Cara keledai membaca buku Masalah apa yang diceritakan dalam anekdot

Anekdot adalah cerita singkat yang mengisahkan tentang tokoh dalam kehidupan nyata dengan latar yang sebenarnya. Namun penyampaian teks anekdot diceritakan dengan gaya jenaka/lucu. Contoh teks anekdot adalah cara keledai membaca buku. Di mana seperti kita tahu bahwa hewan termasuk keledai tidak bisa membaca. Analisis isi teks anekdot Cara Keledai Membaca Buku meliputi masalah yang dibahas, unsur humor, dan makna tersirat yang disampaikan. Apa masalah yang di bahas pada teks anekdot Cara Keledai Membaca Buku? Apa unsur humor yang terdapat dalam teks anekdot tersebut? Lalu, apa makna tersirat yang disampaikan? Sobat idschool dapat mencari tahu jawabannya melalui ulasan di bawah.

Penggalan Cerita Anekdot – Cara Keledai Membaca Buku

Alkisah, seorang raja bernama Timur Lenk menghadiahi Nasrudin seekor keledai. Nasrudin menerimanya dengan senang hati. Namun, Timur Lenk memberi syarat, agar Nasrudin mengajari terlebih dahulu keledai itu agar dapat membaca. Timur Lenk memberi waktu dua minggu sejak sekarang kepada Nasrudin.

Nasrudin menerima syarat itu dan berlalu. Sambil menuntun keledai itu, ia memikirkan apa yang akan diperbuat. Jika ia dapat mengajari keledai itu untuk membaca, tentu ia akan menerima hadiah, namun jika tidak maka hukuman pasti akan ditimpakan kepadanya.

Dua minggu kemudian ia kembali ke istana. Tanpa banyak bicara, Timur Lenk menunjuk ke sebuah buku besar agar Nasrudin segera mempraktikkan apa yang telah ia ajarkan kepada keledai. Nasrudin lalu menggiring keledainya menghadap ke arah buku tersebut dan membuka sampulnya.

Keledai menatap buku itu, kemudian sangat ajaib! Tak lama kemudian si Keledai mulai membuka-buka buku dengan lidahnya. Terus menerus, lembar demi lembar hingga halaman terakhir. Setelah itu, si keledai menatap Nasrudin seolah berkata ia telah membaca seluruh isi bukunya.

“Demikianlah, keledaiku sudah membaca semua lembar bukunya”, kata Nasrudin. Timur Lenk merasa ada yang tidak beres dan ia mulai menginterogasi. Ia kagum dan memberi hadiah kepada Nasrudin. Namun, ia minta jawaban, “Bagaimana cara mengajari keledai membaca?”

Nasrudin berkisah, “Sesampainya di rumah, aku siapkan lembaran-lembaran besar mirip buku. Aku sisipkan biji-biji gandum di dalamnya. Keledai itu harus belajar membalik-balik halaman untuk bisa makan biji-biji itu. Kalau tidak ditemukan biji gandumnya, ia harus membalik halaman berikutnya. Itulah yang ia lakukan terus sampai ia terlatih membalik balik halaman buku”.

“Namun, bukankah ia tidak mengerti apa yang dibacanya?” tukas Timur Lenk. Nasrudin menjawab, Memang demikianlah cara keledai membaca, hanya membalik-balik halaman tanpa mengerti isinya”. Jadi, kalau kita juga membuka-buka buku tanpa mengerti isinya, berarti kita sebodoh keledai, bukan?” kata Nashrudin dengan serius.

Analisis isi pokok teks anekdot Cara Keledai Membaca Buku yang meliputi masalah yang dibahas, unsur humor, dan makna tersirat yang disampaikan.

Masalah yang di bahas dalam cerita Cara Keledai Membaca Buku terdapat pada judulnya. Dalam cerita tersebut dikisahkan bawah Nasrudin akan mendapatkan hadiah keledai jika dapat mengajari keledai tersebut membaca. Namun, pada nyatanya hewan dan manusia adalah makhluk hidup yang berbeda.

Manusia memiliki akal yang dapat digunakan untuk belajar, termasuk belajar membaca. Namun, hewan alaminya tidak memiliki akal seperti manusia. Jadi normalnya, keledai tidak akan bisa membaca.

Unsur humor pada cerita Cara Keledai Membaca Buku terdapat pada bagian krisis yang terdapat pada paragraf ke-4. Pada bagian itu diceritakan bahwa keledai membalik-balik buku hingga selesai. Selanjutnya, keledai tersebut menatap Nasrudin seolah berkata bahwa ia telah membaca seluruh isi buku.

Si keledai menatap buku itu. Kemudian, sangat ajaib! Tak lama kemudian si Keledai mulai membuka-buka buku itu dengan lidahnya. Terus menerus, lembar demi lembar hingga halaman terakhir. Setelah itu, si keledai menatap Nasrudin seolah berkata ia telah membaca seluruh isi bukunya.

Makna yang tersirat yang disampaikan pada bacaan ini adalah pentingnya memahami isi bacaan dari suatu buku. Apabila membaca buku tanpa mengerti isi dari buku tersebut disamakan seperti cara membaca keledai yang tidak paham isi buku.

Cara keledai membaca buku Masalah apa yang diceritakan dalam anekdot

Baca Juga: Ciri-Ciri Kalimat Efektif

Analisis Isi Teks Anekdot Cara Keledai Membaca Buku [Unsur Intrinsik dan Ekstrinsik]

Unsur yang terdapat dalam bacaan disebut dengan unsur intrinsik. Unsur-unsur intrinsik psebuah bacaan terdiri dari tema, tokoh, alur, amanat, watak, dan latar. Pada teks anekdot dengan judul Cara Keledai Membaca Buku, unsur-unsur intrinsiknya adalah sebagai berikut.

  1. Tema: masalah sosial
  2. Tokoh: Nasrudin dan Timur Lenk
  3. Alur: campuran (maju dan mundur)
  4. Amanat: Jika membaca buku harus memahami isi dari bacaan di dalamnya
  1. Watak:
    Protagonis: Nasrudin (cerdas, menerima pemberian, dan melakukan perintah dengan baik)
    Antagonis: Timur Lenk (suka memerintah orang, licik)
  1. Latar: Waktu, Tempat, dan SuasanaWaktu: 2 minggu sebelum pembacaan buku dari keledaiTempat: istana dan rumah Nasrudin

    Suasana: menghibur

Unsur yang terdapat di luas bacaan disebut dengan unsur ekstrinsik. Unsur ekstrinsik biasanya dipengaruhi oleh latar belakang pengarangnya. Pengaruh dapat berasal dari segi ekonomi, pendidikan, dan lain sebagainya. Pada cerita dengan judul Cara Keledai Membaca Buku mengangkat masalah sosial yang berhubungan dengan pendidikan.

Baca Juga: Cara Menentukan 7 Unsur Intrinsik Cerpen

Batasan, Isi Pokok, dan Fungsi Anekdot Secara Umum

Batasan anekdot adalah cerita lucu yang biasannya digunakan untuk menyindir seseorang. Dalam teks anekdot memiliki pesan moral yang disajikan menarik dan secara tersirat. Misalnya pada teks anekdot Cara Keledai Membaca Buku menyampaikan pesan bahwa seseorang yang membaca buku namun tidak mengerti apa isi bacaan dalam buku disamakan dengan keledai. Di mana keledai sering dikaitkan dengan sifat bodoh.

Isi pokok meliputi masalah yang dibahas, kritik/sindiran yang disampaikan, unsur humor, dan makna yang tersirat. Empat isi pokok anekdot tersebut terangkai dalam sebuah cerita lucu yang singkat dengan pesan moral melalui sindiran yang terinspirasi dari kehidupan nyata. Cerita lucu yang tidak memiliki pesan moral dan hanya berguna sebagai hiburan dikenal dengan sebutan humor.

Fungsi terdiri dari dua yaitu fungsi primer dan sekunder. Fungsi primer dari teks anekdot berguna sebagai sarana ekspresi untuk menyampaikan ketidakpuasan, kejengkelan, kemarahan, dan sebagainya. Sedangkan fungsi sekunder teks anekdot adalah sebagai hiburan atau analogi/contoh dalam menjelaskan sesuatu agar lebih menarik perhatian.

Demikianlah tadi contoh analisis isi pokok teks anekdot yang berjudul cara keledai membaca buku. Terimakasih sudah mengunjungi idschool(dot)net, semoga bermanfaat!

Baca Juga: Penulisan Daftar Pustaka dari Berbagai Sumber

Bab 2 Kegitan 1 Teks Anekdot Cara keledai membaca buku – Identifikasi terhadap Kegiatan 1 Cara keledai membaca buku bagian materi Text Anekdot yang merupakan tugas pada buku pake kelas X

Kali ini kami akan memberikan wawasan mengenai Kegiatan 1 Teks Anekdot Cara keledai membaca buku pada mata pelajaran B. Indonesia kelas 10 edisi revisi 2017.

sebelum kita membahas soalnya alangkah baiknya kita pelajari dahulu tentang Teks Anekdot

Pengertian Teks Anekdot

Cara keledai membaca buku Masalah apa yang diceritakan dalam anekdot

teks anekdot adalah sebuah kritik atau sindiriran yang disampaikan dengan cerita Lucu atau cerita pendek dengan tujuan tidak menyakiti pihak manapun

Contoh 2 Cara Keledai Membaca Buku

Alkisah, seorang raja bernama Timur Lenk menghadiahi Nasrudin seekor keledai. Nasrudin menerimanya dengan senang hati. Namun, Timur Lenk memberi syarat, agar Nasrudin mengajari terlebih dahulu keledai itu agar dapat membaca. Timur Lenk memberi waktu dua minggu sejak sekarang kepada Nasrudin.

Nasrudin menerima syarat itu dan berlalu. Sambil menuntun keledai itu, ia memikirkan apa yang akan diperbuat. Jika ia dapat mengajari keledai itu untuk membaca, tentu ia akan menerima hadiah, namun jika tidak maka hukuman pasti akan ditimpakan kepadanya

Dua minggu kemudian ia kembali ke istana. Tanpa banyak bicara, Timur Lenk menunjuk ke sebuah buku besar agar Nasrudin segera mempraktikkan apa yang telah ia ajarkan kepada keledai. Nasrudin lalu menggiring keledainya menghadap ke arah buku tersebut dan membuka sampulnya.

Cara Keledai Membaca Buku

Si keledai menatap buku itu. Kemudian, sangat ajaib! Tak lama kemudian si Keledai mulai membuka-buka buku itu dengan lidahnya. Terus menerus, lembar demi lembar hingga halaman terakhir. Setelah itu, si keledai menatap Nasrudin seolah berkata ia telah membaca seluruh isi bukunya.

“Demikianlah, keledaiku sudah membaca semua lembar bukunya”, kata Nasrudin. Timur Lenk merasa ada yang tidak beres dan ia mulai menginterogasi. Ia kagum dan memberi hadiah kepada Nasrudin. Namun, ia minta jawaban, “Bagaimana cara mengajari keledai membaca?”

Nasrudin berkisah, “Sesampainya di rumah, aku siapkan lembaran-lembaran besar mirip buku. Aku sisipkan biji-biji gandum di dalamnya. Keledai itu harus belajar membalik-balik halaman untuk bisa makan biji-biji itu. Kalau tidak ditemukan biji gandumnya, ia harus membalik halaman berikutnya. Itulah yang ia lakukan terus sampai ia terlatih membalik balik halaman buku itu”.

“Namun, bukankah ia tidak mengerti apa yang dibacanya?” tukas Timur Lenk. Nasrudin menjawab, Memang demikianlah cara keledai membaca, hanya membalik-balik halaman tanpa mengerti isinya”. Jadi, kalau kita juga membuka-buka buku tanpa mengerti isinya, berarti kita sebodoh keledai, bukan?” kata Nashrudin dengan mimik serius.

Soal

  1. Siapa yang diceritakan dalam anekdot tersebut?
  2. Masalah apa yang diceritakan dalam anekdot?
  3. Temukan unsur humor dalam anekdot tersebut!
  4. Menurut pendapatmu, selain menceritakan hal yang lucu,adakah pesan tersirat yang hendak disampaikan pencerita dalamanekdot tersebut?
  5. Mengapa cerita lucu tersebut disebut anekdot?

Jawaban

1. Siapa yang diceritakan dalam anekdot tersebut?

Yang diceritakan dalam anekdot tersebut adalah Timur Lenk, Nashrudin, dan Keledai.

2. Masalah apa yang diceritakan dalam anekdot?

Masalah yang diceritakan dalam anekdot tersebut adalah usaha seorang manusia untuk mengajari seekor keledai membaca buku. Namun keledai tersebut hanya membalik lembar demi lembar dari buku tersebut tanpa tahu apa yang ada disetiap lembaran buku tersebut. Yang keledai tahu hanyalah biji gandum yang memang disisipkan Nashrudin di setiap halaman buku tersebut

3. Temukan unsur humor dalam anekdot tersebut!

Unsur humor dalam anekdot tersebut adalah cara Nashrudin untuk mengajari keledainya membaca. Sampai kapanpun keledai tidak akan pernah bisa membaca, tapi Nashrudin berhasil membuat seolah-olah keledainya dapat membaca dengan seksama.

yang disampaikan adalah apabila kita membaca sebuah buku, harus mengerti isinya. Apabila hanya membaca saja tanpa mengerti isinya, berarti kita sama bodohnya dengan keledai.

5. Mengapa cerita lucu tersebut disebut anekdot?

Karena pada dasarnya anekdot adalah cerita yang berkaitan dengan moral sosial dan dituliskan dengan kondisi atau situasi si pembacanya. Anekdot juga harus ditulis dengan ditambah sisi humornya untuk membuat para pembaca lebih paham dengan maksud dari cerita tersebut.

Demikianlah pembahasan mengenai Kegitan 1 Teks Teks Anekdot Cara keledai membaca buku yang terdapat pada Buku paket Bahasa Indonesia

Baca juga beberapa tugas pada blog ini seperti D’Topeng Museum Angkut Tugas 1