Contoh tembang Pangkur beserta guru gatra guru lagu guru Wilangan
Sekar pangkur kang winarna Show
Lelabuhan kang kanggo wong ngaurip Adat waton puniku dipunkadulu Den kaesthi siyang ratri. Nasihat ini dibalut dengan tembang Pangkur. Seyogyanya kau memahami hakikat pengabdian bagi kehidupan, tentang baik dan buruk yang perlu kau ketahui. Pahami pula adat dan aturan, serta jangan lupakan tata krama baik siang maupun malam. Ing prakara kang gedhe lan kang cilik Rina wengi nagara miwah ing dhusun Demikian pula pertimbangan empat perkara dalam segala hal baik yang besar maupun yang kecil jangan kau lupakan, terapkan sehari-hari, siang atau malam, di kota maupun di desa. (Hal ini berlaku) untuk semua makhluk yang bernapas. Pan ketemu ing laku lawan linggih Pan dadi panengeran ingkang Kang apinter kang bodho miwah kang luhur Kang sugih lan kang melarat Ciri perilaku manusia itu tampak dari bagaimana caranya berjalan dan duduk, tindak-tanduk dalam berbicara. Meskipun orang itu pandai atau bodoh, berderajat tinggi atau hina, kaya atau miskin
Anyinggahi dugi lawan prayogi
Wong degsura ndaludur tan wruh ing edur
Jika ada manusia yang melupakan pertimbangan nalar, itu tak patut berbaur dengan orang banyak. Janganlah kau dekati orang yang tak tahu adat dan hanya menuruti kemauannya sendiri, (orang seperti itu) akan membawa kehancuran.
Lawan muni ing laku lawan linggih
Pramilane ing wong kuna-kuna iku
Datan kongsi mindho gaweni.
Terlihat dari tindak-tanduk, berbicara, berjalan, dan duduk, itu cirri utama yang mudah diketahui dan dirasakan. Oleh karena itu, orang jaman duu tidak pernah salah dalam menilai orang.
Wong kang kendel tanapi wong kang jirih
Panitike manusa wateke wewatekipun
Ing pangawruh kang wus pasthi.
Ulama atau penjahat, pemberani maupun penakut, pencuri maupun bebotoh, atau lelaki maupun perempuan semua memiliki ciri-ciri yang sama.
Nora nana mareme jroning ati
Karepane nora mari saya banjur
Orang seperti itu disebutpenjahat serakah, tidak pernah merasa puas meskipun semua keinginannya telah terpenuhi, kemauannya tidak ernah berhenti, malah semakinmenjadi-jadi, menurutkan hawa nafsu lawamah dan amarah.
Kang katemu ing basa kang basuki
Ingkang lumrah wong puniku
Iren meren dahwen pinasten kumingsun
Masa sekarang, sangat sulit menemukan perilaku yang baik. Umumnya (manusia sekarang) itu dengki, serakah, dan pembohong, malas, iri, senang encela, sombong, tidak jujur, jahil, banyak curiga, dan curang
Nora wurung amrih oleh pribadi
Ing wateking nenem prakara punika
Lir mas tumimbul ing warih.
Semua yang diucapkannya hanya untuk keuntungan diri sendiri. Hal itu bukan kebajikan yang baik, dan jangan ada yang meniru keenam sifat di atas. Seyogyanya berlakulan seperti emas yang tersembul di permukaan. (mas tumimbul merupakan isyarat pola tembang berikutnya yaitu maskumambang).
Ing becike liyan dipunsimpeni
Nora ngrasa alane dhewe ngendhukur
Kejelekan orang lain disebarluaskan, sementara kebaikan (orang lain) disembunyikan, kebaikannya sendiri disanjung-sanjung dan dibicarakan dalam pertemuan, tidak merasa kejelekannya sendiri bertumpuk. Orang yang bertabiat seperti itu tidak layak kau dekati.
Ambeladhah nora duwe wewadi
Mbuntut arit punika pracekanipun
Nanging nggarethel ing wuri.
Nyumur gumuling artinya tidak dapat menyimpan rahasia, jika mendengar kabar (meskipun sebagian) langsung disebarluaskan. Mbuntut arit artinya di awal terdengar baik tapi menggerutu di belakang.
Ing sabarang tingkah polah
Ing pangucap tanapi lamun linggih
Ing sujanma pangrasane dhewekipun
Segala tingkah laku, dalam berbicara maupun duduk, tabiatnya tidak mau dikalahkan oleh orang lain, tidak mau ada yang menyamai, ia merasa dirinya paling tinggi.
Genjah iku cak-cekan barang kardi
Mring rabine sadulur miwah ing batur
Mring sanak myang prasanakan
Adalah mudah tergiur sesuatu. Genjah artinya senang berkata jorok, angrong pasanakan artinya senang berselingkuh dengan istri orang, dan jika sudah mencintai istri sahabat atau kerabat harus terlaksana.
Angrong pasanakan nyumur gumuling
Pan wong lunyu nora pantes dipunenut
Monyar-manyir tan anteban
Janganlah bersikap lunyu lemer genjah, angrong pasanakan nyumur gumuling, dan ambubut arit karena sifat itu tidak akan menyelamatkanmu, tidak patut kau anut. Watak lunyu itu artinyakata-katanya tidak bisa dipegang, sedangkan sifat lemer
Ing wewatek kang tan panates ing budhi
Dipun sami karya labuhan kang patut
Jangan sampai kau dihinggapi tabiat yang tidak pantas karena perilaku jahat seperti itu tidak patut disandang manusia. Seyognya berbuatlah kebajikan sehingga menjadi suri teladan dan panutan di kemudian hari.
Tembang Pangkur atau mungkur artinya menyingkirkan hawa nafsu. Menggambarkan keadaan manusia ketika mencapai fase masa tua sudah mulai mendekatkan diri dengan kehidupan spiritual untuk bekal di akhirat. Aturan persajakan :
Langsung ke isi
Macapat merupakan lagu dalam bahasa Jawa yang membahas tentang kehidupan manusia. Tembang macapat biasanya berisi perasaan, ide, pengalaman, semangat dan nasihat dari penulis lagu. Masyarakat Jawa pada jaman dahulu sangat mengenal jenis jenis tembang macapat. Bagi masyarakat Jawa, tembang macapat bukan hanya sekedar kesenian daerah. Hal ini karena kandungan dan isi tembang macapat berfungsi sebagai sarana memberi nasihat (pitutur luhur), pembawa amanat, media dakwah dan alat pendidikan. Selain itu, isi tembang macapat berupa pesan moral sejak manusia dilahirkan hingga kembali pada yang Maha Kuasa. Hal inilah yang menjadikan tembang macapat penting bagi masyarakat Jawa. Jenis tembang macapat ada 11 yaitu tembang maskumambang, mijil, sinom, kinanthi, asmarandana, gambuh, dhandanggula, durma, pangkur, megatruh dan pocung. Pada pembahasan kali ini kita akan menjelaskan pengertian, arti pangkur, watak, paugeran, contoh tembang dengan berbagai tema, syair tembang, lirik tembang pangkur, gancaran, makna dan ciri ciri tembang pangkur. Berikut pembahasannya! Arti Tembang PangkurPengertian tembang pangkur adalah jenis tembang yang memberikan gambaran bahwa manusia akan menghadapi suatu tahap ketika dia akan mundur dari kehidupan duniawinya. Pengertian dari segi bahasa, pangkur artinya “mungkur” tegese mundur, mengundurkan diri atau menyingkirkan hawa nafsu negatif duniawi. Sedangkan dalam serat purwaukara, arti pangkur adalah buntut atau ekor. Karena itu, pangkur kadang disebut sasmita atau isyarat tut pangkur yang artinya mengekor, diartikan juga tut wuri dan tut wuntat yang artinya menjajaki. Ada juga yang mengatakan pangkur berasal dari kata “punggawa” dalam golongan kependetaan. Arti kata ini seringkali tercantum dalam macam macam piagam bahasa Jawa kuno. Watak Tembang PangkurWatak tembang macapat pangkur menggambarkan karakter yang gagah, kuat, rendah hati dan watak perkasa . Tembang macapat pangkur cocok digunakan untuk menceritakan tentang perjuangan dan peperangan. Selain itu, watak yang kuat ini sekaligus menjadi gambaran isi tembang ketika menceritakan seseorang yang siap meninggalkan segala hal negatif yang bersifat duniawi.
Paugerane Tembang PangkurSemua sekar macapat terikat oleh aturan yang sifatnya baku biasanya disebut paugeran. Aturan ini berupa guru gatra, guru lagu dan guru wilangan. Berikut penjelasan masing-masing guru gatra, lagu dan wilangan untuk macapat pangkur. Guru GatraGuru gatra adalah banyaknya garis dalam bait tembang. Untuk macapat pangkur, guru gatranya ada 8 baris. Guru WilanganGuru wilangan adalah banyaknya suku kata dalam setiap baris tembang.
Artinya baris pertama memiliki 8 suku kata, baris kedua 11 suku kata, baris ke tiga 8 suku kata, baris ke empat 7 suku kata, baris ke lima 12 suku kata, begitu seterusnya. Guru LaguGuru lagu adalah jatuhnya akhir suara pada guru gatra (baris tembang).
Artinya pada baris pertama tembang berakhir dengan huruf vokal a, baris kedua tembang berakhir dengan huruf vokal i, begitu seterusnya. Contoh Tembang PangkurBerikut adalah kumpulan contoh lirik tembang pangkur beserta artinya. Lirik-lirik tembang di bawah ini kami kumpulkan dari beberapa sumber. Lirik Tembang Pangkur Tema Pendidikan(Ayo semua rajin membaca) Yaiku maca buku basa jawi (Yaitu membaca bahasa Jawa) Bukune sing werna biru (Bukunya yang berwarna biru) Isine basa krama (Isinya bahasa krama) Ngapalno Krama inggil lan krama alus (Dihafaljan krama inggil dan krama halus) Nganti saget maca lancar (Hingga bisa membaca lancar) Lan ora ngisin-ngisini (Dan tidak mempermalukan) (Anak-anak pada sekolah) Wiwit mbiyen nalika iseh cilik (Dahulu ketika masih kecil) Sregepa anggolek ilmu (Rajinnya mencari ilmu) Wayah esuk lan awan (Mulai dari pagi dan siang) Ngrungokake perintah para guru (Mendengarkan perintah para guru) Lan bisa ngerti agama (Dan bisa mengerti agama) Agama ngersaning Gusti (Agama menyembah Tuhan) Uripe sapisan rusak, (Hidup sekali rusak) Nora mulur nalare ting saluwir, (Tidak berkembang akalnya berantakan) Kadi ta guwa kang sirung, (Seperti gua gelap yang angker) Sinerang ing maruta, (Diterjang angin) Gumarenggeng anggereng anggung gumrunggung (Bergemuruh bergema tanpa makna) Pindha padhane si mudha, (Seperti itulah anak muda kurang ilmu) Prandene paksa kumaki (Namun sangat angkuh) Mangkono ilmu kang nyata, Sanyatane mung we reseping ati, Bungah ingaran cubluk, Sukeng tyas yen den ina, Nora kaya si punggung anggung gumunggung, Ugungan sadina dina,Aja mangkono wong urip. Artinya: Begitulah ilmu yang benar Sejatinya hanya untuk menentramkan hati Senang jika dianggap bodoh Bahagia dihati bila dihina Tak seperti Si bodoh yang haus pujian Ingin dipuji tiap hari. Lirik Tembang Macapat Pangkur Tema Nasihat
Artinya: Ayo sekolah Belajar agara menjadi orang kaya Kaya akan ilmu Tidak kaya yang lain Ilmu itu penting untuk anak cucu Agar ngerti berjuang Untuk kehidupan yang asli
Artinya: Ayo teman sholat Supaya mendapat rahmat dari Tuhan Dan rajinlah mencari ilmu Terutama ilmu agama Menuruti nasihat bapak ibu dan guru Agar selamat di dunia Dan mendapat karma Tuhan Ing becike liyan dipunsimpeni Becike dhewe ginunggung Kinarya pasamuan Nora ngrasa alane dhewe ngendhukur Wong mangkono wateknya Nora kena denpedhaki Artinya: Kejelekan orang lain disebarluaskan Sementara kebaikan orang lain disembunyikan Kebaikan diri-sendiri disanjung sanjung Dan dibicarakan depan orang umum Tidak merasa keburukannya bertumpuk Orang yang mempunyai sifat seperti itu Tidak layak untuk kau dekati[/su_note]
Artinya: Jaman sekarang sangat sulit sekali. Menemukan orang yang berperilaku baik. Kebanyakan orang sekarang itu. Iri dengki, serakah dan pembohong. Sombong dan suka mencela orang lain Jarang sekali ada kejujuran Banyak terjadi kecurangan Anyinggahi dugi lawan prayogi Iku watake tan patut Awor lawan wong kathah Wong degsura ndaludur tan wruh ing edur Aja sira pedhak-pedhak Nora wurung neniwasi Artinya: Jika ada manusia Yang melupakan pertimbangan nalar Itu sifat yang tidak patut. Untuk berbaur dengan orang banyak. Orang yang tak mengerti adat. Janganlah kau dekati Karena menuruti kemauannya sendiri Nggugu karsane priyangga, Nora nganggo peparah lamun angling, Lumuh ingaran balilu Uger guru aleman, Nanging janma ingkang wus waspadeng semu, Sinamun samudana, Sesadoning adu manis Artinya: Menuruti kemauan sendiri Tanpa tujuan jika berbicara Tak mau dikatakan bodoh Seolah pandai agar dipuji Namun manusia yang telah mengetahui akan gelagatnya Malah merendahkan diri Menanggapi semuanya dengan baik Si pengung nora nglegewa, Sangsayarda denira cacariwis, Ngandhar-andhar angendukur, Kandhane nora kaprah, Saya elok alangka longkangipun, Si wasis waskitha ngalah, Ngalingi marang sipingging. Artinya: Si bodoh tak menyadari Semakin menjadi dalam membual bicaranya ngelantur kesana-kemari Ucapannya salah kaprah Semakin sombong bicara tanpa jeda Si bijak mengalah Menutupi ulah si bodoh
Artinya: Membolak-balikkan kata Karena hendak mendidik anak Tersirat dalam indahnya tembang Dihias penuh warna Agar menjiwai hakekat ilmu luhur Yang ada di tanah Jawa/nusantara Agama “pakaian” diri Tembang Pangkur Serat WedhatamaMingkar-mingkuring ukara (Membolak-balikkan kata) Akarana karenan mardi siwi (Karena hendak mendidik anak)Sinawung resmining kidung (Tersirat dalam indahnya tembang)Sinuba sinukarta (Dihias penuh warna )Mrih kretarta pakartining ilmu luhung (Agar menjiwai hakekat ilmu luhur)Kang tumrap ing tanah Jawa (Yang ada di tanah Jawa/nusantara)Agama ageming aji. (Agama “pakaian” diri) Mrih tan kemba kembenganing pambudi Mangka nadyan tuwa pikun Yen tan mikani rasa Yekti sepi sepa lir sepah asamun Samasane pakumpulan Gonyak-ganyuk nglelingsemi Artinya: Tersaji dalam serat Wedhatama Agar jangan miskin budi pekerti Padahal meskipun tua dan pikun bila tak memahami rasa Tentu sangat kosong dan hambar seperti ampas buangan) Ketika dalam pergaulan Terlihat bodoh memalukan Tembang Pangkur Buatan Sendiri
Wong Jawi kang trep budaya Njaga adat lan aturan kang aji Gamelan, batik lan lagu Bisa dadi warisan Supaya bisa dijaga anak putu Supayane ora ilang Menika budaya Jawi
Sing pengung nora nglegewa Sangsayarda denira cacariwis Ngandhar-ngandhar angendukur Kandhane ora kaprah Saya elok alangka longkangipun Si wasis waskitha ngalah Ngalingi marang sipingging Contoh Tembang Macapat Pangkur Tema Budi Pekerti
Sekar pangkur kang Winarna (Tembang pngkur yang diceritakan) Lelabuhan kang kangge wong urip (Pengabdian yang berguna untuk orang hidup)Ala lan becik punika (Jelek dan baik itu)Prayoga krawuhana (Sebaiknya kamu ketahui)Adat waton punika dipun kadulu (Adat istiadat itu hendaknya dilaksanakan)Miwah ingkang tata krama (Juga yang berupa tata krama)Den kaesthi siyang ratri. (Dilaksanakan siang dan malam) Contoh Tembang Macapat Pangkur Tema Kesehatan
Contoh Tembang Pangkur Buatan Sendiri Tema Corona
Isi Tembang PangkurIsi tembang pangkur memuat berbagai problematika hidup dengan serba-serbi godaan kehidupan. Pada fase pangkur, manusia akan segera mengetahui kehidupan sejatinya nanti. Makna mendalam dari tembang ini adalah kesadaran manusia bahwa kesejatian hidup berakhir dengan kembali kepada Tuhannya. Sehingga gambaran tembang ini adalah seseorang yang telah berumur senja dimana orang tersebut akan berkaca tentang dirinya, tentang perilakunya, tentang masa lalunya dan tentang Tuhannya. Pada fase pangkur, seseorang akan mulai menyadari dengan meninggalkan segala perilaku buruknya dan fokus untuk menjadi pribadi lebih baik lagi. Oleh sebab itu banyak sekali tembang-tembang macapat pangkur yang berisi nasihat-nasihat pada generasi muda agar tidak lalai menjalani kehidupan.
Amanat tembang pangkurAmanat adalah pesan yang ingin di sampaikan pengarang tembang kepada pendengar. Masing-masing tembang memiliki amanat sendiri yang di sesuaikan dengan watak dan tema tembang (tembang). Berikut beberapa amanat yang terdapat pada tembang macapat pangkur:
Sasmitane Tembang PangkurDalam bahasa Jawa, sasmita berarti pratandha kang ana ing tembang. Pratandha artinya isyarat atau tanda.
Setiap tembang macapat memiliki sasmita yang berbeda-beda. Hal ini sekaligus menjadi ciri dari tembang itu sendiri. Sasmita biasanya berbentuk kata-kata. Misalnya permen cirinya manis, lengket, memiliki berbagai rasa, warnanya beragam. Jadi ketika mendapat ciri ciri tersebut, secara otomatis tertuju pada permen.
Gancaran Tembang Pangkur
Gancaran adalah mengubah tembang yang wujudnya pupuh/pada/bait menjadi gancaran atau prosa/ cerita. Jadi, isi tembang macapat jika di gancarake akan berubah menjadi sebuah cerita bebas atau prosa. Cara Membuat GancaranCara nggancarake tembang:
Cara membuat gancaran:
Contoh GancaranBerikut lirik tembang macapat pangkur: Bocah-bocah do sekolah Wiwit mbiyen nalika iseh cilik Sregepa anggolek ilmu Wayah esuk lan awan Ngrungokake perintah para guru Lan bisa ngerti agama Agama ngersaning Gusti Gancarane: Bocah-bocah kabeh padha sekolah. Wiwit biyen nalika iseh cilik nganti saiki kudu sregep golek ilmu. Golek ilmu ing wayah esuk lan awan. Perintahe guru dirungokake supaya bisa ngerti agama. Lirik tembang: Alaning liyan den andhar Ing becike liyan dipunsimpeni Becike dhewe ginunggung Kinarya pasamuan Nora ngrasa alane dhewe ngendhukur Wong mangkono wateknya Nora kena denpedhaki Gancarane: Eleke wong liyo disebarno. Apike wong liyo disingitno. Apike awake dhewe disanjung-sanjung. Diomongno nang panggonan umum. Ora ngrasa yen eleke awake dhewe tambah akeh/numpuk. Wong kang duwe watak ngunu ora kene dicidheki. Kumpulang Soal dan Jawaban Materi Pangkur
Demikianlah penjelasan seputar pupuh pangkur. Semoga bermanfaat. |