Berikut bukan merupakan faktor-faktor yang mendorong munculnya interaksi sosial adalah

Berikut bukan merupakan faktor-faktor yang mendorong munculnya interaksi sosial adalah

Dhafi Quiz

Find Answers To Your Multiple Choice Questions (MCQ) Easily at cp.dhafi.link. with Accurate Answer. >>


Berikut bukan merupakan faktor-faktor yang mendorong munculnya interaksi sosial adalah

Ini adalah Daftar Pilihan Jawaban yang Tersedia :

  1. Imitasi
  2. Identifikasi
  3. Sugesti
  4. Simpati
  5. Edukasi
Klik Untuk Melihat Jawaban

Kuis Dhafi Merupakan situs pendidikan pembelajaran online untuk memberikan bantuan dan wawasan kepada siswa yang sedang dalam tahap pembelajaran. mereka akan dapat dengan mudah menemukan jawaban atas pertanyaan di sekolah. Kami berusaha untuk menerbitkan kuis Ensiklopedia yang bermanfaat bagi siswa. Semua fasilitas di sini 100% Gratis untuk kamu. Semoga Situs Kami Bisa Bermanfaat Bagi kamu. Terima kasih telah berkunjung.

Berikut bukan merupakan faktor-faktor yang mendorong munculnya interaksi sosial adalah

Dhafi Quiz

Find Answers To Your Multiple Choice Questions (MCQ) Easily at cp.dhafi.link. with Accurate Answer. >>

Dalam Hukum Gerak Newton, pada poin hukum ketiga dikatakan bahwa “Untuk setiap aksi selalu ada reaksi yang sama besar dan berlawanan arah: atau gaya dari dua benda pada satu sama lain selalu sama besar dan berlawanan arah.”

Nah, di dunia sosiologi juga hampir sama. Setiap aksi (perilaku/tindakan) yang kita lakukan akan menghasilkan reaksi dari orang lain. Apa sih hubungan antara tindakan dan interaksi sosial ini? Coba deh kta simak kategori tindakan sosial di bawah ini.

Tindakan sosial instrumental

Tindakan sosial instrumental adalah tindakan yang bersifat rasional atau masuk akal. Tujuan tindakan ini dipertimbangkan secara matang untuk mencapai tujuan yang sudah diperhitungkan. Misalnya, ketika membeli gadget, kita akan mempertimbangkan terlebih dahulu jenis, spesifikasi, hingga harganya.

Tindakan sosial berorientasi nilai

Tindakan sosial berorientasi nilai dilakukan karena tindakan tersebut dianggap baik dan benar di mata masyarakat, namun tujuan dari tindakan tersebut tidak terlalu diperhitungkan. Contohnya, menggunakan tangan kanan ketika memberi atau menerima sesuatu karena masyarakat menganggap penggunaan tangan kanan lebih sopan dibandingkan tangan kiri.

Tindakan sosial tradisional

Tindakan sosial tradisional dilakukan tanpa perhitungan yang matang, namun karena kebiasaan yang sudah ada di lingkungan masyarakat. Selain itu, tidak ada rencana dalam melakukan tindakan ini, karena hanya meniru atau mengulang tindakan yang telah dilakukan sebelumnya. Misalnya, kebiasaan balimau masyarakat Minangkabau yang dilakukan saat menyambut bulan Ramadhan.

Tindakan afektif

Tindakan afektif adalah tindakan irasional yang terjadi secara spontan. Sebagian besar tindakan ini didorong oleh perasaan dan emosi, tanpa perhitungan yang matang. Misalnya, tindakan seorang ibu yang langsung memeluk anaknya yang sedang menangis, karena tindakan tersebut merupakan ungkapan kasih sayang yang dilakukan tanpa perlu pertimbangan sebelumnya.

Nah, tindakan sosial ini menjadi dasar terjadinya interaksi sosial. Interaksi sosial sangat erat kaitannya dengan naluri manusia untuk menjadi satu dengan manusia lain dan keinginan untuk bersatu dengan lingkungannya.

Interaksi sosial tidak terjadi secara spontan, namun didasari oleh faktor-faktor tertentu. Menurut ahli Sosiologi Soerjono Soekanto, terdapat beberapa faktor yang mendasari interaksi sosial, yaitu:

1. Imitasi

Imitasi adalah tindakan meniru orang lain, baik sikap, tingkah laku, maupun penampilan fisiknya. Imitasi ini bisa menjadi hal yang positif kalau hal yang ditiru tersebut merupakan hal yang baik di mata masyarakat. Sebaliknya, apabila hal yang ditiru tersebut merupakan hal negatif, tentunya akan dinilai buruk di mata masyarakat. Misalnya, meniru penampilan penyanyi yang memakai dandanan dan perhiasan yang berlebihan akan menimbulkan reaksi yang negatif di lingkungan sosial.

2. Sugesti

Sugesti adalah pengaruh atau pandangan yang diberikan satu pihak kepada pihak lain, sehingga ada proses saling mempengaruhi dan menerima pandangan tersebut secara ataupun tidak, tanpa berpikir panjang. Misalnya, calon presiden yang melakukan kampanye untuk menyakinkan masyarakat untuk memilihnya pada saat pemilu.

3. Identifikasi

Identifikasi yaitu kecenderungan dalam diri seseorang untuk menjadi sama dengan orang lain, umumnya orang yang diidolakan. Identifikasi adalah bentuk lanjutan dari proses imitasi dan sugesti yang memiliki pengaruh yang sangat kuat. Contohnya, seorang penggemar K-pop yang sangat mengidolakan Irene Red Velvet, kemudian mulai mengubah penampilannya agar mirip dengan idolanya tersebut, mulai dari cara berpakaian, model rambut, dan make up.

4. Simpati

Simpati adalah suatu proses dimana seseorang merasa tertarik dengan orang lain sehingga ingin mengerti pihak lain untuk semakin memahaminya. Misalnya, ketika mendapatkan broadcast mengenai berita tentang anak hilang melalui aplikasi Whatsapp, sikap simpati yang muncul adalah meneruskan pesan tersebut ke orang lain agar anak tersebut segera ditemukan.

5. Empati

Mirip dengan simpati. Namun, pada empati kita benar-benar merasakan hal yang sama dengan apa yang dirasakan orang lain. Misalnya, seorang ibu yang kehilangannya karena penyakit kanker akan mengikuti komunitas dengan latar belakang anggota yang sama sebagai sarana berbagi informasi dan penggalangan dana sebagai bentuk dukungan materil dan moril untuk orang-orang yang memiliki nasib yang sama.

6. Motivasi

Mirip dengan sugesti namun lebih rasional. Motivasi memberikan pengaruh kepada orang lain namun tetap dapat diterima secara lebih kritis, rasional dan bertanggung jawab. Misalnya, ketika dipuji oleh guru karena mendapatkan nilai yang bagus, kita akan lebih termotivasi untuk giat belajar agar nilai kita tetap bagus.

Selain dipengaruhi oleh faktor-faktor di atas, interaksi sosial harus memenuhi dua syarat, yaitu kontak dan komunikasi.

Kontak sosial terbagi atas tiga jenis, yaitu:

  1. Antar individu, misalnya kontak antara orangtua dan anak
  2. Antar kelompok, seperti dua perusahaan yang melakukan kerjasama bisnis
  3. Antar individu dan kelompok, misalnya seorang guru yang menerangkan materi pelajaran kepada murid di kelas.

Selain itu, kontak sosial juga dapat dilihat dalam dua bentuk, yaitu kontak primer dan kontak sekunder. Kontak primer atau langsung terjadi tanpa bantuan perantara apapun. Sebaliknya, kontak sekunder terjadi melalui perantara seperti telepon atau e-mail.

Komunikasi dapat dilakukan melalui dua cara, yaitu verbal dan non verbal. Komunikasi verbal dilakukan dengan menggunakan bahasa yang dimengerti oleh kedua belah pihak yang saling berkomunikasi. Sementara komunikasi non verbal dilakukan menggunakan kode tertentu, seperti kode morse atau bahasa isyarat.

Agar komunikasi dapat berjalan dengan lancar, ada beberapa komponen yang harus dipenuhi, yaitu:

  1. Pengirim, yaitu pihak yang mengirimkan pesan kepada pihak lain
  2. Komunikan, yaitu pihak yang menerima pesan
  3. Pesan, isi atau maksud yang disampaikan oleh pengirim kepada komunikan
  4. Umpan balik atau respon yang diberikan komunikan terhadap pesan yang disampaikan

Lalu, apa tujuan dari interaksi sosial? Interaksi sosial memiliki tujuan untuk menciptakan keteraturan sosial. Keteraturan sosial ini tercipta melalui 4 urutan, yaitu:

  1. Tertib, apabila masyarakat bertindak sesuai dengan nilai serta norma yang berlaku
  2. Order, nilai dan norma yang ada dipahami, diakui, dan dipatuhi sepenuhnya oleh masyarakat
  3. Keajegan dan keteraturan yang sifatnya tetap dan terus menerus secara otomatis
  4. Pola, bentuk, dan warna interaksi sosial

Membahas materi sosiologi tentang tindakan dan interaksi sosial ini sebenarnya bisa lebih lama dikarenakan hal ini berhubungan dengan kehidupan dan sudah pasti dekat dengan kita.

Nah, materi Tindakan dan Interaksi Sosial ini bisa kamu pelajari lebih mendalam di aplikasi Pahamify, loh! Pahamify punya banyak fitur yang dapat membuat proses belajar jadi seru sehingga kamu bisa memahami materi jadi lebih mudah. Download aplikasi Pahamify supaya kamu bisa belajar dengan gratis dan tetap #BelajarSeruDiRumah.

Penulis: Alivia Awin

tirto.id - Ada beragam faktor yang dapat memengaruhi interaksi sosial di masyarakat. Sejumlah faktor itu juga dapat dengan mudah ditemukan contohnya dalam kehidupan sehari-hari.

Namun, sebelum mengenal sejumlah faktor yang memengaruhi interaksi sosial, ada baiknya memahami definisinya. Ada banyak rumusan definisi interaksi sosial yang dapat dicermati untuk memahami konsep ini.

Namun, pada dasarnya interaksi sosial bisa dikatakan terjadi ketika dua orang atau lebih saling memengaruhi, baik melalui komunikasi maupun tindakan. Interaksi itu terjadi di skala mikro atau antarindividu hingga level global yang melibatkan bangsa-bangsa.

Mengutip laman BCcampus, pengertian interaksi sosial adalah proses saling memengaruhi secara timbal balik antar-manusia, yang terjadi dalam suatu hubungan sosial. Secara umum, hubungan itu terjadi dalam konteks pertemuan tatap muka. Namun, kemajuan teknologi kini membuat interaksi bisa terjadi tanpa pertemuan langsung tatap muka, karena ada perantara media sosial, smartphone, dan perangkat berbasis internet lainnya.

Adapun mencuplik penjelasan dari laman Hawaii University, interaksi sosial didefinisikan sebagai rangkaian tindakan dari 2 orang atau lebih yang saling berorientasi pada diri masing-masing, tetapi bisa saling memengaruhi satu sama lain. Sebab pelakunya berorientasi pada diri masing-masing, interaksi sosial tidak hanya muncul dalam bentuk saling memberi manfaat (kerja sama), tetapi juga saling merusak (konflik).

Sementara itu, dalam buku teks sosiologi terbitan Kemdikbud RI (2019), rumusan pengertian interaksi sosial adalah hubungan timbal balik, berupa aksi saling memengaruhi yang dapat terjadi antar-individu, antara individu dengan kelompok, dan antarkelompok. Selain bisa mewujud dalam bentuk kerja sama ataupun konflik, secara langsung atau tidak langsung, interaksi sosial pun dapat terjadi dalam konteks formal maupun informal.

Baca juga: Contoh Interaksi Sosial Individu dengan Kelompok & Antar-Kelompok

Berdasarkan rumusan definisi di atas, bisa ditemukan banyak contoh interaksi sosial dalam kehidupan sehari-hari di tengah masyarakat. Sebagai misal, interaksi sosial bisa terjadi antarpemain di sebuah tim sepakbola, antara pembeli dan pedagang di pasar, antara karyawan dan juragan di perusahaan, antara kandidat presiden yang saling berdebat, dan lain sebagainya.

6 Faktor yang Mempengaruhi Interaksi Sosial dan Penjelasannya

Terdapat banyak faktor yang bisa memengaruhi interaksi sosial atau mendorong terjadinya fenomena ini. Merujuk Modul Sosiologi terbitan Kemdikbud (2020), setidaknya ada 6 faktor yang bisa memengaruhi interaksi sosial.

Keenam faktor yang memengaruhi interaksi sosial itu adalah:

  • imitasi
  • identifikasi
  • sugesti
  • simpati
  • empati
  • motivasi.

Apa maksud masing-masing dari keenam faktor yang memengaruhi interaksi sosial tersebut? Berikut ini detail penjelasannya.

1. Imitasi

Imitasi merupakan tindakan atau usaha untuk meniru orang lain sebagai tokoh idealnya. Imitasi cenderung tidak disadari saat dilakukan oleh seseorang. Dalam interaksi sosial, imitasi yang pertama kali dilakukan oleh mayoritas orang terjadi dalam proses sosialisasi di keluarga.

2. Sugesti

Pengertian sugesti adalah pemberian pengaruh dari pandangan seseorang kepada orang lain dengan cara tertentu, sehingga orang tersebut mengikuti pandangan/pengaruh tersebut tanpa berpikir panjang.

2. Identifikasi

Identifikasi adalah kecenderungan atau keinginan seseorang untuk menjadi sama dengan orang lain. Identifikasi mengakibatkan pengaruh yang lebih mendalam daripada sugesti dan imitasi. Sebab, identifikasi dilakukan secara sadar. Artinya, proses peniruan atau pengadopsian padangan orang lain dilakukan dengan sengaja.

4. Simpati

Simpati merupakan suatu proses seseorang yang merasa tertarik pada orang lain. Perasaan simpati itu bisa juga disampaikan kepada seseorang atau sekelompok orang atau lembaga formal pada saat-saat tertentu.

5. Empati

Empati adalah kemampuan memahami perasaan atau kondisi orang lain hingga seolah-olah ikut merasakannya, baik dalam bentuk rasa sakit, susah, maupun senang dan bahagia. Empati hampir mirip dengan simpati. Bedanya, sikap empati lebih terlihat secara emosional atau melalui penjiwaan yang mendalam.

6. Motivasi

Motivasi adalah dorongan, rangsangan, pengaruh, atau stimulus yang diberikan seorang individu kepada individu yang lain, sehingga penerimanya menuruti atau melaksanakan apa yang dimotivasikan secara kritis dan rasional.

Contoh Perilaku Imitasi, Sugesti, Identifikasi hingga Motivasi

Mengingat interaksi sosial sebenarnya merupakan fenomena yang melibatkan nyaris semua orang, banyak contoh perilaku Imitasi, Sugesti, Identifikasi, Empati, Simpati, dan Motivasi yang bisa ditemukan dalam kehidupan sehari-hari. Bahkan, kebanyakan orang tidak menyadari telah melakukannya.

Sejumlah contoh perilaku manusia di kehidupan sehari-hari yang termasuk bentuk dari tindakan Imitasi, Sugesti, Identifikasi, Empati, Simpati, dan Motivasi adalah sebagai berikut.

1. Contoh perilaku imitasi

-Seorang anak meniru kebiasaan orang tuanya, seperti cara berbicara dan berpakaian.

-Orang-orang mengikuti gaya busana yang sedang menjadi tren.

-Seorang adik meniru cara bersikap dan kebiasaan kakaknya.

2. Contoh perilaku identifikasi

-Seorang pengagum artis terkenal mengidentifikasi dirinya menjadi seperti idolanya dengan meniru model rambut, model pakaian, atau gaya, dan bahkan menganggap dirinya sama dengan artis tersebut.

-Seorang pengagum calon presiden yang populer meniru cara berpakaian dan mengikuti pemikiran idolanya itu.

-Seorang mahasiswa berusaha menjadi seperti dosen yang dianggapnya pintar dan patut diidolakan.

3. Contoh perilaku sugesti

-Pemuka agama berceramah dan mendorong jemaahnya untuk rajin beribadah.

-Perusahaan menyewa jasa artis yang diidolakan banyak orang untuk iklan produknya.

-Dokter memberikan semangat kepada pasiennya agar mau minum obat dan berusaha sembuh.

4. Contoh perilaku simpati yang Memengaruhi Interaksi Sosial

-Seseorang memberikan ucapan selamat ulang tahun pada temannya.

-Seseorang memberikan selamat pada temannya yang lulus ujian dengan nilai terbaik.

-Orang-orang ikut berbahagia dan memberi selamat saat teman atau kerabatnya menikah.

5. Contoh perilaku empati

-Banyak orang dari berbagai wilayah turut memberikan sumbangan untuk membantu korban bencana alam banjir, longsor atau gempa di satu daerah.

-Seseorang memberikan donor darah kepada pasien yang sedang membutuhkan meski sebelumnya tidak saling mengenal.

-Banyak orang menjadi relawan untuk membantu penguburan pasien Covid-19 dan memberikan tenaga tambahan bagi rumah sakit saat pandemi.

6. Contoh perilaku Motivasi yang Memengaruhi Interaksi Sosial

-Guru yang memberikan motivasi kepada siswanya supaya semakin giat belajar.

-Orang tua mendorong anaknya belajar dengan menjanjikan hadiah jika sang anak berprestasi.

-Seseorang berusaha keras dalam berwirausaha setelah mendengar kisah sukses konglomerat yang semula miskin.

Baca juga artikel terkait INTERAKSI SOSIAL atau tulisan menarik lainnya Addi M Idhom
(tirto.id - add/add)


Penulis: Addi M Idhom
Editor: Iswara N Raditya

Subscribe for updates Unsubscribe from updates