Cara menggunakan install mysql suse

MySQL sering kali dipakai untuk menyimpan database dengan mudah dan cepat. Selain itu banyak pula tutorial di internet terkait database jenis ini. Dan sekarang saya ingin membagikan tutorial instalasi MySQL server di Ubuntu.

Pemasangan MySQL tidaklah sulit, ini cepat layaknya memasang Apache web server. Hanya perlu beberapa klik dan sedikit konfigurasi, dan MySQL server sudah siap untuk digunakan dalam mengoperasikan database.

Hanya beberapa langkah saja yang perlu kamu ikuti, dan langsung saja silakan ikuti mulai dari yang pertama.

1. Memperbarui Repository

Supaya tidak ada paket yang tertinggal ketika proses pemasangan, maka saya sarankan untuk memperbarui repository terlebih dahulu menggunakan perintah seperti biasanya.

sudo apt-get update

2. Instalasi MySQL

Setelah repository sudah diperbarui, berikut ini perintah untuk meng-install MySQL server.

sudo apt install mysql-server -y

Proses instalasi berlangsung sekitar 1 atau 3 menit, jadi silakan tunggu sampai selesai. Dan apabila sudah selesai, silakan gunakan perintah dibawah ini untuk mengecek versi MySQL saat ini.

mysql --version

3. Konfigurasi MySQL

Untuk mulai menggunakan MySQl server yang baru saja terpasang, perlu konfigurasi terlebih dahulu untuk mengatur beberapa hal seperti password. Langkah ini juga dimaksudkan untuk mengamankan informasi MySQL pada saat selesai proses instalasi, supaya tidak dibiarkan default. Berikut ini perintahnya.

sudo mysql_secure_installation

Setelah itu kamu akan diminta untuk menjawab “ya atau tidak” terhadap beberapa pertanyaan yang tampil, mulai dari pengisian password, penghapusan file database testing, dan lain-lain. Silakan jawab sesuai kebutuhan, dan apabila bingung, maka silakan jawab dengan y semua.

4. Memastikan Proses MySQL Telah Berjalan Normal

Untuk mengetahui dengan pasti apakah proses MySQL telah berjalan tanpa ada kesalahan sama sekali, silakan pakai perintah ini.

sudo systemctl status mysql

Jika statusnya adalah “Active [running]“, itu tandanya MySQL telah beroperasi atau berjalan dengan baik. Itu juga ditandai dengan teks hijau yang tampil disana.

5. Mencoba Masuk ke MySQL

Tahap terakhir, yaitu mencoba masuk ke MySQL server menggunakan informasi default. Ini dia perintahnya.

sudo mysql -u root

Apabila dimintai password, silakan masukkan sesuai password yang kamu setel pada saat membuat konfigurasi di langkah ke-3. Dan jika berhasil masuk, kini kamu sudah bisa mengoperasikan segalanya termasuk meng-input query MySQL sesuka hati.

Baca juga: Cara Backup Database MySQL di Linux Melalui Terminal

Itulah beberapa langkah untuk meng-install MySQL server di Ubuntu. Ketika MySQL telah terpasang, tahap selanjutnya yang harus kamu lakukan adalah membuat username baru atau bisa juga memakai username root, jadi kamu hanya perlu membuat databasenya saja.

Gambaran dari tutorial diatas langsung saya ambil pada saat instalasi MySQL di VPS Ubuntu versi 18.04, serta bisa juga diterapkan pada versi keatasnya, Dan apabila ada yang ingin ditanyakan, langsung saja tuliskan kendalanya pada kolom komentar.

Semoga bermanfaat

Apapun yang Saya ketahui dan Saya bagikan, semuanya berawal dari masa yang disebut pembelajaran.

Pagi ini saya selesai memindahkan sistem dan database MySQL Server dari sistem lama berupa server fisik IBM X Series 3400 ke Server [sementara] HP Proliant ML. Server lama menggunakan sistem operasi openSUSE 11.0 sedangkan server baru menggunakan SUSE Linux Enterprise Server [SLES] 11 JeOS yang menjadi Xen Hypervisor Guest. Sistem fisik dari HP Proliant ML ini menggunakan SLES 11 yang dioptimasi untuk menjadi Xen Hypervisor host.

Mengingat database MySQL Server ini merupakan data yang paling urgent dan digunakan oleh semua department, saya agak paranoid memindahkannya. Proses ujicoba dilakukan selama 2 minggu dengan berbagai metode antara lain :

  1. Proses Dump SQL. Cara ini gagal karena salah satu program aplikasi yaitu program aplikasi penggajian menggunakan data yang dienkripsi. Data yang dienkripsi ini menggunakan karakter dan simbol khusus yang membuat proses dumping menjadi kacau. Daripada satu group perusahaan nggak gajian lebih baik saya batalkan opsi ini 🙂
  2. Proses Sinkronisasi Database. Proses ini pernah saya lakukan sewaktu memindahkan data SQL Server ke MySQL namun cara ini juga tidak saya ambil karena prosesnya lama dan sinkronisasi hanya berjalan pada tabel, sementara view, stored procedure dan trigger tidak ikut serta.
  3. Replikasi Database. Metodenya adalah menggunakan model master & slave. Setiap perubahan data pada database master akan langsung direplikasi ke database slave. Opsi ini tidak saya ambil karena saya harus mengubah konfigurasi sistem. Opsi ini tetap menjadi pilihan jika cara lain mengalami kegagalan
  4. Manual Copy. Cara ini saya ambil karena salah satu staff IT pernah berhasil melakukannya pada salah satu group perusahaan. Metodenya menggunakan perintah rsync.

Berikut adalah detail proses pemindahan menggunakan sistem manual copy yang saya lakukan :

  1. Siapkan server baru. Install sistem operasi dalam modus seminimal mungkin, itu sebabnya saya menggunakan SLES dengan basis JeOS [Just Enough Operating System], yang bahkan lebih minimalis daripada sekedar install Text Mode
  2. Install package MySQL Database Server di server baru. Saya melakukan instalasi dari DVD SLES 11 menggunakan perintah : zypper in mysql. Instalasi dapat juga dilakukan menggunakan yast
  3. Jalankan Service MySQL Database Server di server baru. Jalankan dengan perintah : service mysql start. Pada saat pertama kali dijalankan, MySQL akan membuat struktur data untuk pertama kali. Setelah selesai, matikan kembali service MySQL tersebut dengan perintah : service mysql stop
  4. Shut down Service MySQL Induk. Kebetulan pada hari Minggu malam tidak ada jadwal kegiatan yang menggunakan database, jadi saya bisa ssh ke kantor untuk melakukan perintah service mysql stop dan kemudian melakukan rsync data ke server baru.
  5. Salin Data. Saya menggunakan perintah rsync untuk menyalin seluruh isi folder /var/lib/mysql dan kemudian memindahkannya ke server baru. Sebagai tindakan berjaga-jaga, saya menempatkan data ini tidak langsung ke /var/lib/mysql di server baru melainkan di salah satu sub folder  /srv. Sebagai catatan, saya juga menyalin file konfigurasi MySQL server lama yang ada di /etc/my.cnf.

Saat pertama kali mencoba, saya menyalin keseluruhan isi folder namun ternyata service MySQL tidak dapat dijalankan. Saya mengulang proses pemindahan namun membiarkan sub folder mysql [yang berisi tabel mysql, user, hak akses dll] tidak tersentuh. Ternyata cara ini berhasil. Service MySQL bisa dijalankan dan program aplikasi bisa mengaksesnya, hanya saja saya perlu melakukan sinkronisasi data user dan hak akses karena saya tidak menimpa folder data MySQL.

Setelah service MySQL Server berjalan dengan baik, ternyata masih ada 1 masalah tersisa, yaitu user tidak bisa menghapus atau membuat view dengan pesan : Error code 13. Googling beberapa workaround tanpa hasil, saya melakukan investigasi permission folder masing-masing database dan ternyata ada database yang hak akses Read/Writenya dipegang oleh root. Saya mengubah permission aksesnya dan masalahnya dapat terselesaikan.

Saat ini MySQL database server sudah dipergunakan sebagaimana biasanya.

Share



Masim Vavai Sugianto
Masim Vavai Sugianto, Tinggal di Bekasi, Bekerja sebagai wirausahawan/Konsultan IT. Penganjur penggunaan sistem Linux dan aplikasi Open Source. Hobby Membaca, Hiking dan Avonturir. Mengembangkan PT. Excellent Infotama Kreasindo sebagai lembaga training dan IT consulting.


Bài mới nhất

Chủ Đề