Berikut ini adalah sunnah-sunnah ketika dikaruniai anak

Sebagai rasa syukur, tentu terselip doa untuk anak yang baru lahir. Sebagaimana Ath Thabrani mengeluarkan dalam Ad Du’a’ dari jalur Al Yasri bin Yahya, ia berkata bahwa apabila seseorang dikaruniai seorang anak Al Hasan Al Bashri akan mendoakannya dengan doa:

“Ja’alahullahu mubaarokan ‘alaika wa ‘ala ummati Muhammadin.”

Artinya:“Semoga Allah memberinya keberkahan untukmu dan untuk umat Muhammad Shallallahu'Alaihi Wa Sallam.”

Namun selain itu, berikut ada 5 syariat dan sunnah dalamaturan Islam untuk bayi baru lahir yang harus dipenuhi. Yuk, cek ulasan dari Popmama.com!

1. Mengadzani bayi baru lahir di telinganya

Pexels/ABDULLA ALKETTAB

Di dalam syariat Islam, salah satu amalan ketika kelahiran seorang bayi baru lahir adalah mengadzaninya. Adzan pada bayi baru lahir ini dapat dikumandangkan oleh sang ayah. Bahwa maksud dari menerapkan nilai-nilai dalam Islam ini adalah sebuah harapan dan doa-doa setiap orang tua kepada anaknya.

Namun dibeberapa kesempatan, hal tersebutdiperbolehkan untuk diwakilkan kepada orang lain yang berada di tempat saat sang bayi baru saja lahir. Dimana terdapathadits riwayat Abu Rafi':

“Dari Abi Rafi, ia berkata: Aku melihat Rasulullah shallallahu alaihi wasallam mengadzani telinga Al-Hasan bin Ali ketika dilahirkan oleh Fatimah, dengan adzan shalat.”[HR. Abu Daud, At-Tirmizy dan Al-Hakim].

Lalu setelah pembacaan adzan sebagai doa anak baru lahir di telinga sebelah kanan, selanjutnya dapat diteruskanmembaca lafadz iqamah di telinga sebelah kirinya.

2. Diberi nama yang disukai oleh Allah SWT

Pexels/Laura Garcia

Sebenarnya memberikan nama anak baru lahir tidakbisa asal saja. Menurut syariat Islam, ada beberapa anjuran yang perlu dilakukan. Hal ini pun sesuai dengan anjuran Rasulullah SAW. Dimana nama adalah doa dan harapan kedua orang tua untuk anaknya.

Oleh karena itu, Mama dan Papa wajib memberikan nama anak yang disukai oleh Allah SWT sepertisebuah riwayat:

“Sesungguhnya kamu sekalian akan diseru/dipanggil pada hari Kiamat dengan nama-nama kamu dan nama-nama bapak kamu.Oleh demikian, elokkanlah nama-nama kamu.” [HR. Imam Abu Daud dari Abu Dardak ra.].

EDITORS' PICKS

  1. Tanda Kehamilan 1 Hari, Bisakah Mama Rasakan?
  2. 9 Aktivitas Ini Harus Dihindari saat Memasuki Trimester Ketiga
  3. Jenis Tes Kesuburan yang Perlu Kamu Tahu sebelum Program Hamil

3. Melaksanakan aqiqah untuk anak baru lahir

Pexels/Nadim

Ketika bayi baru lahir, di dalam Islam terdapat sunnah berupa aqiqah. Bahwa sembelih hewan merupakan bagian dari ajaran nabi Ibrahim. Menurut sunnah bayi baru lahir, bayi laki-laki berharga setara dua kambing. Sedangkan bayi perempuan hanya berharga satu kambing.

Dimana aqiqah sendiri tidak wajib. Tetapibagi yang mampu melaksanakannya, iniadalah sebuah ungkapan atau mewujudkan rasa tanda syukur atas kelahiran seorang anak. Hukum aqiqah anak merujuk pada hadis Rasulullah SAW yang diriwayatkan oleh Tirmidzi, Abu Dawud dan Ibnu Majah:

Yang artinya:"Setiap anak tergadaikan dengan aqiqahnya yang disembelih pada hari ke tujuh, dicukur [rambutnya], dan diberi nama. [HR. Tirmidzi no. 2735, Abu Dawud no. 2527, Ibnu Majah no. 3165. Hadisini dishahihkan oleh Al-Albani dalam kitab Al-Irwa' no. 1165].

Salah satu hikmah dan keutamaan yang dapat dipetikdari proses pelaksanaan ibadah aqiqah, yaitu meneladani dan mengikuti sunnah dari Rasulullah SAW.

4. Memotong rambut bayi baru lahir

Pexels/Алекке Блажин

Sunnah di dalam Islam untuk bayi baru lahir selanjutnya adalah mencukur rambutnya. Banyakulama berpendapat bahwa memotongrambut bayibagian dari aqiqah. Ini juga merupakan tradisi yang masih berlaku di sebagian besar negara-negara Islam di seluruh dunia.

Jumlah rambut yang dicukur harus setara dengan perak dan emas, yang kemudian disumbangkan ke orang membutuhkan. Sebagaimana Ibn Abdil Bar mengatakan:

"Buang kotoran dari bayi adalah mencukur rambutnya." [Al-Istidzkar, 5/315]

Sementara secara medis, pencukuran rambut bayibaru lahir dapat membersihkan lemak dan zat-zat sisa dari rahim ibu yang mungkin masih menempel pada rambutsaat persalinan.

5. Menyusui bayi baru lahir selama 2 tahun

Pexels/Jonathan Borba

Bagi bayi baru lahir, maka sangat penting mendapat ASI dari sang ibu. Bahwamenyusui terbukti dengan sebuah ayat di Al-Qur'an. Dimana Allah SWT secara langsung memerintahkan semua ibu di dunia untuk memberi anak mereka makanan terbaik, yaitu yang datang langsung dari payudara mereka.

DalamAl-Qur'andisebutkan, masamenyusuidalam ajaran Islam adalah dua tahun. Sebagaimana firman Allah SWT sebagai berikut:

"Para ibu hendaklah menyusukan anak-anaknya selama dua tahun penuh, yaitu bagi yang ingin menyempurnakan penyusuan." [QS Al-Baqarah [2]: 233].

Menyusui yang Allah jelaskan yaitu radha’ah, artinya anak menghisap atau menyedot air susu ibu secara langsung. Dapat disimpulkan,makanan terbaik untuk anak sejak baru lahir hingga berusia 2 tahun yaitu ASI.

Itulah kelima syariat dan sunnah dalam Islam untuk bayi baru lahir. Tidak ada salahnya untuk mengamalkannya ya, Ma!

Baca juga:

  • Keistimewaan dan Pahala Ibu Menyusui dalam Islam
  • Banyak Pahala, Ini 6 Keutamaan Ibu Menyusui dalam Agama Islam
  • Terjadi setelah Melahirkan, Ini Fakta Aturan Masa Nifas dalam Islam

Salah satu langkah awal yang baik untuk terwujudnya anak-anak sholeh adalah dengan menanamkan ajaran agama sedini mungkin pada diri anak-anak. Dan setiap orangtua hendaknya berkomitmen untuk memberikan pendidikan agama yang sesuai dengan Al-Qur’an dan As-Sunnah kepada anak-anak mereka.

Penanaman nilai-nilai agama itu sesungguhnya bisa dimulai sejak masa kehamilan. Sebagaimana yang telah disarankan para ulama, bahwa hendaknya setiap wanita hamil memperbanyak dirinya dengan membaca Al-Qur’an dan berdzikir. Pada masa kehamilan di trimester kedua, dimana ruh telah ditiupkan, para pakar mengemukakan bahwa janin telah dapat mendengar apa yang ada di sekeliling mereka. Maka hendaknya ibu memperbanyak mendengarkan ayat-ayat Allah pada janinnya, atau ayah membisikkan kalimat-kalimat thayyibah sambil membelai perut istrinya. 

Sedangkan saat menyambut kelahiran si kecil, berikut ini ada beberapa sunnah Rasulullah yang kami sarikan dari beberapa sumber dan dalil yang shahih :

1. Mentahnik bayi dengan kurma dan mendoakan keberkahan atasnya

Tak banyak orangtua yang memahami bahwa tahnik adalah sunnah Nabi yang sangat dianjurkan saat bayi baru lahir. Tahnik adalah memasukkan kunyahan/lumatan buah kurma ke dalam mulut bayi yang baru lahir dan menggosokkannya dengan lembut di langit-langit mulut bayi sampai seluruh bagian dari mulut bayi tersebut terolesi dengan sari buah kurma. Jika kurma sulit untuk didapat, boleh diganti dengan sari kurma yang sudah jadi atau madu.

Apakah tidak bahaya bagi bayi?

Bayi yang baru lahir terutama bayi yang lahir prematur atau bayi dengan berat lahir kurang, memiliki kandungan glukosa yang sangat kecil dalam darahnya [umumnya hanya di bawah 30mg per 100 ml darah]. Jika kekurangan zat gula ini tidak segera dipenuhi, biasanya bayi akan mudah menolak ASI ibunya, otot-ototnya lemas, gangguan syaraf, bahkan berujung pada kematian. Biasanya, dokter akan memberikan tambahan zat gula pada bayi baru lahir yang kurang berat badannya atau prematur mellaui infus atau langsung melalui mulut.

Dan kurma adalah penghasil glukosa yang sangat baik dan bagus untuk kesehatan bayi. Mentahnik bayi dengan kurma dapat memperkuat otot-otot mulut bayi sehingga bayi akan kuat menyusu pada ibunya. Dan ketika bayi kuat menyusu, maka insya Allah ASI akan menjadi lancar dan berlimpah.

Dalil-dalil disunnahkannya mentahnik bayi :

  • Dari Abu Burdah dari Abu Musa ia berkata: “Telah lahir anakku, lalu aku membawanya dan mendatangi Rasulullah Shallallaahu ‘alaihi wasallam, lalu beliau  memberinya nama Ibrahim dan kemudian men-tahnik-nya dengan kurma.”  Imam Bukhari menambahkan: “dan beliau mendoakan kebaikan dan memdoakan keberkahan baginya, lalu menyerahkan kembali kepadaku.” [HR. BUkhari & Muslim]
  • Dari Asma’ binti Abu Bakar, ia berkata bahwa dirinya ketika sedang mengandung Abdullah bin Zubair di Mekkah : “Aku keluar dan aku sempurna hamilku 9 bulan, lalu aku datang ke Madinah, kemudian aku turun di Quba’ dan aku melahirkan di sana, lalu aku pun mendatangi Rasulullah, maka Rasulullah menaruh Abdullah ibn Zubair di dalam kamarnya, dan beliau meminta kurma lalu mengunyahnya, kemudian beliau Shallallaahu ‘alaihi wasallam memasukkan kurma yang sudah lumat itu ke dalam mulut Abdullah bin Zubair. Dan itu adalah makanan yang pertama kali masuk ke mulutnya melalui Rasulullah Shallallaahu ‘alaihi wasallam [Rasulullah mentahniknya], dan kemudian beliaupun mendo’akannya dan mendoakan keberkahan kepadanya.”

2. Melaksanakan aqiqah dan mencukur rambut bayi

Islam mensyariatkan penyembelihan aqiqah untuk bayi yang baru dilahirkan sebagai bentuk rasa syukur atas nikmat yang telah diberikan Allah [berupa kelahiran bayi]. Dan para ulama berbeda pendapat dalam menghukuminya, apakah hal ini wajib atau sunnah. Mayoritas ulama, dan ini adalah pendapat yang paling rajih, hukum aqiqah untuk bayi yang baru lahir adalah sunnah muakkadah, yakni sunnah yang sangat ditekankan atau dianjurkan.

Sebagaimana sabda Nabi shallalllahu ‘alaihi wa sallam :

“Setiap anak yang baru lahir tergadai dengan aqiqahnya, [sampai] disembelihkan [aqiqah] itu untuknya pada hari ketujuh, dicukur rambutnya dan diberi nama.” [HR. Abu Dawud, At Tirmidzi, An Nasa’i, dan Ibnu Majah. Dishahihkan oleh Al-Albany].

Waktu pelaksanaan aqiqah yang paling utama adalah pada hari ketujuh dari kelahirannya. Jika telah lewat, maka pada hari ke empat belas. Jika lewat juga, maka pada hari ke dua puluh satu. Jika lebih dari itu, maka tidak termasuk dalam sisi keutamaannya, namun tidak mengapa.

Sedangkan jumlah kambing sembelihan adalah dua kambing untuk anak laki-laki, dan seekor kambing untuk anak perempuan. Namun jika tidak mampu, maka satu kambing pun cukup baik untuk anak laki-laki maupun perempuan.

Dan untuk masalah mencukur rambut bayi yang baru lahir ini yang benar adalah mencukur seluruh rambut yang ada di kepala, bukan hanya sebagiannya saja. Disunnahkan setelah mencukur rambut adalah memberi wewangian dan mengusapkannya pada kepala bayi. Rambut yang dicukur tadi kemudian ditimbang dan hasilnya disetarakan dengan perak yang kemudian disedekahkan untuk fakir miskin.

3. Memberi nama yang baik dan indah

Dari Abu Dawud, dengan isnad yang shahih dari Abu Darda’, ia berkata bahwa Rasululullah Shallallaahu ‘alaihi wasallam bersabda : “Sesungguhnya kalian akan dipanggil pada hari kiamat dengan menggunakan nama-nama kalian dan dengan nama-nama bapak kalian, maka baguskanlah nama-nama kalian.”

Hendaknya orangtua memberikan nama-nama yang baik kepada anak-anak mereka, agar anak-anak jauh dari cemoohan dan ejekan. Dan jangan lupa, bahwa nama adalah do’a dari orangtua kepada anak-anaknya. Maka berikanlah nama yang baik sebagai do’a yang baik pula untuk anak-anak kita.  Gunakanlah nama-nama Islami yang diajarkan oleh Rasulullah, dan jauhi penggunaan nama-nama yang menyerupai penamaan orang-orang kafir.

4. Memberikan penyusuan sempurna sampai 2 tahun

5. Mendoakan kebaikan dan keberkahan bagi bayi serta menjauhkan diri dari memasang jimat-jimat

Haram hukumnya memasangkan kalung atau jimat-jimat dalam tubuh seorang anak dengan alasan untuk perlindungan anak tersebut. Yang diperbolehkan adalah melindungi anak dengan doa-doa yang telah diajarkan oleh Rasulullah Shallallaahu ‘alaihi wasallam. 

Video yang berhubungan

Bài Viết Liên Quan

Bài mới nhất

Chủ Đề