Di dalam ajaran agama Hindu ada empat jalur menuju keutamaan lahir dan batin yang disebut

peristiwa Fathu Makka pelajar bagi kaum muslimin agar menjadi orang​

1.komponen paling penting dari negara menurut meng tse adalah 2.kitab yang ditulis filsuf lau tse adalah ..... yang berarti

Ketika jepang mengalami banyak kekalahan dalam perang asia timur raya melawan sekutu, mengakibatkan petinggi-petinggi militer Jepang ditarik dari Ind … onesia ke pusat militer di saigon, dallath ataupun ke Jepang, hal ini berdampak pada Indonesia yang tidak boleh ada kebijakan apapun selama jepang mengalami situasi tersebut. Kebijakan yang dimaksud adalah

DALAM DERETAN KEKHALIFAHAN BANY UMAYAH TERDAPAT SOSOK KHALIFAH UMAR BIN ABDUL AZIZ YANG DINILAI PALING BIJAK DAN ADIL DALAM MENJALANKAN KEBIJAKANNYA Y … ANG PRO RAKYAT. SIAPAKAH ULAMA MUJTAHID YANG LAHIR PADA ZAMAN BELIAU DAN DALAM BIDANG DISIPLIN ILMU APAKAH SERTA KITAB KARYANYA?​

tolong bantuin pliss, soalnya mau dikumpul​

Dalam deretan Khalifah bani Umayyah terdapat sosok Khalifah Umar bin Abdul Aziz yang dinilai paling bijak dan adil, siapakah ulama yang lahir pada zam … an beliau?

asbabul wurud kedua hadist tentang kehidupan dunia dan akhirat​

[1] Siapa Soedirman? [2] Mengapa Jepang membuat patung Soedirman di negaranya?​

bantu plis 1 orang yerusalem selalu membawa dagangannya ke... a.yerikhob.betlehemc.mesir2, imam yang lewat tidak mau menolong orang Yerusalem yang dir … ampok karena...a.merasa jijikb.mementingkan diri sendiric.sedih​

nilai edukatif dari cerita legenda si loreng

Dalam ajaran Agama Hindu, Catur Marga merupakan sebuah konsep ajaran yang termasuk bagian dari aspek Tattwa dalam kerangka dasar agama Hindu. Catur Marga berasal dari kata "catur" yang berarti empat dan "marga" yang berarti jalan. Catur Marga juga sering dikenal dengan sebutan Catur Marga Yoga. Catur Marga umumnya didefinisikan sebagai empat jalan untuk mencapai moksa dan membangun jagaddhita.[1] Catur Marga adalah empat tahapan berjenjang dalam mencapai pemahaman akan hakikat Tuhan, hakikat kesemestaan, hakikat bertingkah laku, ritual, dan pemahaman-pemahaman tentang pengetahuan hakiki lainnya.[2]

Catur Marga terdiri dari empat bagian, yakni:

Bhakti Marga Yoga

Bhakti Marga Yoga merupakan perpaduan antara kata Bhakti Marga dan Bhakti Yoga. Kata Bhakti berarti menyalurkan, mencurahkan, mempersembahkan, cinta yang tulus dan luhur kepada Tuhan, kesetiaan kepada-Nya, pelayanan, perhatian yang sungguh-sunggah untuk memuja-Nya, penyerahan diri seutuhnya pada Sang Pencipta. Kata Marga berarti jalan atau usaha dan kegiatan. Yoga berarti usaha untuk menghubungkan diri dengan Tuhan. Bhakti Marga Yoga adalah jalan menuju Tuhan dengan cara menunjukkan bhakti kepada-Nya.

Bhakti Yoga adalah proses atau cara mempersatukan atman dengan Brahman dengan berlandaskan atas dasar cinta kasih yang mendalam kepada Ida Sang Hyang Widhi dan segala ciptaan-Nya.

Karma Marga Yoga

Karma Marga Yoga berasal dari akar kata “karma” yang artinya melakukan kegiatan atau kerja, demikianlah karma dalam hal ini berarti aktivitas/kegiatan untuk suatu tujuan. Karma Marga Yoga berarti usaha atau jalan untuk mendekatkan diri kepada Tuhan melalui tindakan kerja yang tulus ikhlas. Karma Marga Yoga menekankan kerja sebagai bentuk pengabdian dan bhakti kepada Tuhan di dalam usaha mewujudkan kesejahteraan dan kebahagiaan lahir dan batin.

Landasan filosofis untuk melakukan karma marga untuk mencapai kebebasan adalah ketekunan melakukan kerja, keikhlasan, dan tidak terikat dengan hasil pekerjaan. Setiap perbuatan akan mendatangkan hasil sebagai hukum dari kerja, maka dengan perbuatan baik dan  melakukan kerja sesuai dengan swadarma maka seseorang akan memperoleh kebebasan. Hal yang penting untuk memahami Karma Marga Yoga adalah pengertian terhadap hakikat kerja. Seseorang dapat melepaskan diri dari keterikatan kerja hanya melalui keyakinan bahwa kerja yang dilakukan itu sebagai perwujudan bhakti kepada Tuhan maupun pengabdian kepada kemanusiaan, tanpa kesadaran itu seseorang tidak dapat melepaskan diri.

Jnana Marga Yoga

Jnana artinya pengetahuan sehingga Jnana Marga Yoga artinya usaha untuk menghubungkan diri dengan Tuhan melalui jalan pengetahuan. Pengetahuan yang ditekankan yaitu pengetahuan spiritual, yakni pengetahuan yang dapat membebaskan umat manusia dari belenggu penderitaan, lahir, dan kematian.

Jnana atau ilmu pengetahuan suci menuntun manusia untu bekerja tidak terikat oleh hawa nafsu, tanpa motif kepentingan pribadi, rela melepaskan hak milik, sadar bahwa badan bukan atma yang bersifat abadi. Walaupun banyak cara untuk mendekatkan diri dengan Tuhan seperti melalui persembahan harta benda, melalui tapa brata, melalui yoga, dsb. Namun dengan jalan ilmu pengetahuan [kerohanian] lautan dosa dapat diseberangi, dengan pikiran terpusat pada ilmu pengetahuan dan melaksanakan kerja dengan penuh keyakinan [sradha] seseorang mencapai kesempurnaan.

Raja Marga Yoga

Raja Marga Yoga adalah jalan atau usaha tertinggi untuk menghubungkan diri dengan Tuhan melalui jalan melakukan Yoga. Raja Marga memerlukan pengendalian diri, disiplin diri, pengekangan dan penyangkalan terhadap hal-hal yang bersifat keduniawian. Raja Marga Yoga adalah suatu jalan mistik [rohani] untuk mencapai kelepasan atau moksa. Melalui jalan ini seseorang akan lebih cepat mencapai moksa, tetapi tantangan yang dihadapinya pun lebih berat, orang yang mencapai moksa dengan jalan ini diwajibkan mempunyai seorang guru kerohanian yang sempurna untuk dapat menuntun dirinya ke arah tersebut.

  1. ^ Nala, Dr. I. Gst. Ngurah; Wiratmadja, Drs. I. G. K. Adia [1991]. Murddha Agama Hindu. Denpasar: PT. Upada Sastra. hlm. 150.  Parameter |url-status= yang tidak diketahui akan diabaikan [bantuan]
  2. ^ Jayendra, Putu Sabda [2017]. "AJARAN CATUR MARGA DALAM TINJAUAN KONSTRUKTIVISME DAN RELEVANSINYA DENGAN EMPAT PILAR PENDIDIKAN UNESCO". Jurnal Penelitian Agama. III [1]: 73.  line feed character di |title= pada posisi 50 [bantuan][pranala nonaktif permanen]
  3. ^ Sutarti, Titin [2019]. "Menghayati Ajaran Hindu Ke Dalam Diri". Widya Aksara Jurnal Agama Hindu. 24 [1]: 9–10. 

Diperoleh dari "//id.wikipedia.org/w/index.php?title=Catur_Marga&oldid=19490091"

Ilustrasi 4 Jalan untuk Mencapai Moksa Foto: Unsplash

Bagi umat Hindu, moksa merupakan tujuan tertinggi dalam hidup. Moksa identik dengan kemerdekaan sempurna, ketenangan spiritual yang kekal abadi, ketenteraman rohani, dan bersatunya Atman dengan Brahman.

Menurut Drs. Ida Bagus Sudirga, dkk. dalam buku Agama Hindu SMA Kelas 12, moksa berasal dari bahasa Sansekerta, yakni kata muc yang artinya “membebaskan” atau “melepaskan”. Dari segi istilah, moksa kerap disamakan dengan nirwana.

Secara garis besar, moksa adalah alam Brahman yang sangat gaib dan berada di luar batas pikiran manusia. Moksa bersifat nirguna, artinya tidak ada bahasa manusia yang mampu menjabarkan keadaan alam Moksa yang sesungguhnya.

Ajaran Hindu menjelaskan bahwa terdapat empat jalan untuk mencapai Moksa atau kesempurnaan. Keempat jalan ini disebut juga dengan Catur Marga Yoga. Lantas, apa saja 4 jalan untuk mencapai Moksa?

Ilustrasi 4 Jalan untuk Mencapai Moksa Foto: Unsplash

4 Jalan untuk Mencapai Moksa

Berikut 4 jalan untuk mencapai moksa yang dikutip dari buku Tutur Parakriya: Kontemplasi dan Rekonstuksi Moral Hindu oleh I Wayan Arya Adnyana:

Bahkti Marga adalah cara menghubungkan diri dengan Tuhan berlandaskan cinta kasih mendalam kepada Tuhan Yang Maha Esa.

Jalan Karma Marga merupakan upaya untuk mencapai kesempurnaan dengan kebajikan tanpa pamrih.

Jnana Marga adalah mempersatukan jiwatman dengan paramatman yang dicapai dengan jalan mempelajari ilmu pengetahuan dan filsafat pembebasan diri dari ikatan-ikatan keduniawian.

Raja Marga adalah jalan rohani untuk mencapai moksa dengan tiga jalan pelaksanaan, yaitu tapa-brata, yoga, dan samadhi. Tapa-brata adalah latihan mengendalikan emosi atau nafsu dalam diri ke arah positif.

Sementara itu, yoga dan samadhi merupakan latihan untuk menyatukan Atman dengan Brahman melalui meditasi atau pemusatan pikiran.

Ilustrasi 4 Jalan untuk Mencapai Moksa Foto: Unsplash

Berdasarkan informasi dari buku Agama Hindu SMA Kelas 12 karya Drs. Ida Bagus Sudirga, dkk., moksa dapat dibedakan menjadi empat tingkatan, berikut penjelasannya:

Samipya merupakan kebebasan yang bisa dicapai seseorang selama hidup di dunia. Samipya bisa dilakukan oleh para Yogi dan Maharsi.

Sarupya atau Sadharmya adalah kebebasan yang didapatkan oleh seseorang di dunia ini karena kelahirannya.

Salokya adalah kebebasan yang bisa diraih oleh Atman. Di mana Atman itu sendiri sudah berada dalam posisi dan kesadaran yang sama dengan Tuhan. Dengan kata lain, Atman sudah mencapai tingkatan Dewa yang menjadi manifestasi dari Tuhan itu sendiri.

Sayujya merupakan tingkat kebebasan tertinggi, di mana Atman sudah bisa bersatu dengan Tuhan Yang Maha Esa [Brahman]. Kondisi ini disebut pula dengan Brahman Atman Aikyam yang berarti Atman dan Brahman sesungguhnya tunggal.

Page 2

Video yang berhubungan

Bài mới nhất

Chủ Đề