daratan yang ketinggiannya antara 0-200 mdpl dan biasanya berada di dekat pantai disebut

Daratan (baca: ekosistem darat) adalah salah satu dari bentuk permukaan Bumi. Bumi mempunyai bentuk permukaan daratan dan juga perairan. Daratan berupa pulau- pulau dan jika menyambung menjadi satu maka disebut dengan benua (baca: benua terbesar di dunia). Dan perairan berupa samudera (baca: daftar samudera di dunia) atau lautan. Kali ini yang akan menjadi objek pembahasan kita adalah daratan. Daratan memang tidak mempunyai luas seluas perairan, namun percayalah ada segudang informasi yang dapat kita bahas mengenai daratan. Hal ini menjadi sangat penting karena kita sebagai manusia juga tinggal di daratan.

Bentuk Daratan dilihat dari Ketinggian

Bila sudah membahas mengenai daratan, kita akan menemukan berbagai macam topik yang menarik dan juga penting untuk dibahas. Adapun pembicaraan mengenai daratan bisa berupa bentuk- bentuk daratan, sifat- sifat daratan menurut letak geografisnya, sifat tanah yang ada di suatu wilayah, kejadian atau peristiwa alam yang mungkin terjadi, hingga keindahan yang dapat kita lihat di suatu tempat di atas daratan.

Itu semua merupakan hal- hal menarik yang bisa kita bicarakan agar kita lebih mengenal tentang daratan sebagai tempat tinggal kita. dan benar saja pada kesempatan kali ini kita akan membicarakan mengenai bentuk- bentuk daratan apabila dilihat dari tinggi rendahnya. Hal ini sama saja menerangkan kepada kita bahwasannya Bumi sebagai tempat tinggal kita, daratannya tidak melulu datar membosankan. Namun daratan di Bumi justru penuh dengan relief- relief seru degan ketinggian yang beraneka ragam.

Keanekaragaman relief yang ada di Bumi ini melahirkan relief permukaan Bumi yang berbeda- beda juga. Ada berbagai macam bentuk permukaan Bumi yang berbeda- beda, salah satunya menurut ketinggian atau tinggi rendahnya. Adapun menurut tinggi rendahnya, bentuk- bentuk muka Bumi adalah sebagai berikut:

  1. Gunung

Bentuk permukaan Bumi yang pertama menurut tinggi rendahnya adalah gunung. Gunung merupakan tempat di daratan yang mempunyai ketinggian paling tinggi. Dapat dikatakan bahwa gunung merupakan tempat paling tinggi di dunia. Ada banyak sekali gunung yang ada di dunia ini. meski demikian ketinggian antara satu gunung dengan yang lainnya berbeda- beda.

Gunung merupakan tonjolan di daratan yang ketinggiannya bisa mencapai puluhan ribu meter. Gunung sendiri dapat kita temukan dengan mudah di Indonesia. Hal ini karena Indonesia termasuk ke dalam wilayah atau kawasan cincin api. Gunung tertinggi di dunia merupakan Gunung Himalaya yang mempunyai puncak bernama Everest. Karena gunung Everest ini sangatlah tinggi, sehingga di puncaknya dituruni salju.

Secara umum, gunung dibedakan menjadi dua macam, yakni gunung aktif dan juga gunung pasif. Gunung aktif merupakan gunung yang masih bisa mengalami erupsi. Hal ini karena di dalam perut gunung terdapat material- material dari dala Bumi, sehingga suatu saat mendorong gunung tersebut memuntahkan isi yang dikandungnya. Sementara gunung pasif juga disebut dengan gunung mati. Gunung mati merupakan gunung yang tidak melakukan aktivitas erupsi lagi. Gunung mempunyai medan yang menantang sehingga sering dijadikan sebagai objek olah raga oleh para pecinta alam yang ingin memuaskan keinginan mendaki mereka.

  1. Pegunungan

Selain gunung, bentuk permukaan Bumi menurut tinggi rendah selanjutnya adalah pegunungan. Gunung dan pegunungan mempunyai nama yang mirip sekali. Oleh karena itulah keduanya mempunyai persamaan. Persamaan gunung dan pegunungan adalah sama- sama berupa dataran yang sangat tinggi. dan perbedaan keduanya terletak pada jumlahnya. Jika gunung merupakan tonjolan yang jumlahnya satu, maka pegunungan jumlahnya ada banyak. Dapat dikatakan bahwa pegunungan merupakan kumpulan dari banyak gunung, baik yang bergandeng- gandeng maupun tidak. Perlu diketahui juga bahwa pegunungan tidak mengalami erupsi layaknya gunung aktif.

  1. Bukit

Bentuk permukaan Bumi menurut tinggi rendahnya selanjutnya adalah bukit. Bukit merupakan tiruan dari gunung, yakni permukaan Bumi yang tinggi dan berupa tonjolan. Namun bukit tidak mempunyai ketinggian setinggi gunung. Ketinggian bukit tidaklah seberapa apabila dibandingkan dengan gunung. Bukit juga tidak mengalami erupsi seperti gunung aktif. Selain itu bukit juga tidak sebesar dan seluas gunung. Karena bukit ini seperti replika dari gunung, maka keberadaannya aman dan biasanya digunakan sebagai tempat wisata, terlebih ditunjang oleh pemandangan bukit yang biasanya sangat indah.

  1. Perbukitan

Jika gunung mempunyai pegunungan, maka bukit juga mempunyai perbukitan. Hubungan bukit dengan perbukitan sama seperti gunung dan pegunungan. Perbukitan merupakan kumpulan dari beberapa bukit yang bergerombol atau berdekatan lokasi.

  1. Lembah

Kita telah membicarakan bentuk- bentuk permukaan Bumi yang mempunyai ketinggian di atas rata- rata. Selanjutnya kita bertemu dengan bentuk permukaan Bumi yang mempunyai ketinggian rendah atau dibawah rata- rata. Yang pertama adalah lembah. Lembah merupakan daratan yang ada di sela- sela perbukitan. Perbukitan yang terdiri dari banyak bukit ini mempunyai celah antara satu bukit dan bukit lainnya. Celah ini berupa dataran redah yang disebut dengan lembah. Lembah biasanya dijadikan tempat tinggal oleh bayak makhluk hidup, baik manusia maupun berbagai binatang. Hal ini karena lembah mempunyai suhu udara yang hangat apabila daerah disekelilingnya yang berupa bukit- bukit.

  1. Jurang

Selain lembah, bentuk permukaan Bumi yang berketinggian dibawah rata- rata selanjutnya adalah jurang. Jurang bahkan merupakan sebuah cekungan yang sangat dalam dan lebih rendah dari permukaan laut (baca: macam-macam laut). Jurang merupakan cekungan yang sangat dalam yang diapit oleh tebing- tebing yang sangat curam. Dasar hutan biasanya berupa aliran sungai yang mengalir panjang. Selain sungai, dasar jurang bisa berupa hutan ataupun perairan lainnya. Oleh karena kecuramannya ini maka biasanya makhluk hidup yang jatuh ke dalamnya tidak selamat. Hal ini bisa dikarenakan oleh beberapa alasan seperti terbentur dinding jurang yang curam atau karena terjatuh dari ketinggian yang sangat tinggi.

  1. Dataran tinggi

Dataran tinggi merupakan bentuk permukaan Bumi yang mempunyai ketingian diatas 700 meter di atas permukaan air laut. Dataran tinggi bentuknya bukan seperti gunung atau bukit yang berupa tonjolan, melainkan seperti wilayah pada umumnya, hanya saja ketinggiannya lebih dari daerah di sekitarnya. Dataran tinggi mempunyai udara yang sejuk sehingga lebih terasa dingin. Karena mempunyai karakteristik tertentu, maka dataran tinggi ini mempunyai ciri khas, salah satunya terletak pada tanaman yang dapat tumbuh. Tidak semua tanaman dapat hidup di dataran tinggi. beberapa tanaman yang dapat tumbuh di dataran tinggi antara lain tembakau, apel, dan lain sebagainya.

  1. Dataran rendah

Jika ada dataran tinggi, maka akan ada dataran rendah. Dataran rendah merupakan wilayah permukaan Bumi yang memiliki ketinggian antara 0 200 meter di atas permukaan air laut. Karena dataran tinggi dan dataran rendah mempunyai nama yang berlainan, maka keduanya pun mempunyai karakteristik yang berlainan pula. Salah satunya terletak pada kontur wilayahnya. Dataran tinggi berbentuk bergunung- gunung, sementara dataran rendah lebih datar.

Oleh karena itulah dataran ini lebih banyak digunakan sebagai tempat pemukiman masyarakat. Dataran rendah juga mempunyai suhu yang lebih hangat dibandingkan dengan dataran tinggi. beberapa tanaman yang cocok hidup di dataran rendah antara lain padi dan tanaman palawija lainnya.

Itulah beberapa bentuk permukaan Bumi yang ada di daratan berdasar pada tinggi rendahnya. Oleh karena tinggi rendahnya yang berlainan, tentu saja tempat yang berada di ketinggian mempunyai karakter khusus yang berbeda dengan yang lebih rendah. Hal ini membuat kebudayaan masyarakat di kedua tempat pun menjadi berbeda. Selain kebudayaan, adat istiadat serta gaya hidup masyarakatnya juga berbeda- beda.

Indonesia sebagai negara yang berbentuk kepulauan mempunyai daerah- daerah tinggi dan juga rendah. Hal ini membuat Indonesia semakin beragam budayanya. Meski demikian perbedaan karakteristik tempat tinggal dan juga budaya haruslah dibarengi dengan toleransi berbudaya dan tidak menimbulkan perpecahan diantara masing- masing.