Berikut yang tidak termasuk faktor internal munculnya kesadaran nasional di Indonesia adalah

» SEJARAH KELOMPOK KOMPETENSI G

» Latar Belakang SEJARAH KELOMPOK KOMPETENSI G

» Tujuan Peta Kompetensi SEJARAH KELOMPOK KOMPETENSI G

» Ruang Lingkup Saran Penggunaan Modul

» Pergerakan Nasional Indonesia URAIAN MATERI

» Faktor Ekstern Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Munculnya Kesadaran Nasional 1. Faktor Intern

» Peranan Pers Lahirnya Nasionalisme dan Kesadaran Nasional 1. Peranan golongan terpelajar dan profesional

» Budi Utomo Identitas Nasional

» Sarekat Islam Identitas Nasional

» Indische Partij IP Identitas Nasional

» Partai Komunis Indonesia PKI

» Partai Nasional Indonesia PNI

» Organisasi-Organisasi Pemuda Identitas Nasional

» Sumpah Pemuda Identitas Nasional

» Latar Belakang Pendudukan Jepang di Indonesia

» Usaha Jepang Menanamkan Kekuasaan

» Gerakan Tiga A Organisasi-organisasi pada masa Pendudukan Jepang

» PUTERA Pusat Tenaga Rakyat

» Jawa Hokokai Organisasi-organisasi pada masa Pendudukan Jepang

» Seinendan Barisan Pemuda Usaha Jepang Mempertahankan Kekuasaan

» Heiho Pembantu Prajurit Usaha Jepang Mempertahankan Kekuasaan

» Fujinkai Himpunan Wanita Usaha Jepang Mempertahankan Kekuasaan

» PETA Pembela Tanah Air

» MIAI Majelis Islam Ala Indonesia

» Perlawanan di Sukamanah Perlawanan Rakyat Indonesia Terhadap Tentara Jepang

» Perlawanan di Aceh Perlawanan Rakyat Indonesia Terhadap Tentara Jepang

» Perlawanan PETA di Blitar

» Pembentukan BPUPKI Identitas Nasional

» Pembentukan PPKI Identitas Nasional

» Proklamasi Kemerdekaan Indonesia 1. Kekalahan Jepang pada Perang Dunia II

» Peristiwa Rengasdengklok dan Proklamasi Kemerdekaan

» TUJUAN PEMBELAJARAN AKTIVITAS PEMBELAJARAN

» LATIHANTUGASKASUS SEJARAH KELOMPOK KOMPETENSI G

» RANGKUMAN SEJARAH KELOMPOK KOMPETENSI G

» UMPAN BALIK DAN TINDAK LANJUT

» TUJUAN PEMBELAJARAN SEJARAH KELOMPOK KOMPETENSI G

» INDIKATOR PENCAPAIAN KOMPETENSI SEJARAH KELOMPOK KOMPETENSI G

» URAIAN MATERI SEJARAH KELOMPOK KOMPETENSI G

» AKTIVITAS PEMBELAJARAN SEJARAH KELOMPOK KOMPETENSI G

» RANGKUMAN UMPAN BALIK DAN TINDAK LANJUT

» Penilaian Jurnal anecdotal record

» Tes Tulis Konsep Analisis Hasil Penilaian Autentik Mata Pelajaran Sejarah

» Observasi Terhadap Diskusi, Tanya Jawab dan Percakapan. Penugasan

» Menganalisis Hasil Penilaian Kompetensi

» Tugas dan Langkah Kerja untuk kelompok B dan D sebagai berikut :

» UMPAN BALIK SEJARAH KELOMPOK KOMPETENSI G

» TUJUAN PEMBELAJARAN INDIKATOR PENCAPAIAN KOMPETENSI

» Pengenalan Terhadap Internet URAIAN MATERI 1. Pendahuluan

» Web Browser URAIAN MATERI 1. Pendahuluan

» Search Engine URAIAN MATERI 1. Pendahuluan

» Milis Mailing List URAIAN MATERI 1. Pendahuluan

» LATIHANKASUSTUGAS RANGKUMAN: SEJARAH KELOMPOK KOMPETENSI G

» PTK dan Ciri-cirinya URAIAN MATERI

» Penelitian Tindakan Kolaboratif URAIAN MATERI

» Proses Dasar PTK URAIAN MATERI

» Penyusunan Rencana URAIAN MATERI

» Pelaksanaan Tindakan URAIAN MATERI

» Observasi Refleksi URAIAN MATERI

» Alur Pelaksanaan PTK URAIAN MATERI

» Identifikasi dan Perumusan Masalah

» Identifikasi Masalah Langkah-Langkah Penelitian Tindakan

» Perumusan masalah Langkah-Langkah Penelitian Tindakan

» Analisis Masalah Langkah-Langkah Penelitian Tindakan

» Perumusan Hipotesis Tindakan Langkah-Langkah Penelitian Tindakan

Show more

Faktor internal munculnya rasa kebangsaan di Indonesia. Dok. Unsplash

Meski hidup sebagai warga negara Indonesia, bukan berarti hal itu membuat rasa kebangsaan dan nasionalisme muncul dengan sendirinya.

Untuk memunculkan rasa tersebut, diperlukan tekad yang kuat dan semangat juang tinggi. Dengan begitu, rasa kebangsaan itu bisa dirasakan sekaligus juga tertanam di dalam diri sendiri.

Melihat hal tersebut, tentunya tidak bisa dipungkiri bahwa memang ada beberapa faktor baik internal dan eksternal yang memicu munculnya rasa kebangsaan tersebut.

Melansir jurnal Nasionalisme dari Pusat dan Pelatihan Badan Pusat Statistik (BPS) tahun 2019, beberapa unsur yang mempengaruhi munculnya rasa kebangsaan adalah perasaan nasional, bahasa, dan agama.

1. Lahirnya kaum terpelajar

Di tahun 1908 hingga 1928 banyak pemuda Indonesia yang memiliki visi meningkatkan kesadaran nasional. Salah satunya adalah kelompok pelajar STOVIA yaitu, dr. Soetomo yang kompak mendirikan organisasi pergerakan nasional, yakni Boedi Oetomo.

Berdirinya Boedi Oetomo menjadi tonggak rakyat Indonesia untuk bangkit menumbuhkan rasa kebangsaan. Hal ini yang menjadi sebab mengapa kaum terpelajar menjadi salah satu faktor internal dari rasa kebangsaan.

2. Adanya penderitaan yang dialami oleh seluruh rakyat Indonesia

Ilustrasi rakyat Indonesia melakukan romusha. Dok. flickr.com

Di masa penjajahan Jepang, rakyat Indonesia mengalami penderitaan dan kesengsaraan yang cukup panjang karena gerakan romusha. Romusha adalah sistem yang membuat rakyat Indonesia, seperti petani harus bekerja secara paksa di tahun 1942 hingga 1945.

Kenangan dari penderitaan yang dialami rakyat Indonesia ini otomatis membangun rasa kebangsaan di dalam dirinya. Tujuannya agar rakyat Indonesia bisa mengerti arti dari rasa bela negara.

3. Pengaruh golongan peranakan

Selain masyarakat Indonesia, ada juga pengaruh dari golongan peranakan atau ras campuran seperti Tionghoa-Indonesia atau Indonesia-Melayu.

Di Pemalang saat awal revolusi, berdiri Laskar Pemuda Tionghoa (LPT) yang diketuai oleh Tan Jiem Kwan. Peran LPT sendiri sangat penting untuk memerdekakan Indonesia. Salah satunya berhasil merebut beberapa senjata Jepang yakni 2 pistol, 2 karaben, dan beberapa granat.

Bahkan, beberapa orang dari LPT juga ikut memasok makanan serta senjata untuk para tentara Indonesia di masa penjajahan. Hal ini membuktikan bahwa pengaruh golongan peranakan juga penting dalam memunculkan rasa kebangsaan.

4. Adanya keinginan melepaskan diri dari imperialisme

Imperialisme adalah perluasan kekuasaan suatu negara. Saat masa penjajahan, ada berbagai dampak yang dirasakan akibat dari imperialisme.

Salah satu dampak yang cukup dirasakan, yaitu di bidang sosial. Misalnya saja perubahan pelapisan sosial dalam masyarakat pada masa kolonial, munculnya golongan buruh dan majikan, hingga terjadinya pemerasan serta penindasan di masyarakat.

Dampak-dampak tersebut yang membuat masyarakat Indonesia ingin melepaskan diri dari imperialisme. Selain bisa menciptakan kedamaian di antara masyarakat, hal ini juga menumbuhkan rasa kebangsaan.