar namun masih dekat area kemaluan perempuan (dekat labia) dan kontak dengan lendir vagina, maka sperma tetap dapat tersalurkan ke dalam vagina kemudian ke dalam rahim dan bisa terjadi kehamilan apabila ada sel telur. Demikian, semoga bisa menjawab pertanyaan Pak JS ya. Terimakasih. dr Anggi Pratiwi, SpOG

Spesialis Obgyn Morula IVF Ciputat

Tentang Konsultasi Kesehatan

Pembaca detikcom yang memiliki pertanyaan terkait berbagai masalah kesehatan dapat mengirimkan pertanyaan ke email dan akan dijawab oleh pakar yang kompeten. Kirimkan pertanyaan dengan subjek email "konsultasi pembaca" disertai keterangan nama, usia, dan jenis kelamin.

Identitas penanya bisa ditulis terang atau disamarkan, disesuaikan dengan keinginan pembaca. Seluruh identitas penanya kami jamin akan dirahasiakan.

Simak Video "Plasma Konvalesen Dapat Cegah Gawat Janin Pada Bumil Terpapar Covid-19"



(fds/naf)

Kehamilan

  |   Haibunda

Minggu, 14 Mar 2021 16:41 WIB

Berhubungan intim tapi sperma dikeluarkan didalam apakah bisa hamil
caption

Metode withdrawal atau pulling out, alias menarik penis keluar jelang ejakulasi, dianggap bisa mencegah kehamilan. Alasannya karena sperma dikeluarkan di luar vagina, sehingga proses pembuahan tidak bisa terjadi. Tapi benarkah demikian?

Menurut American Pregnancy Association, kehamilan masih mungkin terjadi meskipun suami merasa sperma dikeluarkan di luar vagina. Ini karena cairan pra-ejakulasi yang merembes keluar dari penis sebelum terjadi ejakulasi juga diyakini mengandung sperma.

Pengeluaran cairan pra-ejakulasi ini bertujuan untuk mengurangi keasaman di uretra dan memberikan pelumas bagi sperma yang hendak dikeluarkan saat terjadi ejakulasi. Kebanyakan pria tidak memiliki kendali atas hal itu dan tidak dapat merasakannya keluar.

Jadi, setiap kali penis bersentuhan langsung dengan area vagina, sebenarnya tetap ada kemungkinan untuk hamil. Namun kemungkinannya sangat rendah, terutama jika dibandingkan dengan hubungan seksual sampai ejakulasi.

Sementara itu, dikutip dari Planned Parenthood, metode mengeluarkan sperma di luar memang dapat menjauhkan cairan mani dari vagina. Namun jika dilakukan dengan tujuan mencegah kehamilan, prosesnya harus dilakukan dengan benar.

Ini artinya, harus dapat dipastikan suami bisa menarik keluar penis sebelum ejakulasi. Tak lupa ejakulasi juga harus dilakukan sejauh mungkin dari vagina.

Pada dasarnya, kehamilan tetap bisa terjadi ketika ejakulasi atau cairan pra-ejakulasi masuk ke dalam vagina atau vulva. Cara terbaik untuk membuat metode pulling out ini efektif adalah dilakukan dengan jenis kontrasepsi lain. Termasuk pil KB atau kondom. 

Ya, kondom adalah salah satu alat kontrasepsi yang tepat untuk digunakan bersamaan dengan metode pulling out. Selain mencegah kehamilan, kondom juga membantu mencegah penularan penyakit menular seksual.

Baca ulasan lengkap di halaman selanjutnya ya, Bunda.

Simak juga manfaat rajin bercinta di akhir trimester kehamilan, dalam video berikut:

(som/som)

Senggama terputus (coitus interruptus), atau yang lebih dikenal dengan metode ejakulasi di luar atau “keluar di luar”, adalah bentuk kontrasepsi tertua di dunia dan hingga saat ini masih sering dipraktikkan. Sekitar 35 juta pasangan di seluruh dunia bergantung pada teknik ini untuk pencegahan kehamilan darurat.

Apa itu ejakulasi di luar?

Ejakulasi di luar alias senggama terputus adalah praktik menarik penis dari vagina sebelum mencapai klimaks dan ejakulasi.

Teknik tarik-keluar ini sering digunakan sebagai metode cadangan dari kondom atau pil hormon.

Saat berhubungan seks, pria akan menarik penisnya dari dalam vagina ketika ia merasa akan ejakulasi atau sebelum mencapainya.

Ejakulasi akan dilakukan terpisah, di luar dan menjauhi vagina, dengan berhati-hati agar air mani tidak menetes atau tumpah ke vulva wanita.

Pria yang ingin menggunakan metode ini perlu memahami benar seputar respons seksual dirinya: kapan ia orgasme, klimaks, dan akan berejakulasi.

Anda perlu tahu kapan tubuh Anda mencapai titik tertinggi gairah seksual ketika ejakulasi tidak bisa lagi ditahan atau ditunda.

Metode ini memang memiliki beberapa keuntungan. Sebagai contoh, bebas hormon dan praktis. Selain itu, spermine, senyawa yang ditemukan dalam sperma, sebenarnya cukup bagus untuk kulit Anda.

Spermine diyakini bisa menghaluskan keriput dan mencegah jerawat. Sayangnya, ada risiko yang perlu Anda pertimbangkan.

Ada risiko sperma tertinggal dalam air mani pra-ejakulasi

Menggunakan metode senggama terputus membutuhkan kemahiran pengendalian diri.

Bahkan, jika Anda bisa memperkirakan kapan harus tarik-keluar, metode ini tetap tidak akan seefektif kontrasepsi lainnya untuk mencegah kehamilan.

Berhubungan intim tapi sperma dikeluarkan didalam apakah bisa hamil
Berhubungan intim tapi sperma dikeluarkan didalam apakah bisa hamil

Mungkin Anda bertanya-tanya, apakah berhubungan badan sekali bisa langsung hamil? Wajar jika timbul kekhawatiran akan hamil setelah melakukan seks meski semalam saja, apalagi bilai Anda belum berencana hamil. Akan tetapi, bisakah sekali berhubungan langsung hamil? Simak penjelasan lengkapnya berikut ini.

Anda tentu tahu bahwa ada aktivitas seksual yang bisa membuat Anda hamil, tapi ada juga yang tidak menyebabkan kehamilan.

Beberapa aktivitas seksual yang tidak bisa membuat Anda hamil seperti berciuman, masturbasi, seks oral, seks anal, dan ejakulasi di kolam renang

Sementara itu, berikut beberapa hal apa saja yang berpotensi menyebabkan seorang wanita hamil.

Berdasarkan sebuah artikel yang dimuat pada laman Utah Department of Health, seorang wanita yang melakukan hubungan intim tanpa alat kontrasepsi, walau hanya sekali, memiliki kemungkinan untuk bisa hamil.

Oleh karenanya, jika Anda melakukan salah satu dari kedua aktivitas seks yang berpotensi untuk hamil, walau hanya melakukan sekali, kemungkinan kehamilan tetap ada.

Alasan wanita hamil setelah berhubungan intim sekali

Jika selama ini Anda bertanya-tanya apakah berhubungan badan sekali bisa langsung hamil? Jawabannya, ternyata percobaan untuk hamil tidak harus dilakukan berkali-kali.

Jadi, Anda berisiko hamil meski hanya sekali melakukan seks dengan pasangan.

Selama melakukannya di saat yang tepat, seorang wanita bisa hamil ketika baru sekali berhubungan intim dengan pasangannya.

Artinya, jika wanita dan pria sedang dalam masa subur, proses pembuahan antara sel sperma dan sel telur pun dapat terjadi.

Proses kehamilan terjadi saat sperma pada laki-laki bertemu dan membuahi sel telur.

Sperma dapat bertahan di tuba fallopi selama tujuh hari setelah kegiatan seks.

Jika proses pembuahan tersebut berhasil meski hanya sekali berhubungan intim, Anda bisa hamil. Perempuan tidak dapat hamil jika pembuahan tersebut tidak berhasil dilakukan.

Ketika berhubungan intim dilakukan sekali saat perempuan dalam masa subur wanita, kemungkinan untuk bisa hamil pun ada.

Namun ini juga tergantung pada kondisi sperma. Sebab untuk mencapai sel telur, sperma harus melewati tuba fallopi di mana tidak semua sperma yang masuk bisa bertahan di area ini.

Jika kualitas sperma yang diproduksi bagus, kemungkinan terjadi kehamilan pun tinggi.

Bagaimana bisa tahu hamil setelah sekali berhubungan intim?

Setelah mengetahui jawaban apakah berhubungan badan sekali bisa hamil, Anda mungkin penasaran akan kondisi Anda sendiri.

Anda bisa melakukan tes untuk tahu apakah sedang hamil atau tidak.

Anda bisa membeli test pack di apotek, lalu membaca instruksi yang ada, dan melakukan tes sendiri di rumah.

Caranya dengan menampung sedikit urine Anda, kemudian tunggu beberapa saat sampai alat itu memberi tahu jawabannya.

Anda juga bisa berkonsultasi dengan dokter bila tidak yakin menggunakan test pack.

Apalagi bila Anda mengalami tanda-tanda kehamilan seperti berikut, sebaiknya segera konsultasikan dengan dokter:

  • merasa pusing,
  • payudara membengkak dan nyeri,
  • mual atau muntah,
  • sering buang air kecil,
  • kram di bagian perut bawah, dan
  • terlambat datang bulan.

Mitos-mitos tentang cara mencegah kehamilan

Banyak orang yang tidak tahu apakah berhubungan badan sekali bisa menyebabkan hamil.

Apalagi, mereka juga mempercayai mitos-mitos berkaitan dengan hubungan intim yang katanya bisa mencegah kehamilan.

Melansir My Cleveland Clinic, berikut hal-hal yang sebaiknya tidak Anda percaya terkait kemungkinan hamil.

1. Tidak bisa hamil saat menggunakan kontrasepsi

Metode kontrasepsi memang bisa membantu mencegah kehamilan. Akan tetapi, Anda perlu tahu bahwa alat ini tidak ada yang memiliki efektivitas hingga 100 persen.

Artinya, meski sangat kecil kemungkinannya, Anda tetap bisa hamil walau menggunakan kondom atau alat kontrasepsi lainnya.

2. Tidak bisa hamil saat sedang menstruasi

Apakah sekali berhubungan bisa langsung hamil? Ya tentu saja bisa. Bahkan ternyata, kehamilan juga bisa terjadi pada saat Anda menstruasi.

Saat Anda melakukan seks di masa menstruasi, tidak menutup kemungkinan sperma melakukan pembuahan karena sperma dapat bertahan lebih dari 5 hari.

3. Berhubungan seks dengan gaya tertentu bisa menunda kehamilan

Banyak yang menyatakan bahwa berhubungan seks dengan gaya tertentu bisa menunda kehamilan.

Padahal, apapun posisi yang Anda dan pasangan lakukan, baik itu berbaring maupun duduk, semuanya memungkinkan untuk hamil.

Begitu pun dengan tempat Anda melakukan seks, meskipun sambil berendam ataupun mandi dengan shower, kehamilan tetap bisa terjadi.

4. Ejakulasi di luar vagina bisa menunda kehamilan

Setelah mengetahui jawaban apakah berhubungan badan sekali bisa hamil, Anda mungkin ingin tahu apakah ejakulasi di luar vagina bisa menyebabkan hamil atau tidak.

Pasalnya, banyak yang melakukan cara ini dengan harapan mencegah sperma masuk ke dalam vagina dan membuahi sel telur.

Padahal, meski ejakulasi tidak dilakukan di dalam vagina, kemungkinan untuk hamil tetap ada. Ini disebut juga dengan splash pregnancy.

Ini karena ada cairan yang keluar sebelum ejakulasi yang mengandung sperma yang bisa menembus masuk dan membuahi sel telur.

5. Wanita buang air kecil setelah berhubungan seks bisa menunda kehamilan

Beberapa wanita mungkin segera buang air kecil setelah berhubungan seks bila tidak ingin hamil.

Cara ini dianggap dapat mengeluarkan kembali sperma yang masuk ke dalam vagina dan membersihkannya.

Padahal, cara tersebut tetap tidak bisa menurunkan risiko kehamilan. Sperma yang masuk ke vagina tetap akan meneruskan perjalanan untuk mencapai sel telur.

Apalagi, saluran pembuangan air kecil pada wanita berbeda dengan saluran reproduksi.

Jadi, air kencing yang Anda keluarkan tidak bisa menyingkirkan sperma.

Hello Health Group tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.