Berikan contoh hewan tingkat rendah yang termasuk uniseluler

Setiap makhluk hidup memiliki sel-sel dalam tubuh mereka.

Sel-sel merupakan materi penyusun dari semua makhluk hidup

Komposisi, distribusi, dan jumlah sel yang ada dalam suatu organisme menentukan apakah organisme tersebut termasuk multiseluler atau uniseluler.

Berikan contoh hewan tingkat rendah yang termasuk uniseluler

Perbedaan antara organisme uniseluler dan multiseluler berasal dari jumlah sel yang ada.

Seperti namanya, organisme uniseluler hanya memiliki satu sel tunggal, sedangkan organisme multiseluler memiliki lebih dari satu sel.

Berikut adalah uraian lebih lengkap mengenai perbedaan organisme uniseluler dan multiseluler.

Apa itu Organisme Uniseluler

Suatu organisme disebut sebagai uniseluler jika hanya memiliki satu sel. Oleh karena itu, organisme ini ukurannya sangat kecil dan struktur tubuhnya pun sangat sederhana.

Semua organisme uniseluler (bersel tunggal) termasuk dalam kategori ‘prokariota’, atau ‘entitas prokariotik’ karena komposisi dan struktur tubuhnya yang sederhana tersebut.

Organisme bersel tunggal tidak memiliki inti sel, sehingga menyebabkan mereka tidak mampu mengontrol luas permukaan sel sesuai dengan rasio volume.

Inilah yang menyebabkan organisme bersel tunggal berukuran sangat kecil sehingga sulit terlihat dengan mata telanjang.

Organisme bersel tunggal juga tidak memiliki organ internal. Ini berarti bahwa membran organik yang melapisi organ juga tidak ada.

Karena sangat sederhana, organisme bersel tunggal bisa hidup di daerah yang dianggap berbahaya bagi kehidupan manusia, kondisi sangat asam, atau kondisi radioaktif sekalipun.

Diyakini oleh banyak ilmuwan bahwa ras manusia merupakan hasil evolusi jangka panjang dari banyak organisme bersel tunggal yang ada jutaan tahun yang lalu.

Contoh organisme bersel tunggal adalah semua jenis bakteri, amuba, ragi, dan paramecium.

Apa itu Organisme Multiseluler

Organisme multiseluler (bersel banyak) merupakan makhluk hidup yang memiliki lebih dari satu sel, bahkan terdiri dari jutaan sel dalam tubuhnya.

Baca juga:  Apa itu Dekstrosa? Fungsi, Sumber & Penggunaannya

Jumlah sel yang lebih banyak berarti bahwa organisme ini jauh lebih besar ukurannya. Komposisi dan struktur tubuhnya pun sangat kompleks dan rumit.

Manusia adalah contoh terbaik dari organisme multiseluler.

Jumlah sel yang sangat banyak menyebabkan terbentuknya berbagai organ yang menjalankan fungsi yang berbeda.

Organisme multiselular juga dikenal sebagai ‘eukariota’ atau ‘entitas eukariotik’.

Tidak seperti organisme bersel tunggal, organisme multiseluler memiliki inti sel dan DNA yang terpisah.

Meskipun secara umum organisme multiseluler berukuran lebih besar, namun ada juga yang berukuran mikroskopis yang dikenal dengan nama myxozoa.

Beberapa contoh organisme multiseluler adalah manusia, hewan, tumbuhan, myxozoa, dan semua jenis jamur.

Perbedaan Utama Organisme Uniseluler dan Multiseluler

Berikut adalah poin-poin perbedaan utama antara organisme uniseluler dan multiseluler:

1. Organisme uniseluler adalah makhluk hidup bersel tunggal, sedangkan organisme multiseluler merupakan makhluk hidup yang memiliki banyak sel.

2. Susunan sel organisme uniseluler tidak rumit dibandingkan organisme multiseluler.

3. Organisme uniseluler bersifat mikroskopis, yaitu hanya bisa dilihat dengan bantuan mikroskop. Di lain sisi, organisme multiseluler bersifat makroskopis, yaitu terdeteksi dengan mata telanjang.

4. Organisme uniseluler meliputi mikroorganisme prokariotik (bakteri, archaea, dll) dan eukariotik (protozoa, ganggang uniseluler, jamur uniseluler, dll). Sebaliknya, manusia, hewan, tumbuhan tingkat memiliki tipe sel eukariotik.

5. Pembagian kerja pada organisme uniseluler terbatas pada tingkat organela, sedangkan pada organisme multiseluler pembagian kerja terdapat pada tingkat sel, jaringan, dan sistem organ.

6. Karena hanya memiliki sel tunggal dan beban kerja yang tinggi, organisme uniseluler memiliki rentang hidup yang lebih pendek dan efisiensi operasional yang lebih rendah daripada spesies multiseluler.

7. Organisme uniseluler umumnya tidak mengalami diferensiasi sel, kecuali ragi uniseluler. Sebaliknya, organisme multiseluler menjalani pembelahan sel spesifik untuk membentuk sel-sel yang berbeda untuk melakukan tugas-tugas tertentu.

Baca juga:  Komposisi Kimia dan Bahan Pembuat Deterjen Pakaian

8. Organisme multiseluler kehilangan kemampuan regenerasi selama periode pertumbuhan dan diferensiasi sel serta mengalami penuaan sel. Sebaliknya, organisme uniseluler cenderung ‘abadi’ karena memiliki kemampuan untuk meregenerasi diri sendiri.

Persamaan Organisme Uniseluler dan Multiseluler

Selain perbedaan, terdapat pula kesamaan antara organisme uniseluler dan multiseluler. Berikut diantaranya:

1. Organisme bersel tunggal dan bersel banyak berasal dari unit fungsional kehidupan paling dasar yang disebut sebagai “sel.”

2. Kedua jenis organisme memiliki membran plasma dan sitoplasma pada selnya.

3. Kedua organisme berbagi fitur yang sama yaitu mengandung DNA dan ribosom untuk ekspresi gen.

4. Proses pembelahan sel terjadi pada kedua jenis organisme, umumnya melalui mitosis atau meiosis.

5. Kedua organisme membutuhkan energi seluler untuk berfungsi.

Pertanyaan yang Sering Diajukan

1. Bagaimana organisme uniseluler bergerak?

Organisme uniseluler bergerak menggunakan silia, pseudopodia, flagela, dll.

Mereka dapat bergerak untuk menemukan makanan dan menanggapi ancaman dengan menjauh.

2. Bagaimana organisme uniseluler makan dan berkembang biak?

Organisme uniseluler memenuhi kebutuhan nutrisi melalui proses yang dikenal sebagai fagositosis.

Dalam proses ini, organisme bersel tunggal menelan partikel makanan menggunakan membran plasmanya.

Makanan yang ditelan akan memicu terbentuknya struktur internal yang disebut fagosom, di mana makanan dicerna.

Kebanyakan organisme uniseluler bereproduksi secara aseksual melalui pembelahan biner.

Proses replikasi dan reproduksi sel pada organisme uniseluler mirip dengan yang terjadi pada organisme multiseluler.

3. Sebutkan satu persamaan organisme uniseluler dan multiseluler?

Organisme multiseluler dan uniseluler serupa dalam hal memiliki hampir semua fungsi dan proses kehidupan seperti reproduksi dan metabolisme.

Keduanya juga memiliki RNA dan DNA untuk ekspresi genetik.

4. Apa itu sitoplasma?

Sitoplasma adalah zat yang terdapat di antara nukleus dan membran sel.

Baca juga:  Karbon (C): Fakta, Sifat, Kegunaan & Efek Kesehatannya

Sitoplasma berisi organela, sitosol, sitoskeleton dan partikel tersuspensi lainnya.

5. Apa itu organela?

Organela adalah struktur sel dengan fungsi tertentu yang tersuspensi (terlarut) dalam sitoplasma sel eukariotik.

Dalam sel tumbuhan, organel yang paling menonjol adalah vakuola, diikuti oleh nukleus.

6. Apa organisme uniseluler terkecil?

Mycoplasma genitalium, bakteri parasit yang hidup di kandung kemih primata, organ pembuangan, genital, dan saluran pernapasan, dianggap sebagai organisme terkecil yang diketahui mampu tumbuh dan berkembang biak secara mandiri.

7. Apakah virus termasuk organisme sel tunggal?

Virus tidak diklasifikasikan sebagai sel dan karenanya bukan merupakan organisme uniseluler atau multiseluler.

Kebanyakan ahli bahkan tidak mengklasifikasikan virus sebagai “makhluk hidup” karena tidak memiliki sistem metabolisme dan bergantung pada sel inang yang mereka infeksi untuk bereproduksi.

8. Apa virus dengan ukuran terkecil?

Virus terkecil termasuk dalam famili Parvoviridae dan Picornaviridae dan berdiameter masing-masing sekitar 20 nm dan sekitar 30 nm.

Virus dari kedua famili ini adalah ikosahedron dan mengandung asam nukleat dengan informasi genetik yang sangat terbatas.

Kesimpulan

Semua organisme baik tipe uniseluler dan multiseluler, menjalani proses yang sama seperti respirasi, pencernaan, ekskresi agar bisa hidup.

Perbedaan yang signifikan terdapat pada jumlah sel sehingga memicu pula perbedaan signifikan pada fungsi sel, efisiensi kerja, susunan sel, dan lain-lain.

Fungsi organisme uniseluler sepenuhnya bergantung pada satu sel, yang pada akhirnya mengurangi efisiensi kerja dan masa hidup organisme karena beban kerja yang berat.

Sebaliknya, spesies multiseluler memiliki banyak sel untuk melakukan tugas yang berbeda sehingga akhirnya meningkatkan efisiensi kerja dan rentang hidup yang lebih panjang juga.[]