Berikut hal-hal yang tidak diperlukan untuk mempersiapkan pertunjukan tari adalah

Untuk menggelar pertunjukan karya seni tari diperlukan persiapan. Persiapan yang dilakukan sangat kompleks, mulai dari merencanakan hingga pada saat pergelaran berlangsung.

Berikut ini akan diuraikan secara singkat mengenai langkah-langkah menggelar pertunjukan karya tari. Apa saja yang direncanakan dalam menggelar pertunjukan karya tari?

Perencanaan sebuah pergelaran karya tari meliputi beberapa hal berikut:

1. Jenis Kegiatan

Pergelaran karya seni banyak jenisnya, di antaranya, pergelaran karya seni tari. Jenis kegiatan perlu dicantumkan pada sebuah perencanaan. Hal ini bertujuan untuk memperjelas kegiatan yang akan dilakukan.

2. Tujuan Pergelaran

Suatu kegiatan pastilah mempunyai tujuan. Tujuan pergelaran karya seni tari bagi siswa SMU telah diuraikan di atas. Tujuan tersebut perlu dicantumkan pada sebuah perencanaan.

3. Materi Pergelaran

Materi atau karya seni tari apa saja yang akan ditampilkan pada acara pergelaran perlu direncanakan. Untuk pergelaran tingkat SMU, biasanya menampilkan karya tari yang telah dipelajari oleh siswa.

4. Penyaji

Penyaji adalah semua pihak yang akan menampilkan karya seni tari pada acara pergelaran. Penyaji perlu direncanakan, misalnya, untuk pergelaran tingkat SMU yang dilakukan oleh sekolah, penyaji dapat diikuti oleh siswa kelas X, XI, dan XII.

5. Pelaksana

Pelaksana pada acara pergelaran sekaligus menjadi penanggung jawab kegiatan. Acara pergelaran biasanya dilaksanakan oleh sebuah panitia. Oleh karena itu, panitia juga perlu dibentuk dalam menggelar pertunjukan karya seni tari.

6. Waktu dan Tempat

Waktu dan tempat perlu direncanakan secara matang dengan mempertimbangkan kegiatan sekolah yang lainnya. Pergelaran sekolah dapat ditentukan waktunya, misalnya, pada akhir semester 2. Tempat pergelaran dapat ditentukan dengan memilih lingkungan sekolah yang memungkinkan untuk melaksanakan pergelaran, misalnya, aula sekolah atau halaman sekolah.

Persiapan Pertunjukan / Pergelaran Karya Seni Tari

1.   Membentuk Panitia Pergelaran

Panitia pergelaran harus dibentuk sebagai pelaksana kegiatan. Panitia mengatur dan mempersiapkan segala kelengkapan pergelaran. Antaranggota panitia harus bekerja sama dan saling koordinasi. Penyusunan kepanitiaan suatu pergelaran harus disesuaikan dengan kondisi, situasi, dan jenis kegiatan yang akan digelar. Kepanitian untuk pergelaran karya seni tari tingkat SMU dapat melibatkan seluruh warga sekolah dan komite sekolah yang biasanya diwakili oleh beberapa orang tua siswa.

2.   Merencanakan Pergelaran

Menggelar karya tari membutuhkan sebuah perencanaan. Perencanaan menjadi acuan atau pedoman dalam melakukan pergelaran karya tari, baik dalam bentuk tari tunggal, tari berpasangan, maupun tari kelompok. 

Susunan kepanitian pergelaran seni tari secara umum sebagai berikut:

a.   Penanggung jawab.

b.   Ketua panitia.

c.   Sekretaris.

d.   Bendahara.

e.   Seksi-seksi, misalnya, seksi konsumsi, humas, dan dokumentasi.

Untuk menggelar karya seni tari diperlukan seksi-seksi khusus, di antaranya, penata tari, penata iringan, penata busana, penata rias, dan penata panggung.

3.   Mempersiapkan Pergelaran

Persiapan pergelaran dilakukan oleh semua orang yang terlibat dalam acara tersebut. Sebagai contoh, persiapan yang dilakukan oleh penata tari, yaitu menentukan karya tari, menentukan jumlah penari, mempersiapkan gerak tari, dan mengadakan latihan-latihan gerak tari bersama para penarinya. Contoh lainnya adalah persiapan yang dilakukan oleh seorang penata busana, yaitu, mendesain busana yang sesuai dengan karya tari, membuat rincian busana yang akan digunakan, mempersiapkan busana yang akan dipakai, dan mencobakan busana pada penari.

Setiap anggota panitia mempersiapkan pergelaran sesuai dengan tugas masing-masing. Oleh karena pergelaran mempertunjukkan berbagai karya tari, setiap karya tari yang disajikan perlu dibuat rinciannya mengenai hal-hal berikut:

a.   Jumlah penari.

b.   Jumlah pengiring.

c.   Alat dan jenis tata rias yang akan digunakan.

d.   Tata panggung.

e.   Properti tari yang digunakan.

f.    Alat musik yang digunakan untuk iringan tari.

4.   Pelaksanaan Pergelaran Karya Seni Tari

Pergelaran karya seni tari dapat dilakukan di berbagai tempat, baik di dalam maupun di luar ruangan. Namun, untuk mempertunjukkan karya tari, akan lebih baik jika menggunakan panggung. Paling tidak antara penyaji dan penonton terpisah atau ada batasnya. Bentuk tempat pertunjukan karya tari yang sudah permanen banyak jenisnya. Sebagai contoh, pendapa, panggung berbentuk prosenium, dan panggung berbentuk arena.

Pada saat pergelaran berlangsung, ada beberapa panitia yang melaksanakan tugasnya. Sebagai contoh, seksi perlengkapan panggung. Seksi ini selalu siap sedia dengan segala kebutuhan perlengkapan yang diperlukan di atas panggung untuk setiap karya tari yang dipergelarkan. Sebagai contoh, ada karya tari yang memerlukan setting berupa payung di tengah panggung.

Payung tersebut harus disiapkan oleh seksi perlengkapan sebelum penyajian karya tari itu berlangsung. Selain itu, seksi pembawa acara biasanya juga melaksanakan tugasnya pada saat pergelaran berlangsung. Sebagai contoh, seksi pembawa acara membacakan sinopsis setiap karya tari yang akan ditampilkan.


1.   Membentuk Panitia Pergelaran

Panitia pergelaran harus dibentuk sebagai pelaksana kegiatan. Panitia mengatur dan mempersiapkan segala kelengkapan pergelaran. Antaranggota panitia harus bekerja sama dan saling koordinasi. Penyusunan kepanitiaan suatu pergelaran harus disesuaikan dengan kondisi, situasi, dan jenis kegiatan yang akan digelar. Kepanitian untuk pergelaran karya seni tari tingkat SMU dapat melibatkan seluruh warga sekolah dan komite sekolah yang biasanya diwakili oleh beberapa orang tua siswa.

2.   Merencanakan Pergelaran

Menggelar karya tari membutuhkan sebuah perencanaan. Perencanaan menjadi acuan atau pedoman dalam melakukan pergelaran karya tari, baik dalam bentuk tari tunggal, tari berpasangan, maupun tari kelompok. 

Susunan kepanitian pergelaran seni tari secara umum sebagai berikut:

a.   Penanggung jawab.

b.   Ketua panitia.

c.   Sekretaris.

d.   Bendahara.

e.   Seksi-seksi, misalnya, seksi konsumsi, humas, dan dokumentasi.

Untuk menggelar karya seni tari diperlukan seksi-seksi khusus, di antaranya, penata tari, penata iringan, penata busana, penata rias, dan penata panggung.

3.   Mempersiapkan Pergelaran

Persiapan pergelaran dilakukan oleh semua orang yang terlibat dalam acara tersebut. Sebagai contoh, persiapan yang dilakukan oleh penata tari, yaitu menentukan karya tari, menentukan jumlah penari, mempersiapkan gerak tari, dan mengadakan latihan-latihan gerak tari bersama para penarinya. Contoh lainnya adalah persiapan yang dilakukan oleh seorang penata busana, yaitu, mendesain busana yang sesuai dengan karya tari, membuat rincian busana yang akan digunakan, mempersiapkan busana yang akan dipakai, dan mencobakan busana pada penari.

Setiap anggota panitia mempersiapkan pergelaran sesuai dengan tugas masing-masing. Oleh karena pergelaran mempertunjukkan berbagai karya tari, setiap karya tari yang disajikan perlu dibuat rinciannya mengenai hal-hal berikut:

a.   Jumlah penari.

b.   Jumlah pengiring.

c.   Alat dan jenis tata rias yang akan digunakan.

d.   Tata panggung.

e.   Properti tari yang digunakan.

f.    Alat musik yang digunakan untuk iringan tari.

4.   Pelaksanaan Pergelaran Karya Seni Tari

Pergelaran karya seni tari dapat dilakukan di berbagai tempat, baik di dalam maupun di luar ruangan. Namun, untuk mempertunjukkan karya tari, akan lebih baik jika menggunakan panggung. Paling tidak antara penyaji dan penonton terpisah atau ada batasnya. Bentuk tempat pertunjukan karya tari yang sudah permanen banyak jenisnya. Sebagai contoh, pendapa, panggung berbentuk prosenium, dan panggung berbentuk arena.

Pada saat pergelaran berlangsung, ada beberapa panitia yang melaksanakan tugasnya. Sebagai contoh, seksi perlengkapan panggung. Seksi ini selalu siap sedia dengan segala kebutuhan perlengkapan yang diperlukan di atas panggung untuk setiap karya tari yang dipergelarkan. Sebagai contoh, ada karya tari yang memerlukan setting berupa payung di tengah panggung.

Payung tersebut harus disiapkan oleh seksi perlengkapan sebelum penyajian karya tari itu berlangsung. Selain itu, seksi pembawa acara biasanya juga melaksanakan tugasnya pada saat pergelaran berlangsung. Sebagai contoh, seksi pembawa acara membacakan sinopsis setiap karya tari yang akan ditampilkan.

Teropong

’Pesona Laut Bali’ Tari Kreasi Baru Karya I Gede Parwata

Seniman muda yang kreatif itu senantiasa mendapat inspirasi dari alam lingkungannya untuk menciptakan tabuh dan tari Bali kreasi baru. I Gede Parwata, alumnus Institut Seni Indonesia (ISI) Denpasar, telah berhasil menciptakan tabuh dan tari Bali, antara lain, tari yang diberi nama ’Pesona Laut Bali’. Tari kreasi baru bersumber dari seni tradisi itu mampu menggambarkan keindahan laut.

Koreografer kreatif kelahiran Desa Kapal, Mengwi, Kabupaten Badung, 24 tahun lalu ini, sebelumnya juga berhasil menciptakan tari Exotik Dwi Bhuana serta ’Bulan dan Bintang’. Parwata yang kini bergabung dengan Yayasan ARTI Denpasar, pimpinan Kadek Suardana, sebelumnya pernah mengikuti berbagai kegiatan festival seni bertaraf nasional. Kegiatan itu, antara lain, Festival Cak Durasim di Surabaya tahun 2000, Festival Kesenian Indonesia tahun 2002 yang juga berlangsung di Kota Surabaya, dan serangkaian aktivitas seni di Bali.


Terakhir, ia juga ikut memperkuat kolaborasi yang melibatkan 30 seniman Bali dengan delapan seniman Jepang, dalam memeriahkan Pesta Kesenian Bali (PKB) ke-27 tahun 2005. Kolaborasi yang mengangkat tema New Expressions (Perang Niskala) melakukan interaksi yang sangat menarik antara unsur seni budaya Jepang dan seni budaya Bali. Idiom-idiom dari permainan gamelan dan gerak tari Bali diolah menjadi berbagai ekspresi tersendiri yang mampu mencerminkan langkah akulturasi dalam proses kreativitas kedua belah pihak dengan latar belakang budaya masing-masing.