Berikut jenis kayu yang biasa dijadikan bahan baku untuk membuat pensil kecuali

KOMPAS.com Pensil merupakan salah satu alat tulis yang paling banyak digunakan di dunia. Tidak seperti pulpen, coretan dari pensil bisa dihapus oleh penghapus karet.

Kemudahannya untuk dihapus dan digunakan kembali, menjadikan pensil sebagai alat tulis wajib yang harus dimiliki. Baik pelajar maupun pekerja profesional, pensil lebih fleksibel digunakan dibandingkan alat tulis lainnya.

Proses pembuatan pensil

Tahukan kamu bagaimana pensil dibuat? Berikut proses pembuatan pensil dalam kolom:

Berikut jenis kayu yang biasa dijadikan bahan baku untuk membuat pensil kecuali
Berikut jenis kayu yang biasa dijadikan bahan baku untuk membuat pensil kecuali
Lihat Foto
Kompas.com/SILMI NURUL UTAMI
Bagan proses pembuatan pensil

Bahan baku pembuatan pensil ada tiga, yaitu grafit, tanah liat, dan juga kayu. Yang diolah menjadi pensil dengan langkah-langkah berikut:

Grafit dan tanah liat dihancurkan sehingga menjadi bubuk

Grafit adalah karbon murni berupa mineral berwarna hitam. Grafit memiliki struktur yang sangat rapuh dan mudah mengotori tangan.

Baca juga: Apa Sumber Daya Alam yang Digunakan untuk Membuat Pensil?

Untuk mengatasinya, grafit dicampur dengan tanah liat. Dilansir dari American Chemical Society, tanah liat dicampurkan agar membuat grafit lebih keras dan tidak mudah hancur.

Grafit yang awalnya berupa batu kemudian dihancurkan hingga menjadi bubuk. Tanah liat juga dikeringkan dan dihancurkan menjadi bentuk bubuk.

Bubuk grafit dan tanah liat kemudian dibakar selama tiga hari untuk memastikan keduanya benar-benar kering dan siap dibuat pensil.

Pembentukkan inti pensil

Bubuk grafit dan bubuk tanah liat dicampur dengan air. Campuran tersebut menghasilkan pasta yang yang lembut dan siap dicetak. Pasta tersebut kemudian dicetak oleh mesin menjadi silinder panjang yang tipis atau dikenal sebagai inti pensil.

Inti pensil dibakar

Disadur dari General Pencil Company, inti pensil yang berbentuk silinder tersebut dibakar dalam oven dengan suhu 1.800 derajat farenheit untuk menghasilkan ujung pensil yang halus dan keras. Pembakaran ini membuat grafit dan tanah liat membentuk ikatan yang lebih kuat sehingga pensil lebih keras.

Baca juga: Proses Pengolahan Ikan hingga Dikonsumsi Masyarakat

Pembungkusan dengan kayu

Setelah inti pensil selesai dibuat, inti kemudian dibungkus dengan kayu. Lembaran kayu diukur dengan jalur memanjang dengan diamter yang sesuai dengan inti pensil.

Inti pensil kemudian dimasukkan ke dalam alur tersebut, membuat pensil tertanam dalam lembaran kayu.

Lembaran kayu dan pensil tersebut kemudian ditimpa kembali dengan lembaran kayu yang lainnya membentuk struktur seperti roti lapis.

Lembaran kayu tersebut kemudian dipotong menjadi satu pensil. Kemudian, pensil dicat dan diberikan aksesori lain sesuai dengan desain yang diinginkan.

Warna hitam yang dihasilkan pensil berbeda-beda. Misalnya pensil 8B warnanya lebih hitam dari pensil 2B yang juga lebih hitam dari pensil HB. Disadur dari Encyclopedia Britannica, kegelapan warna pensil bergantung pada jumlah grafit dalam pensil.

Artinya, semakin sedikit campuran tanah liatnya maka akan semakin hitam warna pensil yang didapatkan. Dan semakin hitam warna pensil, maka akan semakin lunak juga pensil tersebut.

Baca juga: Proses Pembuatan Teh

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.