Contoh hewan yang berkembang biak dengan cara partenogenesis

Contoh hewan yang berkembang biak dengan cara partenogenesis

Komodo memiliki bentuk badan yang hampir sama dengan biawak. (pixabay)

adjar.id - Tahukah Adjarian bahwa ada hewan yang mirip biawak dan mampu berkembang biak tanpa pejantan?

Pada umumnya hewan betina berkembang biak dengan pejantan.

Namun, ternyata ada beberpa jenis hewan yang bisa berkembang biak tanpa pejantan.

Hewan yang bisa berkembang biak tanpa pejantan disebut partenogenesis.

Hewan jenis partenogenesis melakukan perkembangbiakan hanya dengan melibatkan gamet betina tanpa adanya pembuahan.

Sehingga, hewan tersebut tidak membutuhkan perkawinan dan pejantan untuk berkembang biak.

Sebagian hewan yang bisa berkembang biak tanpa pejantan masuk ke dalam kelompok hewan reptil.

Hewan reptil adalah hewan yang berkembang biak dengan cara bertelur.

Lalu, apa nama hewan yang mirip biawak dan mampu berkembang biak tanpa pejantan?

Baca Juga: Jenis-Jenis Hewan Tipe Peralihan yang Terancam Punah di Indonesia

Hewan yang Berkembang Biak Tanpa Pejantan

Hewan yang mirip dengan biawak dan dapat berkembang biak tanpa pejantan disebut komodo.


Page 2

Contoh hewan yang berkembang biak dengan cara partenogenesis

Komodo memiliki bentuk badan yang hampir sama dengan biawak. (pixabay)

Komodo memiliki bentuk tubuh yang mirip dengan biawak.

Akan tetapi, ukuran tubuhnya lebih besar dan lebih tebal dibandingkan biawak, Adjarian.

Oleh sebab itu, komodo dinamakan Varanus komodoensis yang berarti biawak komodo.

Komodo adalah spesies kadal yang masuk kelompok reptil yang memiliki kulit bersisik.

Saat ini komodo menjadi spesies kadal terbesar di dunia.

Habitat asli komodo berasal dari Asia dan Australia.

Namun, komodo banyak juga ditemukan di Pulau Komodo yang terletak di Taman Nasional Komodo, Kecamatan Komodo, Kabupaten Manggarai Barat, Provinsi Nusa Tenggara Timur.

Baca Juga: Selain Hewan Komodo, Hewan Apa Lagi yang Wajib Kita Lindungi?

Kemampuan Partenogenesis pada Komodo

Pada tahun 2005, seekor komodo yang ada di London diketahui tiba-tiba bertelur tanpa adanya kontak dengan komodo jantan.

Nah, bagaimana cara kerja partenogenesis pada komodo, ya? 

Komodo betina memiliki kromoson sistem penentuan kelamin ZW yang dapat menghasilkan anak dengan cara partenogenesis.


Page 3

Contoh hewan yang berkembang biak dengan cara partenogenesis

Komodo memiliki bentuk badan yang hampir sama dengan biawak. (pixabay)

Komodo mewariskan sepasangan kromoson tersebut dan diduplikasikan dalam telur.

Telur komodo tersebut dapat berkembang tanpa pembuahan dari perkawinan.

Telur yang menerima kromosom Z akan berkembang menjadi ZZ dan menghasilkan jantan, sedangkan telur yang menerima kromoson W akan menjadi WW dan gagal untuk berkembang.

Sehingga, dapat disimpulkan perkembangbiakan partenogenesis kemungkinan besar akan menghasilkan keturunan jantan.

Nah, itulah pembahasan tentang hewan yang mirip dengan biawak dan bisa berkembang biak tanpa pejantan, Adjarian. Unik, ya?

Baca Juga: Mengapa Komodo Hanya ada di Indonesia dan Tidak Ada di Tempat Lain?

Coba Jawab!
Apa kemampuan yang dimiliki komodo?
Petunjuk: Cek halaman 2-3.

Tonton video ini, yuk!

Ular sanca. Foto: DenisDoukhan from Pixabay

Kebanyakan hewan perlu bereproduksi untuk berkembang biak. Tetapi, beberapa di antaranya dapat memiliki keturunan tanpa kawin. Proses yang disebut partenogenesis atau aseksual ini memungkinkan makhluk dari lebah madu hingga ular derik mengalami apa yang disebut "kelahiran perawan".

Peristiwa semacam itu bisa mengejutkan orang yang merawat hewan. National Geographic melaporkan, hiu zebra bernama Leonie tinggal bersama hiu betina lainnya di Akuarium Reef HQ Australia. Pada tahun 2016, para penjaga dibuat kaget ketika tiga telur Leonie menetas menjadi anak hiu yang masih hidup.

Beberapa tahun sebelumnya, di Kebun Binatang Louisville, seekor ular sanca bernama Thelma menghasilkan enam telur yang menetas menjadi bayi ular. Padahal, Thelma belum pernah melihat ular jantan selama hidupnya. Pada tahun 2006, seekor komodo bernama Flora juga memiliki anak tanpa adanya kehadiran jantan di Kebun Binatang Chester Inggris.

Bagaimana partenogenesis terjadi?

Reproduksi seksual melibatkan dua bahan, yaitu sel telur dan sel sperma. Masing-masing menyediakan genetik yang diperlukan untuk menciptakan organisme hidup. Tetapi dalam partenogenesis, tubuh menemukan cara unik untuk mengisi gen yang biasanya disediakan oleh sperma.

Seekor komodo. Foto: JamesDeMers from Pixabay

Ovarium menghasilkan telur melalui proses kompleks yang disebut meiosis, di mana sel bereplikasi, mengatur ulang, dan memisahkan. Telur-telur ini hanya mengandung setengah kromosom ibu. Kemudian, terdapat sel-sel yang lebih kecil disebut badan kutub.

Salah satu kasus partenogenesis dikenal dengan 'automixis'. seekor hewan dapat menggabungkan badan kutub dengan telur untuk menghasilkan keturunan. Proses ini ditemukan pada hiu yang memiliki anak tanpa jantan.

Dalam bentuk lain, sel reproduksi mereplikasi melalui mitosis. Suatu proses di mana sel menggandakan diri untuk membuat dua sel diploid. Keturunan yang dihasilkan dengan cara ini adalah klon dari induknya. Biasanya tumbuhan lebih sering melakukan partenogenesis jenis mitosis.

Bagi sebagian organisme yang bereproduksi dengan automixis, keturunan biasanya memperoleh dua kromosom X dari induknya. Dua kromosom X hanya menghasilkan keturunan perempuan. Kendati demikian, hewan seperti kutu daun dapat menghasilkan keturunan jantan subur yang secara genetik identik dengan ibunya.

Hiu zebra. Foto: Screen Youtube/Rahul Demello

Selama jutaan tahun hewan telah berkembang biak melalui partenogenesis, yang pertama kali muncul pada beberapa organisme terkecil. Untuk hewan yang lebih maju seperti vertebrata, para ilmuwan berpikir bahwa kemampuan untuk bereproduksi secara aseksual muncul sebagai upaya terakhir dalam menghadapi kondisi buruk.

Partenogenesis telah diamati pada lebih dari 80 spesies vertebrata, sekitar setengahnya adalah ikan atau kadal. Meskipun, kebanyakan hewan yang berkembang biak melalui partenogenesis adalah invertebrata kecil seperti lebah, tawon, semut, dan kutu daun. Hewan-hewan itu dapat berganti-ganti antara reproduksi seksual dan aseksual.

Strategi bertahan hidup sendiri

Kemampuan bereproduksi secara aseksual memungkinkan hewan menurunkan gen tanpa menghabiskan energi untuk mencari pasangan. Dengan demikian, spesies dapat bertahan dalam kondisi yang menantang. Jika seekor komodo tiba di pulau tak berpenghuni, kadal raksasa itu bisa menciptakan populasi melalui partenogenesis.

Namun, karena setiap individu akan identik secara genetik, induk komodo dan anak perempuannya akan lebih rentan terhadap penyakit dan perubahan lingkungan daripada kelompok yang bervariasi secara genetik.

Lebah. Foto: Myriams-Fotos from Pixabay