Cara guru memahami PERKEMBANGAN peserta didik

Setiap peserta didik memiliki tahapan perkembangan yang berbeda-beda. Terdapat beberapa bagian dalam perkembangan pada diri peserta didik seperti perkembangan kognitif, pengetahuan awal, dan gaya belajar.

Perkembangan kognitif setiap peserta didik akan menjadi tantangan bagi pendidik dalam menentukan pendekatan pembelajaran, metode, media, dan jenis evaluasi yang akan dipilih dan digunakan. Setiap tingkatan kognitif mulai Taman Kanak-kanak berusia 5-6 tahun, Sekolah Dasar berusia 7-11 tahun, dan Sekolah Menengah Pertama berusia 12-14 tahun, dan peserta didik Sekolah Menengah Atas usia 15-17 tahun tentu akan berbeda-beda pendekatan pembelajaran yang akan digunakan.

Menurut Piaget perkembangan intelektual anak usia Taman Kanak-Kanak berada pada taraf pra operasional konkrit, peserta didik Sekolah Dasar berada pada tahap operasional konkrit, dan peserta didik Sekolah Menengah Pertama, serta Sekolah Menengah Atas atau Sekolah Menengah Kejuruan berada pada tahap operasional formal.

2. Kemampuan/Pengetahuan Awal

Kemampuan awal (entry behavior) atau inteks peserta didik adalah pengetahuan dan keterampilan dasar yang dimiliki terlebih dahulu oleh peserta didik sebelum mempelajari pengetahuan dan keterampilan baru. Pengetahuan dan keterampilan awal ini akan menjadi pengantar untuk memahami pengetahuan yang lebih tinggi. Contohnya, sebelum peserta didik mempelajari tentang objek kajian sosiologi maka peserta didik harus terlebih dahulu memahami pengertian sosiologi.

Kemampuan awal peserta didik akan mempengaruhi hasil belajar yang akan dicapai. Untuk  itu seorang pendidik harus mengetahui kemampuan awal peserta didiknya, sehingga dapat menentukan alur pembelajaran secara tepat sesuai dengan kemampuan peserta didik. Pengetahuan awal peserta didik bersifat individual, artinya setiap individu memiliki pengetahuan awal yang berbeda-beda.

Untuk mengetahui pengetahuan awal peserta didik, seorang pendidik dapat melakukan pre tes dan/atau non tes seperti wawancara sebelum mempelajari materi pokok. Dengan demikian pendidik akan memiliki gambaran yang jelas terkait dengan kondisi kemampuan awal peserta didik.

Dikutip dari modul belajar mandiri guru PPPK, gaya belajar peserta didik menurut Masganti (2012: 49) dimaknai sebagai cara yang cenderung dipilih seseorang untuk menerima informasi dari lingkungan dan memproses informasi tersebut. Selain itu, DePorter dan Hemacki dalam Masganti (2012; 49) mendefinisikan gaya belajar sebagai kombinasi dari cara menyerap, mengatur dan  mengolah informasi.

Berdasarkan kedua pendapat di atas maka dapat disimpulkan bahwa gaya belajar merupakan cara yang digunakan peserta didik dalam mengatur, menerima, dan memproses informasi atau materi yang diterima dari pendidik. Seorang pendidik harus memahami gaya belajar peserta didik agar materi/informasi yang disampaikan dapat diserap oleh peserta didik.

Berikut beberapa aspek yang mempengaruhi gaya belajar peserta didik:

Dalam proses pembelajaran seorang pendidik harus memahami motivasi belajar pada diri peserta didik. Motivasi ini bisa saja timbul dari individu itu sendiri (motivasi instrinsik) dan bisa muncul karena faktor dari luar dirinya sendiri (motivasi ekstrinsik). Motivasi akan mempengaruhi perilaku tertentu dalam belajar.

Dalam proses belajar motivasi peserta didik dapat mengalami perubahan, kadang tinggi, sedang, atau bahkan rendah. Tinggi rendahnya motivasi peserta didik dalam belajar dapat dilihat dari tiga hal berikut:

  • kualitas keterlibatannya,
  • perasaan dan keterlibatan afektif peserta didik,
  • upaya peserta didik untuk senantiasa memelihara/menjaga motivasi yang dimiliki.

Menghadapi pendiidkan abad 21, seoang pendidik harus memahami motivasi belajar peserta didiknya dan bahkan harus dapat menjadi motivator bagi peserta didik. Era revolusi industri 4.0 atau era digital saat ini memiliki tantangan yang sangat kompleks seperti peserta didik yang gemar main game online dan pengaruh global lainnya yang tentunya akan berdampak pada motivasi belajar mereka. Untuk itu, kreatifitas pendidik mutlak dibutuhkan dalam memotivasi peserta didik dalam belajar.

Pekembangan emosi peserta didik berkaitan dengan perasaan senang, aman, semangat, bahkan sebaliknya peserta didik merasakan sedih, takut, dan sejenisnya. Emosi akan mempengaruhi tingkat keberhasilan dalam proses pembelajaran. Untuk itu pendidik dalam melakukan proses pembelajaran perlu menghadirkan suasana emosi yang senang/gembira dan tidak memberi rasa takut pada peserta didik.

Model pembelajaran yang menyenangkan (enjoy learning), belajar melalui permainan dan media sejenisnya sangat menentukan emosi positif peserta didik.

Perkembangan sosial menurut Hurlock, (1998: 250) adalah kemampuan anak untuk berinteraksi dengan lingkungannya, bagaimana anak tersebut memahami keadaan lingkungan dan mempengaruhinya dalam berperilaku baik kepada dirinya sendiri maupun kepada orang lain.

Berdasarkan pengertian di atas maka dapat disimpulkan bahwa perkembangan sosial peserta didik adalah kemampuan peserta untuk menyesuaikan diri terhadap norma-norma dan tradisi yang berlaku pada kelompok atau masyarakat, kemampuan untuk saling berkomunikasi dan kerja sama.

Perkembangan sosial peserta didik dapat diamati melalui kemampuannya dalam berinteraksi dengan orang lain dan menjadi masyarakat di lingkungannya. Beberapa faktor yang mempengaruhi perkembangan sosial yaitu keluarga, kematangan fisik dan psikis, teman sebaya, sekolah, dan status sosial ekonomi.

Perkembangan sosial peserta didik harus dikuasai oleh seorang pendidik agar proses pembelajaran dapat berlangsung dengan baik. Upaya  yang  dapat  dilakukan  pendidik untuk mengembangkan sikap sosial peserta didik dalam pembelajaran menurut Masganti (2012: 124) yakni melaksanakan pembelajaran kooperatif dan pembelajaran kolaboratif.

d. Perkembangan Moral dan Spiritual

Dalam kehidupan bermasyarakat termasuk masyarakat di lingkungan sekolah pasti mengenal moralitas, bahkan moralitas ini dijadikan sumber/acuan untuk menilai suatu tindakan atau perilaku karena moralitas memiliki kriteria nilai (value) yang berimplikasi pada takaran kualitatif, seprti baik-buruk, benar-salah, pantas-tidak pantas, wajar-tidak wajar, layak-tidak layak, dan sebagainya.

Perkembangan moral anak/peserta didik dibagi menjadi 3 tahapan, yaitu pra konvensional (6-10 tahun), konvensional (10-17 tahun), dan pasca konvensional (17-28). Ketiga tahap perkembangan moral tersebut akan dialami oleh peserta didik.

Adapun perkembangan spiritual peserta didik juga harus dipahami oleh pendidik. Perkembangan spiritual atau yang populer disebut dengan kecerdasan spiritual (spiritual intelegence) perlu diperhatikan dalam proses pembelajaran. Kecerdasan spiritual merupakan kemampuan untuk menghayati nilai dan makna menggunakan hati dan perasaan.

Pendidik dapat mengembangkan sikap spritual atau religius peserta didik dengan cara, keteladanan, pembiasaan, nasehat, dan pembinaan akhlak.

Seorang pendidik harus memahami faktor perkembangan motorik sebagai salah satu perkembangan individu. Menurut Hurlock, perkembangan motorik diartikan sebagai perkembangan gerakan jasmaniah melalui kegiatan pusat syaraf, urat syaraf, dan otot yang terkordinasi. Perkembangan motorik dikelompokkan menjadi motorik kasar dan motorik halus.

Motorik kasar merupakan gerakan fisik atau tubuh yang menggunakan otot-otot besar atau sebagian besar atau seluruh anggota tubuh yang dipengaruhi oleh kematangan anak itu sendiri seperti menendang bola. Sementara motorik halus adalah gerakan yang menggunakan otot halus, atau sebagian anggota tubuh tertentu yang dipengaruhi oleh kesempatan untuk belajar dan berlatih bermain puzzle.

Perkembangan peserta didik bertujuan untuk mengembangkan kemampuan mahasiswa memahami hakikat pertumbuhan dan perkembangan peserta didik mulai sejak usia dini, sekolah dasar, menengah dan dewasa. Memahami aspek-aspek pertumbuhan dan perkembangan berdasarkan tahap-tahap perkembangannya (anak, remaja dan dewasa). Memahami tugas-tugas perkembangan manusia dan implikasinya dalam penyelenggaraan pendidikan dari usia anak, remaja dan dewasa, dan mampu mengidentifikasi masalah-masalah yang mungkin terjadi pada setiap tahap-tahap perkembangan dan implikasinya dalam proses pendidikan. Serta mampu mengembangkan program belajar/kegiatan sebagai solusi dalam mengatasi masalah di setiap tugas perkembangan manusia (anak, remaja dan dewasa).

Deskripsi Mata Kuliah Perkembangan peserta didik bertujuan untuk mengembangkan kemampuan mahasiswa memahami hakikat pertumbuhan dan perkembangan peserta didik mulai sejak usia dini, sekolah dasar, menengah dan dewasa. Memahami aspek-aspek pertumbuhan dan perkembangan berdasarkan tahap-tahap perkembangannya (anak, remaja dan dewasa). Memahami tugas-tugas perkembangan manusia dan implikasinya dalam penyelenggaraan pendidikan dari usia anak, remaja dan dewasa, dan mampu mengidentifikasi masalah-masalah yang mungkin terjadi pada setiap tahap-tahap perkembangan dan implikasinya dalam proses pendidikan. Serta mampu mengembangkan program belajar/kegiatan sebagai solusi dalam mengatasi masalah di setiap tugas perkembangan manusia (anak, remaja dan dewasa). https://youtu.be/aGMgWxUfY4I Topik Mata Kuliah Referensi Utama : Triyono, dkk. 2012. Perkembangan Peserta Didik. Malang: Universitas Negeri Malang. Yusuf. S.L.N. 2012. Perkembangan Peserta Didik. Jakarta: Rajawalipress. Referensi Pendukung: Santrok, J.W. 2002. Life- Span Development. Perkembangan Masa Hidup. Alih Bahasa oleh Juda Damanik, Achmad Chusairi. Jakarta: Erlangga. Djiwandono, S.E.W. 2002. Psikologi Pendidikan. Jakarta: Grasindo Hurlock. E.B. 1991. Psikologi Perkembangan Suatu Pendekatan Sepanjang Rentang Kehidupan. Terjemahan oleh Istiwidayanti, dkk. Jakarta: Erlangga Gardner, H. 1993. Frames of Mind: The Theory of Mutiple Intelegence. London: Bombury Publishing. Inc Sumandi, I., Marthen, P & Hur. H. 2000. Perkembangan Peserta Didik. Malang: FIP Universitas negeri Malang. Goleman, D. 1995. Emotional Intelegence. New York. Batam Yusuf. S.L.N. 2000. Psikologi Perkembangan Anak dan Remaja. Bandung: Remaja Rosdakarya. Course Modules

Hiiii.... Bagaimana kabar Anda? Dipertemuan pertama ini, kita akan mempelajari tentang HAKIKAT PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK . Nah, sebelum kita mulai membahas tentang hakikat perkembangan, sebenarnya apa sih peserta didik itu? Adakah dari kalian yang tahu? Menurut UU RI No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, peserta didik adalah anggota masyarakat yang berusaha mengembangkan potensi diri melalui proses pembelajaran yang tersedia pada jalur, jenjang, dan jenis pendidikan tertentu. Sebagai makhluk hidup dan makhluk sosial, peserta didik mengalami pertumbuhan dan perkembangan. Apakah Anda tahu apa itu tumbuh dan apa itu berkembang? Apa perbedaan antara berkembang dan tumbuh ? Sekarang coba Anda perhatikan gambar di bawah ini. Gambar 1. Menurut Anda, gambar apakah itu? Sekarang Anda perhatikan kembali gambar berikut ini. Gambar 2. Menurut Anda, gambar apakah ini? Setelah Anda mencermati kedua gambar di atas, dapatkan Anda menjawab pertanyaan-pertanyaan di atas? Jika Anda masih belum yakin dengan jawaban Anda, silakan Anda simak video pembelajaran 1 tentang hakikat pertumbuhan dan perkembangan yang telah saya siapkan. Kemudian pelajari materi pada bahan ajar untuk memperdalam pemahaman Anda. Course Modules

Video Topik 1

Bahan Ajar 1

Setelah Anda menonton videonya dan mempelajari bah...

Forum Diskusi Topik 1: Pertumbuhan VS Perkembangan

Forum Diskusi Topik 1: Hakikat Perkembangan Peserta Didik

Kuis Topik 1

Bismillahirahmanirahim Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh Hiii mahasiswa semuanya... Pada kesempatan kali ini, kita akan membahas tentang hukum dan teori-teori perkembangan pada peserta didik. Untuk memahami tentang hukum cephalochoudal dan proximodistal, silakan perhatikan gambar berikut ini. Apa yang bisa Anda perhatikan dari gambar di atas? Jika Anda perhatikan gambar di atas, Anda akan menemukan konsep dari perkembangan berdasar hukum cephalocaudal dan hukum proximodistal. Apa sih hukum cephalocaudal dan hukum proximodistal itu? Dan untuk apa kita mempelajari hukum dan teori-teori perkembangan peserta didik? Nah, untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan tersebut, silakan ikuti kegiatan pembelajaran pada topik 2 ini yaaa... Perkembangan adalah serangkaian perubahan terkait usia yang terjadi selama rentang hidup. Studi tentang perkembangan manusia adalah subjek yang kaya dan beragam. Kita semua memiliki pengalaman pribadi dengan pengembangan, tetapi kadang-kadang sulit untuk memahami bagaimana dan mengapa orang tumbuh, belajar, dan bertindak seperti mereka. Teori perkembangan memberikan kerangka kerja untuk berpikir tentang pertumbuhan dan pembelajaran manusia. Tetapi mengapa kita harus mempelajari perkembangan? Apa yang bisa kita pelajari dari teori perkembangan psikologis? Jika Anda pernah bertanya-tanya tentang apa yang memotivasi pemikiran dan perilaku manusia, memahami teori-teori ini dapat memberikan wawasan yang bermanfaat bagi individu dan masyarakat. Teori Utama Perkembangan Peserta Didik Dalam mempelajari perkembangan peserta didik, sebenarnya banyak teori yang mendasarinya. Namun dari berbagai teori tersebut hanya ada beberapa teori perkembangan peserta didik yang telah diajukan oleh para ahli teori dan peneliti. Adapun teori utama yang harus Anda pahami adalah: Teori Perkembangan Psikoseksual (Freud's Psychosexual Developmental Theory) Teori Perkembangan Psikososial (Erikson's Psychosocial Developmental Theory) Teori Perkembangan Behavioral (Behavioral Child Development Theories : John B. Watson dan B.F. Skinner) Teori Perkembangan Kognitif (Piaget's Cognitive Developmental Theory) Teori Keterikatan (Bowlby's Attachment Theory) Teori Sosial (Bandura's Social Learning Theory) Teori Sosiokultural (Vygotsky's Sociocultural Theory) Wuiihhhh... banyak juga ya teori-teori perkembangan peserta didik. Eits, jangan salah.... Teori perkembangan yang Anda pelajari ini merupakan teori-teori penting. Sebenarnya masih banyak lagi teori yang dikemukakan para ahli terkait perkembangan peserta didik. Untuk mulai mempelajari tentang teori-teori perkembangan peserta didik, silakan Anda tonton Video Topik 2 kemudian baca dan pelajari bahan ajar tentang hukum dan teori-teori perkembangan berikut. Selamat menonton dan selamat belajar... Course Modules

Video Topik 2: Hukum-Hukum Perkembangan

Video Topik 2: Teori Psikososial

Bahan Ajar 2: Hukum Perkembangnan Peserta Didik

Bahan Ajar 2: Teori-Teori Perkembangan Peserta Didik

Bagaimana perasaan Anda setelah menonton video dan...

Forum Diskusi Topik 2: Hukum Perkembangan

Forum Diskusi Topik 2: Teori-teori Perkembangan

Kuis Topik 2

Bismillahirahmanirahim... Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh Selamat pagi Ananda mahasiswa semua... Semoga kalian berada dalam keadaan sehat dan bahagia.... Masih semangat kan?!? Pada sesi ini, kita akan belajar mengenai Individu & Aspek Perkembangannya. Coba perhatikan gambar anak kembar di bawah ini. Sumber gambar; https://www.mooimom.id/mamapedia/kehamilan_menyusui/ini-10-tanda-moms-tengah-hamil-anak-kembar Pada foto di atas nampak gambar 2 bayi yang adalah bayi kembar. Mereka memiliki penampilan fisik yang mirip. Namun apakah kedua bayi ini juga memiliki kesamaan karakteristik (individu)? Tentu saja Anda akan melihat bahwa walaupun mereka terlihat benar-benar mirip satu sama lain, namun kembar indentik memiliki perbedaan secara fisik maupun psikis (kepribadian). Nah, pertanyaannya kemudian, mengapa hal itu bisa terjadi? Jika mereka yang kembar indentik memiliki perbedaan, sudah jelas individu lain memiliki perbedaan yang terlihat. Individu adalah seseorang yang UNIK yang setiapnya memiliki ciri khas tersendiri. Keunikan ini juga disertai dengan sesuatu yang KOMPLEKS. Kenapa? Karena ketika kita berbicara tentang individu, maka cakupannya akan sangat luas karena individu yang dilihat adalah dalam rentangan sepanjang masa hidup (life span). Untuk memahami materi ini, silakan Anda tonton Video Topik 3 berikut. Lalu baca dan pahami Bahan Ajar Topik 3 ya... Course Modules

Video Topik 3

Bagaimana pemahaman Anda setelah menonton video di...

Bahan Ajar 3

Forum Diskusi Topik 3

Kuis Topik 3

Selamat pagi.... Salam sehat untuk kita semua. Ananda mahasiswa, pada sesi sebelumnya Anda telah mempelajari tentang hakikat pertumbuhan dan perkembangan peserta didik, hukum dan teori perkembangan peserta didik, serta individu dan aspek perkembangannya. Nah pada sesi ini Anda akan mempelajari tentang tugas-tugas perkembangan peserta didik. Perkembangan peserta didik merupakan sesuatu yang kompleks, artinya banyak faktor yang turut berpengaruh dan saling mempengaruhi dalam proses perkembangan tersebut. Unsur-unsur bawaan maupun unsur-unsur pengalaman yang diperoleh dalam berinteraksi dengan lingkungan bersama-sama memberikan kontribusi terhadap arah dan laju perkembangan peserta didik. Seorang pendidik maupun calon pendidik diharapkan mempunyai pemahaman konseptual tentang perkembangan dan cara belajar peserta didiknya. Pemahaman konseptual tersebut meliputi gambaran tentang siapa mereka, bagaimana mereka berkembang, dan bagaimana cara belajar mereka. Dengan bekal pemahaman konseptual tersebut, maka pendidik maupun calon pendidik diharapkan dapat mengimplementasikan pemahaman tersebut dalam menyelenggarakan proses pembelajaran yang berorientasi pada perkembangan peserta didiknya. Apa saja sih yang menjadi tugas dari peserta didik di setiap fase kehidupannya? Seberapa penting tugas-tugas tersebut untuk dicapai? Apa yang akan terjadi jika seorang individu tidak menyelesaikan tugas perkembangan dari fase kehidupannya tersebut? Agar dapat menjawab pertanyaan-pertanyaan tersebut, mari Anda ikuti kegiatan pembelajaran pada topik ini. Untuk mengetahui apa itu tugas perkembangan individu dan apa saja yang menjadi tugas perkembangan individu pada tiap fasenya, silakan simak Video Topik 4 berikut, dilanjutkan dengan mempelajari Bahan Ajar 4. Course Modules

Video Topik 4

Bahan Ajar 4

Setelah Anda menyaksikan video dan mempelajari bah...

Forum Diskusi Topik 4

Studi Kasus Topik 4

Kuis Topik 5

Selamat pagi Ananda mahasiswa semua... Semoga kalian berada dalam keadaan sehat dan bahagia.... Masih semangat y... Pada sesi ini, kita akan belajar mengenai Karakteristik Generasi Z dan Alpha. Dalam perkembangan historis manusia, terdapat 5 generasi sampai saat ini. Apa sih generasi itu? Dan apa manfaatnya ketika kita sebagai calon pendidik mengetahui generasi-generasi manusia yang ada? Menurut Kupperschmidt (2000), generasi adalah sekelompok orang yang memiliki kesamaan tahun lahir, umur, lokasi dan juga pengalaman historis atau kejadian-kejadian dalam individu tersebut yang sama yang memiliki pengaruh signifikan dalam fase pertumbuhan mereka. Ada 5 generasi yang ada, yaitu: Baby Boomers (1946 - 1960) Generasi X (Tahun Kelahiran 1961-1980) Generasi Y - Generasi Millennial (Tahun Kelahiran 1981-1994) Generasi Z (Tahun Kelahiran 1995-2010) Generasi Alpha (2011-Sekarang) Sumber gambar: https://rencanamu.id/post/fun/you-have-to-see-this/yuk-kenalan-dengan-6-generasi-silent-boomers-x-y-z-dan-alpha Dari kelima generasi tersebut, yang harus benar-benar Anda pahami sebagai calon pendidik adalah generasi Z dan generasi Alpha. Mengapa? Ya karena generasi-generasi itulah yang akan Anda hadapi (menjadi peserta didik) Anda. Nah, untuk lebih memahami karakteristik dari generasi Z maupun generasi Alpha (gen-A), silakan Anda tonton Video Topik 5, kemudian Anda baca jurnal tentang generasi Z dan Alpha pada Bahan Ajar 5. Course Modules

Video Topik 5

Bahan Ajar 5

Untuk membantu Anda dalam memahami isi dari Bahan ...

Form Review Jurnal

Bagaimana sekarang? Setelah Anda membaca jurnal da...

Forum Diskusi 5

Sampailah di kegiatan terakhir dari pembelajaran t...

Kuis 5: Karaktesirtik Generasi Z dan Alpha

Selamat pagi, salam sehat dan sukses untuk kita semua. Ananda mahasiswa di topik 6 ini, kita akan mulai mempelajari tentang perkembangan peserta didik di setiap aspeknya. Nah, untuk kali ini, terlebih dahulu kita akan mempelajari tentang perkembangan kognitif yaa.... Perkembangan merupakan proses berkeseinambungan yang dimulai sejak dalam kandungan hingga mencapai dewasa. Dalam proses suatu perkembangan, setiap individu tentunya akan melewati berbagai tahapan dalam perkembangan mencapai dewasa. Proses perkembangan yang harus dimiliki oleh anak salah satunya yaitu perkembangan kognitif. Dalam kamus lengkap psikologi, cognition artinya pengenalan, kesadaran dan pengertian. Dalam kamus lengkap psikologi, cognition artinya pengenalan, kesadaran dan pengertian. Kata kognitif menjadi sangat terkenal dalam salah satu ranah psikologi manusia meliputi perilaku mental yang berhubungan dengan pemahaman, pengolahan informasi, pertimbangan, pemecahan masalah, keyakinan dan kesengajaan. Perkembangan kognitif menjadi salah satu aspek terpenting dari proses perkembangan peserta didik yang berkaitan secara langsung dengan adanya proses proses belajar di sekolah. Pada hakekatnya perkembangan kognitif manusia berlangsung sejak manusia lahir. Proses Perkembangan kognitif merupakan salah satu ranah yang terpenting yang harus diperhatikan karena perkembangan kognitif merupakan dasar pengetahuan anak bagi perkembangan selanjutnya. Perkembangan kognitif yang baik akan menentukan ketercapaian yang baik karena upaya pengembangan ranah kognitif berdampak positif bukan hanya berdampak pada ranah kognitif saja melainkan terhadap ranah afektif dan psikomotor. Untuk mempelajari lebih lanjut dari materi ini, silakan tonton video berikut ini. Setelah Anda menonton video, silakan baca dan pahami dua jurnal tentang perkembangan kognitif yang sudah disediakan. Setelah itu, ikuti kegiatan forum diskusi, tugas, dan kegiatan kuis. Course Modules

Video Topik 6

Bahan Ajar 6

Forum Diskusi Topik 6

Studi Kasus Topik 6

Kuis Topik 6

Hiii...selamat pagi... Semoga kita selalu dalam lindungan-Nya dan diberikan keberkahan ilmu. Aamiin. Ananda mahasiswa,... topik kita kali ini adalah perkembangan bahasa. Adakah dari kalian yang tau apa itu bahasa? Dan bagaimana bahasa pertama kali bisa muncul? Sesuai dengan fungsinya, bahasa merupakan alat komunikasi yang digunakan oleh seseorang dalam pergaulannya atau berhubungan dengan orang lain. Bahasa merupakan alat pergaulan. Penggunaan bahasa menjadi efektif sejak seorang indivu berkomunikasi dengan orang lain. Pada perkembangan bahasanya dimulai dengan meniru suara atau bunyi tanpa arti dan diikuti dengan ucapan satu suku kata, dua suku kata, menyusun kalimat sederhana, dan seterusnya. Dengan menggunakan bahasa inilah anak berhubungan sosial dengan tingkat perilaku sosialnya. Perkembangan bahasa terkait dengan perkembangan kognitif, yang berarti faktor intelegensi sangat berpengaruh terhadap perkembangan kemampuan berbahasa. Nah, untuk mempelajari lebih lanjut tentang perkembangan bahasa, silakan pelajari bahan ajar yang sudah disiapkan. Kemudian ikuti kegiatan forum diskusi dan kuisnya y.... Selamat belajar Course Modules

Bahan Ajar 7

Forum Diskusi Topik 7

Studi Kasus Topik 7

Bismillahiramnanirahim Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh Selamat pagiii.... Ananda mahasiswa, kita sadari bahwa diri kita terdiri dari jiwa dan raga. Dari sini kita menyadari bahwa kita tidak hanya diperbolehkan untuk memperhatikan dan memenuhi kebutuhan aspek raga saja. Kita juga harus memperhatikan dan memenuhi kebutuhan aspek jiwa. Aspek jiwa berhubungan erat dengan spiritualitas dan moralitas. Apa sih spiritualitas? Apa itu moral? Spiritualitas adalah suatu sikap hidup yang memberi penekanan pada upaya penyatuan diri dengan suatu kekuatan yang lebih besar dari individual, suatu cocreatorship dengan Tuhan (Booth dalam Desmita, 2010: 265). Moral merupakan kebutuhan penting bagi individu, yaitu sebagai pedoman menemukan identitas diri, mengembangkan hubungan personal yang harmonis, dan menghindari konflik-konflik peran yang terjadi (Desmita, 2010: 262). Nah, seorang peserta didik juga mengalami perkembangan dalam hal spiraitual dan moral. Seperti apakah perkembangan moral dan spiritual peserta didik? Teori apa yang mendalami perkembangan ini? Yuks kita pelajari materinya dalam bahan ajar berikut. Silakan download, kemudian baca dan pahami. Jika sudah, silakan Anda ikuti kegiatan forum kemudian kegiatan kuisnya. Course Modules

Video Topik 8

Bahan Ajar 8

Forum Diskusi Topik 8

Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh Hai ... Selamat pagi semuanya... Salam sejahtera untuk kita semua Untuk pertemuan hari ini, kita akan membahas tentang kecerdasan majemuk. Sudah tidak aneh lagi kan dengan istilah kecerdasan majemuk atau multiple intelligence? Ketika Anda mendengar kata intelijen, konsep tes IQ mungkin langsung terlintas di benak Anda. Kecerdasan sering didefinisikan sebagai potensi intelektual kita; sesuatu yang kita miliki sejak lahir, sesuatu yang dapat diukur, dan kapasitas yang sulit untuk diubah. Eits, kalau Anda masih berpikiran seperti itu, berarti Anda kudet tuh... Ada nih seorang ahli bernama Howard Gardner yang mencetuskan tentang teori kecerdasan majemuk. Howard Gardner adalah seorang psikolog dan Profesor di Sekolah Pascasarjana Pendidikan Universitas Harvard. Berdasarkan studinya tentang banyak orang, dari berbagai lapisan masyarakat dalam situasi dan profesi sehari-hari, Gardner mengembangkan teori kecerdasan majemuk. Dia melakukan wawancara dan penelitian pada ratusan orang. Gardner mendefinisikan tujuh kecerdasan pertama dalam Frame of Mind pada tahun 1983. Dia menambahkan dua kecerdasan terakhir dalam Intelligence Reframed pada tahun 1999. Jadi totalnya kecerdasan majemuk yang dikemukakan oleh Howard Gardner ini ada 9 nih... Sumber gambar: https://hunterswritings.com/2016/03/16/how-to-write-better-using-our-multiple-intelligences/ Nah, sebelum Anda mempelajari lebih lanjut tentang materi, mari kita tonton videonya berikut. Course Modules

Video Topik 9

Bahan Ajar 9

Setelah Anda menonton videonya dan mempelajari bah...

Forum Diskusi Topik 9

Studi Kasus Topik 9

Kuis Topik 9

BIsmillahiramnairahim Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh Semangat pagi.... Salam sehat dan sukses untuk kita semua.... Melihat judul topik pertemuan kali ini, tentunya Anda tidak merasa asing lagi dengan kata emosi. Sebenarnya apa sih emosi itu? ? Emosi secara bahasa berasal dari kata movere , kata Latin yang berarti bergerak atau menggerakkan , ditambah awalan "e" untuk memberi arti bergerak menjauh sehingga kecenderungan bertindak adalah hal yang mutlak dalam emosi. Mendengar kata emosi, mungkin Anda terbayang pada kondisi seseorang yang marah. Yups, banyak orang yang mengasosiasikan kata "emosi" dengan "marah". Ketika melihat seseorang yang "emosi", kita sering berpikir orang itu sedang marah, atau paling tidak sedang terlihat marah. Namun tahukah Anda sebenarnya ketika seseorang "emosi", itu bukan berarti dia marah, melainkan sejatinya bahwa dia merasakan luapan perasaan yang begitu bercampur aduk, tumpang tindih dalam waktu yang bisa dibilang singkat? Lalu sebenarnya apa itu emosi? Emosi adalah pengalaman kompleks akan kesadaran, sensasi jasmani, dan perilaku yang mencerminkan pemaknaan perseorangan terhadap sebuah kejadian, keadaan, atau peristiwa. Sekarang, coba Anda perhatikan gambar berikut. Dari gambar di atas, terlihat bahwa emosi itu memiliki beberapa macam jenis. Dan sebenarnya lebih banyak lagi jenis emosi. Gambar di atas hanyalah beberapa contoh emosi yang dimiliki manusia. Lalu seberapa pentingkah kita mempelajari emosi? Sama halnya dengan mempelajarai IQ, kita juga perlu mempelajari tentang EQ. Keberhasilan kita dalam kehidupan ditentukan oleh keduanya, tidak hanya oleh IQ, tetapi kecerdasan emosilah yang memegang peranan. Apa itu EQ, apa saja komponen, ciri-ciri, aspek-aspek, faktor-faktor yang mempengaruhi kecerdasdan emosi seseorang, dan bagaimana cara mengembangkan EQ pada peserta didik, silakan Anda ikuti kegiatan pembelajaran berikut secara runtut. Selamat belajar... Course Modules

Video Topik 10

Bagaimana dengan video topik 10 yang telah Anda to...

Bahan Ajar 10

Setelah Anda menonton videonya dan mempelajari bah... (copy) (copy)

Forum Diskusi Topik 10

Kuis Topik 10

Bismillahiramnanirahim Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh Ananda mahasiswa, pada sesi kali ini kita akan membahas topik perkembangan psikososial. Sekilas kita sudah pernah membicarakan topik ini pada topik kedua, yaitu teori-teori perkembangan peserta didik. Nah, pada pertemuan kali ini, kita akan mengupas tuntas tentang teori perkembangan psikososial menurut Erik Erikson. Seperti kita ketahui, menurut Erikson, perkembangan psikososial adalah perkembangan persamaan ego. Persamaan ego adalah perasaan sadar yang kita kembangkan melalui interaksi sosial. Maksudnya, perkembangan ego selalu berubah berdasarkan pengalaman dan informasi baru yang kita dapatkan dalam berinteraksi dengan orang lain. Erikson juga percaya bahwa kemampuan memotivasi sikap dan perbuatan dapat membantu perkembangan menjadi positif, inilah alasan mengapa teori Erikson disebut sebagai teori perkembangan psikososial. Melalui teorinya Erikson memberikan sesuatu yang baru dalam mempelajari mengenai perilaku manusia dan merupakan suatu pemikiran yang sangat maju guna memahami persoalan/masalah psikologi yang dihadapi oleh manusia pada jaman modern seperti ini. Oleh karena itu, teori Erikson banyak digunakan untuk menjelaskan kasus atau hasil penelitian yang terkait dengan tahap perkembangan, baik anak, dewasa, maupun lansia. Dalam teorinya ini, Erikson memperkenalkan 8 tahap perkembangan psikososial seperti pada gambar berikut ini. Seperti apa sih ciri-ciri setiap tahap perkembangan psikososial tersebut? Apa yang terjadi pada setiap tahap perkembangan psikososial? Mengapa ada dua versi yang berlawanan dalam setiap tahapannya? Nah, untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan tersebut, silakan Anda ikuti kegiatan pembelajaran berikut, yang dimulai dengan menyimak video topik 11 berikut. Selamat menonton... Course Modules

Video Topik 11

Bahan Ajar 11

Setelah Anda menonton videonya dan mempelajari bah...

Forum Diskusi Topik 11

Kuis Topik 11

Assalamualaikum... Hiii... Jumpa kembali dalam pembelajaran kita kali ini. Ini adalah topik terakhir yang akan Anda pelajari. Nah, sebelum kita melangkah pada kegiatan pembelajaran, saya menginginkan Anda untuk mengingat situasi ketika Anda mengikuti pembelajaran di dalam kelas secara tatap muka. Menurut Anda, apakah selama pembelajaran, semua teman Anda benar-benar menyimak atau mengikuti pembelajaran dengan serius? Atau adakah diantara teman-teman Anda yang berperilaku mengganggu pembelajaran di dalam kelas? Jika ada, perilaku seperti apakah yang teman Anda lakukan, lalu bagaimana reaksi Anda maupun dosen Anda dalam menanggapinya? Nah, sesuai dengan judul topik pertemuan kita kali ini, kita akan membahas tentang misbehavaviour atau perilaku mengganggu dalam proses pembelajaran. Apa itu misbehaviour? Apa saja bentuk misbehaviour yang dilakukan peserta didik? Faktor apa saja yang dapat menyebabkan seorang peserta didik bersikap mengganggu di kelas? Apa yang harus dilakukan pendidik dalam menghadapi perilaku mengganggu ini? Bagaimana pandangan teori-teori belajar terhadap perilaku mengganggu di kelas? Untuk menjawab pertanyaan di atas, silakan Anda ikuti kegiatan pembelajaran berikut secara runtut y.... Ikuti setiap kegiatan dengan baik. Selamat belajar... Course Modules

Video Topik 12

Bahan Ajar 12

Setelah Anda menonton videonya dan mempelajari bah...

Forum Diskusi Topik 12

Studi Kasus Topik 12

Kuis Topik 12