Berikut ini adalah beberapa teladan yang dapat diambil dari Kiai Hasyim asy ari kecuali

-fakta tokoh-

Berikut ini adalah beberapa teladan yang dapat diambil dari Kiai Hasyim asy ari kecuali

FaktaTokoh.Com- Mayoritas masyarakat Indonesia beragama muslim. Hal ini dapat dibuktikan secara nyata melalui kondisi dari sisi politik, perbankan, pendidikan, dan lain-lain. Hal yang perlu diperhatikan kali ini adalah dari sisi pendidikan atau dikenal dengan kehidupan pesantren. Pada zaman milenial ini, kehidupan pesantren sering dipandang sebagai cara yang konvensional dan dianggap tidak mampu membendung derasnya arus globalisasi.

Padahal disana tidak hanya diajarkan tentang akademik saja, tetapi juga tentang softskill yang meliputi kemandirian, kedisiplinan, nasionalisme, dsb. Salah satu panutan dalam kehidupan pesantren adalah sosok KH. Hasyim Asy’ari. Seorang guru dan ulama yang berpegang teguh terhadap syariat islam tanpa mengesampingkan perjuangan dalam menegakkan NKRI.

Cara beliau dalam mendidik santri-santrinya adalah dengan rasa cinta tanpa membeda-bedakan. Dengan memadukan bagaimana beliau halus dalam bertutur kata, disampaikan secara baik dan mudah dipahami, dan yang paling penting adalah bagaimana beliau tidak hanya berceramah tetapi juga mempraktikkannya dalam kehidupan sehari-hari.

Karakter Pandangan Mbah Hasyim Asy’ari

Karakter yang sulit ditemukan di zaman sekarang. Pendidikan inilah yang membuat santri-santrinya memiliki semangat perjuangan yang kuat secara lahiriyah maupun batiniyah. Beberapa santri yang dididik diantaranya Bung Tomo, KH. Ahmad Basari (Guru Ir. Soekarno), KH M. Chudlori, Tan Malaka dan beberapa ulama ternama lainnya.

Sejak pertama kali kakek Gus Dur ini nyantri dengan kiai Cholil seorang ulama asal Bangkalan, Madura, pembelajaran yang diterima adalah bagaimana beliau mengisi air tempayan di pondok untuk kebutuhan cuci dan berwudhu, bukan malah belajar kitab. Baca, juga; 6 Perjalanan Karir Gus Dur [Awal-Akhir]

Disinilah terdapat poin penting pembelajaran yaitu pendidikan karakter atau softskill tentang ulet, disiplin, mandiri, ikhlas dan bagaimana untuk menghargai sumber-sumber air dan kekayaan lain yang berasal dari Tuhan.

Dari kebutuhan mengisi air tersebut, akan dimanfaatkan untuk kemaslahatan umat. Sosok KH. Hasyim Asy’ari ini juga dipanggil sebagai ‘alim’ yang memiliki makna bahwa seorang guru, ulama, kiai mengajarkan sikap beragama tidak hanya teori tetapi juga contoh, amalan, dan suri tauladan. Guru hendaknya tidak memberitahu apa yang perlu dikerjakan, tetapi perlu menegur jika ada suatu kesalahan.

Beberapa hal yang menarik pada karakter Pendiri Pondok Pesantren Tebuireng Jombang ini, adalah bagaimana mengambil inisiatif untuk meminta santri-santrinya untuk memelajari silat sebagai upaya membela diri dari lingkungan bandit kala itu.

Sehingga singkat waktu, bandit yang berada di sekitaran lingkungan pondok bertobat dan berguru kepada sang kiai. Beliau jelas tidak menggunakan kekerasan dalam menangani suatu permasalahan. Tapi beliau menggunakan pendekatan kemaslahatan untuk mengajak masyarakat ke jalan yang benar secara perlahan dan sabar.

Berdirinya Nahdlatul Ulama (NU) adalah bentuk respon dari KH. Hasyim Asy’ari atas kebangkitan pergerakan nasional, peran serta dalam menentukan arah dasar NKRI, perjuangan mempertahankan kemerdekaan Indonesia, serta implementasi pemikirannya dalam organisasi NU.

Kepemimpinan, ketokohan, dan wibawa KH. Hasyim Asy’ari adalah buah dari keilmuan, keluasan wawasan, integritas, keadilan, visi dan perhatian serta kepedulian beliau terhadap kepentingan jam’iyyah dan masyarakat.


Demikianlah artikel tentang Pendidikan Karakter KH. Hasyim Asy’ari sebagai Teladan dalam Kehidupan, semoga dengan adanya tulisan ini bisa memberikan wawasan dalam berrinsip menjalankan aktivitas keseharian. Penulis artikel ini adalah M. Arsyal Amali.

-FaktaTokoh-

Berikut ini adalah beberapa teladan yang dapat diambil dari Kiai Hasyim asy ari kecuali

YZ Dhafi Quiz

Find Answers To Your Multiple Choice Questions (MCQ) Easily at yz.dhafi.link. with Accurate Answer. >>


Berikut ini adalah beberapa teladan yang dapat diambil dari Kiai Hasyim asy ari kecuali

Ini adalah Daftar Pilihan Jawaban yang Tersedia :

  1. Menghidupkan kemajuan Islam dalam pendidikan
  2. Mengutamakan sikap tolong menolong
  3. Menerima penggabungan pendidikan Barat dan Timur
  4. Menolak perubahan pada pendidikan
  5. Meciptakan Masyarakat Isalan yang Sejahtera

Jawaban terbaik adalah D. Menolak perubahan pada pendidikan.

Dilansir dari guru Pembuat kuis di seluruh dunia. Jawaban yang benar untuk Pertanyaan ❝Berikut ini adalah beberapa teladan yang dapat diambil dari kiayi Ahmad Dahlan kecuali❞ Adalah D. Menolak perubahan pada pendidikan.
Saya Menyarankan Anda untuk membaca pertanyaan dan jawaban berikutnya, Yaitu Berikut ini adalah guru dari Kiai Hasyim Asy’ari, kecuali dengan jawaban yang sangat akurat.

Klik Untuk Melihat Jawaban

yz.dhafi.link Merupakan situs pendidikan pembelajaran online untuk memberikan bantuan dan wawasan kepada siswa yang sedang dalam tahap pembelajaran. mereka akan dapat dengan mudah menemukan jawaban atas pertanyaan di sekolah. Kami berusaha untuk menerbitkan kuis Ensiklopedia yang bermanfaat bagi siswa. Semua fasilitas di sini 100% Gratis untuk kamu. Semoga Situs Kami Bisa Bermanfaat Bagi kamu. Terima kasih telah berkunjung.

Berikut ini adalah beberapa teladan yang dapat diambil dari Kiai Hasyim asy ari kecuali

YZ Dhafi Quiz

Find Answers To Your Multiple Choice Questions (MCQ) Easily at yz.dhafi.link. with Accurate Answer. >>


Berikut ini adalah beberapa teladan yang dapat diambil dari Kiai Hasyim asy ari kecuali

Berikut ini adalah guru dari Kiai Hasyim Asy’ari, kecuali

Ini adalah Daftar Pilihan Jawaban yang Tersedia :

  1. Kiai Ahmad Dahlan
  2. Kiai Khalil al-Bangkalan
  3. Imam Nawawi al-Bantani
  4. Syaikh Mahmud Khatib al-Minangkabauwy
  5. Kiai Ya`kub

Jawaban terbaik adalah D. Syaikh Mahmud Khatib al-Minangkabauwy.

Dilansir dari guru Pembuat kuis di seluruh dunia. Jawaban yang benar untuk Pertanyaan ❝Berikut ini adalah guru dari Kiai Hasyim Asy’ari, kecuali❞ Adalah D. Syaikh Mahmud Khatib al-Minangkabauwy.
Saya Menyarankan Anda untuk membaca pertanyaan dan jawaban berikutnya, Yaitu Sikap manakah yang merupakan cerminan dari sikap yang Hasyim Asyari di zaman sekarang dengan jawaban yang sangat akurat.

Klik Untuk Melihat Jawaban

yz.dhafi.link Merupakan situs pendidikan pembelajaran online untuk memberikan bantuan dan wawasan kepada siswa yang sedang dalam tahap pembelajaran. mereka akan dapat dengan mudah menemukan jawaban atas pertanyaan di sekolah. Kami berusaha untuk menerbitkan kuis Ensiklopedia yang bermanfaat bagi siswa. Semua fasilitas di sini 100% Gratis untuk kamu. Semoga Situs Kami Bisa Bermanfaat Bagi kamu. Terima kasih telah berkunjung.

Berikut beberapa keteladanan Hadratussyaikh KH. M. Hasyim Asy'ari yang harus kita lanjutkan:

Pertama: Hadratussyaikh KH. M. Hasyim Asy’ari secara tegas menyatakan bahwa kemajuan suatu komunitas itu tergantung kepada level keilmuan yang ada pada generasi penerusnya.

Asad Syihab dengan sangat jelas dan gamblang mengabadikan dalam karyanya, Al-‘Allamah Muhammad Hasyim Asy’ari Wadhi’ Labinah Istiqlal Indonesia, pernyataan beliau:

لا خير في أمة إذا كان أبناؤها جهلاء ولا تصلح أمة إلا بالعلم

“Jika generasi penerus suatu umat adalah generasi yang bodoh, maka tiada kebaikan di dalam umat tersebut. Hanya dengan ilmu, suatu umat akan menjadi hebat.”

Kedua: Dalam memperjuangkan tafaqquh fid din (memperdalam ilmu-ilmu agama), segala hambatan dan halangan ditempuh oleh Hadratussyaikh guna memperjuangkan generasi penerus agar tetap bisa belajar agama secara lebih mendalam.

Hal tersebut di antaranya tercermin saat PondokTebuireng dibakar oleh Belanda. Mayoritas bangunan rusak serta banyak kitab beliau dibawa oleh Belanda, beliau dengan tegas mengatakan:

إن أمثال هذه الأمور الطارئة لا يمكن أن تحطم الآمال وتثبط العزائم

“Kejadian ini berikut kejadian-kejadian lain yang serupa tidak akan pernah meleburkan cita-citaku dan tidak akan pernah membelokkan azimah-azimahku.”

Ketiga: Di samping gigih dalam memperjuangkan tafaqquh fid din, Hadratussyaikh sangat gigih dalam membangun ukhuwah (persaudaraan), mengedepankan titik pertemuan dan menjauhi simpul-simpul perbedaan. 

Bahkan dalam Al-Mawa'idh, Hadratussyaikh secara jelas menyatakan bahwa perbedaan-perbedaan dalam furu' (cabang) harus disikapi dengan bijak. Kalaupun tidak sepaham maka kesantunan harus tetap diutamakan. Dengan jelas Hadratussyaikh menyatakan:

أيها العلماء إذا رأيتم من يعمل عملا على قول من يجوز تقليده من أئمة أهل المذاهب المعتبرة ولو مرجوحا إن لم توافقوهم فلا تعنفوهم وارشدوهم بلطف، وإن لم يتبعوكم فلا تتخذوهم أعداء، فمثل من فعل ذلك كمثل من بنى قصرا وخرب مدينة، ولا تجعلوا ذلك سبب التفرق والشقاق والتنازع والخصام، فإنها من الجنايات العامة والجرائم الكبرى التي تهدم  بنيان الأمم وتغلق أمامها باب كل خير

“Wahai para ulama, jika kalian menjumpai seseorang yang mengamalkan suatu amalan dengan berdasar pada pendapat salah satu imam yang memang boleh diikuti, termasuk ulama mazhab mu'tabarah, sekalipun pendapat tersebut lemah, jika kalian tidak sependapat dengan mereka maka kalian tidak boleh bersikap kasar terhadap mereka, melainkan berikan petunjuk dengan cara yang lembut, dan jika mereka tetap tidak bersedia mengikuti kalian maka janganlah mereka kamu jadikan musuh bagimu. Jika ini dilakukan maka ia bagaikan orang yang membangun satu istana tapi pada saat yang sama ia menghancurkan seisi kota. Maka janganlah kalian menjadikan perbedaan tersebut sebagai sebab perpecahan, pertentangan, perselisihan dan permusuhan. Karena sungguh hal itu termasuk kriminal kelas berat dan dosa besar yang dapat menghancurkan tatanan umat dan menutup setiap pintu kebaikan.”

Keempat: Hadratussyaikh banyak memberikan warisan peninggalan kepada kita. Di antaranya adalah Pondok Pesantren, NU dan kitab-kitab. Ketiga hal tersebut sudah seharusnya menjadi perhatian kita semua guna meneladani dan meneruskan perjuangan Hadratussyaikh KH. M. Hasyim Asy'ari.