Ditunjukkan untuk apakah kegiatan perusahaan sebagai agen pembangunan?

BANDUNG PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten, Tbk. (bank bjb) terus berupaya mengambil peran dalam mendorong pemulihan ekonomi di Jawa Barat, khususnya di masa adaptasi normal baru. Sebagai bank yang memiliki total aset Rp123 triliun, bank bjb menjadi bank yang memiliki aset dan laba terbesar di antara BPD lain di Indonesia. Untuk itu bank bjb akan turut berperan mendorong pemulihan ekonomi di Jawa Barat ke berbagai sektor, terutama setor yang langsung bersentuhan dengan pemulihan ekonomi masyarakat.

Direktur Utama bank bjb, Yuddy Renaldi, mengatakan bahwa pandemi Covid-19 telah memengaruhi sistem perekonomian. Berangkat dari sektor pelaku bisnis formal, melemahnya permintaan global maupun domestik telah mengakibatkan efek domino yang mengganggu aktivitas bisnis sehingga pelaku usaha menunda investasi, terutama pelaku usaha pada sektor-sektor yang terdampak signifikan antara lain sektor manufaktur, konstruksi, transportasi, dan lainnya.

Menurut Yuddy, semakin meluasnya penularan Covid-19 mendorong pembuat kebijakan melakukan langkah pembatasan aktivitas usaha melalui lockdown atau pembatasan sosial berskala besar. Kebijakan tersebut memang berhasil menurunkan penyebaran Covid-19 namun dampak terhadap kegiatan perekonomian yang terbatas perlu menjadi perhatian bersama.

"Kelompok masyarakat yang kegiatan ekonominya bergantung dari pendapatan harian seperti pekerja di sektor informal dan UMKM pada akhirnya menjadi sektor yang paling terpukul akibat pandemi Covid-19. Pelaku usaha formal maupun UMKM menjadi terancam karena tidak dapat memenuhi kewajiban kreditnya dan berpotensi menjadi kredit macet atau NPL (Noan Performing Loan)," ujar Yuddy dalam Government Roundtable Series Covid-19: New, Nest Post, Kamis (25/6/2020).

Yuddy menyebutkan bahwa karena kondisi ini, untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari pun masyarakat akhirnya mengandalkan tabungan yang semakin hari semakin menipis. Ketika terakumulasi secara nasional, kondisi tersebut dapat mengakibatkan sektor keuangan menghadapi permasalahan likuiditas. Dengan demikian dalam arus lingkar makroekonomi, tutur Yuddy, hampir semua agen ekonomi yaitu korporasi atau pelaku usaha formal, pelaku usaha informal dan UMKM, rumah tangga, pemerintah, maupun sektor keuangan, mengalami guncangan. Pihaknya menyadari bahwa krisis yang terjadi saat ini adalah unik karena disebabkan pandemi virus yang kemudian menyebar luas tidak hanya mengancam kesehatan dan keselamatan jiwa namun juga memengaruhi kegiatan perekonomian. Oleh karena itu stimulus yang disusun pemerintah pun bersifat multisektoral dari kebijakan sosial sampai dengan kebijakan ekonomi. Stimulus tersebut, menurut Yuddy, diperlukan untuk memastikan bahwa individu dan pelaku usaha mampu bertahan selama krisis Covid-19 sehingga mampu membantu proses pemulihan pasca-krisis.

Bicara Provinsi Jabar, tutur Yuddy, sektor-sektor yang berkontribusi besar terhadap ekonomi perlu dipulihkan dengan cepat agar dapat segera mendorong pertumbuhan ekonomi. Dukungan perbankan yang kuat, pembentukan modal, pemulihan ekonomi, dan produktivitas, dibutuhkan untuk membantu proses pertumbuhan ekonomi dengan cepat. bank bjb tentu mendukung penuh program-program prioritas Jawa Barat untuk mempercepat pertumbuhan ekonomi dan pembangunan di daerah. Salah satunya yaitu dengan rencana bisnis yang bersinergi dengan program prioritas pembangunan di Jawa Barat," katanya.

Menurut Yuddy, bank bjb pun selalu memerhatikan program RPJMD Jabar yang didukung berbagai inovasi dan kolaborasi. Hal ini dibuktikan melalui kuburan pembiayaan infrastruktur daerah dan UMKM, pembinaan industri kreatif, inkubator bisnis,literasi dan inklusi keuangan, berkontribusi melalu deviden pendapatan asli daerah, CSR, dan infrastruktur teknologi yang bisa diimplementasikan untuk layanan publik.

"bank bjb pun terus berupaya meningkatkan peran sebagai agen pembangunan melalui sinergitas strategi korporat dengan rencana pembangunan daerah, serta fokus pada industri daerah, sektor UMKM dan industri unggulan daerah, produk inovatif berbasis teknologi, inklusi, serta tanggung jawab sosial lingkungan yang berorientasi pada pertumbuhan ekonomi," katanya.

Keselarasan strategi bank bjb dengan rencana pembangunan daerah menjadi salah satu nilai yang ditawarkan bank bjb sebagai agen pembangunan. Berbagai proses bisnis selalu disinergikan dengan strategi pemerintah daerah untuk mengembangkan produk yang dibutuhkan, bagaimana strategi penasaran yang dibutuhkan, hingga bagaimana strategi pengembangan layanan dan jaringan, semua disinergikan guna menciptakan peran bank bjb sebagai agen pembangunan daerah yang lebih kuat.

Strategi bisnis yang telah ditetapkan pun memiliki tiga tujuan; Provitability yakni memberikan sebuah bisnis yang memberikan keuntungan, sehingga keberlangsungan usaha dapat terjaga dengan baik; Propoor, yaitu mendorong pengembangan ekonomi masyarakat melalui UMKM, serta masyarakat menengah bawah; serta Pro-Development yaitu meningkatkan peran bank bjb sebagai agen pembangunan daerah dan mendukung program pembangunan daerah.

"Untuk mencapai tujuan tersebut, dilakukan melalui tiga fokus utama: Reposisi Bisnis yakni mempertahankan captive market dan marketshare; Reengeneering yakni berkomitmen melalui IT dalam menciptakan infrastruktur yang agile dan reliable untukmendukung transformasi digital; serta Reorganisasi yakni mendorong organisasi untuk mendukung secara optimal pencapaian visi yang telah ditetapkan dengan efektif dan efisien," kata Yuddy.

Di tengah pandemi Covid-19, tutur Yuddy, RUPS telah menyetujui pembagian deviden yang lebih besar dengan deviden pay-out rasio sebesar 60 persen kepada 26 pemerintah daerah se-Jawa Barat sebesar Rp575 miliar. Deviden tersebut diharapkan dapat turut membantu penanganan Covid-19 di Jawa Barat pada saat ini.

Sementara untuk pengembangan UMKM, bank bjb memiliki dua ruang lingkup pelayanan yaitu pemberdayaan dan pembiayaan. Pemberdayaan UMKM dikemas melalui Produk bjb PESAT (Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat Terpadu) yang dijalankan untuk membentuk wirausaha baru, peningkatan kapasitas usaha, serta pelayanan sehat dan produktif yang menjangkau hingga tingkat desa, organisasi UMKM hingga praktis dan perguruan tinggi.

Untuk lingkup pembiayaan UMKM, kata Yuddy, selain memiliki produk kredit reguler dengan sasaran pelaku UMKM bankable, bank bjb juga memiliki Produk bjb MESRA dan KUR. bjb MESRA merupakan merupakan pinjaman usaha kepada masyarakat Jawa Barat yang disalurkan melalui rekomendasi rumah ibadah setempat tanpa agunan. Sedangkan bjb KUR bertujuan membantu pelaku UMKM yang visible dan belum bankable dalam memperoleh fasilitas pembiayaan.

Sedangkan dalam upaya mendukung dan mendorong pembangunan sesuai fokus Pro-Development, bank bjb memiliki Produk bjb INDAH (Infrastruktur Daerah) yang ditujukan untuk mendanai proyek-proyek infrastruktur serta pengadaan barang dan jasa pemerintah daerah. "Terdapat tiga klasifikasi bjb INDAH berdasarkan jangka waktu yaitu jangka pendek, jangka menegah, dan jangka panjang," kata Yuddy.

DIVISI CORPORATE SECRETARY

bank bjb