Berikut merupakan contoh seni yang berfungsi sebagai media keagamaan adalah
Seni rupa merupakan bentuk kesenian yang bisa dilihat dan diraba. Tentu tiap karya seni memiliki fungsi dan manfaat tertentu. Fungsi seni rupa pun bisa digunakan untuk nilai estetika, sebagai wujud ekspresi seniman, untuk ritual keagamaan, dan media mengenang persitiwa tertentu. Show Adapun pengertian seni rupa secara umum adalah cabang kesenian yang membentuk sebuah karya seni dengan menggunakan media yang dapat ditangkap secara kasat mata dan juga dapat dirasakan ataupun di sentuh dengan indera peraba. Seni rupa adalah seni yang berwujud seperti keramik, gambar, lukisan, patung, hasil cetak, desain, fotografi, video, film, dan arsitektur. Contoh-contoh karya seni rupa dapat kita lihat di sekitar kita. Seni rupa juga memiliki banyak aliran, beberapa aliran seni rupa yang cukup terkenal contohnya adalah realisme, naturalisme, pop art, surrealisme, kubisme, dan lain-lain. Seni rupa pun memiliki banyak macam jenis dilihat dari berbagai perspektif. Secara umum ada 2 jenis-jenis seni rupa, yakni seni rupa murni dan seni rupa terapan. Seni rupa murni lebih menekankan fungsi untuk dinikmati keindahan estetikanya saja. Sedangkan seni rupa terapan juga memperhatikan fungsi dan nilai kegunaannya dalam kehidupan sehari-hari selain nilai estetikanya. (baca juga prinsip seni rupa) Fungsi Seni RupaApa saja fungsi-fungsi seni rupa? Di bawah ini akan dibagikan penjelasan fungsi seni rupa beserta manfaat dan tujuannya. Fungsi Seni Rupa Menurut CakupannyaMenurut cakupannya, fungsi seni rupa dibedakan menjadi dua, yakni fungsi individu dan fungsi sosial. Berikut ini adalah penjelasan fungsi seni rupa individu dan sosial. 1. Fungsi Individu Fungsi seni rupa individu adalah fungsi seni rupa yang bersifat untuk memuaskan diri sendiri. Artinya seorang seniman menciptakan karya seni itu hanya untuk mengekspresikan dirinya untuk dapat memuaskan batin seniman itu sendiri. Hasil karya seni yang dibuat seniman akan bersifat personal dan ekspresif, karena menjadi wujud ekspresi diri sendiri dari seniman, bisa ekspresi bahagia, sedih, marah, dan sebagainya. 2. Fungsi SosialSelain fungsi individu, juga ada fungsi seni rupa sosial. Fungsi seni rupa sosial ini lebih menekankan pada memberikan kepuasan bagi banyak orang yang melihatnya. Hal ini berbeda dari fungsi individu yang hanya menitikberatkan pada kepuasan individu saja. Biasanya untuk melihat karya seni dari fungsi sosial ini bisa dilihat di pameran atau pentas budaya. Ketika karya seni itu hadir di dalam masyarakat, maka disitulah terjadi interaksi antara audiens dan karya seni tersebut, sehingga dapat lebih diapresiasi. Fungsi Seni Rupa Secara UmumBerikut ini adalah fungsi-fungsi seni rupa secara umum yang dilihat dari berbagai perspektif dan sudut pandang : Sebagai Ungkapan Ekspresi Seniman Fungsi seni rupa yang utama adalah sebagai wujud ungkapan ekspresi seniman pembuatanya. Ia mengekspresikan apa yang dipikirkannya ke dalam bentuk karya seni, sehingga dapat memberi kepuasan batin bagi seniman tersebut. Membuat Karya Untuk Dinikmati Orang Lain Seni rupa juga berfungsi memberi kepuasan batin bagi orang lain. Dengan karya seni yang dibuat seniman, maka dapat dilihat dan dinikmati oleh orang lain, khususnya para pecinta seni. Biasanya karya seni akan diperlihatkan dalam pameran atau pertunjukan seni. Menyampaikan Nilai-Nilai Budaya Tujuan seni rupa juga penting untuk dapat menyampaikan nilai-nilai budaya. Budaya memang sering menjadi bahan inspirasi dalam membuat karya seni rupa. Hal tersebut mencerminkan kecintaannya terhadap budaya asal penciptanya. Sebagai Dekorasi dan Pajangan Seni rupa juga bisa berfungsi sebagai dekorasi dan pajangan ruangan. Karya seni rupa yang dijual atau dilelang dibeli dan biasanya dijadikan dekorasi, pajangan, atau koleksi pribadi pemiliknya. Karya seni tersebut tentu dapat membuat ruangan menjadi lebih indah. Sebagai Ritual Keagamaan Fungsi seni rupa juga bisa digunakan dalam ritual keagamaan. Peralatan upacara dihias sesuai dengan budaya setempat atau sesuai perintah agamanya, misalnya dekorasi tempat ibadah atau peralatan keagamaan lainnya dengan karya seni. Untuk Mengenang Sejarah dan Peristiwa Seni rupa juga bisa digunakan untuk mengenang sejarah dan peristiwa. Sebuah karya seni mampu mengabadikan momen dan cerita bersejarah yang terjadi di masa lampau, agar terus diingat dan dikenang oleh orang-orang di masa kini. Sebagai Alat Bantu Kehidupan Sehari-Hari Manfaat seni rupa ternyata juga mampu digunakan sebagai alat bantu kehidupan sehari-hari. Seni rupa kerap digunakan pula sebagai alat bantu kehidupan sehari-hari oleh manusia. Fungsi ini termasuk ke dalam fungsi seni rupa terapan. Nah itulah penjelasan referensi fungsi seni rupa beserta manfaat dan tujuannya. Seni rupa memiliki banyak fungsi, baik bagi seniman pembuatnya maupun bagi masyarakat luas.
SENI BUDAYA masih bisa dikatakan bahwa seni adalah proses dan produk dari memilih medium, dan suatu set peraturan untuk penggunaan medium itu, dan suatu set nilai-nilai yang menentukan apa yang pantas dikirimkan dengan ekspresi lewat medium itu, untuk menyampaikan baik kepercayaan, gagasan, sensasi, atau perasaan dengan cara seefektif mungkin untuk medium itu. Sekalipun demikian, banyak seniman mendapat pengaruh dari orang lain masa lalu, dan juga beberapa garis pedoman sudah muncul untuk mengungkap gagasan tertentu lewat simbolisme dan bentuk (seperti bakung yang bermaksud kematian dan mawar merah yang bermaksud cinta). CABANG-CABANG SENI 1. SENI RUPA PENGERTIAN SENI RUPA Seni rupa adalah cabang seni yang membentuk karya seni dengan media yang bisa ditangkap mata dan dirasakan dengan rabaan. Kesan ini diciptakan dengan mengolah konsep titik, garis,bidang, bentuk, volume, warna, tekstur, dan pencahayaan dengan acuanestetika. Secara kasar terjemahan seni rupa di dalam Bahasa Inggris adalah fine art. Namun sesuai perkembangan dunia seni modern, istilahfine art menjadi lebih spesifik kepada pengertian seni rupa murni untuk kemudian menggabungkannya dengan desain dan kriya ke dalam bahasanvisual arts. MACAM-MACAM SENI RUPA MENURUT FUNGSINYA A. SENI RUPA MURNI (FINE ART) (ア)Seni rupa murni adalah Karya seni rupa yang dibuat semata-mata untuk memenuhi kebutuhan artistik. Orang mencipta karya seni murni umumnya berfungsi sebagai sarana untuk mengekspresikan cita rasa estetik. Kebebasan berekspresi dalam seni murni sangat diutamakan. Contoh : seni lukis, seni patung, seni grafika dll. B. SENI RUPA TERAPAN / PAKAI (APPLIED ART) Seni rupa terapan adalah hasil karya seni rupayang digunakan dalam kehidupan sehari-hari dan mempunyai fungsi atau manfaat. Fungsi karya seni rupa dapat dibedakan menjadi dua, yaitu fungsi estetis dan fungsi praktis. Fungsi estetis adalah untuk memenuhi kebutuhan hidup manusia tentang rasa keindahan. Misalnya lukisan, patung,dan benda hias. Fungsi praktis adalah untuk memenuhi kebutuhan hidup manusia akan benda pakai. Misalnya vas bunga, kursi ukir, dan bingkai foto. Selain itu kaya seni rupa terapan juga dibedakan menjadi 3, yaitu hasil karya ukiran, hasil karya patung, dan hasil karya batik. Menurut hasil karya ukiran, contoh benda-bendanya adalah ukiran kayu dari Jepara dan ukiran kayu dari Bali. Menurut hasil karya patung, contoh benda-bendanya adalah patung kayu dari suku Asmat, patung batu Pangeran Diponegoro, dan Patung kayu dari Bali. · Menurut hasil karya batik, contoh benda-bendanya adalah baju, sprei, kain, gorden, dll . TUJUAN SENI RUPA Seni Rupa suatu keindahan visualisasi baik secara garis, bidang, volume, warna serta tekstur. Tujuan dari seni rupa ini sendiri merupakan pengungkapan gagasan, ide, keindahan dengan suatu tujuan yang tersirat pada sebuah media tertentu. Baik dari zaman ke zaman maka tujuan dari seni rupa pun mempunyai perubahan. Seni rupa prasejarah memiliki tujuan primer yaitu mengacu pada religi pemubuatan arca-arca untuk sesembahan animisme dan dinamisme. Seni rupa modern memiliki tujuan pengaplikasian atau penunjukan eksistensi si pencipta karya seni untuk menampilkan seninya untuk sebuah penilaian. Seni rupa kontemporer tidak jauh dari seni rupa yang menunjukan karya yang secara tematik yaitu seni yang melawan tradisi barat. MANFAAT SENI RUPA Jika dilihat dari sisi seni rupa itu sendiri, manfaatnya adalah karya seni rupa bisa menggantikan 1000 lebih kata-kata hanya dengan sebuah visualisali yang dilihat mata, katakata yang digantikan oleh sebuah visulisasi seni rupa biasanya berupa pesan yang disampaikan oleh seniman itu sendiri, manfaatnya bagi kehidupan sehari-hari yaitu banyak pesan-pesan atau amanat-amanat yang tidak bisa diampaikan dengan kata-kata bisa disampaikan dengan visualisasi seni rupa. FUNGSI SENI RUPA Keberadaan karya seni secara teoretis mempunyai tiga macam fungsi, yaitu: fungsi personal, fungsi sosial, dan fungsi fisik. - Fungsi personal Manusia dikenal sebagai makhluk sosial sekaligus sebagai makhluk individu. Dikatakan makhluk individu karena setiap manusia mempunyai eksistensi pribadi yang tidak dapat dimiliki oleh manusia lain. Manusia sebagai subyek yang terikat oleh datu budaya, maka dibutuhkan alat komunikasi dengan subyek lain dengan sebuah media atau bahasa. Karya seni sebagai perwujudan perasaan dan emosi mereka adalah salah satu dari pengertian bahasa atau media. - Fungsi sosial Manusia sebagai makhluk sosial, maka manusia di samping mempunyai tanggung jawab atas dirinya ia terikat pula oleh lingkungan sosialnya. Semua karya seni yang berkaitan dengannya akan juga berfungsi sosial, karena karya seni diciptakan untuk penghayat. Pengertian fungsi seni sebagai fungsi sosial merupakan kecenderungan atau usaha untuk mempengaruhi tingkah laku terhadap kelompok manusia - Fungsi fisik Fungsi fisik yang dimaksud adalah kreasi yang secara fisik dapat digunakan untuk kebutuhan praktis sehari-hari. Seni bangunan, furnitur, dekorasi, busana, aksesori, dan segala macam perabot rumah tangga serta hampir semua perabot atau alat yang dibutuhkan manusia, dibuat lewat rencana (desain) yang berorientasi pada guna dan estetika. 2. SENI MUSIK / SUARA PENGERTIAN SENI MUSIK / SUARA : Seni Musik adalah kesenian yang berupa bunyi/kesan terhadap sesuatu yang ditangkap oleh indera pendengar , dan sebagai karya seni dengan segenap unsur pokok dan pendukungnya. MACAM-MACAM SENI MUSIK : A. MUSIK KLASIK Musik klasik merupakan istilah luas yang biasanya mengacu pada musik yang dibuat di atau berakar dari tradisi kesenian Barat, musik kristiani, dan musikorkestra, mencakup periode dari sekitar abad ke-9 hingga abad ke-21. B. MUSIK TRADISIONAL Musik tradisional adalah musik yang hidup di masyarakat secara turun temurun, dipertahankan sebagai sarana hiburan. Tiga komponen yang saling mempengaruhi di antaranya Seniman, musik itu sendiri dan masyarakat penikmatnya. Sedangkan maksudnya untuk memper-satukan persepsi antara pemikiran seniman dan masyarakat tentang usaha bersama dalam mengembangkan dan melestarikan senimusik tradisional. Menjadikan musik trasidional sebagai perbendaharaan seni di masyarakat sehingga musik tradisional lebih menyentuh pada sektor komersial umum. C. MUSIK KEAGAMAAN (QASIDAH) ""قصيدة, bahasa Persia: قصيدهatau چكامهdibaca: chakameh) adalah bentuk syair epik kesusastraan Arabyang dinyanyikan. Penyanyi menyanyikan lirik berisi puji-pujian (dakwah keagamaan dan satire) untuk kaum muslim. D. MUSIK BLUES Blues adalah nama yang diberikan untuk kedua bentuk musik dan genre musik yang diciptakan terutama dalam Afrika-Amerika masyarakat di Deep South Amerika Serikat pada akhir abad ke-19 dari spirituil , lagu kerja , hollers lapangan , teriakan, dan narasi sederhana berirama balada . E. MUSIK JAZZ Berendt mendefinisikan jazz sebagai bentuk "seni musik yang berasal dari Amerika Serikat melalui konfrontasi orang kulit hitam dengan musik Eropa", ia berpendapat bahwa jazz berbeda dari musik Eropa dalam jazz yang memiliki hubungan "khusus untuk waktu, yang didefinisikan sebagai 'ayunan' "," sebuah spontanitas dan vitalitas produksi musik di mana improvisasi memainkan peran ", dan" kemerduan dan cara ungkapan yang cermin individualitas dari musisi jazz lakukan. TUJUAN SENI MUSIK : Dapat memiliki kemampuan berapresiasi terhadap alam lingkungan dan karya seni serta dapat memanfaatkan pengalamannya untuk berkomonikasi secara kreatif melalui kegiatan berkarya seni dalam usaha menjunjung tinggi nilai-nilai budaya bangsa. MANFAAT SENI MUSIK : Pertama, musik bermanfaat untuk menjagakesehatan dan kekebalan tubuh kita karena musik ternyata bersifat terapeutik dan bersifat menyembuhkan. Menurut Campbel, musik mampu menghasilkan stimulan yang bersifat ritmis. Stimualan ini kemudian ditangkap oleh pendengaran kita dan diolah di dalam sistem saraf tubuh serta kelenjar otak yang mereorganisasikan interpretasi bunyi ke dalam ritme internal pendengarnya. Ritme internal ini mempengaruhi metabolisme tubuh manusia sehingga prosesnya berlangsung dengan lebih baik. Metabolisme yang lebih baik akan mengakibatkan tubuh mampu membangun sistem kekebalan yang lebih baik. Dengan sistem kekebalaan yang lebih baik, tubuh menjadi lebih tangguh terhadap kemungkinan serangan penyakit. Kedua, musik dapat meningkatkan intelegensi karena rangsangan ritmis mampu meningkatkan fungsikerja otak kita. Ritme internal yang dihasilkan musik membuat sarafsaraf otak bekerja, rasa nyaman dan tenang yang distimulasi musik membuat fungsi kerja otak bekerja optimal. Bila hal ini sering dilakukan, fungsi kerja otak kita akan semakin prima, sehingga kemampuan berpikir kita lebih jernih dan tajam, serta bisa mencegah kepikunan (alzheimer). Perlu kita ketahui bahwa bagian kanan otak kita berkaitan dengan kecerdasan dan perkembangan artistik dan kreatif, bahasa, musik, imajinasi, warna, pengenalan diri, sosialisasi dan pengembangan kepribadian. Karena itu, rangsangan ritmis dari musik yang diperdengarkan juga dapat meningkatkan kemampuan berbahasa, meningkatkan kreativitas, serta meningkatkan konsentrasi dan daya ingat kita. Ketiga, musik bisa menimbulkan reaksi psikologis yang dapat mengubah suasana hati dan kondisi emosi, sehingga musik bermanfaat sebagai relaksasi yang dapat menghilangkan stress, mengatasi kecemasan, memperbaiki mood dan menumbuhkan kesadaran spiritual. Sebagai sebuah bentuk seni, musik tak hanya menciptakan harmoni nada yang enak didengar, tetapi juga memberikan kesan indah yang mampu menggugah dan mengantarkan manusia pada kesadaran yang dalam dan penuh, menelusuri lorong-lorong hampa dalam ketidakberdayaan harapan. Kesadaran akan fitrah kemanusiaan yang tak bisa lepas dari masalah, kesadaran akan keberadaan kekuatan Yang Maha Sempurna, sehingga timbul kepasrahan untuk berserah kepada-Nya. Penyerahan diri inilah yang bisa mengurangi bahkan menghilangkan beban pikiran dan perasaan yang menekan. Rangsangan ritmis yang dihasilkan musik mampu membuat pikiran rileks, serta menimbulkan perasaan-perasaan positif , tenang, nyaman dan optimis bahkan bahagia. FUNGSI SENI MUSIK : 1. Meningkatkan suasana hati (Mood) Reaksi masing masing individu kala mendengarkan musik memang berbeda. Tetapi, apapun jenis musik yang kita pilih, sebuah penelitian 2011 di Kanada, yang diterbitkan jurnal Nature Neuroscience menunjukkan bahwa mendengar musik kesukaan kita akan merubah suasana hati dan membuat kita lebih relax. Sementara itu penelitian lain di McGill University Montreal; “mendengarkan musik dapat memicu pelepasan hormon dopamin pada tubuh”. “Otak sangat rumit – ada banyak unsur yang terlibat dalam menciptakan perasaan senang – tidak mengherankan jika ada penelitian yang menunjukkan bahwa pelepasan dopamin berhubungan dengan perasaan senang,” kata Bridget O’Connell, kepala informasi dari Mental Health Charity Mind. 2. Membantu agar Fokus Ini memang sedikit aneh, tetapi bukti menunjukkan bahwa mendenggarkan musik dapat membantu Anda untuk berkonsentrasi. Sebuah alat ‘digital tonic’ yang biasa disebut Ubrain, mengklaim dapat membantu pikiran fokus serta rileks. Aplikasi ini didasarkan pada binaural beats (yang dapat merangsang aktivitas tertentu di otak) sehingga membantu Anda untuk meningkatkan energi, pikiran dan meningkatkan mood saat mendengarkan musik favorit. “Dengan membantu korteks otak menghasilkan gelombang tertentu, kita dapat menginduksi beberapa bagian pada otak tetap terjaga, tergantung pada tujuan yang ingin kita lakukan,” jelas Paris psikolog klinis dari Brigitte Forgeot. 3. Meningkatkan daya tahan tubuh Mendengarkan musik tertentu sebenarnya bisa membantu Anda berlari lebih cepat. Sebuah studi di Brunel University, London Barat telah menunjukkan bahwa musik dapat membantu meningkatkan daya tahan tubuh sebesar 15 persen, meningkatkan semangat dan efisiensi energi 1-2 persen. Sebaiknya, pilihlah lagu yang sesuai dengan tempo olahraga Anda. Mendengarkan musik sambil olahraga akan memberikan efek metronomik pada tubuh, sehingga memungkinkan Anda untuk berolahraga lebih lama. 4. Kesehatan mental lebih baik Musik juga sangat membantu bagi mereka yang bermasalah dengan kondisi mental yang kurang setabil. “Dua cara musik dijadikan sebagai media terapi: baik sebagai sarana komunikasi dan ekspresi diri atau untuk kualitas inheren restoratif atau penyembuhan,” kata Bridget O’Connell. 5. Redakan stres Riset tahun 2011 dari lembaga sosial kesehatan mental menunjukkan, hampir sepertiga orang mendengarkan musik untuk memberikan semangat ketika sedang bekerja. Dan satu dari empat orang mengaku bahwa mereka mendengarkan musik saat perjalanan ke tempat kerja untuk membantu mengatasi stres. 6. Perawatan pasien Musik ternyata juga sangat memberikan dampak besar positif untuk membantu pengobatan penyakit jangka panjang, seperti penyakit jantung, kanker dan kondisi pernapasan. Banyak percobaan telah menunjukkan bahwa musik dapat membantu menurunkan detak jantung, tekanan darah dan membantu meredakan rasa sakit, kecemasan dan meningkatkan kualitas hidup pasien. “Musik dapat sangat berguna bagi seseorang yang berada dalam situasi di mana mereka telah kehilangan kontrol dari lingkungan eksternal mereka,” kata dr Williamson. “Dengan musik mereka bisa mendapatkan kembali rasa kontrol itu, dan menciptakan ketenangan pada diri sendiri serta mencegah beberapa gangguan yang ada di sekitar pasien,” tambahnya. 3. SENI TARI / GERAK PENGERTIAN SENI TARI / GERAK : Seni tari adalah keindahan ekspresi jiwa manusia yang diungkapkan berbentuk gerak tubuh yang diperhalus melalui estetika. Beberapa pakar tari melalui simulasi di bawah ini beberapa tokoh yang mendalami tari. Haukin menyatakan bahwa tari adalah ekspresi jiwa manusia yang diubah oleh imajinasi dan diberi bentuk melalui media gerak sehingga menjadi bentuk gerak yang simbolis dan sebagai ungkapan si pencipta. TUJUAN SENI TARI / GERAK : Untuk menunjukkan bahwa setiap orang mampu mengekspresikan jiwanya melalui sebuah gerakan-gerakan ritmis yang indah yang disebut dengan seni tari. MANFAAT SENI TARI / GERAK : Bagi pelakunya, seni tari selain bermanfaat memberi hiburan, juga menjadi kegiatan berolahraga. Menari merupakan kegiatan olahraga kebugaran. Penari yang secara konsisten dan kontinyu menekuni tari, baik sebagai profesi maupun sebagai hobi, akan mendapatkan dirinya selalu bugar, otot-ototnya lentur, dan bentuk tubuhnya ideal. Khusus bagi penari professional, menari juga mempunyai nilai ekonomis. Bagi penikmatnya (orang yang gemar menonton pertunjukkan tari), seni tari memberikan hiburan, inspirasi, dan berbagai manfaat lainnya. FUNGSI SENI TARI / GERAK : Sebagai suatu kegiatan, seni taeri memiliki beberapa fungsi, yaitu seni tari sebagai sarana upacara, seni tari sebagai hiburan, seni tari sebagai media pergaulan, seni tari sebagai penyaluran terapi, seni tari sebagai media pendidikan, seni tari sebagai pertunjukkan, dan seni tari sebagai media katarsis. (Wardhana, 1990 : 21-36). a.Seni tari sebagai sarana upacara. Tari dapat digunakan sebagai sarana upacara. Jenis tari ini banyak macamnya, seperti tari untuk upacara keagamaan dan upacara penting dalam kehidupan manusia.. b.Seni tari senagai hiburan Tari sebagai hiburan harus bervariasi sehingga tidak menjemukan dan menjenuhkan. Oleh karena itu, jenis ini menggunakan tema-tema yang sederhana, tidak muluk-muluk, diiringi lagu yang enak dan mengasyikkan. Kostum dan tata panggungnya dipersiapkan derngan cara yang menarik. c.Seni tari sebagai penyaluran terapi. Jenis tari ini biasanya ditujukan untuk penyandang cacat fisik atau cacat mental. Penyalurannya dapat dilakukan secara langsung bagi penderita cacat tubuh atau bagi penderita tuna wicara dan tuna rungu, dan secara tidak langsung bagi penderita cacat mental. Bagi masyarakat timur, jenis tarian ini pantangan kerena persaan iba atau tak sampai hati. d.Seni tari sebagai media pendidikan Kegiatan tari dapat dijadikan media pendidikan, se[erti mendidik anak untuk bersikap dewasa dan menghindari tingkah laku yang menyimpang. Nilai-nilai keindahan dan keluhuran pada seni tari dapat mengasah perasaan seseorang. e.Seni tari sebagai media pergaulan. Seni tari adalah kolektif, artinya penggarapan tari melibatkan beberapa orang. Oleh karena itu, kegiatan tari dapat berfungsi sebagai sarana pergaulan . kegiatan tari, seperti latihan tari yang rutin atau pementasan tari bersama, adalah sarana pergaulan yang baik. f.Seni tari sebagai media pertunjukkan Tari bukan hanya sarana upacara atau hiburan, tari juga bisa berfungsi sebagai pertunjukkan yang sengaja di garap untuk di pertontonkan. Tari ini biasanya dipersiapkan dsengan baik, mulai dari latihan hingga pementasan, diteliti dengan penuh perhitungan. Tari yang dipentaskan, lebih menitikberatkan pada segi artistiknya, penggarapan koreografi yang mantap, mengandung ide-ide, interprestasi, konsepsional serta memiliki tema dan tujuan.. g.Seni tari sebagai media katarsis Katarsis berarti pembersihan jiwa. Seni tari sebagai media media katarsis lebih mudah dilaksanakan oleh orang yang telah mencapai taraf atas, dalam penghayatan seni. 4. SENI SASTRA PENGERTIAN SENI SASTRA : Seni Sastra adalah semua jenis tulisan yang memiliki makna atau keindahan tertentu. Atau dalam arti lain seni sastra adalah proses kreatif menciptakan karya seni dengan bahasa yang baik, seperti puisi, cerpen/novel, atau[un drama. TUJUAN SENI SASTRA : Sebagai media untuk mengungkapkan berbagai perasaan dan pengalaman batin pencipta. Hasil karyanya memiliki ciri – ciri yang mandiri mempunyai kepribadian yang original. MANFAAT SENI SASTRA : Sebagai media untuk menyalurkan bakat-bakat kita dalam berbahasa dan menghasilkan suatu pengolahan bahasa yang indah. Bagi para penggemar seni sastra, seni sastra bermanfaat sebagai penghibur diri mereka masing-masing. FUNGSI SENI SASTRA : Sebagai media pendidikan. Upaya pendidikan yang sudah umum dilakukan agar menyenangkan adalah seni. Di sekolah, permainan drama dapat diaplikasikan dalam pelajaran sejarah, menyanyi dan bermain musik dipakai untuk memperhalus perasaan. Sedangkan pendidikan nonformal dapat dilakukan oleh pemerintah melalui film, lagu, atau wayang. 5. SENI KRIYA : PENGERTIAN SENI KRIYA: Seni kriya adalah cabang seni yang menekankan pada ketrampilan tangan yang tinggi dalam proses pengerjaannya. Seni kriya berasal dari kata “Kr” (bhs Sanskerta) yang berarti ‘mengerjakan’, dari akar kata tersebut kemudian menjadi karya, kriya dan kerja. Dalam arti khusus adalah mengerjakan sesuatu untuk menghasilkan benda atau obyek yang bernilai seni.” TUJUAN SENI KRIYA : Sebagai benda yang kita pakai, seni kriya yang diciptakan mengutamakan fungsinya. Unsure keindahan hanya sebagai pelengkap saja. Sebagai benda hias, seni kriya yang dibuat adalah sebagai hiasan atau pajangan. Jenis ini lebih mengutamakan keindahan dan keunikan. Unsure kegunaan atau aspek fungsi dikesampingkan. Sebagai benda mainan, seni kriya yang dibuat untuk digunakan sebagai alat bermain. MANFAAT SENI KRIYA : Menambah pengalaman dengan membuat suatu seni yang indah, yang bisa digunakan bagi diri kita sendiri maupun bagi orang lain. Selain itu bisa mendapat kepuasan dari diri sendiri karena mampu membuat suatu karya. FUNGSI SENI KRIYA : 1. Sebagai Dekorasi (hiasan/aksesoris) Produk-produk seni kriya banyak diciptakan untuk berfungsi sebagai benda-benda pajangan. Dengan berfungsi sebagai benda pajangan, maka nilai estetik sangat dibutuhkan. Berikut adalah contoh-contoh karya seni kriya yang berfungsi sebagai benda pajangan : 1. Topeng kayu (Kriya kayu) 2. Patung kayu (Kriya kayu) 3. Ukiran (Kriya kayu dan logam) 4. Guci (Kriya keramik) 5. Makram (Kriya tekstil) dan lain-lain 2. Sebagai Benda Terapan (fungsional) Di samping sekedar sebagai benda pajangan, karya seni kriya banyak kita jumpai memiliki fungsi praktis, karena fungsi merupakan hal yang diprioritaskan dalam seni kriya. Seni kriya pada dasarnya mengutamakan fungsi, sedangkan unsur rupa/hiasan merupakan unsur pendukung saja. Berikut adalah contoh seni kriya yang siap pakai (fungsional) 1. Kursi dan meja (Kriya kayu) 2. cangkir dan teko (Kriya keramik) 3. Sarung bantal kursi (Kriya tekstil) 4. Tas, ikat pinggang, sepatu dll (Kriya kulit) 3. Sebagai Mainan Di samping sebagai benda pajangan dan terapan, karya seni kriya juga berfungsi sebagai benda mainan. Meskipun sebagai benda mainan, karya seni kriya jenis ini tetap mempertahankan nilai-nilai estetika. Berikut adalah beberapa macam contoh karya seni kriya yang berfungsi sebagai benda mainan : · · · · Dakon (Kriya kayu) Yoyo (Kriya kayu) Wayang (Kriya kulit) Boneka dll (Kriya tekstil) PERANAN SENI DALAM SYIAR ISLAM Dewasa ini ada banyak kebobrokan moral yang terjadi di masyarakat, mulai dari segi berpakaian, penggunaan obat terlarang, sampai peristiwa tabrakan di tugu tani yang menelan banyak korban tak tanggung tanggung, sembilan nyawa melayang dan tiga korban luka berat dan harus dirawat seara intensif dirumah sakit. Sungguh tak terbayang pergeseran moral yang terjadi di negeri ini, semua bagai lingkaran setan yang dapat menyeret siapa saja terutama kaum muda. Yang relatif labil secara emosional. Sehingga kaum muda terkadang tidak berpikir panjang atas apa yang dia lakukan, mudah dibujuk,dan terjerumus dalam dunia narkoba. Lalu adakah yang bisa memalingkan diri dari narkoba? Kalaupun ada apa? Jawabnya tidak lain dan tidak bukan adalah keimanan kita terhadap tuhan. Sayangnya kalimat keimanan seperti suatu kalimat yang menakutkan bagi kaum muda, karena kata Iman itu identik dengan rutinitas ibadah, intensitas ibadah, harus pake jilbab bagi yang perempuan,dll Sedangkan metode dakwah diatas mimbar hanya membuat mereka menguap saat disuruh menyaksikan Lalu adakah metode dakwah yang dapat dengan mudah diterima oleh kaum muda zaman sekarang? Vebri al lintani, selaku anggota Ikatan Cendikiawan Muslim Indonesia (ICMI) di bidang pengembangan seni dan budaya Islam, sekaligus pengurus Dewan kesenian sumatera selatan menuturkan. Ada banyak cara utnuk berdakwah, diantaranya melalui seni,baik itu seni musik, seni teater termasuk seni sastra yang banyak berperan dalam syiar Islam. Karena seni adalah sesuatu yang indah, dan dapat menyentuh perasaan, didalanya ada unsur kebaikan dan kejujuran. Sejak zaman dahulu seni sastra telah berperan aktif dalam menyiarkan agama islam, seperti di bumi basemah, penyebaran islam menggunakan sastra lisan Tadut, yang bersumber dari kitab-kitab poerukunan melayu yang disenandungkan. Sastra atau seni itu media, sedangkan mimbar itu tempat. Berdakwah ada yang menggunakan mimbar. Intinya dakwah dalam bentuk ini disebut dakwah bil lisan, nah metode dakwah bil lisan inilah yang harus direvitalisasi. Bentuknyapun bermacam-macam, ada yang Cuma ceramah searah (monolog), tetapi ada juga yang yang membuka ruang dialog pertisipatif, bisa juga digunakan metode workshopuntuk dakwah. Hanya saja, metode diatas sepertinya kurang diminati oleh kalangan muda, mereka cenderung lebih bisa menerima jika metode dakwahnya melalui seni, diantaranya melalui puisi religi, novel religi, nasyid dll. toh dakwah tak harus berada diatas mimbar, yang penting pesan yang ingin disampaikan diterima dengan baik oleh kaum muda. Diterimanya metode syiar melalui seni sastra melalui tulisan tulisan yang mendidik, diharapkan dapat menggeser krisis moral yang tengah berada di masyarakat saat ini terutama bagi kaum muda yang rentan dengan penyalahgunaan narkoba. Peran Seni Rupa Dalam Kegiatan Keagamaan Hindu Dalam Agama Hindu berkarya seni merupakan salah satu bagian dari ritual keagamaan. baik pada bidang seni tari, seni rupa, dekorasi, dan lain-lain. Seni dan agama menjadi sesuatu yang tidak dapat dipisahkan dari proses ritual mereka. Bagi masyarakat Hindu di Bali, berkarya seni sebagai salah satu aktifitas keagamaan membutuhkan daya kesadaran raga, rasa dan konsentrasi pikiran yang tinggi. Konsep religi masyarakat Bali mengenal “ Panca Yadnya” (5 jenis upacara) yaitu, DewaYadnya, Manusa Yadnya, Bhuta Yadnya, Pitra Yadnya dan Resi Yadnya. Sering dikatakan oleh para pakar seni budaya bahwa seni dan budaya Bali cenderung diciptakan sebagai suatu persembahan kepada maha pencipta diwarnai dengan rasa pengabdian yang tinggi terhadap seni tersebut. Jika suatu karya seni tradisional mampu menimbulkan getaran taksu atau memancarkan daya tarik maka hal itu bisa dipahami karena saat menciptakannya didorong oleh keinginan untuk mempersembahkan karya yang baik, jauh dari pikiran ego hak cipta dan nilai jual. Karya seni dan budaya Bali pada awalnya muncul sebagai suatu kewajiban yang patut dilaksanakan oleh kelompok profesi tertentu dalam upaya mempersembahkan bakti yang sempurna kepada Tuhan lewat kegiatan keagamaan. Tarian dan karawitan diciptakan untuk mengungkap ekspresi kebahagiaan menyambut turunnya para Dewata disaat upacara di Pura, seni rupa yang diterjemahkan dalam lukisan dan pahatan selalu tampil dalam berbagai kelengkapan sajen sebagai media untuk menyambung komunikasi spiritual sedangkan nyanyian kidung dikumandangkan untuk mengungkapkan puja dan puji atas kesejahteraan yang dilimpahkan oleh para Dewata. Manusia Bali, selain pelaku seni, juga adalah penikmat seni yang amat fanatik pada keseniannya. Dalam seni teater, berbagai lakon yang melandasi penciptaan seni dikemas dengan baik sehingga mudah dinikmati dan disimak untuk mengisi wawasan berpikir mereka. Para pemimpin di maSa lalu pun sigap melihat kegiatan seni sebagai media yang efektif untuk menyampaikan pesan-pesan kepada rakyat. Tak ayal seni sastra berkembang pesat memberi arah tujuan yang jelas kepada cabang seni lainnya. Karenanya, hampir di semua cabang seni, kemudian terjadi pemilahan secara jelas antara seni sakral hingga ke profan, dan seni persembahan ke seni pertunjukan. Seni budaya Bali, sejak jaman sejarah, telah menjadi bagian yang tak terpisahkan dengan keseharian masyarakat Bali. Ketika jaman kekuasaan raja-raja amat kuat, berbagai cabang seni budaya merupakan kelangenan raja dan keluarga istana. Saat pola pemerintahan dan kehidupan rakyat Bali semakin mantap pada dasar filosofi agama Hindu, seni budaya Bali pun bergeser ke arah seni persembahan. Posisi Seni dalam Agama Posisi Seni dalam Agama Keluasan dan kompleksitas ekspresi seni tidak semestinya dihukumi dengan satu sisi sudut pandang saja. Sudut pandang agama saja, misalnya, tidaklah memadai untuk menentukan hitam-putihnya nilai kesenian. Mengapa demikian? Berikut paparan pakar etnomusikologi Endo Suanda tentang hubungan agama dan kesenian kepada Kajian Islam Utan Kayu (KIUK), Kamis (24/8) lalu. - Umur ekspresi seni setua peradaban manusia. Mungkinkah manusia melepaskan diri dari kesenian, misalnya dengan larangan agama? Mungkin dan tidak mungkin. Mungkin bagi orang per orang dari sekian miliar orang, tapi sangat tidak mungkin untuk semua orang. Tapi, apakah agama selalu menghalanghalangi kesenian ataukah antara agama dan kesenian saling membantu? Kalau melihat sejarah, kita akan tahu bahwa kesenian juga punya banyak peran dalam agama. Hampir tidak ada agama yang tidak punya ekspresi seni, mulai tembangannya, nadanya, mantranya, sampai adzan dan qira’at-qira’atnya. - Hubungannya tentu tidak selamanya simbiosis mutualistis karena kadang juga terjadi banyak ketegangan. Seperti apa ketegangan itu terjadi? Saya kira tegangannya ada pada penentuan nilai. Orang yang beragama itu kan tidak pernah bisa lepas dari lingkungan dan norma-norma masyarakatnya sendiri-sendiri. Tapi, kita juga tahu bahwa masyarakat di dunia ini amat beragam, dengan jutaan macam kultur. Karena itu, ketika agama apa pun diturunkan kepada sekelompok manusia, ia akan ditafsirkan, dimaknai sendiri-sendiri oleh orang-orang yang bersangkutan. Jadi, suatu agama, katakan Islam atau Katolik, yang di Minangkabau akan berbeda dengan yang di Jawa pesisiran atau di Jawa pegunungan. - Beda ekspresi seninya? Benar, karena ia menyatu dengan kultur, budaya, dan situasi manusia setempat. Nah, kalau saya katakan beda-beda, itu bukan berarti tiada yang sama. Itu sama juga kalau kita bilang sama; tidak berarti tidak ada yang berbeda sama sekali. Jadi, di dalam persamaannya, baik kultur atau ekspresi budaya apa pun, selalu terdapat perbedaan. Dan di dalam perbedaan selalu terselip persamaan. - Bisakah agama mematikan ekspresi seni tertentu dengan cara melarang atau memfatwa haram? Saya kira ruang lingkup ekspresi seni manusia itu tidak bisa dibendung, baik secara fisik maupun batin. Dibendung sekarang, mungkin bedol besoknya. Sebab, semua lini kehidupan manusia itu kan berproses. Sekarang harus tiarap, tiaraplah! Sekarang harus diam, diamlah! Tapi, manusia tidak ada yang bisa bungkam seluruhnya. Kuncinya di situ adalah proses. Kultur keagamaan masyarakat Islam Minangkabau pada 1920-an sudah berbeda dengan masyarakat Minangkabau sekarang. Ini juga akan berkaitan dengan tingkat keterikatan mereka kepada norma-norma dan hukumhukum yang faktanya juga berkembang. - Lalu, perlukah ekspresi seni itu dianggap kebablasan dan tidak kebablasan oleh agama atau norma tertentu? Kebablasan dan tidak kebablasan itu selalu menurut pandangan tertentu. Menurut persepsi ini kebablasan, tapi menurut persepsi itu belum tentu kebablasan. Jadi, itu sangat terkait dengan perbedaan pemaknaan dari orang ke orang, individu per individu, kelompok per kelompok. Artinya, tidak hitam-putih; tidak tajam. Misalnya, soal hukum membuat patung tiga dimensi di dalam Islam. Ayatnya memang melarang. Yang menarik justru adanya ayat itu. Tapi dalam praktik, ayat itu tidak selalu bisa berjalan. Seorang kiai yang teman saya di Lombok pernah mengatakan begini, "Kiai sekarang, kalau pergi ke mana-mana, misalnya ke luar kota, saat pulang kadang tetap saja membawa boneka sebagai oleh-oleh untuk anak atau cucunya. Padahal, boneka itu kan bagian dari patung tiga dimensi?" Itu berarti, bagaimana mendefinisikan larangan seni tiga dimensi yang berbentuk patung berwujud manusia itu? Kadang, sadar atau tidak, kita melakukan itu juga. Tapi, yang perlu juga dipahami, di sini yang dilarang bukan wujud patungnya itu sendiri, bukan pula masalah tiga dimensinya. Tapi, bagaimana kita menyikapi itu. Yang dilarang adalah ketika patung itu dijadikan sesembahan. Intinya, menurut saya, yang diharamkan agama itu adalah agar kita tidak menduakan Tuhan. Perlukah musik, misalnya, diasosiasikan dengan agama tertentu? Kalau kita mengerti bahasanya, dalam lagu-lagu Arab kadang kita memang menemukan lirik-lirik cinta. Tapi, di sini itu justru disanjung-sanjung, dipuja-puja, seolah-olah menjadi icon musik agama. Soalnya, saya kira, memang antara teks dan nuansa bunyi itu berbeda. Sehingga ketika seseorang menyanyikan sesuatu, apalagi kalau tidak tahu bahasanya, dia bisa menginterpretasikannya dengan caranya sendiri. Nah, yang ironis adalah ketika ada orang yang paham isinya; kok yang beginian dianggap religius, padahal isinya tidak religius! Itu sangat menarik dan fenomena tersebut sangat umum di kita. Memang, masyarakatlah yang membuat nada-nada gurun pasir itu religius dan terus diasosiasikan dengan religiusitas Islam. Apa pun yang datang dari Timur Tengah dianggap religius. Mungkin contoh yang baik untuk soal ini adalah fenomena musik gambus. Dari penelusuran sejarah, musik gambus itu mungkin termasuk musik tertua yang pernah ada. Gambar alat-alatnya yang saya punya menunjukkan bahwa ia sudah ada sejak abad ke-9 sebelum Masehi, tepatnya dari zaman Mesir kuno. - Apakah seni harus selalu mengabdi untuk kepentingan-kepentingan yang dianggap luhur seperti agama? Antara "ya" dan "tidak". Kita perlu realistis juga dalam memandang kehidupan ini. Yang namanya kesenian itu terkadang memang diperuntukkan bagi kepuasan rohani. Tapi, itu bukan satu-satunya tujuan seni. Bisa saja seni diperuntukkan sebagai alat mencari uang. Kesenian juga menjadi alat ekspresi estetika, ekspresi sosial politik, dan lain sebagainya. Banyak sekali tujuan masing-masing orang dalam berkesenian. Kesenian juga bisa jadi sarana berekspresi untuk mewujudkan keharmonisan antara diri kita dan masyarakat. Misalnya, seni berbentuk pesta sawah ketika panen madu, panen tebu, gula, dan sebagainya. Karena itu, setiap orang punya pemaknaan sendiri tentang agama dan hubungannya dengan kesenian. Agama kan bukan hanya berbentuk shalat atau ibadah tertentu. Agama juga diperlukan guna membantu orang; tak pandang dari kalangan mana. Artinya, kita tidak bisa mengklaim bahwa sesuatu (seperti kesenian) hanya untuk sesuatu (kepentingan agama). Kalau kita mendengar tembang-tembang gambus dan pementasan wayag suket Slamet Gundono, kita tahu bahwa ekspresi seninya dipengaruhi oleh lingkungan santri tempat dia berasal dan tumbuh. Tapi, kita tidak merasakan apa yang dia suguhkan hanya untuk Islam saja, ya... Ya. Kita bisa melihat sosok Slamet Gundono sebagai orang Islam jebolan pesantren, sekaligus seorang seniman yang hebat. Bagi dia, saya kira, tidak ada batasan yang jelas antara keduanya. Dirinya itu satu; Slamet Gundono, ya Slamet Gundono. Ketika dia main musik, yang keluar adalah nuansa pesantren dan gaya Jawa pesisirannya. Semuanya terhimpun di dalam dirinya. Ekspresinya kompleks karena diri manusia itu memang sangat kompleks. Ketika dia manggung, nilai ekonominya dapat, nilai hiburannya ada, nilai ekpresinya juga tertuang. Semua ada di situ. Itu yang menarik dari Slamet Gundono. Dia pandai main musik, belajar kebudayaan Jawa, dan datang dari kalangan pesantren. Dia juga dalang. Artinya, dia telah belajar pakem-pakem dari dua dunia sekaligus, baik itu pakem pesantren maupun pakem kesenian. Menurut saya, pemahaman tentang pakem itulah yang lengkap diketahui Slamet. Pada dirinya, tidak ada pakem yang mengungkung seluruhnya, sehingga dengan pakem, dia tetap punya kebebasan. - Apa komentar Anda soal seni perfilman kita yang saat ini cukup vulgar dalam menyampaikan pesan-pesan agama, seperti dalam sinetron-sinetron mistis itu? Dunia kesenian, khususnya dunia film, juga tidak bisa lepas dari dunia pasar atau publiknya. Yang membentuk seperti itu bukan hanya seniman, tapi juga kemauan dan selera publik. Andaikata publik kita tidak ada yang suka melihat hal seperti itu, akan mati itu film atau sinetron. - Apakah seniman seperti itu merasa punya dilema? Mungkin pada dirinya sudah ada pemilahan. Saya mengerjakan ini untuk uang, yang lain untuk ibadah, yang lain lagi untuk ekspresi seni murni. Jadi, kalau orang melakukan sesuatu dengan corak tertentu pada suatu saat, dia tidak mesti akan begitu pada saat yang lain. Ini memang ironis dan dilematis. Publik kita kok begini? Yang dibikin senimannya kok gitugitu aja! Ini memang jadi keprihatinan banyak orang. - Anda punya usul tentang cara menjaga independensi antara dogma agama dan kehidupan seni? Saya kira, teologi, dogma, dan seni budaya telah punya cara pandang yang terpisah-pisah dan tidak perlu dicampur-aduk. Kita akan sulit melihat kesenian kalau hanya dari sisi teologisnya saja. Akan sulit juga ketika kita melihat budaya hanya dari sudut pandang dogma agama. Yang sulit memang jika rumusan "kalau hanya" yang diterapkan. Tapi, dalam beberapa hal, kita juga terkadang menjadikan teologi, dogma, dan budaya menyatu di dalam batin kita. Dan itu terkadang saling terkait. Ketika memandang sesuatu dengan satu sudut pandang saja, kita akhirnya tidak bisa terbebas. Tapi memang yang repot adalah kalau kita ekstrem; memandang sesuatu hanya dari satu sudut pandang saja. Itu yang nggak nyambung. Cara pandang agama terhadap seni itu terkadang sama dengan cara pandang kita terhadap budaya. Kita tidak bisa melihatnya hanya dari sisi ekonomi saja. Sebab, fungsi kebudayaan juga bermacam-macam. Jadi, yang penting adalah seberapa jauh kita tidak memandangnya hanya dari satu sudut saja. Kita juga tidak boleh mengharuskan memandang sesuatu hanya dari satu sudut pandang. Mengharuskan dan menjangankan juga sesuatu yang akan menyulitkan, terutama kalau kita berpandangan absolut. Karena itu, baik anjuran maupun larangan, keduanya harus juga ada batasnya, dan tidak boleh berlaku secara mutlak. Kuncinya: antara satu dan lain sudut pandang ada keterkaitan. Bentuk keterkaitan itu bisa tebal dan bisa pula tipis. |