Berikut ini kalimat yang menggunakan konjungsi pemilihan adalah

Baca juga : Pengertian Kalimat Majemuk Beserta Jenis dan Contohnya

Konjungsi penjumlahan adalah kata penghubung atau konjungsi yang berfungsi menyajikan hubugnan penjumlahan yang terdapat dalam sebuah kalimat hingga alinea. Konjungsi penjumlahan dapat disampaikan dengan tiga kata yaitu 'dan', 'dengan', 'serta'.

Contoh Konjungsi Penjumlahan


1. Ayah dan ibu pergi ke pasar bersama-sama.
2. Ayah memahat kayu dengan menggunakan pisau.
3. Di taman kota sudah lebih hijau serta diberi banyak air mancur.

Konjungsi pemilihan adalah konjungsi yang menghubungkan memilih salah satu konstituen yang dihubungkan. Yang termasuk konjungsi ini hanyalah kata "atau".

Contoh Konjungsi Pemilihan

1. Rani bingung memilih kado boneka atau kue kesukaannya

2. Sekarang kau pilih dia atau aku!

Konjungsi pertentangan adalah konjungsi yang menghubungkan mempertentangkan. Yang termasuk konjungsi ini adalah kata tetapi, namun, sedangkan, dan sebaliknya.

Contoh Konjungsi Pertentangan

1. Adi sangat pintar, tetapi adiknya bodoh.

2. Sari selalu juara kelas, padahal ia tidak pernah belajar.

3. Rumah Ani besar, sedangkan rumah Rudi kecil.

Konjungsi pembetulan atau peralatan adalah konjungsi yang menghubungkan dan membetulkan atau meralat kedua konstituen yang dihubungkan. Yang termasuk konjungsi ini adalah kata-kata melainkan, dan hanya

Contoh Konjungsi Pembetulan

1. Bukan Rani yang mengambil buku, melainkan temannya.

2. Saya tidak mengejek, hanya berkata apa adanya.

Konjungsi penegasan atau penguatan adalah konjungsi yang menghubungkan menegaskan atau menguatkan. Yang termasuk konjungsi ini adalah kata-kata bahkan, apalagi, lagipula, hanya, itupun, begitu juga, dan demikian pula

Contoh Konjungsi Penegasan

1. Anak itu sangat nakal, bahkan ibunya sendiri sering memukulnya.

2. Hawa di puncak dingin sekali, apalagi di pagi hari.

3. Mending makan di warung itu, lagipula harganya murah-murah.

Konjungsi pengurutan adalah konjungsi yang digunakan untuk menghubungkan klausa dengan klausa dalam urutan beberapa kejadian atau peristiwa secara kronologis. Yang termasuk konjungsi pengurutan ini adalah kata-kata sesudah, sebelum, lalu, mula-mula, kemudian, selanjutnya, setelah itu, atau kata-kata pertama, kedua, ketiga, dan seterusnya

Contoh Konjungsi Pengurutan

1. Mula-mula saya dipersilakan masuk, lalu dipersilakan duduk, kemudian saya ditawari makan.

2. Pertama, kita harus berdoa, kedua, kita harus berusaha, ketiga, kita pasrah kepada Tuhan YME.

Konjungsi penyamaan adalah konjungsi yang menghubungkan menyamakan antara dua klausa atau antara klausa dengan bagian klausa. Yang termasuk konjungsi penyamaan ini adalah kata-kata adalah, ialah, yaitu, dan yakni.

Contoh Konjungsi Penyamaan

1. Bapak Soekarno adalah presiden pertama Indonesia

2. Ibukota Indonesia, yakni Jakarta.

3. Mari kita perkenalkan ketua baru kita, yaitu Agus.

Konjungsi penjelasan adalah konjungsi yang menghubungkan menjelaskan, di mana klausa kedua berlaku sebagai penjelas dari keadaan, peristiwa, atau hal pada klausa pertama. Satu-satunya konjungsi penjelasan adalah kata "bahwa"

Contoh Konjungsi Penjelasan

1. Kabar bahwa mantanmu akan menikah sudah menyebar.

2. Dia menjelaskan bahwa tidak pernah berbohong.

Baca juga: Cara Membedakan Polisemi dan Homonim Menurut Ahli

Konjungsi penyimpulan adalah konjungsi yang menghubungkan menyimpulkan. Yang termasuk konjungsi ini, antara lain adalah maka, maka itu, jadi, karena itu, oleh karena itu, sebab itu, oleh sebab itu, dengan demikian, dan dengan begitu.

Contoh Konjungsi Penyimpulan

1. Ayah Ibunya meninggal. Maka, ia adalah yatim piatu.

2. Pertemuan hari ini banyak yang tidak datang. Dengan demikian, rapat dibatalkan.

Konjungsi persyaratan adalah konjungsi yang menghubungkan menyatakan syarat untuk keadaan atau peristiwa yang terjadi pada klausa utama dalam sebuah kalimat mejemuk subordinatif. Yang termasuk konjungsi persyaratan ini adalah kata-kata kalau, jika, jikalau, bila, bilamana, apabila, da nasal. Disamping itu ada pula persyaratan yang berupa pengandaian, yakni kata-kata andaikata, seandainya, dan andaikan.

Contoh Konjungsi Persyaratan

1. Saya mungkin bisa memafkannya andaikata ia mau datang ke sini.

2. Dia akan diberi uang seandainya mau pulang ke rumah.

Konjungsi tujuan adalah konjungsi yang menghubungkan menyatakan tujuan dilakukannya tindakan pada klausa pertama. Yang termasuk konjungsi ini adalah kata-kata agar, supaya, guna, dan untuk.

Contoh Konjungsi Tujuan

1. Jalan tol dibangun agar mengurangi macet di jalan raya.

2. Perbanyaklah minum air putih supaya tubuhmu sehat.

3. Latihan diperketat guna meningkatkan stamina atlet.

Konjungsi penyungguhan adalah konjungsi untuk menghubungkan menyungguhkan hal, peristiwa, atau tindakan yang terjadi pada klausa utama pada sebuah kalimat majemuk subordinatif. Yang termasuk anggota konjungsi ini adalah kata-kata meskipun (meski), biarpun (biar), walaupun (walau), sekalipun, sungguhpun, kendatipun, dan kalaupun.

Contoh Konjungi Penyungguhan

1. Meskipun dilarang, dia tetap saja pergi.

2. Aku tidak takut, biarpun ada harimau di hutan sana.

Konjungsi kesewaktuan adalah konjungsi untuk menghubungkan menyatakan waktu antara dua buah peristiwa, atau tindakan, antara dua buah klausa pada sebuah kalimat majemuk, atau antara dua kalimat dalam sebuah paragraf.

Contoh Konjungsi Kesewaktuan

1. Dia datang ketika kami sedang makan.

2. Ketika penjaga lengah, maling itu beraksi.

Konjungsi perbandingan adalah konjungsi untuk menghubungkan menyatakan bahwa kejadian, peristiwa, atau keadaan yang terjadi pada klausa utama sama atau mirip seperti yang terjadi pada klausa bawahan. Yang termasuk konjungsi ini adalah kata-kata seperti, sebagai, laksana, dan seumpama.

Contoh Konjungsi Perbandingan

1. Kau cantik jelita laksana sinar rembulan

2. Lari perampok itu sangat cepat seperti kuda.

Konjungsi pengakibatan adalah konjungsi untuk menghubungkan menyatakan akibat atas terjadinya kejadian, peristiwa, atau tindakan yang terjadi pada klausa utama terhadap kejadian, peristiwa, atau keadaan yang terjadi pada klausa bawahan. Yang termasuk konjungsi ini adalah konjungsi sampai, hingga, dan sehingga.

Contoh Konjungsi Pengakibatan

1. Maling itu dihajar warga hingga babak belur.

2. Dia enggan makan sampai tubuhnya kurus.

Konjungsi penyebaban adalah konjungsi yang menghubungkan menyatakan sebab terjadinya keadaan atau peristiwa pada klausa utama. Yang termasuk konjungsi penyebaban ini adalah karena, sebab, dan lantaran.

Contoh Konjungsi Penyebaban

1. Andi telat sekolah lantaran bangun kesiangan.

2. Bajunya basah karena tak sengaja tersiram air.

Konjungsi antar paragraf adalah konjungsi yang menghubungkan antar paragraf. Konjungsi ini berguna untuk menjadikan suatu paragraf unity, coherent, dan sistematis. Diantaranya terdapat konjungsi antar paragraph sebagai berikut: terlebih lagi, di samping, tak hanya sebagai, oleh karena itu, dan berdasarkan.

Ilustrasi menulis konjungsi koordinatif. Foto: pixabay

Dalam ilmu Bahasa Indonesia terdapat berbagai jenis konjungsi, salah satunya adalah konjungsi koordinatif. Konjungsi koordinatif adalah konjungsi yang menghubungkan dua kata, frasa, klausa, atau kalimat yang mempunyai makna sama atau sederajat.

Ada beberapa jenis konjungsi koordinatif, di antaranya konjungsi koordinatif penambahan, pendampingan, pemilihan, perlawanan, dan pertentangan. Beberapa jenis tersebut memiliki kegunaannya masing-masing dalam sebuah kalimat.

Jenis Konjungsi Koordinatif dan Contohnya

Konjungsi Koordinatif Penambahan

Ini adalah konjungsi yang memberikan makna penambahan atau pelengkap antara kata, frasa, klausa atau kalimat yang satu dengan yang lainnya. Contoh konjungsi koordinatif penambahan adalah “dan”.

  • Riko membeli sayur dan buah di pasar swalayan.

  • Rani mengerjakan tugas Kimia dan Matematika dalam dua jam.

  • Rina memasak nasi dan sayur di dapur.

Konjungsi Koordinatif Pendampingan

Ini adalah konjungsi yang memberikan makna pendamping antara kata, frasa, klausa atau kalimat yang satu dengan yang lainnya. Contoh konjungsi koordinatif pendampingan adalah “serta”.

  • Aku serta adikku pergi ke sekolah bersama-sama naik sepeda.

  • Pemburu itu menembak seekor rusa serta anaknya di dalam hutan.

  • Polisi menemukan dua paket sabu serta alat hisapnya di TKP.

Ilustrasi menulis konjungsi koordinatif. Foto: pixabay

Konjungsi Koordinatif Pemilihan

Ini adalah konjungsi yang menjelaskan dua unsur gramatikal yang dihubungkan dengan konjungsi ini bersifat opsional atau pilihan yang bisa dipilih salah satu di antaranya. Contoh konjungsi koordinatif pemilihan adalah “atau”.

  • Rina bingung memilih boneka atau parfum sebagai hadiah untuk Riska.

  • Fani bingung mau pulang sendiri atau diantar temannya.

  • Ibu tidak tahu Reni memilih sate ayam atau sate kambing untuk dipesan.

Konjungsi Koordinatif Perlawanan

Ini adalah konjungsi yang menyatakan bahwa dua unsur gramatikal yang dihubungkan oleh konjungsi ini saling berlawanan satu sama lain. Contoh konjungsi koordinatif perlawanan adalah “tetapi” dan “melainkan”.

  • Ia sudah dilarang oleh ibunya tetapi masih saja dilakukan.

  • Andi bukan anak yang nakal melainkan anak yang baik.

  • Reni sudah membuatnya kecewa tetapi ia tetap memaafkannya.

Konjungsi Koordinatif Pertentangan

Ini adalah konjungsi yang menyatakan bahwa salah satu unsur gramatikal bertentangan dengan usnur gramatikal lainnya. Contoh konjungsi koordinatif pertentangan adalah “padahal” dan “sedangkan”.

  • Rani sangat mempercayai ramalan bintang padahal nasib sudah diatur oleh Tuhan.

  • Toni tetap masuk sekolah padahal ia sedang sakit.

  • Kiki tidak mau memaafkannya padahal ia sudah minta maaf.