Contoh penerapan sifat koloid yang merupakan sifat koagulasi adalah nomor

Contoh penerapan sifat koloid yang merupakan sifat koagulasi adalah nomor

Pengertian sistem koloid adalah suatu bentuk campuran yang keadaanya berada di antara larutan dan campuran kasar (suspensi) yang berukuran 1-100 nm yang bersifat homogen.

Contoh penerapan sifat koloid yang merupakan sifat koagulasi adalah nomor

Koloid memiliki beberapa sistem dan dari sistem tersebut dapat dikenali juga sifat-sifat dari suatu koloid.

Berikut ini adalah berbagai macam sifat koloid dan contoh penerapannya.

Efek Tyndall dan Gerak Brown

Efek Tyndall adalah peristiwa penghamburan cahaya oleh partikel koloid. Contoh efek Tyndall dalam kehidupan sehari-hari sebagai berikut:
  1. Terjadinya warna biru di langit pada sore hari dan warna jingga pada sore hari.
  2. Sorot lampu mobil atau senter di udara yang berkabut.
  3. Sinar matahari melalui celah-celah daun pada waktu pagi yang berkabut.
Gerak Brown adalah gerak acak partikel koloid dalam medium pendispersi.

Elektroforesis

Elektroforesis yaitu peristiwa pergerakan partikel keloid dalam medan listrik. Contoh: Pemanfaatan sifat elektroforesis yang terdapat pada proses penyaringan debu pabrik.

Adsorpsi

Adsorpsi yaitu proses penyerapan suatu zat di permukaan zat lain. Contoh proses yang memanfaatkan sifat adsorpsi yaitu:
  1. Penyembuhan sakit perut yang disebabkan oleh bakteri patogen dengan norit,
  2. Penjernian air dengan tawas,
  3. Pencelupan serat wol pada proses pewarnaan,
  4. Penjernihan air tebu pada pembuatan gula.

Koagulasi

Koagulasi atau penggumpalan yaitu peristiwa pengendapan partikel-partikel koloid sehingga fase terdispersi terpisah dari medium pendispersinya. Contoh proses yang memanfaatkan sifat koagulasi misalnya :
  1. Pengolahan karet dari lateks,
  2. Penjernihan air,
  3. Pembentukan delta di muara,
  4. Proses penggumpalan debu atau asas pabrik,
  5. Proses penetralan partikel albuminoid dalam darah oleh ion Fe3+ atau Al3+.

Koloid Pelindung

Koloid pelindung yaitu koloid yang dapat melindungi koloid lain agar tidak mengalami koagulasi. Contoh sifat koloid pelindung dimanfaatkan dalam proses :
  1. Penambahan kasein pada susu,
  2. Penambahan lesitin pada margarin,
  3. Penambahan gelatin pada es krim,
  4. Penambahan minyak silikon pada cat.

Dialisis

Dialisis yaitu cara mengurangi ion-ion pengganggu dalam koloid menggunakan selaput semipermeabel. Contoh sifat dialisis dimanfaatkan untuk
  1. Memisahkan ion-ion sianida dari tepung tapioka
  2. Proses cuci darah.

Pembahasan soal kimia UN 2014 nomor 11 sampai dengan nomor 15 tentang:

  • larutan penyangga,
  • hidrolisis garam,
  • kelarutan dan hasil kali kelarutan,
  • sifat koligatif larutan,
  • serta sistem koloid.

Berikut ini merupakan senyawa/ion yang dapat bersifat larutan penyangga.

  1. CH3COOH dan CH3COO−
  2. NH3 dan NH4+
  3. HCOOH dan HCOO−
  4. H2CO3 dan HCO3−
  5. C5H7O4CO2H dan C5H7O4CO2−
Larutan penyangga yang terdapat dalam cairan ekstrasel makhluk hidup adalah nomor ....
A.   (1) B.   (2) C.   (3) D.   (4)

E.   (5)





Larutan penyangga alami yang terdapat dalam cairan ekstrasel makhluk hidup adalah penyangga karbonat, yaitu H2CO3 dan HCO3−. Larutan penyangga ini berfungsi untuk mempertahankan pH darah sekitar 7,4. pH darah tidak boleh turun di bawah 7,0 atau naik di atas 7,8. Jadi opsi jawaban yang benar adalah (D).

Perdalam materi ini di Pembahasan Kimia UN: Larutan Penyangga.

Larutan 25 ml CH3COOH 0,2 M direaksikan dengan 25 ml NaOH 0,2 M sesuai reaksi:

CH3COOH (aq) + NaOH (aq) → CH3CONa (aq) + H2O (l)

Jika Ka CH3COOH = 10−5 maka pH larutan yang terbentuk adalah ....

A.   5 − log 2 B.   7 + log 1 C.   9 + log 1 D.   13 − log 2

E.   13 + log 2


Contoh penerapan sifat koloid yang merupakan sifat koagulasi adalah nomor
Kita periksa dulu jumlah mol asam dan basanya.

mol  CH3COOH = 25 ml × 0,2 M

                           = 5 mmol mol NaOH = 25 ml × 0,2 M                   = 5 mmol

Karena mol CH3COOH sama dengan mol NaOH maka pada reaksi tersebut terjadi hidrolisis garam. Mol garam juga sama dengan 5 mmol karena perbandingan koefisiennya sama. Sedangkan volumenya merupakan volume campuran (25 ml + 25 ml = 50 ml) karena garam tersebut terhidrolisis dalam air. Sehingga konsentrasi molar garam tersebut adalah:

Contoh penerapan sifat koloid yang merupakan sifat koagulasi adalah nomor

Hidrolisis garam tersebut berasal dari asam lemah dan basa kuat sehingga garamnya bersifat basa. Dengan demikian rumus hidrolisisnya adalah:

Contoh penerapan sifat koloid yang merupakan sifat koagulasi adalah nomor

Jadi, pH larutan yang terbentuk adalah 9 + log 1 (C).

Perdalam materi ini di Pembahasan Kimia UN: Hidrolisis Garam.

100 ml NaOH 0,008 M direaksikan dengan 100 ml CH3COOH 0,008 M. Ke dalam larutan reaksi ditetesi larutan encer CaCl2 dan penetesan diakhiri ketika di larutan tepat jenuh atau tepat Ca(OH)2 akan mengendap. Kalau Kw = 10−14, Ksp Ca(OH)2 = 4 × 10−16, dan Ka = 10−5 maka [Ca2+] pada saat tepat jenuh adalah ....

A.   10−1 M


B.   10−2 M
C.   10−3 M
D.   10−4 M
E.   10−5 M





Mula-mula akan terjadi hidrolisis garam dengan konsentrasi garam:

Contoh penerapan sifat koloid yang merupakan sifat koagulasi adalah nomor

Hidrolisis garam tersebut bersifat basa sehingga dapat diperoleh:

Contoh penerapan sifat koloid yang merupakan sifat koagulasi adalah nomor


Tepat saat Ca(OH)2 akan mengendap, berlaku:

Ca(OH)2       → Ca2+ + 2 OH−


Ksp Ca(OH)2 = [Ca2+] . [OH−]2
4 × 10-16        = [Ca2+] . (2 × 10−6)2
[Ca2+]            =  10−4

Jadi, konsentrasi Ca2+ pada saat tepat jenuh adalah  10−4 M (D).

Perdalam materi ini di Pembahasan Kimia UN: Kelarutan dan Hasil Kali Kelarutan.

Berikut ini peristiwa kimia dalam kehidupan sehari-hari:

  1. etilen glikol dapat ditambahkan ke dalam radiator mobil, dan
  2. desalinasi air laut.
Kedua contoh di atas berhubungan dengan sifat koligatif larutan secara berturut-turut .... A.   penurunan tekanan uap dan tekanan osmotik B.   tekanan osmotik dan kenaikan titik didih C.   kenaikan titik didih dan penurunan titik beku D.   penurunan titik beku dan osmosis balik

E.   penurunan titik beku dan kenaikan titik didih


Di daerah yang beriklim dingin, air radiator mudah membeku. Untuk mengatasinya, ke dalam air radiator biasanya ditambahkan etilen glikol. Etilen glikol ini berfungsi untuk menurunkan titik beku. Sehingga pada suhu yang dingin, air radiator campuran ini belum membeku karena titik bekunya sudah turun. Desalinisasi air laut adalah proses pembuatan air murni dari air laut. Mula-mula air laut dipisahkan dengan membran semipermeabel. Dengan memberi tekanan yang cukup, partikel air pada air laut akan mampu menembus membran. Sementara itu, partikel-partikel lain yang terkandung dalam air laut akan tertahan. Proses ini disebut osmosis balik. Jadi, penambahan etilen glikol dan desalinisasi air laut berhubungan dengan penurunan titik beku dan osmosis balik (D).

Perdalam materi ini di Pembahasan Kimia UN: Sifat Koligatif Larutan.

Beberapa contoh penerapan sifat koloid dalam kehidupan sehari-hari.

  1. Terjadinya delta di muara sungai.
  2. Penggunaan obat norit pada diare.
  3. Peristiwa cuci darah.
  4. Penjernihan air.
  5. Sorot lampu di malam hari.
Contoh penerapan sifat koloid dari koagulasi dan dialisis berturut-turut adalah .... A.   (1) dan (2) B.   (1) dan (3) C.   (2) dan (3) D.   (3) dan (4)

E.   (4) dan (5)



Penerapan sifat koloid dalam kehidupan sehari-hari antara lain:
Efek Tyndall adalah peristiwa penghamburan cahaya oleh partikel-partikel koloid. Contoh dalam kehidupan sehari-hari adalah:
  1. langit berwarna biru pada siang hari dan berwarna jingga pada sore hari,
  2. sorot lampu pada udara yang berkabut, dan
  3. sinar matahari melalui celah-celah daun pada pagi yang berkabut.
Elektroforesis adalah pergerakan partikel koloid yang bermuatan karena pengaruh medan listrik. Dalam kehidupan sehari-hari, elektroforesis diterapkan untuk:
  1. identifikasi DNA,
  2. mendeteksi kelainan genetik, dan
  3. penyaringan debu pabrik (Cottrell).
Adsorpsi adalah penyerapan partikel bermuatan oleh permukaan-permukaan koloid. Sifat adsorpsi ini biasanya diterapkan untuk:
  1. pemutihan gula pasir,
  2. penyembuhan diare dengan norit,
  3. penjernihan air dengan tawas,
  4. pewarnaan serat wol, dan
  5. bahan aktif deodorant.
Koagulasi adalah proses penggumpalan atau pengendapan partikel-partikel koloid. Penerapan koagulasi dalam kehidupan sehari-hari antara lain:
  1. penjernihan air,
  2. pengolahan karet dari lateks,
  3. pembuatan tahu,
  4. penggumpalan debu atau asap pabrik, dan
  5. pembentukan delta di muara sungai.
Koloid pelindung adalah koloid yang dapat melindungi koloid lain agar stabil, misal tidak mengalami koagulasi. Contoh penerapannya adalah:
  1. penambahan kasein pada susu,
  2. penambahan lisitin pada margarin,
  3. penambahan gelatin pada es krim, dan
  4. penambahan minyak silikon pada cat.
Dialisis adalah proses pemisahan koloid dengan larutan sejati melalui membran semipermeabel. Penerapan sifat koloid ini dalam kehidupan sehari-hari adalah:
  1. proses cuci darah pada pasien gagal ginjal dan
  2. pemisahan ion sianida dari tepung tapioka.
Dari keterangan yang panjang lebar di atas (lumayan sebagai pengingat), penerapan sifat koloid dari koagulasi dan dialisis adalah terjadinya delta dan peristiwa cuci darah (B).

Perdalam materi ini di Pembahasan Kimia UN: Sistem Koloid.

Simak Pembahasan Soal Kimia UN 2014 selengkapnya.
Dapatkan pembahasan soal dalam file pdf  di sini.

Demikian, berbagi pengetahuan bersama Kak Ajaz. Silakan bertanya di kolom komentar apabila ada pembahasan yang kurang jelas. Semoga berkah.