Dampak positif dari Persebaran penduduk yang tidak merata

Tren pertumbuhan penduduk di perkotaan berlangsung secara pesat. Pertumbuhan yang sangat cepat dari pertumbuhan penduduk disebut dengan population explosion. Mengapa hal tersebut dapat terjadi? Apakah semata-mata hanya karena penduduk perkotaan yang memiliki tingkat fertilitas yang tinggi atau rajin melahirkan? atau ada faktor lain yang menyebabkan ledakan populasi di perkotaan? Dan mengapa tren pertumbuhan tersebut berbanding terbalik dengan kawasan pedesaan?


Kali ini saya akan coba menulis jawaban-jawaban dari pertanyaan diatas dalam satu tema besar yaitu Urbanisasi. Mengapa urbanisasi? Karena urbanisasi merupakan jawaban kunci dari semua pertanyaan diatas tersebut. Urbanisasi menyebabkan penduduk perkotaan meningkat tajam. Urbanisasi mengakibatkan daerah pedesaan ditinggalkan penduduknya. Urbanisasi menyebabkan ketimpangan jumlah penduduk antara perkotaan dan pedesaan.

Lalu apa pengertian urbanisasi tersebut? Urbanisasi adalah perpindahan penduduk dan desa ke kota atau dan kota kecil ke kota besar yang disebabkan oleh adanya faktor penarik dari kota besar dan faktor pendorong dari desa. Orang-orang yang melakukan urbanisasi disebut urban. DI Indonesia, urbanisasi masih terus berlangsung hingga saat ini dan semakin sulit untuk dicegah. Kunjungi artikel berikut untuk penjelasan lengkap mengenai pengertian urbanisasi menurut para ahli.



Dampak positif dari Persebaran penduduk yang tidak merata




Penyebab Urbanisasi


Urbanisasi terjadi karena berbagai faktor penyebab, perkembangan daerah perkotaan melalui sektor industri dan perdagangan serta keinginan untuk memperoleh penghasilan merupakan faktor utama. Proses urbanisasi juga terjadi akibat kebijakan dan peraturan di daerah perkotaan, terutama bidang ekonomi yang dikembangkan oleh pemerintah kota. Selain itu faktor momentum juga memicu terjadinya urbanisasi. Salah satunya adalah hari raya karena pengaruh ajakan, kesalahan menerima informasi media massa, impian pribadi, dan terdesak kebutuhan ekonomi dan ingin memperbaiki kualitas hidupnya.

Secara garis besar, penyebab urbanisasi dibedakan menjadi:

Faktor Pendorong dari Desa

Faktor pendorong dan desa yang menyebabkan terjadinya urbanisasi adalah sebagai berikut:

  1. Kurang dan terbatasnya kesempatan kerja atau lapangan kerja di pedesaan.
  2. Upah kerja di pedesaan relatif rendah.
  3. Fasilitas dan infrastruktur kehidupan di pedesaan kurang tersedia dan tidak memadai.
  4. Tanah pertanian di pedesaan banyak yang sudah tidak produktif karena tidak subur atau mengalami kekeringan.
  5. Kehidupan pedesaan lebih monoton daripada perkotaan.
  6. Timbulnya bencana di pedesaan, seperti banjir, gempa bumi, kemarau panjang, dan wabah penyakit.
  7. Momentum hari raya atau hari-hari tertentu.

Faktor Penarik dari Kota
  1. Kesempatan kerja di perkotaan lebih banyak dibandingkan dengan di pedesaan.
  2. Upah kerja yang tinggi di perkotaan.
  3. Kota sebagai pusat pemerintahan, perdagangan, ilmu pengetahuan, dan teknologi sangat menarik untuk kehidupan sosial.
  4. Tersedia beragam fasilitas kehidupan dan infrastruktur, seperti fasilitas pendidikan, kesehatan, transportasi, rekreasi, dan pusat-pusat perbelanjaan.

Dampak Urbanisasi


Hubungan positif antara urbanisasi dan konsentrasi penduduk, akan berpengaruh terhadap kegiatan masyarakat dan akan menyebabkan semakin besarnya area konsentrasi penduduk di daerah perkotaan. Hal itu berdampak pada munculnya permasalahan pada daerah perkotaan. Persebaran penduduk yang akhirnya tidak merata antara pedesaan dan perkotaan menimbulkan kesenjangan sosial yang cukup memprihatinkan. Apalagi kualitas masyarakat yang melakukan urbanisasi masih rendah jika dilihat dari tingkat pendidikan, keahlian maupun kepedulian terhadap kualitas lingkungan maka urbanisasi akan berdampak pada permasalahan kependudukan, lingkungan dan tatanan fisik perkotaan. Permasalahan yang paling utama akibat urbanisasi adalah tatanan perkotaan dan daya dukung kota. Daya dukung kota sulit mengikuti proses urbanisasi yang menimbulkan ledakan jumlah penduduk di perkotaan karena lahan kosong sangat sulit ditemui, banyak ruang terbuka yang beralihfungsi menjadi lapak pedagang kaki lima (PKL), tempat parkir, bahkan perumahan warga. Banyak DAS (daerah aliran sungai) yang berubah fungsi menjadi permukiman warga dan kawasan industry illegal. Dalam jangka panjang, permasalahan lingkungan muncul akibat urbanisasi, lingkungan pemukiman menjadi kumuh dan tidak layak huni serta tidak sehat karena sering terkena banjir, kebakaran dan asap polusi. Penduduk-penduduk yang tidak memiliki ketrampilan serta pendidikan yang cukup justru akan sulit mendapatkan pekerjaan yang pada akhirnya akan bekerja seadanya dan tidak layak sehingga terjadi peningkatan pengangguran, kriminalitas, dan masalah sosial di kota besar.

Lebih jelas, dampak urbanisasi dikategorikan menjadi:

Dampak Positif Urbanisasi Bagi Desa

Dampak positif urbanisasi bagi desa (daerah asal) sebagai berikut:
  1. Bagi desa yang padat penduduknya, urbanisasi dapat mengurangi jumlah penduduk.
  2. Meningkatnya kesejahteraan penduduk desa melalui kiriman uang dan hasil pekerjaan dari keluarga yang bekerja secara layak di kota.
  3. Mendorong pembangunan desa karena penduduk telah mengetahui kemajuan dikota.
  4. Mengurangi jumlah pengangguran di pedesaan.

Dampak NegatifUrbanisasiBagi Desa

Adapun dampak negatif urbanisasi bagi desa sebagai berikut:
  1. Desa kekurangan tenaga kerja untuk mengolah pertanian karena sebagian besar penduduknya pindah ke kota.
  2. Perilaku yang tidak sesuai dengan norma setempat akibat contoh dari gaya hidup di perkotaan sering ditularkan di kehidupan pedesaan.
  3. Desa banyak kehilangan penduduk yang memiliki potensi dan berkualitas.

Dampak PositifUrbanisasiBagi Kota

Dampak positif urbanisasi bagi kota sebagai berikut:
  1. Kota dapat memenuhi kebutuhan jumlah tenaga kerja.
  2. Semakin banyaknya sumber daya manusia yang berpotensi dan berkualitas.

Dampak NegatifUrbanisasiBagi Kota

Dampak negatif urbanisasi bagi kota sebagai berikut.
  1. Meningkatnya pengangguran di perkotaan
  2. Munculnya tunawisma, tunasosial dan gubuk-gubuk liar di kota.
  3. Meningkatnya kemacetan lalu lintas.
  4. Meningkatnya kejahatan, pelacuran, perjudian, dan bentuk masalah sosial lainnya.

Bagaimana Menanggulangi Dampak Urbanisasi?


Urbanisasi tidak bisa dicegah dan ditanggulangi selama disparitas pembangunan antar daerah terutama antara perkotaan dan pedesaan masih terjadi. Untuk mengantisipasi dan mengatasi masalah-masalah yang timbul akibat urbanisasi, pemerintah perlu menyusun kebijakan yang orientasinya adalah membangun daerah pedesaan dengan menciptakan lapangan kerja serta perputaran ekonomi yang tinggi di daerah pedesaan untuk meratakan pembangunan.

Program-program yang dapat diintensifkan seperti Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) pedesaan yang di prioritaskan untuk kewirausahaan dan pembangunan ekonomi jangka panjang sehingga masyarakat desa tidak tertarik lagi untuk pindah ke perkotaan dan memilih untuk membangun desanya.

Selain itu juga dapat dilakukan dengan pemberikan dana bantuan untuk pembangunan desa atau mungkin dengan menyama-ratakan upah minimum regional antara perkotaan dan pedesaan seperti yang sudah dilakukan Jepang.