- /home
- /bahasa indonesia
- /functions
- /Berapa lama fungsi yang ditinggalkan tinggal di inti?
Saya ingin tahu proses/filosofi di balik penghapusan fungsi yang sudah usang dari inti.
Codex mengatakan ini :
Fungsi-fungsi di bawah ini sudah usang. Itu berarti mereka telah digantikan oleh fungsi-fungsi baru atau tidak lagi didukung, dan dapat dihapus dari versi yang akan datang.
Karena 'boleh dihapus' agak tidak menyenangkan dan agak tidak jelas, saya punya pertanyaan berikut.
- Apa kriteria untuk penghapusan fungsi yang sudah tidak digunakan lagi? [mis. celah versi, kerangka waktu, risiko keamanan, dll ...]
- Apakah penghapusan fungsi dikomunikasikan kepada publik secara resmi?
Misalnya: get_postdata[] telah ditinggalkan sejak 1.5.1 dan tidak memiliki halaman Codex resmi. Apakah ada alasan mengapa hal ini masih ada selain untuk mendukung versi WordPress yang lebih lama?
Sepengetahuan saya, dan setelah mendengar Nacin mengatakannya secara eksplisit, hingga saat ini tidak ada fungsi yang dihilangkan dari WordPress.
Tidak ada jaminan untuk masa depan, tetapi itu belum pernah terjadi. Namun, hindari fungsi yang sudah tidak digunakan lagi.
Tidak ada "kriteria" atau apa pun
... seperti di sebagian besar tempat lain.
Jangan menganggapnya sebagai sesuatu yang resmi, tetapi sepertinya saya ingat salah satu dari dev inti mengatakan sesuatu yang menyatakan bahwa mereka tidak memiliki rencana untuk secara permanen menghapus salah satu fungsi yang sudah usang di masa mendatang. Tapi bukan berarti itu tidak akan terjadi pada akhirnya. Jika Anda melihat fungsi yang tidak memiliki halaman Codex, tambahkan itu!
Ada beberapa diskusi beberapa tahun yang lalu untuk memiliki sejumlah rilis antara penghentian dan penghapusan, tetapi pada saat itu penghinaan itu ditangani dengan buruk. Ada sejumlah fungsi yang tidak diisi dengan nomor versi @deprecated, fungsi-fungsi tertentu banyak digunakan oleh plugin yang dipelihara secara longgar, dan sebagainya. Sepertinya tidak ada resolusi nyata untuk masalah ini juga.
Jadi korban PHP [Pemberi Harapan Palsu]? Duh! Jangan sampai deh. [Via: ciricara.com]
Fimela.com, Jakarta Istilah PHP memang memiliki kaitan serta hubungan yang erat dengan dunia percintaan. PHP sendiri merupakan sebuah julukan bagi seseorang yang di awal memberi 'lampu kuning', kemudian lama-lama menjadi 'lampu merah'. Biasanya pada masa penjajakan alias PDKT a.k.a pendekatan, PHP kerap kali terjadi.
Lampu merah yang diberikan gebetan biasanya karena ada hal-hal nggak asik yang baru ditemui di dirimu. Nah, biar terhindar dari hal-hal seperti itu, ada baiknya kamu simak dulu nih 7 tips agar kamu terhindar jadi korban PHP.
Kamu suka ngatur-ngatur si dia. Mulai dari penampilan hingga memilih teman. Udah gitu, ngaturnya nggak santai, pakai acara marah-marah.
Tiap kencan, kamu terlalu ngarep untuk dapat kencan yang 'WAH'. Dan ketika nggak sesuai harapan, kamu ngambek.
Kamu suka bikin 'serangan', ketika dia nggak membalas semua pesan dan telfonmu.
Terlalu kepoin kehidupan pribadinya lewat social media. Setelah itu, kamu mencoba konfirmasi namun dengan rentetan pertanyaan yang menyebalkan.
Kamu cepat tersinggung dan menganggap becandaan si dia serius. Oh come on!
Over visioner dan futuristik. Baru jadi gebetan udah membayangkan merajut rumah tangga berdua dan punya keluarga kecil.
Kamu bukan pendengar yang baik. Saat dia bercerita atau membicarakan sesuatu di luar hubungan kalian, kamu malah memutar pembicaraan.
Itulah 7 hal penyebab yang tidak patut kamu lakukan ketika mencoba untuk membangun sebuah hubungan dengan seseorang. Salah salah, nanti malah kamu yang ditinggal gebetan dan merasa jadi korban PHP. Huhuhuhu~
What's On Fimela
powered by