Bolehkah ibu hamil 4 Bulan melakukan perjalanan jauh
Perjalanan Berlibur Selama Hamil: Bolehkah ?Akhir tahun 2015 sudah tiba. Baru-baru ini Kehamilan Sehat mendapat pertanyaan lazim oleh bunda yang tengah hamil. Bolehkah pergi ke luar kota selama kehamilan? Amankah naik pesawat selama hamil? Bagaimana tips pergi ke luar kota dalam jarak jauh selama hamil? Persiapan apa yang harus dilakukan oleh bunda yang tengah hamil? Show
Tulisan ini akan membahas semua pertanyaan bunda mengenai persiapan perjalanan selama masa hamil Pada kehamilan trimester pertama (4 sampai dengan 14 minggu) ibu hamil sering mengalami mual-muntah. (Lihat di artikel sebelumnya di kehamilan sehat). Jadi pada masa-masa kehamilan tiga bulanan pertama tersebut, sebaiknya ibu hamil berpikir ulang sebelum pergi jauh ke luar kota. Guncangan dalam kendaraan, kereta, atau pesawat terbang bisa menyebabkan mual muntah semakin berat.
Dalam hal ini batasnya adalah 3-5 jam perjalanan. Bila memang betul-betul diperlukan, ibu hamil harus membekali diri dengan obat mual-muntah sepanjang perjalanan. Obat mual yang biasa diresepkan dokter adalah antasida (bila ada maag), ondansentron (obat muntah). Obat tersebut dapat digunakan. Bagaimana dengan obat yang beredar di pasaran seperti obat mabuk perjalanan (Antimo), dan lain-lain. Dalam kategori penggunaan obat dalam kehamilan, obat tersebut masuk dalam kategori B yang berarti dalam penelitian hewan coba selama ini tidak ada hasil atau efek samping yang merugikan pada janin. Hal itu juga setara dengan penggunaan paracetamol atau dikenal dengan obat pusing, nyeri, atau obat sakit kepala. Obat-obat tersebut dapat digunakan dalam kehamilan bila memang betul-betul dibutuhkan.
Pada ibu hamil yang dalam perjalanan harus menyediakan minuman dan makanan kecil sehingga perut harus diisi tiap 1-2 jam seperti biskuit, air putih, jus, sari kacang hijau, susu, dan sebagainya sehingga asam lambung tidak naik dan memicu mual/muntah. Makanan kecil harus tersedia untuk ibu hamil selama menempuh perjalanan jauh. Pada kehamilan trimester kedua atau ketiga (usia kehamilan 14-36 minggu) biasanya ibu hamil dapat menempuh perjalanan jauh dengan aman. Namun perlu disadari bahwa perjalanan jauh dengan posisi duduk terlalu lama, misalnya lebih dari lima jam dapat meningkatkan risiko penggumpalan darah (tromboemboli). Perjalanan menggunakan pesawat terbang lebih dari lima jam pada posisi duduk meningkatkan risiko tromboemboli sehingga perjalanan jauh tersebut sebaiknya dihindari. Tips yang dapat dilakukan untuk mencegah risiko penggumpalan darah dalah dengan minum air putih tiap 30 menit, berdiri/berjalan tiap 1-2 jam, melakukan peregangan kaki/tangan tiap 1 jam. Posisi sabuk pengaman pesawat terbang juga dapat diatur sehingga berada dibawah perut ibu dan usahakan memakai bantalan bila diperlukan. Pada kehamilan lebih dari 28 minggu biasanya ibu hamil yang akan naik pesawat membutuhkan surat keterangan dokter mengenai usia kehamilan serta keadaan ibu dan janinnya. Perusahaan pesawat terbang biasanya masih mengijinkan ibu hamil menempuh perjalanan sampai usia 36 minggu. Kehamilan melewati usia 36 minggu berisiko terjadi persalinan mendadak. Hal itu menyebabkan perusahaan penerbangan tidak mengijinkan ibu hamil menempuh perjalanan lebih dari lima jam bila usia kandungannya melebihi usia 36 minggu. Hal yang sama juga terjadi pada perjalanan dengan mobil atau kereta api. Bila perjalanan lebih dari 5 jam dan usia kehamilan lebih dari 36 minggu, maka ibu hamil harus berhati-hati untuk mengantisipasi timbulnya persalinan/mules-mules. Usia kehamilan lebih dari 36 minggu biasanya tidak direkomendasikan untuk berpergian ke luar kota dengan waktu yang lama (lebih dari 5 jam perjalanan). Nah, ibu-ibu yang tengah hamil, persiapkan diri sebaik-baiknya selama dalam perjalanan. Semoga liburan anda menyenangkan dan sampai jumpa lagi dengan Kehamilan Sehat di Tahun 2016 Di masa kehamilan, ada kalanya Ibu perlu melakukan perjalanan jauh yang mungkin memakan waktu lebih dari lima jam. Berbeda dengan traveling biasa, bepergian jauh selama masa kehamilan butuh persiapan khusus agar perkembangan janin dalam kandungan tetap aman. Tak hanya itu, Ibu pun ingin menikmati perjalanan tanpa merasakan nyeri pinggang atau gangguan lainnya, bukan? Simak tips bepergian jauh selama hamil berikut yuk, Bu! Tips Bepergian Menggunakan Mobil Perjalanan yang nyaman dan aman tentu menjadi hal yang penting diperhatikan demi kesehatan ibu hamil dan perkembangan janin dalam kandungan. Jika Ibu bepergian menggunakan mobil, sebaiknya pertimbangkan dulu beberapa hal berikut ini:
Tips Bepergian Menggunakan Pesawat Terbang Selain mobil pribadi, pesawat terbang umumnya dapat menjadi pilihan transportasi untuk bepergian jarak jauh. Nah, berikut ini adalah beberapa hal yang perlu diperhatikan oleh ibu hamil jika akan melakukan perjalanan udara:
Nah, itulah berbagai tips bepergian jauh yang aman untuk ibu hamil. Sebelum pergi, sebaiknya Ibu berkonsultasi dulu dengan dokter kandungan. Satu lagi, seiring perkembangan janin dalam kandungan, pegal dan nyeri pinggang mungkin saja mengganggu perjalanan Ibu. Oleh sebab itu, jangan lupa bawa JOHNSON’S® baby oil selama perjalanan untuk memijat bagian tubuh yang terasa pegal. Dengan begitu, perjalanan Ibu akan kembali nyaman tanpa rasa pegal yang mengganggu. Amankah bepergian jauh saat hamil 4 bulan?Pada dasarnya, bepergian jauh saat hamil terbilang aman dilakukan bila Bumil telah mempersiapkan dengan baik berbagai keperluan sebelum dan selama perjalanan maupun ketika sampai di tujuan.
Amankah ibu hamil 4 bulan naik mobil?Dokter biasanya tetap membolehkan ibu hamil naik mobil. Selama kondisi kehamilan Anda sehat, tidak masalah untuk mengemudi selama hamil.
Kapan ibu hamil aman melakukan perjalanan jauh?Minggu ke-14 sampai ke-28 masa kehamilan, biasanya dapat menjadi waktu terbaik untuk bepergian jauh saat hamil. Biasanya, 12 minggu awal dan sesudah minggu ke-36 masa kehamilan, Ibu hamil dianjurkan untuk tidak bepergian jarak jauh.
Apakah ibu hamil 4 bulan boleh naik motor?Mengendarai motor saat hamil sangat berbahaya, apalagi tubuh ibu hamil mengalami perubahan hormon sehingga mudah merasa mual dan pusing. Hal ini dapat menyebabkan Anda tidak fokus saat berkendara di jalan sehingga memperbesar risiko kecelakaan.
|