Cerita pendek Bahasa Inggris Tentang kehidupan sehari hari

Cerita pendek Bahasa Inggris Tentang kehidupan sehari hari

Bagaimana ya cara mudah agar bisa cepat menguasai bahasa inggris. Karena bahasa inggris merupakan bahasa yang banyak digunakan oleh seluruh penduduk yang ada di dunia. Dan salah satu hal yang dapat anda lakukan agar dapat menguasai bahasa inggris dengan mudah yakni dengan cara bisa mengetahui vocabulary maupun banyak kosakata dalam bahasa inggris. Setelah itu langkah selanjutnya agar dapat menguasai bahasa inggrisdengan mudah adalah dengan cara banyak menulis karangan bahasa inggris yang berhubungan dengan vocabulary yang tadi anda pelajari maupun kosakata bahasa inggris yang tadi telah anda kuasai. Setelah itu buatlah karangan singkat mengenai kegiatan sehari-sehari maupun dalam bahasa inggris sering disebut dengan istilah daily activities. Karangan daily activities maupun karangan kegiatan sehari-hari ini biasanya memiliki tensesmaupun aturan waktu yakni simple present tense maupun keterangan waktu sekarang, mulai dari bangun tidur sampai nanti tidur lagi. Nah, kali ini pun kami akan memberikan contoh karangan kegiatan sehari ataupun daily activities dalam bahasa inggris beserta artinya. Anda ingin tahu ? Jika iya, yuk kita lihat bersama-sama.

Contoh Karangan Kegiatan Sehari-Hari dalam Bahasa Inggris dan Artinya

My daily activities ( kegiatan sehari-hariku ) 


From Monday to Saturday, I usuallywake up at 5 o’clock in the morning. I need to prepare myself to school. There are many activities I have to do before going to school. 


( dari hari minggu sampai dengan hari senin. Aku selalu terbangun dengan rutin pada jam lima pagi tepat setiap harinya. Setelah itu aku mempersiapkan segalanya apa yang aku butuhkan di sekolah, semua harus kusiapkan agar tidak ada yang tertinggal nantinya di rumah. Banyak hal yang ku lakukan sebelum akuberangkat ke sekolah

First of all, I do my bed until it is very tidy. After that, I sweep the floor. I love to see my room neat and clean. When I still feel sleepy, I walk around my house. Also, I do some physical movements to stretch my body.

( yang pertama yang selalu kulakukan adalah aku merapikan kamar tidurku agar aku nyaman tidur di atasnya. Setelah itu, aku mulai menyapu lantai. Aku suka melihat kamarku bersih dan juga rapi. Dan ketika mataku terasamengantuk, aku pun segera berjalan-jalan di sekitar rumahku. Selain itu aku juga melakukan peregangan untuk tubuhku agar senantiasa sehat serta senantiasa terjaga )

Then, I prepare some books based on schedule. I do not want to leave any book at home. I wash my face, brush my teeth, then have a shower. Finally, I eat breakfast after wearing my school uniform. Before going to school I hug my parents. I enjoy learning time at school. I like to playwith my friends too.

( lalu setelah itu aku mulai menyiapkan semua buku yang nantinya aku bawa ke sekolah. Dan semua itu sesuai dengan jadwal hari ini. Aku tidak ingin mengalami kejadian yang buruk seperti misalnya ketinggalan buku di rumah, karena terkadang akan diberi hukuman oleh guru. Setelah itu aku masuk kamar mandi, aku mulai membersihkan wajahku biar jerawat tidak ada disana, menggosok gigiku agar putih serta cemerlang, lalu aku pun mandi.Setelah itu pun aku memakan sarapanku. Setelah aku memakai seragam sekolahku. Sebelum aku pergi ke sekolah, aku memeluk kedua orang tuaku. Aku senang belajar di sekolah. Aku juga senang bermain dengan teman-temanku di sekolah )

The school finishes at 1 p.m. After school, I change my uniform then have lunch. I usually help parents to cook for our dinner then help to wash dishes after eating. After watching TV for onehour, I study and do my homework. At the end, I go to sleep at 9 p.m.

( sekolah pun berakhir pada pukul satu siang. Setelah pulang sekolah aku makan menu makan siangku setelah aku ganti baju seragamku dengan baju maupun pakaian yang biasa kupakai di rumah. Akupun biasanya membantu ibuku untuk memasak untuk menu makan malam. Dan tentu saja juga membantu ibuku untuk mencuci piring setelah makan selesai. Dansetelah itu aku menonton televisi selama satu jam agar pikiranku kembali fresh ataupun segar seperti sedia kala. Dan setelah itu akupun mengerjakan pekerjaan rumahku. Aku pun akan tertidur tepat pada pukul sembilan malam )

nah, demikianlah beberapa contoh karangan bahasa inggris mengenai daily activities maupun kegiatan sehari-hari yang biasa kita lakukan. Bagaimana mudah bukan dan sangat mudah dipahami kan ?Dengan sering mengetahui vocabulary maupun kosakata dalam bahasa inggris dan juga menulis dalam bahasa inggris mengenai daily activities maupun kegiatan sehari-hari maka kemampuan anda dalam menguasai bahasa inggris pun akan meningkat dengan sangat cepat. Tentu saja itu dengan latihan yang rutin sampai nampak hasilnya. Yang penting jangan ada dalam kamus kata menyerah untuk belajar dan juga untuk menguasai bahasainggris. Nah, semoga contoh karangan bahasa inggris tentang daily activities maupun kegiatan sehari-hari dalam bahasa inggris tersebut dapat menambah pengetahuan anda dan sampai jumpa di lain kesempatan.

A long time ago, in a nice quiet village, there lived a wealthy merchant with his daughter--Bawang Putih who was obedient and kind-hearted. The merchant’s wife had long since passed away. One day, he brought a woman whom he was about to get married. The woman also has a daughter--Bawang Merah. They now became Bawang Putih’s stepmother and stepsister.

Zaman dahulu kala di desa yang asri terdapat sosok pedagang lelaki kaya raya yang hidup bersama putrinya yaitu Bawang Putih yang penurut dan berhati lembut. Istri pedagang tersebut sudah meninggal sejak waktu yang lama. Pada suatu hari, pedagang tersebut membawa seorang wanita yang akan dinikahinya. Wanita tersebut juga memiliki seorang putri bernama Bawang Merah. Sekarang mereka menjadi Ibu dan Kakak tirinya Bawang Putih.

When Bawang Putih’s father went to trade, the stepmother and Bawang Merah always treated her like a servant. Bawang Putih did all the work such as cleaning the house, cooking, washing clothes and looking for firewood that was ordered by her stepmother. Whenever her work went wrong, the stepmother would punish her by not feeding her.

Ketika ayahnya Bawang Putih berangkat untuk berdagang, sang Ibu tiri dan Bawang Merah selalu memperlakukan Bawang Putih seperti pembantu. Bawang Putih melakukan seluruh pekerjaan seperti membersihkan rumah, memasak, mencuci baju, dan mencari kayu bakar atas perintah Ibu tirinya. Setiap kali dia membuat kesalahan, Ibu tirinya akan menghukumnya dengan cara tidak memberi makan.

Every morning, her stepmother and Bawang Merah took turns shouting at Bawang Putih to wash their clothes, yet they did not give her enough time to finish, and would even get mad because of their starvation. It made Bawang Putih’s body became thinner until her father fell ill, she was very sad because of it. She never left her father alone, but then God decided differently, her father died. She said in tears “Father, don’t leave Bawang Putih!”.

Setiap pagi, Ibu tiri dan Bawang Merah saling bergantian meneriaki Bawang Putih untuk meminta dicucikan bajunya, tetapi tidak memberikan waktu yang cukup, dan bahkan akan marah padanya karena kelaparan. Hal tersebut membuat Bawang Putih menjadi semakin kurus, hingga tiba waktu saat ayahnya jatuh sakit, dia sangat sedih karenanya. Bawang Putih tidak pernah meninggalkan ayahnya sendirian, tetapi Tuhan berkehendak lain, ayahnya meninggal dunia. Dia berkata dalam tangis “Ayah, jangan tinggalkan Bawang Putih!”

All her life was more miserable, yet her stepmother and Bawang Merah were excited because the property and house of Bawang Putih’s father now belonged to them. They further tortured her, sometimes she would cry at night.

Hidupnya semakin menyedihkan, tetapi Ibu tirinya dan Bawang Putih malah merasa senang karena seluruh harta dan rumah atas peninggalan ayahnya sekarang berpindah tangan pada mereka. Mereka semakin semena-mena pada Bawang Putih, terkadang ia pun menangis di malam hari.

One day, Bawang Putih went to the river to wash clothes, she was sleepy and hungry. She did not realise that her stepmother’s favourite shawl had washed away, it was drifting down the river. She said, “Oh no! Mother’s favourite red scarf is gone. I daren’t go home, she will scold me”. Bawang Putih met a farmer who was washing his cow and asked about the red scarf. He saw that the red scarf was taken by an old grandmother who also was washing her clothes by the river--she lived in the mountain.

Pada suatu hari, Bawang Putih pergi ke sungai untuk mencuci baju, dia mengantuk dan lapar. Dia tak menyadari bahwa syal kesayangan Ibu tirinya terbawa hanyut menyusuri sungai. Dia berkata “Oh tidak! Syal merah kesayangan Ibu hilang. Aku tidak berani pulang, dia akan memarahiku”. Bawang Putih menemui seorang peternak yang sedang memandikan sapinya dan bertanya tentang syal merah tersebut. Peternak tersebut melihat syal merah itu dibawa oleh seorang nenek tua yang juga mencuci bajunya di sungai, dia tinggal di sekitaran gunung.

Bawang Putih immediately headed up the mountain, and there she found a wooden house and met the grandmother. There was one condition that the grandmother would give the red scarf back to her. Bawang Putih must help the grandmother first to cook, look for firewood, clean the house, and wash clothes. It was so easy for her because she used to doing it. Finally, she finished it all and the grandmother gave her the shawl and asked her to choose a gift between a small pumpkin and a large pumpkin. Bawang Putih chose the small pumpkin and not the large one because she also carried a basket full of clothes. The grandmother gave her advice to not open the pumpkin until she arrived home.

Bawang Putih segera berangkat menuju gunung, di sana ia menemukan rumah kayu dan bertemu dengan nenek yang dicari. Terdapat syarat khusus dari nenek tersebut untuk mengembalikan kembali syal merah itu padanya. Bawang Putih harus menolongnya terlebih dahulu untuk memasak, mencari kayu bakar, membersihkan rumah, dan mencuci baju. Semua itu terasa ringan bagi Bawang Putih karena ia terbiasa melakukannya. Akhirnya, ketika dia berhasil menyelesaikan semua itu, nenek mengembalikan syal dan bertanya untuk memilih buah labu antara yang kecil dan yang besar. Bawang Putih memilih labu yang kecil dan bukan yang besar, karena dia juga membawa wadah yang penuh dengan cucian baju. Nenek tersebut memperingatkan untuk tidak membuka labu sebelum sampai di rumah.

She was being scolded by her stepmother and Bawang Merah at home, but they stopped and asked her to cook the pumpkin instead. Surprisingly, when she split the pumpkin, there was full of sparkling and expensive jewellery inside. Her stepmother and Bawang Merah asked her how did she find it out. Bawang Merah wanted to choose the large one so that she would get more jewellery than Bawang Putih’s. It gave the stepmother an idea to wash away the red scarf again in the river.

Sesampainya di rumah, Bawang Putih dimarahi oleh Ibu tiri dan Bawang Merah, tetapi mereka terhenti karena melihat buah labu yang dibawanya dan meminta untuk memasak labu itu. Tidak disangka-sangka, ketika Bawang Putih membelah labu, isinya penuh dengan perhiasan yang berkilau dan mahal. Ibu tiri dan Bawang Merah menanyakan bagaimana cara mendapatkan labu itu. Bawang Merah ingin memilih labu yang besar agar bisa mendapatkan perhiasan yang lebih banyak dari Bawang Putih. Hal tersebut membuat Ibu tiri memiliki ide untuk menghanyutkan kembali syal merahnya ke sungai.

The stepmother and Bawang Merah followed the red scarf down the river that was taken by the grandmother to the mountain. Bawang Merah felt tired because it was so far, but finally, they arrived at the grandmother’s house. They were asked to help the grandmother doing the same work as Bawang Putih and chose the large pumpkin afterwards, but did not obey the grandmother’s advice. They opened it before arriving home, they were impatient to see the jewellery inside.

Ibu tiri dan Bawang Merah mengikuti syal merah menyusuri sungai yang dibawa oleh nenek ke gunung. Bawang merah merasa lelah karena jaraknya yang begitu jauh, namun mereka akhirnya sampai juga di rumah nenek itu. Mereka diminta untuk membantu nenek mengerjakan hal yang sama seperti Bawang Putih dan memilih labu yang besar setelahnya, namun mereka tidak mematuhi nasihat nenek. Mereka membukanya sebelum sampai rumah, karena tidak sabar untuk melihat perhiasan di dalamnya.

On the other hand, they were in for quite a surprise. Because they found venomous animals such as snakes, scorpions, and spiders inside the pumpkin. They were bitten by the snakes and died in the middle of the forest. Their greed brought them to disaster. Meanwhile, Bawang Putih became wealthy because of the jewellery she had and continued her father’s business---She enjoyed the fruits of her obedience and kindness.

Di samping itu, mereka terkejut dan terdiam sesaat. Karena mereka menemukan banyaknya binatang berbisa seperti ular, kalajenking, dan laba-laba di dalam labu. Mereka dipatuk ular dan meninggal di tengah hutan. Keserakahan mereka mendatangkan bencana. Sedangkan, Bawang Putih menjadi kaya raya karena perhiasan yang dimiliki dan melanjutkan bisnis ayahnya. Dia menikmati buah hasil ketaatan dan kebaikannya.