Cara menumbuhkan lumut di tambak

Cara menumbuhkan lumut di tambak


Lumut sutera / lumut sutra menjadi musuh bagi usaha budidaya vaname yang dilakukan secara intensif.
Namun berbeda dengan budidaya trandisional dan tradisional plus (tebaran 1-40 ekor/m2. Dimana lumut sutera justru memberikan manfaat sebagai pakan tambahan. Dari beberapa kali percobaan yang kami lakukan maupun tambak sekitarnya,  semua memberikan informasi bahwa petakan yang ditumbuhi lumut sutera ternyata SR dan sizenya lebih tinggi. (Bobot Selisih 1 minggu lebih dengan jumlah FCR rendah bisa sampai 1,1).

Namun ada teknik tersendiri untuk memaksimalkan lumut sutera agar menjadi pakan udang tambahan. Bila penanganannya tidak baik malah justru berbahaya bagi udang, karena disamping mengurangi ruang gerak udang,  perairan yg ditumbuhi lumut sutera akan menghisap semua pitoplankton yang ada sehingga air akan nampak bening.

Bagaimana proses membuat lumut sutera dan menjadikan sebagai makanan tambahan udang?

Pertama: setelah pengeringan,  hamburkan pupuk urea dan TSP/SP36 dengan perbandingan 2:1 (1ha =4:2).

Kedua: kapur bakar atau kaptan sesuai dosis atau kondisi tanah.

Ketiga : Setelah 1 minggu atau minimal 3 hari setelah pengapuran,  masukkan air secara perlahan lahan sampai kedalaman 50 cm. Usahakan masukkan air jam 8-12 siang, agar banyak bibit plankton yg masuk.

Keempat: ini teknik baru yang saya praktekkan dan hasilnya cukup bagus...(sekali lagi ini untuk tambak tradisional dan tradisional plus).   Kocorkan/ tumpahkan sedikit demi sedikit kaptan (kapur pertanian)  ke dalam air yang masuk melalui pintu sebanyak 8 zak/ha. Maka terlihat semua air tambak menjadi warna putih susu.
Plakton atau sejenisnya yang tidak peka dengan kapur akan mati sendirinya,   sedangkan plakton yang baik akan hidup dan berkembang. Sore harinya akan kelihatan perubahan warna air menjadi hijau kekuning-kuningan. (Bibit plankton sudah mulai tumbuh)

Kelima: Esok harinya,  taburkan lagi pupuk urea/za dan tsp/sp36 perbandingan 2:1 (sebanyak 1  : 0,5  zak/ha)

Keenam: biarkan sampai 3-4 hari. Setelah beberapa hari makan bibit lumut sutera mulai tumbuh,  semakin banyak cahaya matahari yg tembus ke dasar tambak semakin cepat tumbuh lumutnya.  Plakton yang awalnya sudah terbentuk akan pelan pelan berkurang dimakan olehblumut sutera tadi.
Apabila bibit vaname sudah siap ditabur (sekitar 1 minggu lagi) maka tambahkan lagi air sampai batas yang diinginkan, lalu beri kapur dolomit setiap hari untuk membantu menambah plankton. Air yang semakin lama semakin gelap sehingga cahaya akan semakin sulit mencapai dasar. Pada saat itulah mulailah lumut sutera akan mati secara pelan-pelan. Dan ini akan menjadi makanan tambahan udang.

Catatan;  kemungkinan akan bloming lumut sutera bila cahaya tembus ke dasar,  karena itu kuncinya adalah tambahkan volume air sebanyak banyaknya dan beri kaptan atau dolomit untuk pemupukannya. (Bila cahaya tdk tembus lagi maka akan mati dengan sendirinya) . Akan menjadi makanan udang pada saat lumut sutera ini bila mulai membusuk ujung-ujungnya Sampa habis.

Jangan gunakan teori ini untuk tambak intensive tebaran tinggi.

Bagi yang memiliki pengalaman bisa kita saling tukar informasi, terima kasih...


Satu komoditas perikanan lain yang memiliki nilai ekonomi tinggi di samping udang yang dibudidayakan di tambak ikan bandeng (Chanos chanos Forsk) baik untuk konsumsi domestik dan ekspor ke negara-negara asing dalam bentuk segar maupun olahan. Bandeng juga Memiliki manfaat ikan bandeng bagi kesehatan.
Produksi ikan bandeng  air tawar salah satu komoditas hasil perikanan budidaya  di desa Talun, yang berkembang pesat usaha sistem polikultur dengan ikan mas dan nila. Ikan Bolu (Bandeng dalam bahasa bugis)  masih bertahan disebabkan karena mudah dalam budidaya, jarang terserang penyakit dan nenernya tersedia sepanjang musim. Rasa daging yang gurih dan produksi selalu ada sepanjang tahun membuat Milk fish ini menjadi hidangan wajib disetiap ada hajatan keluarga di Talun. “Kurang lengkap kurasa kalau ada acara baca doang (hajatan) tanpa ada menu ikan bakar bolu di hadapan kita,” Pembudidaya tambak bandeng di Talun sejak dulu hingga saat ini teknologinya masih andalkan makanan alami, terutama klekap, lumut dan tumbuhan air lainnya. Pakan alami merupakan faktor utama bagi pertumbuhan ikan terutama ketika ikan masih berukuran kecil, karena nutrisi didalamnya sangat lengkap dan sesuai dengan kebutuhan ikan. Jika klekap tidak tumbuh baik maka jumlah makanan yang tersedia menjadi sedikit sehingga pertumbuhan ikan bandeng akan terhambat. Seiring meningkatnya ukuran ikan maka ketersediaan pakan alami akan semakin menipis.  Oleh karena itu diperlukan rekayasa teknologi agar ketersediaan pakan alami tetap tersedia hingga bandeng mencapai ukuran panen.
PENGANTAR IKAN BANDENG
Bandeng dalam bahasa Inggris (Chanos chanos), disebut ikan bandeng menetas di laut dalam, setelah menetas 2-3 minggu kemudian bermigrasi ke tepi, pantai dan bakau-bakau dan kembali lagi ke laut tengah untuk berkembang biak.
Bentuk tubuh bandeng ramping seperti torpedo dan berenang cepat, keperakan putih dan biru dalam sisi kulitnya. ikan ini pemakan tumbuhan plankton ganggang, lumut, klekap (herbivora) yang tumbuh di dasar perairan. Ikan ini dibudidayakan untuk konsumsi rumah tangga dan restoran dalam bentuk susu kari, digoreng, direbus, asap dan panggang.
HABITAT IKAN BANDENG
Bandeng (Chanos chanos) adalah sejenis ikan laut dari Family Chanidae, Ordo Malacopterygii. Namun ikan bandeng diklasifikasikan Euryhalin yang memiliki daya penyesuaian (toleransi) cukup tinggi terhadap perubahan kadar garam (salinitas) mulai dari 0-60 per mil. Selain itu, juga cukup tahan terhadap perubahan suhu tinggi hingga 40 derajat Celcius.
Bandeng pertama di ketahui hidup di India di laut Fasifik berkerumun di sekitar terumbu pesisir dan pulau tapi ahir-ahir hidup di air payau, danau air tawar. Untuk bandeng pertanian adalah pembesaran lebih cocok dilakukan di tambak air payau untuk menumbuhkan pakan alami dan artificial feeding atau pelet.
Lokasi kolam bandeng budidaya telah dipilih, antara persyaratan lainnya :
Tanah dapat pasang surut air. Tinggi yang ideal pasang surut adalah 1,5 - 2,5 m.
Dalam pasang surutnya lokasi lebih rendah di bawah 1 meter pengelolaan air dengan menggunakan pompa.
Air segar tersedia untuk mengatur kadar garam yang cocok untuk pertumbuhan bandeng.
Tekstur tanah yang ideal adalah tanah liat berpasir, karena tanah dapat menahan air sumur.
Lokasi yang ideal ada sabuk hijau (green belt) hutan mangrove ditumbuhi dengan panjang minimal 100 m dari garis pantai.
Keadaan sosial ekonomi untuk mendukung operasi seperti budidaya keamanan yang kondusif.
Dalam hal ini kolam yang disiapkan adalah kolam yang telah ada dan telah berulang kali melaksanakan budidaya dan panen bandeng. jadi kita tidak lagi berbicara tentang pemilihan lokasi (tapak) dan tata letak kolam,
Petani ikan meskipun tidak benar dalam memenuhi tahapan persiapanbudidaya. mereka memang bisa panen bandeng namun hasilnya kurang maksimal karena langkah-langkah dalam penyusunan kolam ini sering diabaikan atau tidak dilakukan dengan benar Tingkat pH tanah yang optimal untuk bandeng antara 7-8, dengan kandungan oksigen terlaru 3,5 ppm. Hal ini juga dapat beradaptasi dengan perbedaan salinitas yang ekstrim. Kebiasaan pembudidaya ikan bandeng di desa Talun memberikan akan dengan cara pemupukan kolam dengan pupuk urea dan pupuk SP – 36. Pemupukan dengan pupuk pabrikan atau anorganik memiliki sisi kelemahan yakni semakin lama lahan semakin membutuhkan pupuk anorganik dan akan merusak lingkungan. Dalam mensiasati pakan alami berupa lumut dan klekap tetap mencukupi kebutuhan bandeng hingga panen adalah melakukan pemupukan secara bertahap. Pupuk yang digunakanpun bukan pupuk kimia melainkan pupuk organik bokhasi dari kotoran ternak dan limbah pertanian lainnya. Membuat sendiri pupuk organik bokhasi tidaklah sulit, karena semua bahan bakunya cukup tersedia, seperti kotoran ayam, dedak, jerami padi dan lainnya. Bahan baku pembuatan pupuk bokhasi itu tidak dibeli, cukup datang ambil ke tempat peternakan ayam. Bahkan jerami padi selama ini hanya dibakar oleh petani tidak dimanfaatkan sebagai bahan baku pembuatan pupuk. Dengan pemanfaatan bahan organik dalam menstabilkan ketersediaan makanan alami di tambak agar bandeng cepat bongsor (gemuk), juga berdampak melestarikan lahan kolam budidaya ikan.
Pengeringan Kolam .
Air dikeringkan melalui saluran pembuangan
Benteng kolam bocor benar disegel dan diperkuat
Lumpur cair ditambah atau dibuang di kolam
Tampaknya kering tambak retak bawah -retak (2 minggu).
Pintu masuk air untuk menghindari kebocoran diperbaiki dalam posisi yang lebih tinggi
Pintu drainase posisi yang lebih rendah dan berfungsi untuk pengeringan kolam saat panen bandeng Bagaimana cara menjaga kesuburan kolam dan meningkatkan roduksi ikan bandeng. Untuk membuat pupuk organik bokhasi cukup disiapkan 200 kg jerami atau sisa hijauan daun pisang, 600 kg kotoran ternak ayam yang telah kering, 50 kg serbuk gergaji atau dedak, 50 kg arang sekam, 100 kg humus, 1 liter larutan dekomposer (EM4) atau bahan probiotik merk dagang jenis lainya. dan 1 kg gula pasir atau molase.
Cara membuatnya, cacah jerami atau hijauan kecil-kecil, campuran bahan-bahan organik yang telah disiapkan, aduk hingga merata dengan cangkul atau sekop. Tambahkan  kapur pertanian (Ca) untuk memperkaya kandungan hara pupuk bokashi yang dihasilkan. Selanjutnya encerkan larutan EM4, ambil 1 liter larutan campurkan dengan 200 liter air bersih dan 1 kg gula pasir. Kemudian siramkan pada campuran bahan baku sambil diaduk. Atur kelembaban hingga mencapai 30-40%. Untuk memperkirakan tingkat kelembaban, kepalkan campuran hingga bisa menggumpal tapi tidak sampai mengeluarkan air. Apabila kelembabannya kurang, tambahkan air secukupnya. Sebaiknya bahan-bahan tersebut ditutup plastik agar suhu fermentasi hingga maksimal 45 derajat Celsius. Setelah 15-20 hari pupuk organik bokhasi sudah jadi dan siap ditebar di tambak.
Aplikasi awal sebelum tebar nener (bibit bandeng) pastikan petakan tambak sudah bebas hama. Masukkan air pada saat pasang sampai tanah dasar tambak macak-macak. Tebar pupuk organik bokhasi sebanyak 1.000 kg tergantung kondisi tanah dasar tambak (berpasir/lempung berpasir/liat berpasir) semakin tinggi kandungan pasirnya maka dosis bokhasi makin ditingkatkan. Biarkan tanah tambak selama 3-5 hari lalu masukkan air kembali sampai ketinggian 30 cm di atas pelataran, setelah kena sinar matahari klekap akan tumbuh. Air tambak dinaikkan sampai 50 cm lalu tebar nener gelondongan sebanyak 3.000 ekor/ha.
Seiring dengan makin bertambah besarnya bandeng maka secara bertahap air tambak ditinggikan hingga 70 cm tujuannya disamping bandeng bebas bergerak juga untuk memancing tumbuhnya lumut dan tumbuhan air hydrilla (sampine, bahasa lokal petambak). 
Jika ketersediaan klekap menipis maka air tambak disurutkan hingga tanah dasar macak-macak untuk pemupukan susulan bokhasi. Pada saat itu bandeng berlindung di parit keliling tambak. Jika tanah dasar tambak berubah warna dari coklat menjadi hijau berarti klekap sudah tumbuh. Selanjutnya air tambak ditinggikan agar bandeng menikmati makanan alami yang sudah tersedia kembali.
Selama masa pemeliharaan 3-4 bulan ukuran size bandeng sudah ada mencapai 3 ekor/2 kg.Maka pada saat itu mulai dilakukan panen parsial (penjarangan). Jika kondisi harga pasaran bagus sebaiknya dilakukan panen total. Namun ada sebagian petambak sudah merencanakan target panen disesuaikan dengan saat harga ikan tinggi, misalnya saat menjelang hari raya Idul Fitri/Idul Adha, Imlek, tahun baru, dan musim hajatan. Panen parsial juga penting dilakukan dengan pertimbangan daya tampung tambak sudah maksimal. Kondisi ini dicirikan dengan pertumbuhan ikan yang mulai melambat atau bahkan terlihat gejala ikan kekurangan oksigen (lebih banyak berenang dipermukaan/megap-megap) pada pagi hari sebelum terbit matahari. Dengan panen parsial maka daya dukung lingkungan akan lebih tinggi dan ruang gerak ikan lebih luas, sehingga ikan yang tersiasa laju pertumbuhannya makin cepat.

Email ThisBlogThis!Share to TwitterShare to Facebook

Pupuk apa yang cocok untuk tambak?

Pupuk yang digunakan dalam pemupukan tambak adalah pupuk organik dan anorganik. Pupuk organik berupa kotoran ayam, sapi, dan dedaunan dengan dosis 1.000kg/ha atau pupuk urea 150 kg/ha ditaburkan secara merata di dasar tambak.

Apakah lumut bisa buat pakan udang?

Udang windu dapat diberikan pakan alami atau buatan. Pakan alami udang windu dapat berupa plankton, lumut, bahkan sisa hewan maupun tumbuhan yang telah membusuk dalam tambak.

Bagaimana cara menumbuhkan pakan ikan bandeng?

Untuk menumbuhkan pakan alami berupa kelekap, setelah tambakdipupuk, ketinggian air ditambah 5 cm setiap hari. Selama lima hari, ketinggian air akan mencapai 40 cm dan pakan alami (kelekap) sudah mulai tumbuh. Dengan demikian, benih sudah siap ditebar di tambak.

Bagaimana persyaratan keadaan lingkungan untuk budidaya ikan bandeng?

2. Syarat Lokasi Budidaya Ikan Bandeng.
A. Terletak Diantara Pasang Surut. ... .
B. Dekat Sumber Air. Sangat disarankan untuk memilih lokasi yang dengan sumber air, baik sumber air dari muara, sungai, maupun laut. ... .
C. ... .
D. Tanah Bertekstur Lempung. ... .
E. Tanah Tidak Berisfat Sulfat Masam. ... .
F. Tidak Bertentangan Dengan RT/RW. ... .
G. ... .