Berikut ini yang bukan merupakan kata baku adalah A fikir b akuarium c praktik d izin

Kamus versi online/daring (dalam jaringan)

Ditemukan kata apotek, apotik di dalam KBBI

apo·tek /apoték/ n toko tempat meramu dan menjual obat berdasarkan resep dokter serta memperdagangkan barang medis; rumah obat;
-- hidup sebagian tanah yang ditanami tanaman obat-obatan untuk keperluan sehari-hari;

per·a·po·tek·an n hal atau tentang apotek

Aplikasi Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) ini merupakan KBBI Daring (Dalam Jaringan / Online tidak resmi) yang dibuat untuk memudahkan pencarian, penggunaan dan pembacaan arti kata (lema/sub lema). Berbeda dengan beberapa situs web (website) sejenis, kami berusaha memberikan berbagai fitur lebih, seperti kecepatan akses, tampilan dengan berbagai warna pembeda untuk jenis kata, tampilan yang pas untuk segala perambah web baik komputer desktop, laptop maupun telepon pintar dan sebagainya. Fitur-fitur selengkapnya bisa dibaca dibagian Fitur KBBI Daring.

Database Utama KBBI Daring ini masih mengacu pada KBBI Daring Edisi III, sehingga isi (kata dan arti) tersebut merupakan Hak Cipta Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, Kemdikbud (dahulu Pusat Bahasa). Diluar data utama, kami berusaha menambah kata-kata baru yang akan diberi keterangan tambahan dibagian akhir arti atau definisi dengan "Definisi Eksternal". Semoga semakin menambah khazanah referensi pendidikan di Indonesia dan bisa memberikan manfaat yang luas. Aplikasi ini lebih bersifat sebagai arsip saja, agar pranala/tautan (link) yang mengarah ke situs ini tetap tersedia. Untuk mencari kata dari KBBI edisi V (terbaru), silakan merujuk ke website resmi di kbbi.kemdikbud.go.id

✔ Fitur KBBI Daring

  • Pencarian satu kata atau banyak kata sekaligus
  • Tampilan yang sederhana dan ringan untuk kemudahan penggunaan
  • Proses pengambilan data yang sangat cepat, pengguna tidak perlu memuat ulang (reload/refresh) jendela atau laman web (website) untuk mencari kata berikutnya
  • Arti kata ditampilkan dengan warna yang memudahkan mencari lema maupun sub lema. Berikut beberapa penjelasannya:
    • Jenis kata atau keterangan istilah semisal n (nomina), v (verba) dengan warna merah muda (pink) dengan garis bawah titik-titik. Arahkan mouse untuk melihat keterangannya (belum semua ada keterangannya)
    • Arti ke-1, 2, 3 dan seterusnya ditandai dengan huruf tebal dengan latar lingkaran
    • Contoh penggunaan lema/sub-lema ditandai dengan warna biru
    • Contoh dalam peribahasa ditandai dengan warna oranye
    • Ketika diklik hasil dari daftar kata "Memuat", hasil yang sesuai dengan kata pencarian akan ditandai dengan latar warna kuning
  • Menampilkan hasil baik yang ada di dalam kata dasar maupun turunan, dan arti atau definisi akan ditampilkan tanpa harus mengunduh ulang data dari server
  • Pranala (Pretty Permalink/Link) yang indah dan mudah diingat untuk definisi kata, misalnya :
    • Kata 'rumah' akan mempunyai pranala (link) di https://kbbi.web.id/rumah
    • Kata 'pintar' akan mempunyai pranala (link) di https://kbbi.web.id/pintar
    • Kata 'komputer' akan mempunyai pranala (link) di https://kbbi.web.id/komputer
    • dan seterusnya
    Sehingga diharapkan pranala (link) tersebut dapat digunakan sebagai referensi dalam penulisan, baik di dalam jaringan maupun di luar jaringan.
  • Aplikasi dikembangkan dengan konsep Responsive Design, artinya tampilan situs web (website) KBBI ini akan cocok di berbagai media, misalnya smartphone ( Tablet pc, iPad, iPhone, Tab), termasuk komputer dan netbook/laptop. Tampilan web akan menyesuaikan dengan ukuran layar yang digunakan.
  • Tambahan kata-kata baru diluar KBBI edisi III
  • Penulisan singkatan di bagian definisi seperti misalnya: yg, dng, dl, tt, dp, dr dan lainnya ditulis lengkap, tidak seperti yang terdapat di KBBI PusatBahasa.

✔ Informasi Tambahan

Tidak semua hasil pencarian, terutama jika kata yang dicari terdisi dari 2 atau 3 huruf, akan ditampilkan semua. Jika hasil pencarian dari daftar kata "Memuat" sangat banyak, maka hasil yang dapat langsung di klik akan dibatasi jumlahnya. Selain itu, untuk pencarian banyak kata sekaligus, sistem hanya akan mencari kata yang terdiri dari 4 huruf atau lebih. Misalnya yang dicari adalah "air, minyak, larut", maka hasil pencarian yang akan ditampilkan adalah minyak dan larut saja.

Untuk pencarian banyak kata sekaligus, bisa dilakukan dengan memisahkan masing-masing kata dengan tanda koma, misalnya: ajar,program,komputer (untuk mencari kata ajar, program dan komputer). Jika ditemukan, hasil utama akan ditampilkan dalam kolom "kata dasar" dan hasil yang berupa kata turunan akan ditampilkan dalam kolom "Memuat". Pencarian banyak kata ini hanya akan mencari kata dengan minimal panjang 4 huruf, jika kata yang panjangnya 2 atau 3 huruf maka kata tersebut akan diabaikan.

Edisi online/daring ini merupakan alternatif versi KBBI Offline yang sudah dibuat sebelumnya (dengan kosakata yang lebih banyak). Bagi yang ingin mendapatkan KBBI Offline (tidak memerlukan koneksi internet), silakan mengunjungi halaman web ini KBBI Offline. Jika ada masukan, saran dan perbaikan terhadap kbbi daring ini, silakan mengirimkan ke alamat email: ebta.setiawan || gmail || com

Kami sebagai pengelola website berusaha untuk terus menyaring iklan yang tampil agar tetap menampilkan iklan yang pantas. Tetapi jika anda melihat iklan yang tidak sesuai atau tidak pantas di website kbbi.web.id, ini silakan klik Laporkan Iklan

Jakarta -

Selain memiliki ragam bahasa yang terus berkembang, bahasa Indonesia juga memiliki ragam kata baku dan tidak baku. Penggunaan kata baku dan tidak baku biasanya digunakan sesuai dengan konteks yang telah disepakati, seperti dalam dunia pendidikan, birokrasi, dan penulisan teks resmi.

Kata baku dan tidak baku sendiri untuk saat ini sudah diatur dan memiliki standar yang bisa dicari dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI). Kamus tersebut dikembangkan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud) dan bisa digunakan melalui aplikasi ataupun secara daring.

Pengertian Kata Baku

Menurut KBBI, baku merupakan tolok ukur yang berlaku untuk kuantitas atau kualitas yang ditetapkan berdasarkan kesepakatan; standar.

Dalam konteks bahasa, kata baku bisa diartikan tolok ukur kata yang ditetapkan berdasarkan kesepakatan; standar. Di Indonesia standar yang dimaksud ialah mengacu kepada KBBI dan Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia (PUEBI).

Ragam pemakaian bahasa seperti kata baku tercipta karena dalam konteks komunikasi, penutur akan mempertimbangkan lawan bicara, isi pembicaraan, dan kondisi pembicaraan.

Atas dasar itu, kata baku digunakan sebagai acuan resmi dalam kaidah bahasa agar masyarakat memiliki rujukan ragam bahasa yang sama.

Pengertian Kata Tidak Baku

Jika kata baku tolok ukur yang sesuai kesepakatan standar, maka kata tidak baku merupakan tolok ukur kata yang belum memenuhi kesepakatan standar dalam KBBI.

Biasanya kata tidak baku digunakan karena kebiasaan penutur dalam pengucapan kata-kata yang dipengaruhi oleh dialek daerah ataupun kata serapan yang masih asing. Misal lidah terbiasa mengucap "antri" dibanding "antre". Padahal dalam bahasa kata baku yang tepat ialah antre.

Dalam perkembangannya kata tidak baku secara perlahan mulai disandingkan dengan kata baku agar seluruh masyarakat Indonesia mengetahui ragam bahasa dengan kata-kata yang baku dan tepat. Salah satu upaya untuk mewujudkan itu ialah dengan terciptanya KBBI resmi pada Oktober 2016.

Fungsi Kata Baku

Menurut buku "Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia" yang diterbitkan Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa Kemdikbud, kata baku memiliki fungsi, di antaranya:


1. Fungsi Kata Baku sebagai Pemersatu

Tanpa menghilangkan ciri khas ragam bahasa di tiap daerah di Indonesia, bahasa baku mempersatukan masyarakat dari seluruh penutur dialek masing-masing daerah.


2. Fungsi Kata Baku sebagai Pemberi Kekhasan

Bahasa baku atau kata baku ketika dibandingkan dengan bahasa lain yang serumpun seperti bahasa Melayu yang digunakan di negara Tetangga maupun di Sumatera, bahasa Indonesia sudah berbeda.

Perbedaan itu pada akhirnya akan membawa dampak positif dan memberi kemantapan akan jati diri bangsa Indonesia.


3. Fungsi Kata Baku sebagai Pembawa Kewibawaan

Fungsi ini berkaitan dengan usaha seseorang untuk mencapai kesederajatan dengan peradaban lain yang dikagumi melalui penggunaan bahasa baku.


4. Fungsi Kata Baku sebagai Kerangka Acuan

Fungsi ini berarti bahasa baku menjadi tolok ukur untuk menilai dan menentukan penggunaan bahasa yang tepat sesuai dengan acuan yang disepakati.

Contoh Kata Baku dan Tidak Baku yang Sering Keliru

Di antara banyaknya banyak kata baku yang ada di KBBI, berikut ini kata-kata baku dan tidak baku yang sering keliru digunakan dalam sehari-hari.

(Kata Baku) - (Kata Tidak Baku)


Praktek - praktik

Nasihat - nasehat

Izin - ijin

Konkret - kongkrit

Sontekan - Contekan

Silaturahmi - silaturahim

Stoples - toples

Ustaz - ustadz

Husnuzan - husnudzon

Istikamah - istiqomah

Pemungkas - pamungkas

Frustrasi - frustasi

Adang - hadang

Andal - handal

Empas - hempas

Embus - hembus

Entak - hentak

Imbau - himbau

Impit - himpit

Ingar - hingar

Isap - hisap

Rapi - rapih

Silakan - silahkan

Utang - hutang

Aktivitas - aktifitas

Antre - antri

Apotek - apotik

Asyik - asik

Atlet - atlit

Berpikir - berfikir

Capai - capek

Cecak - cicak

Cedera - cidera

Dahulu - dulu

Ijazah - ijasah

Istigfar - istighfar

Kakbah - ka'bah

Karier - karir

Kedaluwarsa - kadaluarsa/kadaluwarsa

Kendur - kendor

Kiai - kyai

Kuitansi - kwitansi

Memengaruhi - mempengaruhi

Mengonsumsi - mengkonsumsi

Napas - nafas

Rezeki - rejeki

Risiko - resiko

Satai - sate

Sekadar - sekedar

Sopir - supir

Zaman - jaman

Itulah pengertian kata baku dan kata tidak baku beserta fungsi dan contoh yang sering keliru saat digunakan. Bangga dengan bahasa Indonesia!

Simak Video "Malaysia-Indonesia Sepakat Perkuat Bahasa Melayu"



(pal/pal)