Cara mengolah Data Kuesioner penelitian kuantitatif
Untuk mendapatkan data penelitian, biasanya peneliti menggunakan kuesioner sebagai instrumen. Agar lebih mudah melakukan pengolahan data dari kuesioner, peneliti umumnya menggunakan skala jawaban. Skala likert adalah salah satu jenis skala yang digunakan untuk mengukur sikap dan pendapat responden Lalu, bagaimana cara mengolah data kuesioner skala likert? Show Pengertian Skala LikertSebelum membahas cara mengolah data kuesioner dengan skala likert, pertama-tama peneliti harus memahami lebih dalam mengenai skala likert. Secara umum skala likert digunakan untuk mengetahui dan menilai sikap atau persepsi responden terhadap suatu variabel. Pada skala likert terdapat suatu jenjang untuk menyatakan sikap atas sebuah pendapat atau variabel yang diteliti. Untuk mendapat hasil yang akurat, tentunya isi pertanyaan harus bisa dinilai oleh responden. Dalam penyusunan kuesioner dengan skala likert, ada beberapa hal yang harus diperhatikan yakni:
Pada pernyataan di atas terdapat dua isi yakni mencintai pekerjaan dan punya banyak uang. Apabila responden memiliki dua pendapat atas pernyataan tersebut, tentu responden akan kebingungan dalam menentukan jawaban. Penggunaan skala likert dalam kuesioner biasanya digunakan dalam penelitian deskriptif kuantitatif. Pengolahan data skala likert sendiri bisa dilakukan secara manual atau melalui aplikasi. Ketika menggunakan skala likert dalam kuesioner, analisis yang bisa dilakukan oleh peneliti yaitu: 1. Analisis Frekuensi atau ProporsiAnalisis frekuensi dilakukan untuk mengetahui jumlah atau proporsi dari jawaban responden. Seperti yang diketahui, skala likert hanya digunakan untuk mengetahui sikap dari responden, sehingga penggunaan skoring bukanlah pilihan yang tepat. Dari hasil analisis frekuensi ini, nantinya peneliti akan mendapatkan hasil berupa persentase jawaban responden. 2. Analisis Mode atau analisi terbanyakSelain analisis frekuensi, skala likert juga bisa diolah dan dianalisis untuk mengetahui jumlah pendapat terbanyak yang dikemukakan oleh responden. Misalnya saja dari pernyataan “Hukuman bagi koruptor adalah hukuman mati” ditemukan jawaban setuju sebanyak 45%, netral 25% dan tidak setuju sebanyak 30%. Dari jawaban di atas, maka diketahui bahwa kebanyakan responden setuju dengan pernyataan tersebut. Meskipun terlihat mudah, nyatanya pembuatan skala likert untuk kuesioner tidak sesederhana yang terlihat. Ada banyak pertimbangan agar jawaban yang diberikan responden merupakan perwakilan dari populasi. Kabar baiknya, sekarang peneliti tidak perlu lagi bingung dengan cara mengolah data kuesioner skala likert. Mengapa demikian? Karena kami hadir untuk membantu peneliti dalam mengolah data. Segera hubungi kami jika peneliti ingin mendapatkan hasil olahan kuesioner skala likert yang tepat dan akurat! Cara pengolahan data kuesioner harus melewati berbagai tahap, mulai dari entri data ke dalam komputer lewat program SPSS atau cukup Excel, pengujian validitas dan reliabilitas, analisis deskriptif sampai pengujian hipotesis. Berikut merupakan ulasannya: 1. Uji Validitas dan Reliabilitas Hal yang membedakan antara cara pengolahan data kuesioner dengan data sekunder adalah uji validitas.
Ketika kita melakukan penelitian dengan kuesioner maka kita perlu melakukan uji validitas dan reliabilitas terhadap kuesioner tersebut. Mengapa perlu dilakukan? karena kuesioner dibuat oleh peneliti sedangkan yang mengisi kuesioner adalah responden. Uji ini dilakukan untuk meminimalkan gap miss interpretasi dari kuesioner. Pada data sekunder, kita tidak perlu melakukan uji validitas dan reliabilitas. 2. Entry Data Setelah kuesioner terkumpul, anda memiliki tugas selanjutnya yaitu melakukan entri data dari kertas kuesioner ke dalam komputer. Software yang paling umum untuk 3. Analisis Deksriptif Hasil pengolahan data kuesioner sering ditampilkan dalam bentuk deskriptif. Apa saja tampilan yang cocok untuk data sekunder. Format distribusi frekuensi merupakan format yang ping umum untuk menampilkan data deskriptif distribusi frekuensi. Dal tampilan tersebut disajikan berapa
jumlah responden yang menjawab setuju, berapa yang menjawab tidak setuju dan seterusnya. 4. Pengujian Hipotesis Apakah pada data kuesioner dapat dilakukan pengujian hipotesis? Jawabannya tentu saja. Sebetulnya, data kuesioner berskala likert merupakan data ordinal. Memang teknik statistik yang paling cocok adalah teknik non parametrik. Namun karena keterbatasan alat statistik dalam analisis non parametrik, ma kadang orang melakukan transformasi terlebih dahulu data tersebut dari data ordinal ke dalam skala numerik. Atau bahkan ada yang tidak melakukan transformasi terlebih dahulu, mereka langsing melakukan analisis parametrik seperti regresi, dengan menganggap data sudah berskala numerik. Bermasalah di pengolahan data kuesioner? kontak kami di 081321898008 LangkahTahapan Cara Mengolah Data Kuesioner Kuantitatif. Editing Data. Editing merupakan tahapan dalam mengolah data kuesioner kuantitatif berupa pemeriksaan data yang mencukupi kebutuhan serta relevan. ... . 2. Coding Data. ... . 3. Entry Data. ... . 4. Uji Validitas dan Reliabilitas. ... . Analisis Deskriptif.. LangkahPembahasan: Dalam tahap teknik pengolahan data kuantitatif ada 3, yaitu editing (memeriksa kembali data yang telah terkumpul), coding (menyederhanakan data berupa kode angka atau simbol), dan tabulasi (mengorganisasikan data melalui tabel).
LangkahTips dan trik dalam membuat kuesioner penelitian. Simple, kuesioner dibuat secara to the point, tidak kompleks dan mudah untuk dimengerti.. Memiliki ukuran yang jelas. ... . Pertanyaan yang diajukan tidak terlalu banyak/panjang. ... . Pertanyaan sedapat mungkin diarahkan tertutup. ... . Jangan sampai menimbulkan ambiguitas.. Bagaimana cara menghitung kuesioner penelitian?Cara menghitung kuesioner penelitian skala likert selanjutnya harus mendapatkan hasil interpretasi. Penilaiannya dengan rumus berikut ini: Y = skor tertinggi likert x jumlah responden, maka 5 x 100 = 500. X = skor terendah likert x jumlah responden, maka 1 x 100 = 100.
|