Beri 3 contoh perilaku disekolah dalam pokok pikiran ketiga

tirto.id - Pokok-pokok pikiran yang terkandung dalam Pembukaan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 (UUD 1945) adalah pancaran dari nilai-nilai Pancasila. Pokok-pokok pikiran tersebut adalah suasana kebatinan dari Undang-Undang Dasar Negara Indonesia.

Sebelum amandemen, pokok-pokok pikiran UUD 1945 bertujuan untuk​​ mewujudkan cita-cita hukum (rechtsidee) yang menguasai hukum dasar negara, baik tertulis maupun tidak tertulis, demikian dilansir buku Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan/Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.Dalam pasal-pasalnya, UUD 1945​​ menciptakan pokok-pokok pikiran. Maka daripada itu, pokok pikiran yang terkandung dalam Pembukaan UUD 1945​​ adalah sumber hukum tertinggi di Indonesia.



Konsekuensi dari hal tersebut adalah, UUD 1945 harus dijabarkan dalam semua peraturan perundang-undangan yang berlaku di Indonesia, seperti ketetapan MPR, Undang-Undang, Peraturan Pemerintah, dan sebagainya.

Arti pokok pikiran Pembukaan UUD 1945​​

Laman Kemenkeu menuliskan, UUD 1945 merupakan hukum dasar yang tertulis dan tidak tertulis. Hukum dasar tidak tertulis tersebut meliputi aturan dasar yang timbul dan terpelihara dalam praktik penyelenggaraan negara.

Oleh karena itu, setiap masyarakat Indonesia harus memahami hal-hal yang terkandung dalam setiap alinea pembukaan UUD 1945, berikut ini.

1. Aline pertama

"Negara" yang melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia dengan berdasar atas persatuan dengan mewujudkan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia. Dalam pembukaan terdapat makna "Negara" yang dimaksud adalah negara Persatuan, negara yang melindungi segenap bangsa seluruhnya. Perlindungan dari negara tersebut, meliputi segala paham golongan dan perseorangan.

2. Aline kedua

Negara hendak mewujudkan keadilan sosial bagi seluruh rakyat.

3. Aline ketiga

Pokok pikiran ketiga yang terkandung dalam "pembukaan" ialah negara yang berkedaulatan Rakyat, berdasar atas kerakyatan dan permusyawaratan perwakilan. Oleh karena itu, sistem negara yang terbentuk dalam UUD 1945 harus berdasar atas kedaulatan rakyat dan atas permusyawaratan perwakilan.

4. Aline keempat

Pokok pikiran keempat, yang terkandung dalam "pembukaan" ialah negara berdasar atas Ketuhanan Yang Maha Esa menurut dasar kemanusiaan yang adil dan beradab. Oleh karena itu, UUD 1945 harus mengandung isi yang mewajibkan pemerintah dan jajarannya untuk memelihara budi pekerti kemanusiaan yang luhur dan memegang teguh cita-cita moral rakyat. Sementara itu, pokok-pokok pikiran dalam Pembukaan UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945 adalah sebagai berikut: • pokok pikiran persatuan;• pokok pikiran keadilan sosial;• pokok pikiran kedaulatan rakyat; dan• pokok pikiran ketuhanan.

Sikap terhadap pokok pikiran Pembukaan UUD 1945

Sikap terhadap pokok pikiran Pembukaan UUD 1945, yaitu: 1. Memiliki pengetahuan tentang peraturan-peraturan hukum yang berlaku, baik di lingkungan masyarakat ataupun di negara Indonesia; 2. Memiliki pengetahuan tentang isi peraturan-peraturan hukum. Misalnya, seseorang bukan hanya sekedar tahu ada hukum tentang pajak, tetapi ia juga mengetahui isi peraturan tentang pajak tersebut; 3. Memiliki sikap positif terhadap peraturan-peraturan hukum; 4. Menunjukkan perilaku yang sesuai dengan apa yang diharuskan oleh peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Jakarta -

Sila ke-3 dalam Pancasila memiliki makna yang luas. Untuk itu, contoh pengamalan sila ke-3 dapat diterapkan di sekolah, keluarga, maupun masyarakat sekitar.

Bunyi dari sila ke-3 sendiri adalah "Persatuan Indonesia". Melansir dari buku yang bertajuk Arif Cerdas untuk Sekolah Dasar karya Christiana Umi, sila ketiga mengandung arti cinta Negara Kesatuan Republik Indonesia, cinta damai hingga persatuan, dan tidak mementingkan kepentingan diri sendiri.

Dengan kata lain, makna sila ke-3 yakni mengutamakan persatuan atau kerukunan bagi seluruh rakyat Indonesia yang mempunyai perbedaan agama, suku, bahasa, dan budaya. Nilai persatuan orang Indonesia juga bermakna, bangsa Indonesia berjiwa nasionalis, yaitu mencintai bangsa dan negara sendiri atas dasar kesamaan cita-cita dan tujuan bangsa.

Pesan dalam sila ke-3 Pancasila ini dapat diamalkan dalam kehidupan sehari-hari. Berikut sejumlah contoh pengamalan sila ke-3 Pancasila dari berbagai sumber.

Contoh Pengamalan Sila ke-3 di Sekolah

Sebagai siswa, pengamalan sila ke-3 di sekolah dapat dimulai dari kegiatan bersama teman-teman di kelas. Dikutip dari buku Pasti Bisa Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan dan Arif Cerdas untuk Sekolah Dasar, berikut rinciannya.

1. Menjaga kerukunan dan kekompakan dengan teman

2. Saling menyapa jika bertemu dengan teman

3. Mengucapkan salam jika bertemu teman dan guru

4. Menanyakan kabar ketika bertemu dengan teman

5. Berjabat tangan ketika bertemu dengan teman yang baru dikenal

6. Apabila tidak sempat memberikan salam, dapat menggunakan senyum sebagai gantinya jika bertemu dengan teman sebaya

7. Tidak membeda-bedakan teman

8. Membantu teman yang kesusahan di kelas

9. Saling memberikan tutor sebaya terkait mata pelajaran yang diajarkan di kelas

10. Giat dan tekun belajar agar dapat membanggakan nama baik sekolah

11. Saling menghargai antar sesama warga sekolah

12. Melaksanakan upacara bendera di sekolah dengan khidmat dan tertib

13. Mempelajari sejarah bangsa agar kita semakin menghargai jasa dan perjuangan para pahlawan

14. Mengetahui dan hafal lagu-lagu nasional

Contoh Pengamalan Sila ke-3 di Keluarga

Melansir dari Badan Pembinaan Ideologi Pancasila, bentuk pengamalan sila ketiga di lingkungan rumah atau keluarga dapat dimulai dari hal paling dasar dengan berperilaku hormat dan menghargai anggota keluarga.

1. Giat belajar agar membanggakan keluarga

2. Berperilaku hormat pada anggota keluarga lebih tua dan menghargai yang lebih muda

3. Ikut membantu berbagai kegiatan dalam keluarga

4. Mendahulukan kepentingan bersama, dibandingkan kepentingan pribadi

5. Selalu menjaga kerukunan antar anggota keluarga

Contoh Pengamalan Sila ke-3 di Masyarakat

Sementara, mengutip buku Arif Cerdas untuk Sekolah Dasar Kelas 5, contoh pengamalan sila ke-3 merupakan bentuk perilaku sebagai warga negara yang ikut bersatu membangun negeri. Hal ini dapat dilakukan dalam kehidupan bermasyarakat dengan melakukan contoh berikut.

1. Bangga dan cinta tanah air

2. Rela berkorban demi kepentingan bangsa

3. Mengembangkan sikap menghargai orang lain

4. Menjalin hubungan baik dengan semua unsur bangsa

5. Memajukan pergaulan demi bangsa

6. Menjunjung persatuan dan kesatuan

7. Mengutamakan kepentingan bangsa di atas pribadi maupun golongan

Dari berbagai contoh pengamalan sila ke-3 di atas, kamu sudah terapkan yang mana, detikers?

Simak Video "Riuh Klakson Saat Penutupan Jalan di Depan Monumen Pancasila Sakti"


[Gambas:Video 20detik]
(rah/lus)

Beri 3 contoh perilaku disekolah dalam pokok pikiran ketiga

Pixabay.com

Contoh sikap yang sesuia dengan pokok pikiran pembukaan UUD 1945 adalah menerima dan menghargai hasil musyawarah.

GridKids.id - Undang-Undang Dasar (UUD) 1945 merupakan sumber hukum tertinggi di Indonesia.

UUD 1945 dalam pasal-pasalnya menciptakan pokok-pokok pikiran. Sumber hukum tertinggi di Indonesia terdapat pada pokok pikiran pembukaan UUD 1945.

Kids, para artikel ini kita akan membahas mengenai contoh sikap yang sesuai dengan pokok pikiran pembukaan UUD 1945.

UUD 1945 berfungsi untuk mengatur kehidupan berbangsa dan bernegara setiap warga negara.

Pada UUD 1945 dibagi menjadi tiga bagian, yaitu pembukaan, batang tubuh, dan penjelasan.

Baca Juga: Makna Teks Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945, Penjelasan Per Alinea

Nah, pembukaan UUD 1945 disahkan pada tanggal 18 Agustus 1945 dan terdapat empat pokok pikiran.

Simak informasi berikut ini ya, Kids.

Contoh Sikap yang Sesuai dengan Pokok Pikiran Pembukaan UUD 1945

Berikut ini empat pokok pikiran pembukaan UUD 1945, di antaranya:

1. Alinea Pertama

Beri 3 contoh perilaku disekolah dalam pokok pikiran ketiga

Pixabay.com

Sikap yang sesuai dengan pembukaan UUD 1945 adalah mempererat persaudaraan.

Isi pokok pikiran pembukaan UUD 1945 yang pertama adalah persatuan. Hal ini sesuai dengan sila ketiga Pancasila, yang berbunyi 'Persatuan Indonesia'.

Contoh sikap yang sesuai dengan alinea pertama pembukaan UUD 1945, yaitu:

1. Menanamkan sikap toleransi.

2. Mempererat rasa persaudaraan.

2. Alinea Kedua

Pada alinea kedua terdapat pokok pikiran, yaitu keadilan sosial yang sesuai dengan sila kelima Pancasil.

Baca Juga: Jawaban Tabel 3.2 Pengesahan UUD 1945 dalam 3 Aspek, PPKN Kelas 7 SMP

Contoh sikap yang sesuai dengan alinea kedua pembukaan UUD 1945, yaitu:

1. Menghargai pendapat orang lain.

2. Bersikap adil terhadap semua golongan.

3. Alinea Ketiga

Pada pokok pikiran pembukaan UUD 1945 adalah kedaulatan rakyat. Hal ini mencerminkan sila keempat Pancasila.

Contoh sikap yang relevan dengan alinea keempat, yaitu:

1. Menerima dan menghargai hasil musyawarah.

2. Menerapkan musyawarah ketika mengambil keputusan.

4. Alinea Keempat

Pokok pikiran pembukaan alinea keempat adalah ketuhanan. Unsur tersebut sesuai dengan sila pertama dan kedua Pancasila.

Contoh pengalaman yang sesuai dengan alinea keempat di antaranya:

1. Menjaga serta merawat makhluk hidup ciptaan Tuhan.

2. Menghormati kepercayaan agama lain.

Nah, itulah beberapa contoh sikap yang sesuai dengan pokok pikiran pembukaan UUD 1945.

Baca Juga: Lembaga-Lembaga Negara Independen Bentukan UUD 1945 dan Undang-Undang

-----

Ayo kunjungi adjar.id dan baca artikel-artikel pelajaran untuk menunjang kegiatan belajar dan menambah pengetahuanmu. Makin pintar belajar ditemani adjar.id, dunia pelajaran anak Indonesia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News