Dimanakah letak kalimat utama pada paragraf kedua?
TRIBUNNEWS.COM - Karangan dapat dikategorikan sebagai sesuatu yang abstrak dan untuk memahaminya karangan perlu dipecah-pecah menjadi bagian-bagian kecil yang dikenal dengan nama paragraf. Menurut Ramlan (1993:1), paragraf merupakan bagian dari karangan atau tuturan yang terdiri dari sejumlah kalimat yang mengungkapkan satuan informasi dengan gagasan utama sebagai pengendalinya. Sementara, Chaer (2011: 27-28) mengatakan, paragraf adalah satuan bahasa yang dibangun oleh dua buah kalimat atau lebih yang secara semantis dan sintaksis merupakan satu kesatuan yang utuh. Dalam KBBI, paragraf diartikan sebagai bagian dari bab dalam suatu karangan yang biasanya mengandung satu ide pokok dan penulisannya dimulai dengan garis baru atau alinea. Baca juga: Pengertian Ide Pokok, Beserta Ciri-ciri dan Cara Menemukan Gagasan Pokok dalam Sebuah Paragraf Setiap paragraf harus dipastikan ada gagasan pokok atau gagasan utamanya, sedangkan Dijelaskan dalam Buku Penyuluhan Paragraf Kemendikbud, paragraf dapat dibedakan berdasarkan letak gagasan utama itu. Paragraf tersebut yakni paragraf deduktif, induktif, deduktif-induktif, ineratif, dan menyebar.
Paragraf deduktif adalah paragraf yang ide pokok atau gagasan utamanya terletak di awal paragraf dan diikuti oleh kalimat-kalimat penjelas untuk mendukung gagasan utama. Ide pokok atau gagasan utama berupa pernyataan umum yang dikemas dalam kalimat topik. Kalimat topik itu kemudian diikuti oleh kalimat-kalimat pengembang yang berfungsi memperjelas informasi yang ada dalam kalimat topiknya. Contoh: Kalimat topik paragraf tersebut adalah tenaga kerja yang diperlukan dalam persaingan bebas tenaga kerja adalah tenaga kerja yang mempunyai etos kerja tinggi, yaitu tenaga yang pandai, terampil, dan berkepribadian. Kalimat topik itu kemudian dikembangkan dengan kalimat-kalimat penjelas. Kalimat-kalimat penjelas itu masing-masing menguraikan butir-butir yang diperlukan untuk mempertegas informasi dalam kalimat topik tentang etos kerja tinggi, yang meliputi kepandaian, keterampilan, dan kepribadian tenaga kerja. Baca juga: Fabel: Pengertian, Unsur Intrinsik dan Kebahasaan, Struktur, Contoh Cerita Fabel
Paragraf induktif adalah paragraf yang kalimat topiknya terdapat pada bagian akhir. Paragraf induktif mempunyai ciri-ciri, yaitu: a) Diawali dengan penyebutan peristiwa-peristiwa khusus yang berfungsi sebagai penjelas dan merupakan pendukung gagasa utama. b) Kemudian menarik simpulan berdasarkan peristiwa-peristiwa khusus itu. Untuk menjaga koherensi antarkalimat dalam paragraf, dalam perumusan kalimat simpulan itu acap digunakan konjungsi penumpu kalimat yang sekaligus berfungsi sebagai konjungsi antarkalimat. Kata atau frasa yang biasa digunakan sebagai penumpu kalimat simpulan itu adalah jadi, akhirnya, akibatnya, oleh karena itu, maka dari itu, berdasarkan uraian di atas, dan dengan demikian. Contoh: Tulisan dengan pemaparan semacam itu dapat dikategorikan sebagai paragraf induktif, suatu paragraf yang dimulai dengan hal khusus kemudian diakhiri dengan pernyataan umum yang merupakan kalimat topiknya. Baca juga: Pengertian Teks Eksplanasi, Beserta Ciri-ciri, Struktur dan Kaidah Kebahasaannya Paragraf Deduktif-Induktif (Campuran) Paragraf deduktif-induktif adalah paragraf yang kalimat topiknya terdapat pada bagian awal dan akhir paragraf. Contoh: Paragraf ini berjenis paragraf campuran. Hal ini karena kalimat topiknya yang terdapat pada awal dan akhir paragraf. Kalimat pertama merupakan kalimat topik yang menyebutkan Ibu masih menuntut ilmu walau sudah berumur. Lalu, kalimat-kalimat selanjutnya menjelaskan alasan ibu untuk tetap menimba ilmu yang mana kalimat tersebut merupakan kalimat pengembang. Paragraf ini diakhiri dengan kalimat penegas yang menegaskan kembali kalimat topiknya. Kalimat ini berisi semboyan ibu yang selaras dengan isi dari kalimat topik. Baca juga: Teks Prosedur: Pengertian, Jenis, Struktur, Ciri-ciri, dan Contohnya Paragraf Ineratif (di tengah) Paragraf ineretif adalah paragraf yang kalimat utamanya terletak di tengah-tengah paragraf. Paragraf ini diawali dengan kalimat-kalimat penjelas sebagai pengantar, kemudian diikuti gagasan utama dan ditambahkan lagi kalimat-kalimat penjelas untuk menguatkan atau mempertegas informasi. Contoh: Baca juga: Cara Penulisan Gelar Diploma dan Sarjana S1, S2, S3 Lengkap dan Benar, Berikut Penjelasannya Ide Pokok Menyebar (Tanpa Kalimat Utama) Paragraf dengan pola semacam itu tidak memiliki kalimat utama. Pikiran utamanya menyebar pada seluruh paragraf atau tersirat pada kalimat-kalimatnya. Contoh: Untuk dapat memahami gagasan utama paragraf itu, pembaca harus menyimpulkan isi paragraf tersebut. Dengan memperhatikan setiap kalimat dalam paragraf itu, kita dapat menyarikan isinya, yaitu gambaran suasana pada pagi hari yang cerah. Inti sari itulah yang menjadi gagasan utamanya. (Tribunnews.com) Artikel ini merupakan bagian dari Parapuan Parapuan, KG Media. Ruang aktualisasi diri perempuan untuk mencapai mimpinya. |