Contoh penerapan berani mengambil resiko dalam berwirausaha

Ilustrasi perempuan karier. Foto: Shutter Stock

Dalam perjalanan karier, tentu ada momen di mana kita merasa ragu untuk mengambil keputusan karena takut salah langkah. Seringnya, hal ini terjadi karena kita takut menghadapi sebuah risiko. Hal ini juga yang membuat kita selalu takut untuk memulai hal-hal baru. Akibatnya, kita akan terjebak dalam satu kondisi dan kehidupan profesional tidak akan berkembang.

Padahal, kita tidak akan tahu apakah usaha yang kita lakukan bisa berhasil atau tidak jika kita tidak berani mencoba. Sebab tak jarang, hal yang memiliki risiko besar, kadang juga memberikan hasil yang sangat memuaskan. Satu-satunya yang diperlukan adalah keberanian.

Lalu bagaimana caranya kita bisa berani mengambil risiko tanpa dihantui kegagalan? Tenang, Anda tak perlu khawatir karena kami telah merangkum lima cara yang bisa membuat Anda lebih berani mengambil risiko seperti dilansir dari Girlboss. Kira-kira apa saja? Simak ulasan lengkapnya berikut ini.

Sadari bahwa setiap manusia selalu mengambil risiko dalam hidupnya

Menurut Tyler Tervooren, pendiri Riskology, sebuah situs pelatihan leadership untuk orang-orang introvert, meski kita sebagai manusia selalu takut mengalami kerugian karena mengambil risiko, namun tanpa disadari kita selalu mengambil risiko dalam setiap keputusan yang kita buat.

"Risiko tidak bisa dihindari dalam setiap aspek kehidupan. Bahkan ketika Anda tidak melakukan apa-apa, Anda sedang menjalankan apa yang kami sebut ‘biaya’ atas sebuah peluang," ungkap Tyler Tervooren seperti dikutip pada Girlboss.

Pada dasarnya, setiap orang sudah mengambil risiko sejak pertama kali kita bisa mengambil keputusan sendiri. Hanya saja, sebagian dari kita tidak menyadari hal itu. Atau, risiko yang selama ini diambil tidak terlalu besar sehingga tidak ada dampak yang membuat kita sadar bahwa keputusan yang diambil juga memiliki risiko.

Ilustrasi perempuan karier. Foto: Shutterstock

Untuk bisa lebih berani mengambil risiko, Anda harus tahu segala hal yang terpenting dan nilai-nilai apa saja yang sesuai diri Anda. Oleh karena itu, luangkan waktu untuk bertanya pada diri sendiri soal apa saja yang diinginkan, siapa diri Anda yang sebenarnya dan apa yang menjadi prioritas diri.

“Jika Anda meluangkan waktu untuk mempertanyakan pertanyaan-pertanyaan tersebut, maka Anda bisa selangkah lebih maju dari yang lain,” ungkap Tyler. Gunakan jawabannya nanti untuk menuntun Anda pada pertanyaan lainnya. Apa saja yang ingin dicapai namun di tengah jalan ada hal-hal yang membuat Anda menghindari langkah selanjutnya. Dengan begitu, Anda akan segera tahu risiko apa yang sudah menanti di perjalanan berikutnya.

Jadi, pahami diri Anda dengan lebih baik dan identifikasi hal apa saja yang menghalangi langkah selama ini.

Menjadi orang yang rasional

Jika berbicara soal risiko, sebagian dari kita termasuk orang yang optimis, sebagian lagi ada yang pesimis, dan sedikit dari kita juga realistis ketika dihadapkan dengan risiko besar.

“Apabila kita tidak berusaha berpikir rasional, maka kita akan mengambil segala keputusan berdasarkan sisi emosional saja,” ungkap Marni Amsellem, Ph. D, seorang Psikolog Klinis.

Ilustrasi perempuan karier yang terlalu emosional. Foto: shutterstock

Ia menyarankan agar kita rajin membuat daftar pro dan kontra agar kita bisa tahu mana yang rasional dan mana yang tidak. Lalu dari semua daftar tersebut, mana saja yang berpotensi memiliki risiko paling besar.

Jadi misalnya Anda mendapat tawaran bekerja di kota baru, maka jangan hanya membayangkan indahnya memiliki pengalaman baru. Tapi pikirkan juga, apakah Anda cocok dengan suasana kota, masyarakat, hingga gaya hidup di kota tersebut. Pemikiran rasional ini dibutuhkan agar Anda tidak salah langkah setiap akan mengambil keputusan.

Memulai dengan hal-hal kecil

Bagi Anda yang memiliki keberanian tapi tidak tahu apa yang harus dilakukan di awal, tanyakan pada diri sendiri hal-hal kecil apa yang bisa diperbuat sekarang untuk bisa mencapai tujuan utama Anda.

“Jika Anda bisa melakukan hal-hal kecil itu dalam 30 menit kedepan, berarti akan ada banyak hal yang harus dilalui untuk mencapai tujuan. Namun tetap jalani prosesnya sampai Anda bisa mencapai tujuannya,” jelas Tyler.

Ilustrasi perempuan karier. Foto: Shutterstock

Perlu diingat bahwa untuk bisa mengatasi risiko yang besar, Anda harus bisa melewati segala kesulitan kecil yang terjadi setiap hari. Misalnya, jika Anda ingin bekerja sebagai penulis lepas, jangan langsung resign dalam waktu dekat. Coba ambil satu atau dua pekerjaan lepas untuk mendapatkan klien tanpa meninggalkan pekerjaan utama. Lakukan secara bertahap hingga Anda lebih matang dan sudah mengantongi proyek-proyek besar.

Untuk menjadi orang yang cerdas dan rasional, dibutuhkan waktu yang cukup untuk bisa merenungkan kesuksesan dan kegagalan yang pernah Anda lalui. “Setiap kali Anda mendorong diri untuk keluar dari zona nyaman, itu artinya Anda berkembang dan belajar dari pengalaman yang sudah pernah dilalui,” ungkap Marni Amsellem.

Ia menambahkan bahwa nantinya jika suatu saat Anda dihadapkan dengan risiko baru, Anda akan memiliki pemikiran yang lebih matang karena sebelumnya sudah pernah mengalami hal serupa atau bahkan yang lebih berat.

Untuk itu, jangan pernah berhenti untuk belajar dan berani keluar dari zona nyaman agar Anda sering dihadapkan dengan risiko dan kesulitan yang nantinya akan mendewasakan Anda, terutama dalam kehidupan karier.