Berikut contoh beberapa tanaman obat yang dimanfaatkan bagian daunnya kecuali
Brilio.net - Tanaman obat herbal atau jamu sudah dikenal dan digunakan sejak nenek moyang. Bahkan beberapa jenis tanaman obat ini banyak dibudidayakan menjadi tanaman obat keluarga. Show BACA JUGA : Tanaman obat sendiri ada banyak macamnya. Ada beberapa tanaman obat dari batang yang ternyata memiliki banyak khasiat untuk tubuh manusia. Nah, tak hanya memiliki rasa pahit, ada juga tanaman obat dari batang yang memiliki rasa dan aroma yang enak dan khas lho. Beberapa tanaman ini juga ada yang bisa ditanam di pekarangan rumah kamu. Apa saja tanaman obat batang yang dapat dimanfaatkan khasiatnya untuk kesehatan? Berikut dirangkum brilio.net dari berbagai sumber, Senin (8/2). BACA JUGA : foto: Instagram/@cilegonwheatgrass Tanaman brotowali atau akar ali-ali merupakan tanaman obat tradisional dari Indonesia. Tanaman ini biasanya ditanam di area sekitar pekarangan atau banyak juga tanaman brotowali yang tumbuh liar di hutan. Tumbuhan brotowali biasanya dapat mencapai tinggi hingga 2,5 meter. Sedangkan, ukuran dari batangnya hanya sebesar jari kelingking orang dewasa. Nah, batangnya yang memiliki rasa yang pahit ini, rupanya banyak khasiatnya untuk tubuh. Manfaat jamu Brotowali yang didapat dari rebusan batangnya antara lain sebagai obat rematik, menurunkan panas, mengurangi risiko kencing manis, dan mengurangi kadar gula pada darah. 2. Pulosari.foto: Instagram/@futaroplumerias Tanaman batang obat dari batang selanjutnya yakni pulosari. Meski masih terdengar asing, batang pulosari ini ternyata kerap dimanfaatkan sebagai bumbu kari dan masakan olahan ikan. Batang tanaman pulosari ini memiliki aroma yang khas dan memberikan rasa hangat. Diketahui batang pulosari mengandung minyak atsiri, saponin, polifenol, flavonoid, asam betilanat,kumarin, alkaloid, zat samak, dan juga zat pahit. Beragam kandungan tersebut memiliki khasiat menyembuhkan berbagai jenis penyakit. Seperti mengatasi pertu kembung, menambah selera makan, dan menurunkan demam pada anak-anak. Sedangkan untuk para wanita, pulosari dapat mengatasi masalah keputihan hingga masalah haid. Serta kandungan minyak atsirinya mampu mengobati gatal-gatal. 3. Batang kulit kayu manis.foto: freepik Kayu manis merupakan salah satu rempah yang kerap digunakan sebagai bahan penyedap rasa. Tak hanya ditambahkan pada makanan, namun juga dicampurkan pada beberapa minuman. Biasanya tanaman kayu manis ini dimanfaatkan bagian batang kulitnya. Sebab, mengandung antioksidan yang tinggi yang berguna untuk memperkuat sistem kekebalan tubuh. Selain itu, kayu manis juga memiliki kandungan antiinflamasi, sehingga mampu mengatasi peradangan atau nyeri pada sendi. Manfaat lainnya yakni dapat melancarkan sirkulasi pembuluh darah arteri dan meningkatkan kinerja otot jantung. 4. Kulit secang.foto: Instagram/@kedaimama.radea Kayu secang jadi salah satu bahan utama pembuatan wedang uwuh, sejenis minuman herbal. Kayu secang kerap dikonsumsi sebagai obat herbal ataupun jamu tradisional. Batang kayu secang, terlebih dahulu diserut dan dijemur agar dapat digunakan sebagai bahan minuman. Umumnya, minuman berbahan kayu secang ini dinikmati dengan cara diseduh menggunakan air hangat atau panas. Namun kini tersedia juga kayu secang dalam bentuk suplemen atau ekstrak. Nah untuk manfaatnya sendiri sangat beragam, di antaranya dimanfaatkan sebagai bahan antialergi yang efektif. Kandungan antioksidan di dalamnya juga mampu melindungi tubuh dari berbagai bakteri dan penyakit. Khasiat yang lainnya yakni dapat digunakan sebagai obat untuk mual, diare, dan juga muntah. 5. Kulit kina.foto: Instagram/@suka_cassava Pohon kina, merupakan salah satu tanaman herbal yang dapat ditemukan di hutan hujan tropis. Kandungan yang menjadi andalan tanaman herbal ini terletak pada kulit batang pohon kina yang mengandung senyawa alkaloid penting, yaitu kinin, kinidin, sinkonin, dan sinkonidin. Zat-zat inilah yang telah banyak dimanfaatkan untuk tujuan pengobatan. Ekstrak batang pohon kina dipercaya mampu mengatasi penyakit malaria. Beragam masalah perut, seperti begah, kembung dan lainnya dapat disembuhkan dengan ekstrak ini. 6. Batang sukun.foto: freepik Buah sukun sekilas hampir mirip dengan buah nangka, hanya saja bentuknya lebih bulat serta hamus. Pohon dan buahnya mengeluarkan getah jika dilukai. Buah sukun memiliki manfaat sebagai salah satu sumber karbohidrat yang dapat digunakan untuk camilan pengganjal perut. Selain itu, sukun ternyata juga dimanfaatkan sebagai tanaman obat. Mulai dari akar, daun, buah, hingga batangnya. Kulit batang sukun bersifat antiradang sehingga kerap digunakan untuk mengatasi luka lambung. Caranya, ambil kulit terluar batang sukun, lalu keringkan selama 4 hari. Setelah kering, potong kecil-kecil. Rebus 15 gr potongan itu dalam empat gelas air hingga tersisa dua gelas. Minum air rebusan itu dua kali pada pagi dan sore hari. Senin, 27 Oktober 2014 - 18:40 WIB Indonesia tak hanya terkenal dengan kekayaan seni dan budayanya, sumber daya alam juga menjadi keunggulan yang tak ternilai. Sebagai negara agraris, negara kita dianugerahi beragam tanaman herbal atau obat-obatan yang berkhasiat menyegarkan badan bahkan ampuh mengobati berbagai penyakit, baik berat maupun ringan. Sebagian masyarakat secara turun temurun terbiasa meracik berbagai tanaman tersebut sebagai pengobatan alternatif warisan nenek moyang. Saat ini, banyak tersebar taman herbal atau apotek hidup di mana masyarakat melakukan budidaya tanaman obat. Berikut 10 jenis tanaman yang lazim dimanfaatkan masyarakat untuk pengobatan tradisional berdasarkan hasil jajak pendapat KORAN SINDO. 1. JAHE Jahe merupakan tanaman rempah-rempah yang mengandung banyak khasiat. Rasa hasil olahannya yang menyegarkan membuat sebagian kalangan masyarakat Indonesia sering mengonsumsi jahe dalam bentuk minuman. Wedang jahe, bandrek, teh jahe, serta ronde adalah beberapa minuman tradisional yang menggunakan jahe sebagai bahan dasar. Di luar negeri, minuman hasil olahan jahe bisa pula berupa bir dan ale. Jahe juga dapat diolah menjadi kue bahkan permen. Untuk pengobatan, berdasarkan riset American Society of Clinical Oncology, jahe sangat efektif mengurangi rasa mual akibat kemoterapi, mabuk perjalanan, serta mual di saat hamil. Kandungan jahe pun berfungsi melancarkan aliran darah, meningkatkan sirkulasi energi dalam tubuh, meningkatkan metabolisme, dan menambah nafsu makan. Tanaman obat atau tanaman herbal masih menjadi salah satu media pengobatan yang banyak dicari oleh masyarakat Indonesia. Pasalnya, sebelum ada obat dokter atau obat kimia, orang Indonesia sejak zaman nenek moyang sudah terlebih dahulu menggunakan obat herbal untuk menyembuhkan berbagai macam penyakit. Meski masih ada yang belum teruji secara klinis, tanaman obat yang diolah menjadi obat herbal terbukti ampuh mampu mengobati sejumlah masalah kesehatan. Bahkan, sebelum memutuskan untuk menggunakan obat dari dokter, tak sedikit masyarakat Indonesia yang mencoba menggunakan obat atau jamu dengan bahan dasar tanaman obat. Penyebab populernya tanaman obat di Indonesia bukan tanpa alasan. Di antara 40 ribuan lebih jenis tanaman obat yang ada di dunia, sekitar 30 ribunya merupakan tanaman yang tumbuh di Indonesia. Hal inilah yang membuat tanaman obat cukup banyak dicari oleh masyarakat Indonesia guna menyembuhkan penyakit dan mudah ditemukan praktisi obat tradisional tersebut. Berbicara soal puluhan ribu jenis tanaman obat, tahukah Anda bahwa ada 10 macam tanaman obat yang dapat ditanam sendiri di rumah? Jenis tanaman tersebut bahkan mampu memberikan manfaat yang hebat untuk menyehatkan tubuh. Nah, daripada penasaran, simak 10 jenis tanaman obat dan manfaatnya berikut ini.
Penggunaan obat herbal memang sudah lama dipraktikkan sejak zaman nenek moyang. Meski begitu, khasiat tanaman obat belum semuanya teruji secara klinis dan mungkin dapat menyebabkan masalah kesehatan lain jika digunakan secara sembarangan. Oleh sebab itu, tetap utamakan saran medis dari dokter saat akan memutuskan menggunakan tanaman obat sebagai media penyembuhan penyakit. |