Berikut yang bukan termasuk dalam metode PENETAPAN harga adalah berbasis

Berikut yang bukan termasuk dalam metode PENETAPAN harga adalah berbasis

Sebagai pelaku bisnis, ada kalanya Anda akan menemui kesulitan saat menerapkan strategi penetapan harga jual. Tidak perlu khawatir, karena hal ini adalah hal lumrah yang sering terjadi baik di kalangan pengusaha pemula hingga di kalangan pengusaha senior sekali pun.

Tidak bisa dipungkiri harga adalah salah satu aspek terpenting pada suatu produk. Harga yang cocok akan menemukan target pasarnya sendiri karena harga adalah pertimbangan utama konsumen dalam membeli suatu produk

Maka dari itu, baiknya sebelum berjualan Anda harus benar-benar bisa melakukan strategi penetapan harga jual yang tepat, sesuai dengan kualitas yang ditawarkan. Karena strategi penetapan harga jual akan berpengaruh pada pendapatan.

Baca juga: 8 Cara Meningkatkan Penjualan dengan Promosi Terbatas

Terdapat beberapa cara untuk meningkatkan strategi penentuan harga jual yang bisa memberi keuntungan. Berikut Xendit rangkum beberapa cara dari pertimbangan lain yang berpengaruh terhadap strategi penetapan harga jual.

Berikut yang bukan termasuk dalam metode PENETAPAN harga adalah berbasis
Source: format.com

 

Memulai Strategi Penetapan Harga Jual

1. Strategi Penetapan Harga Berdasarkan Biaya

Metode ini adalah yang paling standar dan paling banyak digunakan, dimana harga ditentukan  berdasarkan total biaya yang dikeluarkan untuk memproduksi produk yang dijual dan menambahkan sejumlah persentase tertentu sebagai laba. 

Ada 4 kategori dalam penetapan harga berdasarkan biaya, yakni:

  1. Cost-Plus Pricing Method – yaitu penetapan harga jual per unit berdasarkan jumlah biaya per unit ditambah jumlah tertentu sebagai laba atau margin (harga jual = biaya total + laba)
  2. Mark-up Pricing – yaitu penetapan harga yang sering digunakan oleh pedagang perantara atau reseller/dropshipper dengan menambahkan harga beli dengan sejumlah laba tertentu (harga jual = harga beli + laba/markup)
  3. Fixed Fee Pricing – yakni penetapan harga berdasarkan jumlah biaya yang dikeluarkan oleh produsen produk tersebut ditambah sejumlah fee yang telah disepakati, jadi laba yang diperoleh tidak mempengaruhi harga jual barang
  4. Target Pricing – yakni penetapan harga yang dilakukan berdasarkan tingkat pengembalian investasi (ROI) sesuai dengan target yang diinginkan.

Baca juga: Ini 3 Macam Strategi Penetapan Harga yang Perlu Anda Ketahui

Dari keempat kategori tersebut, Anda dapat memilih salah satunya. Bahkan, jika memungkinkan, Anda bisa mengkombinasikannya sesuai kebutuhan. Maka, penting bagi Anda untuk mengetahui strategi yang penetapan harga jual berdasarkan biaya.

2. Strategi Penetapan Harga Berdasarkan Kebutuhan/Keinginan

Ini strategi yang lebih mengutamakan kondisi ataupun kebutuhan konsumen. Strategi ini memungkinkan adanya perbedaan harga meskipun produknya sama akibat beberapa faktor tertentu seperti letak geografis, waktu, dan sebagainya. 

Ada 2 macam kategori dalam strategi ini, yakni:

  1. Price Sensitivity Meter (PSM) – yakni strategi penetapan harga yang dilakukan dengan tujuan untuk melakukan pendekatan terhadap kebutuhan/permintaan konsumen. Metode ini didasari persepsi konsumen terhadap nilai/value produk yang diterima, apakah sebanding atau tidak.

    Untuk mengetahui apakah value suatu produk dapat diterima oleh konsumen, Anda bisa mengukurnya dengan PSM.
  2. Diskriminasi Harga – yakni kebijakan untuk menentukan harga jual yang berbeda-beda untuk satu jenis produk yang sama dalam satu segmen pasar. Beberapa faktor yang bisa mempengaruhi diskriminasi harga misalnya wilayah, konsumen, waktu, kualitas, dan bentuk produk.

Kedua strategi tersebut, sekali lagi, bergantung dengan apa yang menjadi produk atau jasa di bisnis. Sebab, produk pakaian atau kuliner pasti mengalami pendekatan yang berbeda. Namun, yang jelas keduanya menjadi bagian dari strategi penetapan harga.

Baca juga: 8 Strategi Efektif untuk Penjualan Online

3. Strategi Penetapan Harga Berdasarkan Persaingan

Strategi ini menyoroti harga produk sejenis yang dikeluarkan oleh industri pesaing Anda. Ada dua metode yang bisa digunakan, yakni:

  1. Perceived Value Fixing – yakni penetapan harga jual berdasarkan harga jual rata-rata produk sejenis.
  2. Sealed Bid Pricing – yakni penetapan harga jual berdasarkan penawaran yang diajukan oleh pesaing.

Menariknya, kompetitor memang menjadi cara ampuh untuk menaikkan standar produk Anda. Jika harga jual Anda terlihat mahal namun konsumen tetap setia, berarti brand image produk Anda cukup baik. Oleh karena itu, penting bagi Anda mengetahui strategi penetapan harga berdasarkan persaingan.

Baca juga: 4 Tips Membangun Brand Image dalam Bisnis

Buat Toko Online Anda Gratis dengan Xendit Storefront!

Berikut yang bukan termasuk dalam metode PENETAPAN harga adalah berbasis

Setelah mengetahui bagaimana strategi penetapan harga jual, sekarang saatnya anda terjun langsung memasarkan produk!

Google mencatat sepanjang tahun 2021 ada perubahan pola konsumsi belanja online dimana sebanyak 21 juta pelanggan beralih membeli kebutuhan melalui toko online. Hal ini tentu bisa menjadi peluang Anda untuk memasarkan produk secara online.

Ada banyak sekali pilihan dan cara membuka toko online. Namun di Xendit, kami memfasilitasi pembuatan toko online anda secara gratis!

Tidak perlu keahlian coding, design, ataupun lainnya. Cukup mendaftar melalui Xendit Storefront dan Anda bisa langsung memilih tampilan dan fungsi online store anda secara langsung dan (yang terpenting) gratis!

Xendit Storefront adalah tampilan toko online, lengkap dengan informasi produk, harga, jumlah stok. Toko online ini bisa diakses melalui link yang bisa kamu bagikan melalui bio Instagram, status WhatsApp dan lain-lain.

Dengan menyebarkan link toko, Anda bisa meraih lebih banyak konsumen dan mendapatkan lebih banyak penjualan. Daftar dan pelajari lebih lanjut mengenai Xendit Storefront melalui halaman ini.

Selain tidak perlu repot memikirkan tampilan toko online, Anda juga tidak perlu memikirkan sistem pembayaran yang akan dilalui. Dengan Xendit, terdapat banyak pilihan pembayaran mulai dari e-wallet, virtual account (transfer bank), kartu kredit/debit, gerai retail, hingga cicilan tanpa kartu kredit, semua ada dalam layanan payment gateway dari Xendit.

Mengelola tagihan dan laporan keuangan pun lebih mudah karena semua sudah diatur oleh sistem kami. Jangan lupa, tagihan juga bisa dibagikan dalam tautan payment link kepada pelanggan dengan xeninvoice.

Cari tahu selengkapnya mengenai Xendit storefront dan Xendit sebagai layangan payment gateway terbaik di website kami atau segera daftar dan coba demo gratis Xendit sekarang dengan mengklik gambar di bawah!

Berikut yang bukan termasuk dalam metode PENETAPAN harga adalah berbasis

Apakah yang dimaksud dengan sebuah harga? Menurut pengertiannya secara umum, harga adalah suatu mekanisme pengendalian suatu jumlah besaran mata uang yang harus dibayarkan atau dikeluarkan oleh konsumen sebagai pelaku dalam mendapatkan produk atau jasa. Dan untuk penentuan besaran harga yang tepat tentunya diperlukan strategi penetapan harga yang baik.

Dalam praktiknya strategi penetapan harga, pasti berbeda-beda, tergantung produsen yang mengelolanya. Harga merupakan hasil pendefinisian sebuah produk dengan menggunakan nilai mata uang.

Bagaimana Cara Menetapkan Harga ?

Dalam strategi menetapkan harga, Anda harus mengetahui apa tujuannya, dan apa targetnya. Tentu saja produsen atau suatu perusahaan pasti berusaha keras dalam menentukan harga jual. Karena, dalam menetapkan harga harus sesuai dan tepat. Berikut adalah beberapa cara dalam menetapkan harga.

1. Skim The Cream

Cara yang satu ini dianjurkan jika dalam penerapannya tidak memiliki pesaing, atau tidak ada produk atau jasa yang sejenis. Sehingga bisa dikatakan, cara yang satu ini adalah cara yang digunakan jika keadaannya longgar, atau nyaris tanpa pesaing. Langkahnya adalah dengan menetapkan harga yang paling tinggi, sehingga laba yang diperoleh akan sangat maksimal.

2. Penetration

Strategi atau langkah ini adalah penentuan harga yang cukup berani. Dalam praktiknya langkah yang satu ini adalah dengan mematok harga yang paling rendah, sehingga segmen pasar akan beralih terhadap harga pasar yang paling rendah. Cara yang satu ini digunakan jika keadaan pasar dalam mode persaingan ketat, atau telah berada pada titik jenuh.

Yang perlu diperhatikan dalam strategi yang satu ini adalah jangan sampai menetapkan harga di harga kisaran jauh sangat rendah, karena dampak dan akibatnya bisa fatal, jika terlalu rendah mematok harga, hal terburuk yang bisa terjadi adalah kebangkrutan suatu produsen atau perusahaan terkait.

Jadi penetapan nya harus sesuai dengan biaya yang dikeluarkan ,agar tetap mendapatkan laba untuk produksi kembali.

Download eBook Panduan dan Template Pembukuan Sederhana dengan Excel untuk Bisnis Kecil

Berikut yang bukan termasuk dalam metode PENETAPAN harga adalah berbasis

Metode Menetapkan Harga

Seperti yang telah dijelaskan di awal, bahwa strategi menetapkan harga di setiap produsen pastilah berbeda-beda. Jadi satu produsen dengan produsen lainnya pastilah berbeda-beda. Pada kenyataanya, harga merupakan suatu variabel yang telah disepakati bersama bahwa kaitannya sangat erat dengan sebuah perusahaan atau produsen tertentu. Ada beberapa metode penetapan harga yang wajib diketahui.

1. Menetapkan Biaya Harga Plus

Pada hakikatnya, penetapan harga biaya plus adalah sebuah metode yang lazim digunakan oleh setiap perusahaan atau produsen. Penerapan metode atau cara yang satu ini adalah dengan menentukan harga jual dengan berpedoman kepada hitungan jumlah keseluruhan biaya yang digunakan. Setelah itu ditambah dengan satuan jumlah tertentu guna menutupi laba atau kerap disebut dengan margin.

Sehingga dalam menetapkan harga dengan cara ini, perusahaan akan selalu berpedoman kepada biaya keseluruhan produksi. Tentu saja fungsi utamanya adalah sebagai langkah untuk mendapatkan laba sebesar-besarnya.

Baca juga: Standar Audit: Pengertian Audit dan 10 Standar Lengkapnya

2. Mark Up

Metode yang satu ini cukup sederhana yaitu dengan menetapkan harga jual suatu unit dengan berpedoman pada harga pokok di awal pembelian yang kemudian dikalkulasikan dengan beberapa jumlah tertentu atau disini disebut dengan mark-up.

Dengan metode mark up, perusahaan atau produsen terkait akan selalu melihat harga awal suatu produk, dengan begitu langkah menetapkan harga selanjutnya adalah dengan menaikkannya sebesar beberapa persen dari harga awal.

Penetapan harga tersebut juga telah berdasarkan dengan biaya-biaya tambahan lainnya, dengan begitu keadaan harga akan tetap standar tanpa ada kenaikan harga secara berlebihan.

3.  Penetapan Harga BEP

Break Even Point, yaitu dengan menetapkan harga jual dengan berdasarkan kepada total biaya pengeluaran dan hasil yang diterima secara keseluruhan. Jika dilihat dari pengertiannya tentunya produsen atau perusahaan yang menerapkan cara ini tidak akan mendapat keuntungan, namun di lain sisi juga tidak mendapat kerugian dan menemukan keseimbangan pasar. Untuk lebih lengkapnya, Anda bisa membacanya melalui artikel ini.

4. Berdasarkan Pesaing

Tentu saja tidak hanya berpedoman dari lingkup personal, dalam menetapkan harga jual, bisa juga dengan berpedoman atau menetapkannya dengan harga dari pesaing. Dengan adanya kompetitor tentu saja dapat memepertimbangkan untuk memberikan harga dibawah harga pasar, tujuan utamanya adalah untuk mendapat mangsa pasaran.

Dalam menetapkan harga dengan patokan kompetitor bukan  berarti perusahan atau produsen tertentu ingin menjatuhkan lawannya. Walaupun kesannya terlihat begitu namun pada kenyataannya, yang dilakukan adalah sebagai patokan, dimana penetapan harga terjadi dengan langkah mengawasi harga jual para pesaing.

Yang perlu diperhatikan adalah jangan terlalu mematok harga paling rendah, karena dampaknya bisa merusak harga pasar, dan juga dapat membuat perusahaan atau produsen terkait malah mendapat kerugian. Hal tersebut bisa saja terjadi jika terlalu mengedepankan untuk mendapat banyak konsumen atau pelanggan.

Baca juga: Koreksi Fiskal: Pengertian, Penyebab, Jenis dan Tujuannya

5. Berdasarkan Permintaan Pasar

Konsumen adalah raja, tentu pengandaian tersebut adalah benar faktanya. Dalam menetapkan harga jual pun produsen atau perusahaan juga selalu mendengarkan apa yang diinginkan konsumen. Sehingga dalam menetapkan harga jual tentu saja memperhatikan keluh kesah konsumen. Strategi menetapkan suatu harga ini merupakan umum digunakan bagi para pelaku produksi maupun jasa.

Tujuan utama dari mendengarkan konsumen adalah untuk memikat hati konsumen, sehingga tidak akan beralih ke produk lain. Tentu saja saat mendengarkan apa yang diinginkan konsumen, produsen atau pihak perusahaan terkait tidak boleh asal-asalan memberikan produk.

Harus tetap berikan kualitas serta kuantitas yang terjamin dan terjaga untuk menghindari ketidakpuasan konsumen. Sekali saja konsumen merasa tidak puas, maka bisa dipastikan konsumen tersebut tidak akan kembali bahkan hal terburuk adalah tidak mendapatkan pelanggan atau konsumen sama sekali.

Dalam strategi menetapkan suatu harga, tentu ada beberapa faktor yang turut berpengaruh. Faktor-faktor tersebut merupakan hasil cipta atau daya cipta konsumen yang melakukan transaksi. Sehingga harga pasar akan berkutat pada tingkat keinginan konsumen.

Fungsi Strategi Penetapan Harga

Sebagai suatu proses yang penting, harga merupakan hal yang harus diperhatikan dengan unsur strategi pemasaran. Sebab, fungsinya sendiri memiliki nilai yang sangat vital bagi kelangsungan sebuah perusahaan produksi atau jasa.

Strategi penetapan harga mempunyai beberapa fungsi penting, sebagai penunjang segala aktivitas transaksi dengan tetap memperhatikan standar kemampuan konsumen dalam melakukan transaksi. Menetapkan suatu harga produk juga menjadi wadah produsen dalam menentukan target banyak sedikitnya jumlah transaksi yang dilakukan oleh konsumen.

Lalu, penetapan harga suatu produk tertentu juga menjadi acuan bagi perusahaan dalam proses produksi sehingga bisa ditentukan besaran jumlah barang yang akan diproduksi oleh sebuah perusahaan. Dengan adanya strategi penetapan harga, maka seorang konsumen tentunya juga dapat melihat faktor yang mempengaruhi besaran nilai harga tersebut.

Strategi penetapan harga juga dapat berperan sebagai alat penentu kualitas. Karena dengan adanya hal tersebut konsumen lah yang akan memberikan penilaian tentang manfaat dari atau pantas tidaknya harga yang ditetapkan terhadap barang tersebut. Hal ini tentu juga sangat penting bagi kelangsungan pamor perusahan, sehingga tidak boleh salah dalam mematok strategi penetapan harga.

Baca juga: Sistem Ekonomi Tradisional: Pengertian, Ciri, Contoh, Kelebihan dan Kekurangannya

Kesimpulan

Strategi penetapan harga memang sangatlah penting, dengan menerapkan harga yang sesuai dan pas, tentunya akan lebih mempermudah sebuah perusahaan dalam bersaing dengan pesaing atau kompetitornya. Untuk menetapkan harga harus memepertimbangkan beberapa faktor yang ada, sehingga tidak mempersulit konsumen dalam bertransaksi.

Menetapkan harga yang tepat tidak terlepas dari perhitungan menyeluruh barang atau layanan yang akan Anda jual ke pelanggan. Pastikan juga Anda memiliki sistem untuk menghitung setiap biaya dalam produk atau layanan yang Anda buat.

Jika belum memiliki sistem untuk mengoptimalkan penghitungan ini, Anda bisa mencoba menggunakan software akuntansi yang memiliki fitur dan menghitung biaya apa saja dalam pembuatan sebuah produk, salah satunya adalah Accurate Online.

Accurate Online adalah software akuntansi berbasis cloud yang sudah digunakan oleh lebih dari 300 ribu pengguna dan memiliki fitur terbaik yang terbukti cocok untuk setiap jenis bisnis di Indonesia.

Dengan menggunakan Accurate Online, Anda bisa mencatat pengeluaran dan pemasukan dalam usaha, penghitungan aset, penglolaan dan penghitungan pajak usaha, payroll, otomasi lebih dari 200 jenis laporan keuangan, manufaktur, dan masih banyak lagi.

Tertarik menggunakan Accurate Online? Anda bisa mencoba menggunakan Accuate Online secara gratis selama 30 hari melalui tautan pada gambar di bawah ini: