Beri contoh mobilitas sosial vertikal dan mobilitas sosial horizontal

istilah properti

Menurut Pitirim A. Sorokin, ada dua jenis mobilitas sosial, yaitu mobilitas sosial horizontal dan mobilitas sosial vertikal. Gerak horizontal berarti terjadi perpindahan status seseorang atau kelompok dari sebuah kelompok sosial yang satu ke kelompok sosial yang lainnya. Sementara gerak vertikal adalah terjadinya perpindahan kedudukan sosial individu atau kelompok ke kedudukan lain yang tidak sederajat. Untuk lebih jelasnya, kami akan jelaskan pengertian mobilitas sosial secara detail di bawah ini.

Pinhome – Mobilitas sosial bisa dimaknai sebagai perpindahan status seseorang atau individu atau kelompok di dalam sebuah ruang sosial. Mobilitas sosial ini terbagi ke dalam dua kategori, yaitu mobilitas sosial horizontal dan mobilitas sosial vertikal. Nah, Pins kami akan coba jelaskan pengertian mobilitas sosial dan apa pengaruhnya terhadap kehidupan kalian. Yuk, disimak ya!

Mobilitas Sosial Horizontal

[Kompas]

Pertanyaan apa pengertian mobilitas sosial mungkin telah terjawab pada penjelasan sebelumnya. Kini saatnya penjelasan yang mendetail. Pertama adalah mobilitas sosial horizontal, hal ini terjadi bila seseorang berpindah ke kelompok sosial lain di dalam sebuah strata yang sama.

Misalnya, seseorang bekerja pada perusahaan sebagai staf keuangan. Kemudian dia berpindah kerja di perusahaan lain dengan tetap menjadi staf keuangan dengan gaji yang sama pula. Ini berarti dia mengalami mobilitas sosial dalam gerak horizontal karena tidak ada yang berubah.

Namun, bukan berarti dia akan mudah bekerja di tempat yang baru. Tentunya harus ada penyesuaian dan adaptasi kembali di lingkungan yang baru, meskipun menangani pekerjaan yang sejenis.

Mobilitas Sosial Vertikal

[Kajian Pustaka]

Apa arti mobilitas sosial yang sesungguhnya? Mari kita pahami dulu apa itu mobilitas sosial vertikal. Jika mobilitas sosial horizontal tidak mengubah kedudukan atau status seorang individu, maka terjadi hal yang sebaliknya pada mobilitas sosial vertikal. Gerak ini memungkinkan individu untuk mengalami kenaikan status yang tidak sederajat dengan status berikutnya. Perubahan status ini juga bisa naik atau justru turun.

Misalnya, seorang staf senior di sebuah perusahaan, karena prestasinya yang cemerlang, kini diangkat menjadi kepala divisi di perusahaan yang sama. Kenaikan status ini bisa dibilang sebagai mobilitas vertikal yang naik. Sebaliknya, karena tidak beres dalam bekerja, seorang staf senior diturunkan jabatannya menjadi staf biasa maka hal ini masuk ke dalam kategori mobilitas sosial vertikal yang menurun.

Dampak Mobilitas Sosial di Masyarakat

[Kumparan]

Setelah kita jelaskan pengertian mobilitas sosial di atas, selanjutnya adalah melihat dampaknya yang terjadi di dalam kehidupan masyarakat. Secara tidak langsung, apapun bentuk perubahannya, mobilitas sosial pasti akan memiliki akibatnya juga di dalam tatanan sosial masyarakat. Dampaknya bisa beragam, ada yang positif dan ada pula yang negatif.

  • Dampak Positif Mobilitas Sosial
[Saintif]

Dampak positif yang bisa ditimbulkan oleh mobilitas sosial, seperti terciptanya masyarakat yang berpikiran maju dan selalu ingin berkembang menjadi pribadi yang lebih baik. Mobilitas sosial juga meningkatkan percepatan perubahan sosial yang ada di dalam masyarakat. Hal ini pastinya mengarah ke perubahan yang lebih baik untuk masyarakat.

  • Dampak Negatif Mobilitas Sosial
[Seputar Ilmu]

Apa arti mobilitas sosial tidak selamanya ditafsirkan sebagai perubahan yang baik. Mobilitas sosial juga berpotensi menimbulkan konflik antarindividu yang bisa saja terjadi karena terdapat penolakan dari sebuah kelompok kepada seseorang atau individu yang akan bergabung. Kedua adalah terjadinya konflik antarkelas sosial. Tidak hanya antar kelompok dan individu saja, konflik antarkelompok juga bisa terjadi jika masing-masing memiliki kepentingan yang berbeda. Jika kedua konflik di atas tidak dapat ditangani dengan baik, maka selanjutnya akan timbul konflik antargenerasi yang lebih meluas.

Mengatasi Dampak Negatif Mobilitas Sosial

[Studio Belajar]

Dampak negatif dari gerak sosial yang ada, bila tidak ditangani dengan baik tentu akan merusak tatanan kehidupan sosial masyarakat. Selain kami jelaskan pengertian mobilitas sosial, kami juga akan bahas bagaimana mengatasi dampak negatif dari mobilitas sosial tersebut.

Akibat yang ditimbulkan dari gerak sosial adalah adanya ketimpangan sosial di masyarakat. Jika ketimpangan ini tidak diatasi dengan baik, maka akan timbul kekacauan yang tidak diinginkan. Untuk mengatasinya, dapat dengan melakukan beberapa langkah, seperti :

  • Peningkatan Kualitas Pendidikan
[Teks]

Tujuan dari langkah ini adalah untuk meningkatkan kualitas SDM yang ada di masyarakat. Dengan SDM yang unggul, diharapkan masyarakat dapat berpikir lebih cerdas dan lebih terarah.

[Kumparan]

Di dalam langkah ini, tidak hanya status dan strata saja yang dipindah, tetapi juga daerah tempat tinggal juga perlu dipindahkan. Selain untuk pemerataan kualitas SDM dan pembangunan di daerah baru, perpindahan secara geografis diharapkan agar bisa mengurangi kecemburuan sosial di masyarakat.

  • Tersedianya Lapangan Pekerjaan
[Serupa]

Lapangan pekerjaan yang memadai tentunya akan membantu masyarakat untuk tetap mempertahankan eksistensinya. Penciptaan lapangan pekerjaan bisa mempertimbangkan kondisi pada lingkungan sekitar. Ketersediaan lapangan pekerjaan juga dapat mengurangi ketimpangan sosial di dalam masyarakat

Pins, setelah kami jelaskan pengertian mobilitas sosial di atas, apakah kamu jadi paham betapa berpengaruhnya gerak sosial di dalam kehidupan kita? Tanpa disadari, kita juga mengalami mobilitas sosial dan terkena dampaknya juga. Sebagai pribadi yang bijak, pastinya kamu tidak ingin menerima dampak negatifnya ya, Pins.

Temukan beragam pilihan terlengkap rumah dijual di Makassar di Daftar Properti & iklankan properti Kamu di Jual Properti. Bergabunglah bersama Kami di aplikasi Rekan Pinhome untuk Anda Agen properti independen atau Agen kantor properti.Hanya di Pinhome.id yang memberikan Anda kemudahan membeli properti. Pinhome – PINtar jual beli sewa properti.

Mobilitas sosial sangat mempengaruhi pola hidup sosial masyarakat. Nah, berikut ini bentuk-bentuk dan contoh mobilitas sosial di Indonesia yang berpengaruh pada aspek-aspek penting dalam masyarakat.

Manusia pasti terlibat dalam kehidupan sosial, baik di rumah, di lingkungan kerja, dan saat ia berada di mana pun. Di dalam menjalani kehidupan sosial, banyak hal terjadi di dalam hidupnya. Salah satu yang dialami manusia saat menjalani kehidupan sosial adalah mengalami mobilitas sosial.

Mobilitas sosial ini tidak hanya terjadi pada beberapa individu atau sekelompok orang. Secara sadar atau tidak sadar, seseorang pasti mengalami mobilitas sosial dalam hidupnya.

Tapi sebenarnya apa pengertian mobilitas sosial serta jenis dan bentuk mobilitas sosial? Sebelum membahas mengenai jenis dan bentuk mobilitas sosial, kita harus mengenal bagaimana mobilitas sosial bisa terjadi.

Pada dasarnya, mobilitas sosial ini merupakan salah satu fenomena sosial yang kerap terjadi di kehidupan sosial. Pengertian mobilitas sosial dan mobilitas lainnya merupakan suatu gerakan atau perpindahan yang dapat menimbulkan perubahan dan sosial merupakan suatu hal yang berkaitan dengan kehidupan masyarakat.

Perpindahan pada pengertian mobilitas sosial biasanya berpindah ke sesuatu yang lebih baik, tapi tak bisa dipungkiri, mobilitas sosial ini bisa dialami ke jenjang yang lebih rendah atau tetap sederajat.

Artinya, mobilitas sosial terjadi ketika individu mengalami gerak sosial yang didefinisikan tentang perpindahan orang atau kelompok dari strata sosial yang satu ke strata sosial yang lain.

Hasil perpindahan status sosial dikarenakan mobilitas sosial ini bisa terjadi dalam bentuk apapun. Bisa lebih tinggi, lebih rendah, atau bahkan tetap sederajat. Pengertian mobilitas sosial juga bisa diartikan sebagai perpindahan status baik secara vertikal maupun horizontal.

Bentuk Mobilitas Sosial

Setelah memahami bagaimana terjadinya mobilitas sosial di masyarakat, kita harus memahami juga beberapa jenis dan bentuk mobilitas sosial. Mobilitas sosial dibagi menjadi beberapa jenis dan bentuk mobilitas sosial. Pembagian jenis dan bentuk mobilitas sosial ini dibagi berdasarkan bentuk perpindahan status atau derajat yang dimiliki seseorang atau individu.

Setidaknya, ada lima jenis dan bentuk mobilitas sosial yang akan dibahas di bawah ini, yaitu; [1] mobilitas horizontal, [2] mobilitas vertikal, [3] mobilitas antargenerasi, [4] mobilitas intragenerasi, [5] mobilitas geografis. Di bawah ini akan dijelaskan banyak hal mengenai jenis dan bentuk mobilitas sosial, mulai dari pengertian hingga contoh yang terjadi di masyarakat.

1. Mobilitas Horizontal

Mobilitas horizontal merupakan salah satu jenis dan bentuk mobilitas sosial yang sering ditemui dan terjadi di masyarakat. Mobilitas horizontal ini artinya adalah perpindahan status sosial yang dialami seseorang atau suatu kelompok tidak akan mengubah derajat sosialnya atau akan tetap sejajar seperti sebelumnya. 

Biasanya hal ini terjadi pada perpindahan warga negara, pindah lokasi penugasan tanpa mengubah jabatan, dan lain sebagainya. Karena perpindahan yang terjadi pada mobilitas horizontal ini tidak mengubah derajat atau strata sosial seseorang, maka tidak akan banyak yang berubah dari kehidupan sebelumnya.

Meski demikian, individu yang mengalami mobilitas horizontal ini tetap harus melakukan penyesuaian dan adaptasi kembali di lingkungan baru, meskipun pekerjaan yang ia kerjakan adalah pekerjaan yang sama.

Contoh mobilitas horizontal yang terjadi di masyarakat adalah sebagai berikut:

  • Seorang manajer di perusahaan A di Kota X dipindahtugaskan ke kota Y karena mengisi kekosongan jabatan.
  • Kepala sekolah SMP 2 Maju Jaya dipindahtugaskan menjadi kepala sekolah SMP 4 Tunas Mekar.
  • Seorang mahasiswa melakukan kegiatan pengabdian masyarakat sehingga harus dipindahkan ke desa lainnya dalam geografis yang sama.

2. Mobilitas Vertikal

Mobilitas vertikal juga merupakan salah satu jenis dan bentuk mobilitas sosial yang terjadi di masyarakat. Mobilitas vertikal ini merupakan perpindahan status sosial menjadi lebih tinggi atau menjadi lebih rendah. Oleh sebab itu, mobilitas sosial ini dibagi menjadi dua bentuk dan jenis mobilitas sosial, yaitu:

a. Social climbing atau mobilitas sosial ke atas

Social climbing ini artinya terjadinya perpindahan status sosial ke lebih tinggi atau ke kedudukan yang lebih tinggi sehingga membentuk suatu kelompok baru yang lebih tinggi, daripada lapisan sosial yang sudah ada sebelumnya.

Gerakan ini memungkinkan seorang individu mengalami kenaikan status yang tidak sederajat dengan status sebelumnya sehingga ada banyak hal yang harus disesuaikan dengan kehidupannya sebelumnya. Biasanya individu yang mengalami social climbing ini memiliki kinerja baik dan lain sebagainya. 

b. Social sinking atau mobilitas sosial ke bawah

Social sinking ini artinya terjadinya perpindahan status sosial ke lebih rendah atau ke kedudukan yang lebih rendah dari sebelumnya. Alasan terjadinya social sinking ini tidak hanya terjadi karena pemecatan, penyalahgunaan jabatan, kesalahan kerja, dan hal buruk saja.

Social sinking ini juga bisa terjadi karena masa pensiun, berhalangan melaksanakan tugas, mengalami sakit menahun, dan lain sebagainya.

Contoh mobilitas vertikal yang terjadi di masyarakat adalah sebagai berikut:

  • Seorang staf keuangan diangkat menjadi manajer keuangan di perusahaannya karena memiliki kinerja yang baik.
  • Seorang staf pemerintahan resmi pensiun dari institusi pemerintahan dan kini akan menghabiskan waktu mengasuh cucu-cucunya.

3. Mobilitas Antargenerasi

Jenis dan bentuk mobilitas sosial lainnya adalah mobilitas antargenerasi. Jenis dan bentuk mobilitas sosial antargenerasi ini artinya adanya perpindahan atau perubahan status yang terjadi pada individu dan kelompok dalam dua generasi atau lebih yang berbeda, sehingga melahirkan kata sifat sebagai penyesuaian atas perbedaan namun masih dalam status yang sama.

Mobilitas antargenerasi juga bisa dipahami sebagai perbedaan status yang dicapai seseorang yang telah memiliki keluarga sendiri dibandingkan dengan status sosial yang dimiliki orang tuanya. Di dalam jenis dan bentuk mobilitas sosial ini, bisa terjadi gerakan naik atau gerakan turun.

Contoh mobilitas antargenerasi di masyarakat adalah sebagai berikut:

Seorang anak dari karyawan perusahaan biasa yang kondisi ekonominya pas-pasan setelah dewasa berhasil mendirikan usaha yang sukses dan sangat maju. Karena kesuksesan sang anak, terjadi perubahan status sosial antara orang tuanya dan dirinya yang bersifat antargenerasi.

4. Mobilitas Intragenerasi

Berbeda halnya dengan mobilitas antargenerasi, jenis dan bentuk mobilitas sosial intragenerasi ini artinya adalah perpindahan kedudukan yang setara dalam kehidupan masyarakat, namun masih berkaitan dalam satu generasi yang sama. Umumnya, hal ini bisa terjadi perubahan status sosial naik atau turun.

Contoh dari jenis dan bentuk mobilitas sosial intragenerasi di masyarakat adalah:

– Mira yang masa mudanya hanya bisa makan nasi telur karena pekerjaannya sebagai penjaga toko kini berhasil menjadi pengusaha yang sukses karena ia memutuskan untuk membuka usaha sendiri. Saat ini, Mira sudah mengembangkan usahanya menjadi beberapa cabang usaha dan sudah memiliki rumah mewah.

5. Mobilitas Geografis

Jenis dan bentuk mobilitas sosial yang terakhir adalah mobilitas geografis. Mobilitas geografis adalah perpindahan individu atau kelompok dari satu daerah ke daerah lain, misalnya saat mengalami transmigrasi, urbanisasi, atau migrasi. Mobilitas geografis ini bisa jadi seorang individu mengalami perpindahan status ke atas atau ke bawah, meski banyak di antaranya yang mengalami perpindahan status ke atas.

Contoh: Pak Joko yang tadinya hanya warga biasa melakukan transmigrasi ke Sulawesi Selatan dan ia terpilih menjadi kepala desa di tempat transmigrasinya tersebut.

Contoh Mobilitas Sosial

Apa saja contoh dari Mobilitas sosial dari berbagai bentuk mobilitas sosial diatas? berikut contohnya.

1. Contoh Mobilitas Sosial Horizontal

  • Pak Budi yang merupakan peternak ayam di Gunung kidul, Yogyakarta berpindah tempat tinggal di Ponorogo, Jawa Timur dan ia masih beternak ayam di tempat tinggal barunya.
  • Seorang direktur perusahaan keuangan kota Jaya dipindahtugaskan ke kota Abadi dengan jabatan yang sama, yakni direktur perusahaan.
  • Seorang sopir taksi konvensional kini beralih menjadi sopir taksi online.

2. Contoh Mobilitas Sosial Vertikal

  • Staf keuangan kini naik jabatan menjadi manajer keuangan karena kinerjanya selama 1 tahun belakangan sangat baik.
  • Seorang guru honorer diangkat sebagai guru tetap karena aturan sekolah yang baru.
  • Bendahara salah satu koperasi harus turun jabatan menjadi karyawan biasa karena menyalahgunakan jabatannya.
  • Bu Tini yang merupakan pegawai negeri sipil kini resmi pensiun dari pekerjaannya.

3. Contoh Mobilitas Sosial Antargenerasi

  • Yudi yang hanya anak seorang tukang becak berhasil menyelesaikan kuliah sampai S2 dengan beasiswa penuh dan kini ia langsung dipercaya menjadi direktur perusahaan ternama di Kota.
  • Mita yang sejak kecil membantu warung makan kecil milik ibunya kini berhasil menjadi wirausahawan sukses karena memilih mengembangkan keahlian memasaknya dan selalu banjir pesanan.
  • Tono yang merupakan anak seorang pejabat instansi pemerintahan terlibat kasus penipuan dan masuk penjara.

4. Contoh Mobilitas Sosial Intragenerasi

  • Tina dan Tini, kakak beradik yang mendaftar CPNS tahun lalu mendapat kabar berbeda. Tina berhasil diterima sebagai PNS, sedangkan Tini belum berhasil dan ia akhirnya kembali bekerja menjadi karyawan perusahaan swasta.
  • Ayahnya bekerja sebagai manajer di perusahaan dan ibunya menjadi penjahit harian.

5. Contoh Mobilitas Sosial Geografis

  • Penduduk di Pulau Jawa melakukan transmigrasi ke Pulau Sulawesi.
  • Penduduk Aceh pindah ke wilayah lain karena adanya bencana tsunami beberapa waktu silam.

Baca juga artikel penting dari Toko Buku Online Deepublish, berikut.

Video yang berhubungan

Video yang berhubungan

Bài mới nhất

Chủ Đề