Dari apa wayang dibuat?

HP Bebas Pulsa
0800 1234 000
Cibinong, Bogor Jawa Barat
Lokasi Rumah Dekat CCM [Cibinong City Mall]
Cari di Pusat Ilmu Pengetahuan
Pagelaran wayang kulit oleh dalang terkemuka di Indonesia, Ki Manteb Sudharsono.

Wayang kulit adalah seni tradisional Indonesia yang terutama berkembang di Jawa. Wayang berasal dari kata 'Ma Hyang' yang gunanya menuju kepada roh spiritual, dewa, atau Tuhan Yang Maha Esa. Ada juga yang mengartikan wayang adalah istilah bahasa Jawa yang bermakna 'bayangan', hal ini disebabkan karena penonton juga bisa menonton wayang dari belakangan kelir atau hanya cerminannya saja. Wayang kulit dipertontonkan oleh seorang dalang yang juga menjadi narator diskusi tokoh-tokoh wayang, dengan disertai oleh musik gamelan yang dipertontonkan sekelompok nayaga dan tembang yang dinyanyikan oleh para pesinden. Dalang memainkan wayang kulit di balik kelir, yaitu layar yang terbuat dari kain putih, sementara di belakangannya disorotkan lampu listrik atau lampu minyak [blencong], sehingga para penonton yang terletak di bidang lain dari layar mampu melihat cerminan wayang yang jatuh ke kelir. Untuk mampu memahami kisah wayang [lakon], penonton harus memiliki ilmu akan tokoh-tokoh wayang yang cerminannya tampil di layar.

Secara umum wayang mengambil kisah dari naskah Mahabharata dan Ramayana, tapi tak dibatasi hanya dengan pakem [standard] tersebut, ki dalang bisa juga memainkan lakon carangan [gubahan]. Beberapa kisah diambil dari kisah Panji.

Pertunjukan wayang kulit telah diakui oleh UNESCO pada tanggal 7 November 2003, sebagai karya kebudayaan yang mengagumkan dalam bagian kisah narasi dan warisan yang indah dan berharga [ Masterpiece of Oral and Intangible Heritage of Humanity ]. Wayang kulit semakin populer di Jawa bagian tengah dan timur, sedangkan wayang golek semakin sering dipertontonkan di Jawa Barat.

Pembuatan

Wayang kulit diproduksi dari bahan kulit kerbau yang sudah diproses menjadi kulit lembaran, perbuah wayang membutuhkan sekitar ukuran 50 x 30 cm kulit lembaran yang kemudian dipahat dengan alat yang digunakan adalah besi berujung runcing berbahan dari baja yang bermutu patut. Besi baja ini diproduksi terlebih dahulu dalam berbagai bangun dan ukuran, ada yang runcing, pipih, kecil, akbar dan bangun lainnya yang masing-masing ada fungsinya berbeda-beda.

Namun pada dasarnya, untuk menata atau membikin berbagai bangun lubang ukiran yang sengaja diproduksi sampai bocor. Berikutnya dilakukan pemasangan bagian-bagian tubuh seperti tangan, pada tangan ada dua sambungan, lengan bagian atas dan siku, cara menyambungnya dengan sekrup kecil yang terbuat dari tanduk kerbau atau sapi. Tangkai yang fungsinya untuk menggerak bagian lengan yang berwarna kehitaman juga terbuat berasal dari bahan tanduk kerbau dan warna keemasannya umumnya dengan memakai prada yaitu kertas warna emas yang ditempel atau bisa juga dengan dibron, dicat dengan bubuk yang dicairkan. Wayang yang memakai prada, hasilnya jauh semakin patut, warnanya bisa tahan semakin lama dibandingkan dengan yang bront.

Jenis-jenis Wayang Kulit Berdasar Kawasan

Wayang kulit dilihat dan diamati pada bidang cerminannya.

Dalang Wayang Kulit

Dalang-dalang wayang kulit yang mencapai puncak kejayaan dan melegenda antara lain almarhum Ki Tristuti Rachmadi [Solo], almarhum Ki Narto Sabdo [Semarang, gaya Solo], almarhum Ki Surono [Banjarnegara, gaya Banyumas], Ki Timbul Hadi Prayitno [Yogya], almarhum Ki Hadi Sugito [Kulonprogo, Jogjakarta],Ki Soeparman [gaya Yogya], Ki Anom Suroto [gaya Solo], Ki Manteb Sudarsono [gaya Solo], Ki Enthus Susmono, Ki Agus Wiranto. Sedangkan Pesinden yang legendaris adalah almarhumah Nyi Tjondrolukito.

Lihat pula

Dalang adalah bagian terpenting dalam pertunjukan wayang kulit [wayang purwa]. Dalam terminologi bahasa jawa, dalang [halang] berasal dari akronim ngudhal Piwulang. Ngudhal gunanya membongkar atau menyebar luaskan dan piwulang gunanya nasihat, pendidikan, ilmu, informasi. Aci keberadaan dalang dalam pertunjukan wayang kulit bukan saja pada bagian tontonan [hiburan] semata, tapi juga tuntunan. Oleh karenanya, disamping menguasai teknik pedalangan sebagai bagian hiburan, dalang haruslah seorang yang ada ilmu luas dan mampu memberikan pengaruh.

Pranala luar

  • Panduan Pariwisata Yogyakarta dan sekitarnya

Sumber :
wiki.edunitas.com, id.wikipedia.org, indonesia-info.net, p2k.kelas-karyawan.co.id, dsb-nya.

Tags [tagged]: wayang kulit, unkris, menonton wayang, dari, belakang kelir hanya, mengagumkan dalam, bidang, cerita narasi warisan, dua sambungan, lengan, bagian atas siku, cara menyambungnya, solo, almarhum ki narto, sabdo semarang, gaya, solo almarhum, pusat, ilmu pengetahuan, wayang, wayang kulit wayang, purwa wayang, madya, wayang gedog wayang, kulit

Video

Bài mới nhất

Chủ Đề