Dampak PENAMBANGAN minyak bumi terhadap lingkungan
Jambi (ANTARA) - Kekayaan alam yang berasal dari dalam bumi jika tidak dikelola dengan baik akan berdampak yang buruk terhadap lingkungan, seperti penambangan minyak mentah ilegal (Ilegal driling) yang berdampak terhadap rusak-nya sumber air bersih di permukaan, Rabu. Tidak hanya berdampak terhadap rusak-nya sumber air bersih, namun juga berdampak terhadap ekosistem lingkungan di sekitar kawasan penambangan minyak ilegal. Sungai, pepohonan hingga makhluk hidup yang berada di sekitar kawasan penambangan punah akibat zat kimia berbahaya dari limbah minyak mentah. Kabupaten Batanghari merupakan satu dari sebelas kabupaten dan kota yang berada di Provinsi Jambi. Kabupaten Batanghari memiliki kekayaan alam yang begitu melimpah, mulai dari hasil perkebunan, pertanian hingga minyak bumi. Namun, sangat disayangkan kekayaan alam berupa minyak bumi yang selayaknya di kelola oleh pemerintah, di daerah itu sekelompok orang yang tidak bertanggung jawab ikut mengelola minyak bumi secara ilegal yang menyebabkan kerusakan lingkungan. Sementara jelas tertuang dalam pasal 33 ayat (3) Undang-Undang Dasar 1945, menyatakan minyak dan gas bumi sebagai sumber daya alam strategis yang terkandung di dalam bumi Wilayah Hukum Pertambangan Indonesia merupakan kekayaan nasional yang dikuasai negara. Dalam UU No.22/2001 tentang minyak dan gas bumi pada BAB III, pasal 4 ayat (1) dinyatakan minyak dan gas bumi sebagai sumber daya alam strategis tak terbarukan yang terkandung di dalam Wilayah Hukum Pertambangan Indonesia merupakan kekayaan nasional yang dikuasai oleh negara. Baca juga: Aktivitas ilegal driling di Batanghari rusak sumber air Tambang minyak ilegal Baca juga: Penambangan liar ancam tahura jambi Sumber air rusak Baca juga: Warga tolak penertiban tambang minyak ilegal Beli air bersih Baca juga: Polisi selidiki kebakaran tambang minyak ilegal di Batanghari Inspeksi kesehatan lingkungan Baca juga: Pemerintah Aceh ingatkan warga tidak menambang minyak secara ilegal Editor: Erafzon Saptiyulda AS
|