Etika yang menetapkan berbagai sikap dan perilaku ideal dan seharusnya dimiliki manusia adalah

  • Okt 26 2022
  • By dr. joseph teguh santoso, m.kom

Sebagai salah satu tokoh sastra di Indonesia, Wilfridus. J. S Poerwadarminta menerangkan bahwa etika adalah ilmu pengetahuan tentang perbuatan maupun perilaku manusia, yang sisi baik dan buruknya ditentukan oleh pribadinya sendiri.

Etika memainkan peran yang sangat penting dalam kehidupan sehari-hari, baik ketika bermasyarakat, di lingkungan pekerjaan dan di lingkungan pendidikan.

Etika juga didefinisikan sebagai disiplin, nilai, integritas, dan kejujuran seseorang saat berada di tengah orang lain yang Kemudian akan diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Tindakan kita tidak hanya memengaruhi diri kita sendiri tetapi juga orang-orang di sekitar kita.

Terdapat macam-macam etika, di antaranya sebagai berikut :

1. Etika Umum

Jenis etika yang pertama adalah Etika Umum. Etika umum adalah etika yang berhubungan dengan kondisi dasar etika perilaku manusia. Etika secaraumum juga mengacu pada cara orang membuat keputusan etis, teori etika, dan prinsip-prinsip moral dasar yang memandu perilaku manusia.

2. Etika Khusus

Etika khusus adalah bentuk etika yang menerapkan konsep moral standar pada situasi kehidupan tertentu. Etika khusus dapat dibagi menjadi dua jenis:

•Etika pribadi, suatu bentuk etika tentang tugas dan sikap manusia terhadap diri sendiri.

•Etika Sosial. Suatu bentuk etika yang menitikberatkan pada kewajiban, sikap, dan pola perilaku manusia sebagai anggota masyarakat.

3. Etika Deskriptif

Etikadeskriptif adalah berbagai kategori yangsecara kritis dan rasional mencakup perilaku dan tindakan manusia serta apa yang diinginkan manusia dalam kehidupan sebagai sesuatu yang diyakini layak untuk diterapkan dalam kehidupan.

4. Etika Normatif

Jenis etikaselanjutnya adalah etika normatif. Etika normatif adalah jenis etika yang berusaha menentukan berbagai perilaku dan pola perilaku baik yang seharusnya dimiliki orang dalam kehidupan sebagai memiliki nilai-nilai moral yang perlu diperhatikan dalamkelompok masyarakat.

5. Etika Profesional

Etikaprofesional adalah jenis etika yang Anda patuhi sebagai karyawanatauanggota profesional suatu perusahaan. Misalnya, wartawan, dokter, pengacara dan lain sebagainya.

Etika semacam ini dapat ditegakkan jika Anda adalah bagian dari lingkungan profesional atau jika Anda dilatih atau dididik untuk bekerja dalam profesi tertentu. Kegagalan untuk mematuhi etika profesional dapat merusak reputasi profesional individu yang tidak mematuhinya.

6. Etika Bisnis

Jenis etika yang berikutnya adalah etika bisnis. Etika ini dapat didefinisikan sebagai blueprint prinsip dan nilai yang mengatur keputusan dan tindakan dalam perusahaan. Dalam dunia bisnis, arti budaya organisasi menetapkan standar untuk memastikan perbedaan antara pengambilan keputusan dan perilaku yang baik dan buruk.

Definisi etika bisnis bermula dari mengetahui perbedaan antara benar dan salah dan memilih untuk melakukan apa yang benar. Ungkapan ‘etika bisnis’ dapat digunakan untuk menggambarkan bentuk tindakan sosial individu dalam suatu organisasi sosial secara keseluruhan.

Etika berkaitan dengan norma, kesopanan, dan tingkah laku. Etika termasuk bagian filsafat meliputi hidup baik, seseorang berbuat baik, dan menginginkan hal-hal yang baik dalam hidupnya.

Nilai moral dan kesopanan masuk dalam tingkah laku dan perilaku manusia. Dalam bahasa Inggris, Ethics yaitu segala tindakan yang harus dilakukan oleh manusia sesuai dengan moral pada umumnya.

Etika menjadi pedoman pada seseorang atau kelompok untuk perilaku dan perbuatan. Terbentuknya kata Etika sudah ada sejak filsafat Yunani, Aristoteles memakai kata ini untuk menunjukkan filsafat moral. Tujuan utama dalam etika adalah membahas mengenai tindakan manusia, serta berkaitan dengan  hidup.

Baca Juga

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, etika adalah ilmu tentang apa yang baik dan buruk, mengenai hak dan kewajiban moral, kumpulan asas atau nilai yang berhubungan dengan ahlak, dan nilai benar atau salah yang dianut dalam masyarakat.

Secara etimologi, etika berasal dari bahasa Yunani "Ethos" artinya karakter, watak, kesusilaan, dan adat kebiasaan.

Etika berkaitan dengan konsep yang dimiliki kelompok atau individu, meliputi tindakan yang dilakukan benar atau salah, baik atau buruk.

Jadi, etika merupakan landasan dasar atau pertimbangan setiap perilaku manusia termasuk bidang keilmuan.

Etika mengalami perkembangan menjadi studi tentang kebiasaan manusia. Perkembangan tentang etika menjadi sebuah pelajaran tentang kebenaran atau tidak benar berdasarkan kodrat manusia.

Tujuan Etika

Etika termasuk cabang ilmu pengetahuan yang mempelajari nilai dan norma. Etika meliputi kebiasaan sopa. santun dan moral dalam kehidupan sehari-hari. Mengutip dari buku Etika Bisnis: Prinsip dan Relevansi berikut tujuan sebagai berikut:

  • Etika adalah sarana untuk berorientasi pada kehidupan manusia.
  • Punya kedalaman sikap, bisa melatih kemandirian, dan tanggung jawab untuk kehidupan.
  • Memberitahukan pada orang lain bagaimana mereka menjadi pribadi yang lebih baik.
  • Memimpin pengembangan masyarakat menuju kehidupan yang damai, sejahtera, tertib, dan harmonis.

Manfaat Etika

  1. Seseorang memiliki rasa tanggung jawab.
  2. Dipakai sebagai pedoman.
  3. Dapat meningkatkan kredibilitas perusahaan dan organisasi.
  4. Menjaga ketertiban dan keteraturan dalam organisasi atau perusahaan.
  5. Menjadi kontrol sosial.
  6. Dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
  7. Bisa melindungi hak anggota pekerja.
  8. Dipakai sebagai acuan untuk memecahkan masalah internal dan eksternal.

Baca Juga

Mengutip dari buku Etika Profesi Dan Aspek Hukum Bidang Kesehatan, ada 3 macam etika yang harus dipahami, untuk menentukan perilaku manusia. Berikut macam-macam etika:

  1. Adalah etika yang memberikan dasar sebagai acuan, untuk keputusan tentang perilaku atau sikap yang mau diambil. Macam etika ni berusaha secara kritis dan nasional untuk perilaku dan suatu nilai yang dikejar selama hidup.
  2. Merupakan etika yang menetapkan pola perilaku ideal, seharusnya dimiliki manusia dan memberikan nilai. Etika normatif memberikan norma sebagai dasar untuk tindakan yang akan diputuskan.
  3. Kata Meta berasal dari bahasa Yunani yang artinya melebihi atau melampaui. Metaetika ini mempersoalkan tentang bahasa normatif, sehingga dapat diturunkan menjadi ucapan kenyataan. Fokus metaetika ini pada arti khusus dan bahasa etika.

Contoh Etika

Etika ada dalam kehidupan sehari-hari dan dilakukan terus menerus. Perilaku ini dipakai di lingkungan, sekolah, dan di rumah. Berdasarkan pengembangannya, berikut contoh dalam masyarakat dan pribadi.

Etika perangai adalah adat atau kebiasaan yang ada di dalam masyarakat, waktu tertentu, dan daerah tertentu. Etika ini telah disepakati oleh kelompok sehingga menghasilkan penilaian seseorang dalam berperilaku.

Contoh etika perangai yaitu pergaulan anak muda, upacara adat, upacara pernikahan di daerah tertentu, dan busana adat daerah.

Menjelaskan tentang baik buruknya perilaku, berdasarkan kodrat manusia. Jika etika ini dilanggar amaka menimbulkan kejahatan dan dampak buruk. Kebiasaan ini berkaitan dengan moral manusia.

Contoh etika moral yaitu berkata jujur, menghormati orang yang lebih tua, menghargai perbedaan pendapat, menyantuni anak yatim, membela kebenaran dan keadilan.

Etika pribadi ini berasal dari diri seseorang menjadi lebih baik. Misalnya seorang pebisnis yang sukses dan kaya raya. Dia bisa menjadi orang yang sukses karena tidak lupa dirinya sebagai hamba Tuhan, sehingga berusaha maksimal untuk memberikan yang terbaik.

Etika sosial berhubungan dengan seseorang dengan lingkungan sosialnya. Contoh seorang pejabat yang dipercaya untuk mengelola keuangan milik negara. Tetapi dia melakukan korupsi sampai tidak dapat tanggung jawab pada pemerintah. Etika ini bisa merusakan nilai sosial yang ada dalam masyarakat.

Baca Juga

Dalam buku Etika dan Filsafat Komunikasi, membahas mengenai perbedaan etika dan etiket. Ada poin-poin penting terkait kata ini dalam perilaku manusia.

Etiket merupakan perbuatan yang dilakukan kelompok atau seseorang, caranya memberi dan menunjukkan cara yang tepat untuk bertindak. Sedangkan etika berhubungan dengan suatu perbuatan yang bisa dilakukan atau tidak.

Etika hanya berlaku dalam lingkungan sosial, sehingga berlaku ketika ada orang lain. Sedangkan etika tidak memperhatikan orang lain.

Apakah etika?

Pada masyarakat di belahan dunia manapun, terdapat nilai-nilai dasar perilaku yang secara umum diakui sebagai norma yang harus dipatuhi, selain peraturan atau norma hukum. Norma tersebut biasa disebut etika. Etika dalam arti sempit sering dipahami masyarakat sebagai sopan santun. Sedangkan etika secara umum/luas adalah suatu norma atau aturan yang dipakai sebagai pedoman dalam berperilaku di masyarakat bagi seseorang terkait dengan sifat baik dan buruk. Etika merupakan suatu ilmu tentang kesusilaan dan perilaku manusia di dalam pergaulannya dengan sesama yang menyangkut prinsip dan aturan tentang tingkah laku yang benar. Dengan kata lain, etika adalah kewaijban dan tanggungjawab moral setiap orang dalam berperilaku di masyarakat.

Secara etimologis, kata etika berasal dari bahasa Yunani kuno, yaitu “Ethikos” yang artinya timbul dari suatu kebiasaan. Dalam hal ini etika memiliki sudut pandang normatif dimana objeknya adalah manusia dan perbuatannya. Ada juga pendapat para ahli. Menurut Soergarda Poerbakawatja, pengertian etika adalah suatu ilmu yang memberikan arahan, acuan, serta pijakan kepada suatu tindakan manusia. Drs. H. Burhanudin Salam berpendapat, etika adalah sebuah cabang ilmu filsafat yang membicarakan perihal suatu nilai-nilai serta norma yang dapat menentukan suatu perilaku manusia ke dalam kehidupannya. Sedangkan menurut Poerwadarminto, etika adalah ilmu pengetahuan tentang suatu perilaku atau perbuatan manusia yang dilihat dari sisi baik dan buruknya yang sejauh mana dapat ditentukan oleh akal manusia.

Masih banyak lagi pendapat para ahli, dapat disimpulkan etika merupakan suatu ilmu yang berhubungan dengan perilaku dan bersumber dari akal dan berbeda dengan norma-norma lainnya. Terdapat beberapa karakteristik etika yang membedakannya dengan norma lainnya. Adapun ciri-ciri etika adalah sebagai berikut:

  • Etika tetap berlaku meskipun tidak ada orang lain yang menyaksikan.
  • Etika sifatnya absolut atau mutlak.
  • Dalam etika terdapat cara pandang dari sisi batiniah manusia.
  • Etika sangat berkaitan dengan perbuatan atau perilaku manusia.

Dengan demikian, selain sebagai norma yang terlihat pada perilaku, etika juga harus melekat/dijiwai oleh manusia, baik dalam kehidupan pribadi maupun kehidupan sosial/bermasyarakat dan di tempat kerja.

Apakah sekarang terjadi pergeseran etika?

Banyak orang berpendapat, saat ini terdapat krisis etika. Etika yang dianggap mulai luntur diantaranya norma-norma kesopanan yang lambat laun terasa berkurang dibandingkan dengan jaman beberapa dasawarsa yang lalu. Sebagai contoh pada masyarakat Jawa, penggunaan bahasa jawa ngoko, kromo alus, kromo inggil dahulu demikian tertib. Yang lebih muda sebisa mungkin menggunakan bahasa kromo kepada yang lebih tua tanpa memandang status sosial, jabatan, kekayaan dan sebagainya. Norma-norma itu sekarang dianggap bergeser. Perubahan teknologi dan pembauran budaya dari berbagai daerah/negara juga bisa menjadi penyebabnya. Sebagai contoh, dulu saat kita bertemu yag lebih tua, secara spontan kita akan menundukkan kepala kita sebagai tanda hormat. Sekarang norma-norma lambat laun mulai berkurang, kalau tidak bisa dikatakan hilang.

Pergeseran tersebut sebenarnya tidak bisa disimpulkan sebagai penurunan kualitas etika. Di Indonesia sendiri etika bermasyarakat merupakan aturan tidak tertulis yang terdapat/melekat pada ajaran agama, adat istiadat, budaya daerah yang sangat beragam. Di jenjang pendidikan sekolahpun, etika tidak diajarkan secara khusus, tapi melekat pada beberapa mata pelajaran. Seharusnya tanpa perlu diajarkan, etika sudah menjadi jati diri pada probadi manusia yang beragama yang hidup di tengah keluarga dan di tengah masyarakat, tanpa harus mempelajari norma-norma apa saja yang boleh dilakukan dan tidak boleh dilakukan.

Bagaimana etika di tempat kerja

Pada berbagai profesi dan instansi, pengaturan etika dibuat/diserahkan kepada lembaga profesi dan instansi. Hal tersebut karena etika dan perilaku bisa spesifik pada berbagai profesi, sehingga perlu dibuat secara khusus sesuai profesi dan instansi masing-masing. Pada Kementerian Keuangan terdapat Kode Etik dan Kode Perilaku yang merupakan pedoman sikap, tingkah laku dan perbuatan pegawai dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsi serta pergaulan hidup sehari-hari yang bertujuan untuk menjaga martabat dan kehormatan pegawai, bangsa, dan negara.

Sesuai dengan Peraturan Menteri Keuangan Nomor Nomor 190/PMK.01/2018 Tentang Kode Etik Dan Kode Perilaku Pegawai Negeri Sipil Di Lingkungan Kementerian Keuangan, dalam berperilaku sehari-hari, setiap Pegawai harus berlandaskan pada nilai-nilai dan Kode Etik dan Kode Perilaku. Hal tersebut juga mengantisipasi adanya perubahan teknologi, nilai etika, budaya, dan perilaku yang terjadi di masyarakat, maka untuk mencegah pelanggaran disiplin pegawai Kementerian Keuangan, serta menjaga martabat dan kehormatan masing-masing pegawai. Hal tersebut bisa dipahami selain sebagai pedoman berperilaku sebagai pegawai Kementerian Keuangan juga sebagai antisipasi adanya perubahan teknologi, nilai etika, budaya, dan perilaku yang terjadi di masyarakat agar Nilai Nilai Kementerian Keuangan tetap terjaga.

Nilai-Nilai Kementerian Keuangan meliputi: a. Integritas, yang berarti seluruh Pegawai harus berpikir, berkata, berperilaku, dan bertindak dengan baik dan benar serta selalu memegang teguh Kode Etik dan prinsip-prinsip moral; b. Profesionalisme, yang berarti seluruh Pegawai harus bekerja dengan tuntas dan akurat berdasarkan kompetensi terbaik dan penuh tanggung jawab serta komitmen yang tinggi; c. Sinergi, yang berarti seluruh Pegawai harus berkomitmen untuk membangun dan memastikan hubungan kerjasama internal yang produktif serta kemitraan yang harmonis dengan para pemangku kepentingan, untuk menghasilkan karya yang bermanfaat dan berkualitas; d. Pelayanan, yang berarti seluruh Pegawai harus memberikan pelayanan untuk memenuhi kepuasan para pemangku kepentingan dan dilaksanakan dengan sepenuh hati, transparan, cepat, akurat, dan aman; dan e. Kesempurnaan, yang berarti seluruh Pegawai harus senantiasa melakukan upaya perbaikan di segala bidang untuk menjadi dan memberikan yang terbaik.

Dengan adanya landasan perilaku pegawai yang didasarkan pada nilai-nilai serta Kode Etik dan Kode Perilaku diharapkan bisa mewujudkan aparat pemerintah yang bersih, berwibawa, dan bertanggung jawab. Kode Etik dan Kode Perilaku tersebut tentunya buka sekedar dibaca dan dihapalkan tetapi harus diterapkan, dilaksanakan dan diejawantahkan dalam perilaku setiap pegawai, tidak hanya di tempat kerja tetapi juga di keluarga dan di kehidupan bermasyarakat.

Setiap pegawai adalah pemimpin, harus mampu menggerakkan dirinya dan orang-orang di sekitarnya untuk selalu melaksanakan landasan perilaku tersebut. Falsafah kepemimpinan “Ing Ngarso Sung Tulodho, Ing Madyo Mangun Karso, Tut Wuri Handayani rasanya masih relevan diterapkan saat ini, Di depan menjadi panutan atau contoh, di tengah menjadi penyemangat atau penyeimbang, dan di belakang memberi dorongan.

Apabila dicermati dari Peraturan Menteri Keuangan Nomor Nomor 190/PMK.01/2018 Tentang Kode Etik Dan Kode Perilaku Pegawai Negeri Sipil Di Lingkungan Kementerian Keuangan, secara luas mengatur etika dan perilaku pegawai, sanksi apabila melanggar, mekanisme pemberian sanksi, sesuai tujuan akhirnya yaitu menjaga martabat dan kehormatan pegawai, bangsa, dan negara. Setiap pegawai Kementerian Keuangan harus memahami dan mematuhinya. [Arief Nugroho/Kanwil DJKN Kalselteng]

Video yang berhubungan

Bài mới nhất

Chủ Đề