Fermentasi alkohol terjadi pada sitoplasma

Setiap makhluk hidup terbentuk dari sel-sel yang menjalankan tugasnya masing-masing. Pun demikian dengan kita sebagai manusia. Sel yang ada di dalam tubuh kita melakukan berbagai proses untuk bertahan hidup, termasuk respirasi. Nah, di tahap inilah gula yang mengandung 6 karbon dipecah menjadi 2 molekul piruvat yang masing-masing terdiri dari 3 karbon. Proses ini lantas dinamakan glikolisis dan berlangsung dalam sitosol.

Selanjutnya, molekul piruvat tersebut dipecah lagi melalui respirasi aerob maupun anaerob. Respirasi anaerob terjadi pada sel ragi dan sel otot. Dalam sel ragi, piruvat dipecah menjadi etanol dan karbon dioksida. Sementara itu, sel otot mengubah piruvat menjadi asam laktat.

Berbeda dengan respirasi anaerob, pada respirasi aerob piruvat teroksidasi sepenuhnya menjadi karbon dioksida dan air menggunakan oksigen.

Hmm… terdengar agak rumit ya? Well, supaya otak ini tidak mendidih, yuk kita cari tahu lebih jauh, apa sih sebenarnya yang dimaksud glikolisis dan respirasi anaerob.

Glikolisis

Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, glikolisis merupakan tahap pertama dalam respirasi seluler. Proses ini terjadi dalam sitosol sel. Glikolisis juga dikenal sebagai jalur Embden-Meyerhof-Parnas atau jalur EMP. Dalam proses ini, terjadi proses anaerobik yang memecah satu molekul glukosa menjadi dua molekul asam piruvat. Tahapan dalam proses glikolisis bisa dilihat pada gambar di atas.

Bila kita rumuskan, reaksi keseluruhan glikolisis adalah sebagai berikut.

C6H12O6 + 2 NAD+ + 2 ADP + 2 Pi → 2 Asam piruvat + 2 ATP + 2 NADH + 2 H+

Kita juga bisa mencermati perhitungan glikolisis dengan tabel di bawah ini.

Respirasi Anaerob

Di proses glikolisis, kondisi piruvat bergantung pada ketersediaan oksigen dalam sel. Dengan oksigen, molekul piruvat dapat memasuki mitokondria dan teroksidasi membentuk karbon dioksida dan air. Tapi ketika tidak ada oksigen, piruvat kemudian diubah menjadi etanol atau asam laktat. Proses tersebut yang dinamakan dengan respirasi anaerob. Respirasi anaerob yang terjadi pada prokariota dan eukariota uniseluler sering disebut sebagai fermentasi. Fermentasi terbagi menjadi dua jenis, yaitu fermentasi alkohol dan fermentasi asam laktat.

Fermentasi alkohol dilakukan oleh ragi dan beberapa mikroorganisme lainnya. Pada proses ini, asam piruvat hasil glikolisis akan didekarboksilasi menjadi asetaldehid menggunakan enzim dekarboksilase. Kemudian dengan adanya hidrogen, terjadi pengurangan asetaldehida dengan enzim alkohol dehidrogenasi untuk membentuk etanol atau etil alkohol.

Sementara itu, fermentasi asam laktat dilakukan oleh sel otot, bakteri asam laktat (LAB), dan beberapa jamur. Pembuatan yogurt merupakan salah satu contoh fermentasi asam laktat karena bakteri Lactobacillus sp. mengubah gula laktosa menjadi asam laktat. Asam laktat yang diproduksi tersebut menyebabkan penggumpalan atau koagulasi susu menjadi yogurt. Dalam proses ini, piruvat dari glikolisis direduksi langsung menjadi asam laktat oleh NADH + H+. Reaksi ini dikatalisis oleh enzim dehidrogenase laktat. Tidak ada karbon dioksida yang dihasilkan selama fermentasi.

Fermentasi alkohol

1. Mikrobia apa yang berperan?

2. Substrat apa yang digunakan?

3. Bagaimana reaksi pembentukan etanol oleh mikrobia tersebut?

4. Bagaimana kondisi fermentasi untuk menghasilkan etanol yang optimal?

5. Bagaimana memisahkan antara etanol dengan media fermentasi?

Ema Hamimatul 'Azizah

H3118023

1. Mikroba dalam fermentasi alkohol adalah yeast/khamir terutama genus Sacharomyces misalnya Sacharomyces cerevisiae dan Sacharomyces bayanus

2. Substratnya yaitu gula seperti glukosa, fruktosa dan sukrosa

3. Reaksi pembentukan etanol melalui beberapa tahapan. Pada prosesnya, fermentasi alkohol diawali dari pemecahan satu molekul glukosa menjadi dua molekul asam piruvat dimana pada proses ini terjai pembentukan 2 ATP dan 2 NADH. Kemudian dua asam piruvat yang merupakan hasil dari pemecahan satu glukosa itu diubah menjadi asetildehid dengan membebaskan CO2. Asetildehid tersebut diubah menjadi etanol dan NADH diubah menjadi NAD+ yang nantinya akan digunakan dalam proses glikolisis kembali.

4.  Kondisi fermentasinya adalah anaerob dimana fermentasi ini tidak memerlukan oksigen. Namun oksigen diperlukan dalam proses pembibitan.

5. Dalam pemisahan alkohol dengan medianya melalui metode distilasi atau penyulingan.  Metode distilasi atau penyulingan yang merupakan proses pemisahan dua atau lebih cairan dalam larutan dengan berdasarkan relative volatility-nya dan perbedaan titik didihnya

1. Mikrobia yang berperan dalam fermentasi alkohol adalah Saccharomyces cereviceae yang merupakan khamir/yeast 

2. Substrat yang berperan dalam fermentasi alkohol adalah glukosa, fruktosa dan sukrosa 

3. Reaksi pembentukan etanol yaitu satu molekul glukosa diubah menjadi dua molekul asam piruvat. Proses ini menghasilkan 2 ATP+2 NADH. Asam piruvat yang merupakan hasil dari pemecahan glukosa diubah menjadi asetaldehid dengan diawali dengan pembebasan CO2. Asetaldehid diubah menjadi etanol dan NADH diubah menjadi NAD+ dimana keduanya bisa digunakan untuk reaksi glikolisis kembali. 

4. Fermentasi alkohol dilakukan dalam kondisi lingkungan anaerob dimana oksigen tidak dibutuhkan dalam reaksi ini 

5. Pemisahan etanol dengan medianya dilakukan dengan cara destilasi dimana dilakukan proses penyulingan untuk memisahkannya. Destilasi ini dilakukan dengan 4 kolom yaitu kolom Maise, kolom Voorlop, kolom Rektifiser, dan kolom Nachlop.

Fermentasi alkohol 1. Mikrobia apa yang berperan? Mikrobia yang berperan dalam fermentasi alkohol adalah yeast dari genus Saccharomyces, yaitu termasuk Saccharomyces cerevisiae dan Saccharomyces bayanus. 2. Substrat apa yang digunakan? Substrat yang digunakan gula (sukrosa, fruktosa, dan glukosa). 3. Bagaimana reaksi pembentukan etanol oleh mikrobia tersebut? Reaksi pertama adalah pemecahan dari bentuk senyawa yang menjadi 2 piruvat, 2NADH, dan 2ATP saat selesai terjadi pada proses awal (Dalam fermentasi alkohol, piruvat didekarboksilasi menjadi asetaldehida, yang kemudian direduksi menjadi etanol dengan pembentukan NADH bersamaan). Reaksi selanjutnya adalah perpindahan ke mitokondria jika dilakukan pada tempat yang banyak oksigen. Namun, karena proses ini juga dengan bantuan Sacharomyces Cerevisae maka tanpa oksigen juga tidak masalah. Maka dalam respirasi yang terjadi pada saat itu asam piruvat yang ada akan menjadi asetal dehide dan akan berubah lagi menjadi Etanol nantinya. 4. Bagaimana kondisi fermentasi untuk menghasilkan etanol yang optimal? Supaya optimal suhu optimum pertumbuhan Saccharomyces cereviseae yaitu 28-30°C serta pada pH yang optimal yaitu 4 - 4,5. 5. Bagaimana memisahkan antara etanol dengan media fermentasi? pemisahan alkohol dengan medianya melalui metode distilasi. Metode distilasi yang merupakan proses pemisahan dua atau lebih cairan dalam larutan dengan berdasarkan relative volatility-nya dan perbedaan titik didihnya

1. Mikroba yang berperan yaitu berasal dari genus Saccharomyces.

Contohnya Saccharomyces cerevisiae dan Saccharomyces bayanus.

2. Substrat yang digunakan yaitu glukosa, sukrosa dan fruktosa.

3. Reaksi pembentukan etanol yaitu di mulai dengan terpecahnya satu molekul glukosa kemudian dipecah menjadi dua molekul asam piruvat. Ketika proses tersebut terjadi, terbentuklah 2 ATP ditambah dengan 2 NADH.

Pembebasan karbon dioksida (CO2) diawali karena setiap ada asam piruvat yang kemudian di ubah menjadi asetil dehid. Selanjutnya, etanol di dapatkan dari perubahan asetil dehid. Dan NAD+ merupakan hasil perubahan dari NADH. Keduanya yaitu etanol dan juga  NAD+ digunakan kembali untuk glikolisis.

4. Untuk menghasilkan etanol yang maksimal kondisi fermentasi harus anaerob karena tidak memerlukan oksigen. Oksigen di butuhkan pada saat pembiakkan S.cerevisiae.

5. Memisahkan etanol dengan media fermentasi dapat menggunakan metode destilasi. Maksud dan proses destilasi adalah untuk memisahkan etanol dari campuran etanol dan air. Untuk larutan yang terdiri dari komponen-komponen yang berbeda nyata suhu didihnya, destilasi merupakan cara yang paling mudah di operasikan dan juga merupakan cara pemisahan yang secara thermal adalah efisien.

Proses destilasi di lakukan dengan 4 kolom yaitu Kolom Maise, Kolom Voorlop, Kolom Rektifiser dan Kolom Nachlop

 Dina Apriyanti/H3118016

  1. Mikrobia yang berperan dalam fermentasi alkohol adalah yeast dari genus Saccharomyces, yaitu termasuk Saccharomyces cerevisiae dan Saccharomyces bayanus.
  2. Substrat yang digunakan gula (sukrosa, fruktosa, dan glukosa).
  3. Reaksi pembentukan etanol oleh mikrobia, diawali proses glikolisis yang merombak glukosa menjadi 2 asam piruvat, 2 ATP, dan 2 NADH. Kemudian, 2 asam piruvat akan direduksi menjadi dua buah molekul asetaldehil dengan bantuan enzim piruvat dekarboksilase. Asam piruvat kemudian dipecah menjadi karbon asetaldehid dan karbondioksida. Senyawa karbondioksida akan dilepas dan senyawa astaldehid akan direduksi. Dua molekul asetaldehid akan direduksi menjadi dua molekul etanol yang akan dikatalisis oleh alkohol dehidroginase. Fungsi enzim akan membantu dalam memecah kandungan NADH agar menjadi ion Hidrogen dan NAD+. Ion Hidrogen sebagai pembentuk dari etanol, NAD+ untuk proses glikolisis.
  4. Kondisi fermentasi untuk menghasilkan etanol yangg optimal adalah anaerob, yaitu fermentasi tidak membutuhkan oksigen.
  5. Cara memisahkan etanol dengan media fermentasi dengan cara destilasi. Destilasi merupakan cara pemisahan secara thermal yang efisien. Prinsipnya, jika larutan campuran etanol air dipanaskan, maka akan lebih banyak molekul etanol menguap dari pada air. Jika uap-uap ini didinginkan (dikondensasi), maka konsentrasi etanol dalam cairan yang dikondensasikan akan lebih tinggi dari pada dalam larutan aslinya. Jika kondensat ini dipanaskan lagi dan kemudian dikondensasikan, maka konsentrasi etanol akan lebih tinggi lagi. Proses destilasi terbagi menjadi 4 yaitu, Kolom Maise, Kolom Voorlop, Kolom Rektifiser, dan Kolom Nachlop.

1. Mikroba yang berperan pada fermentasi alkohol adalah yeast genus Saccharomyces. Contohnya S. cerevisiae dan S. bayanus.

2. Substrat yang digunakan adalah glukosa, fruktosa, dan sukrosa

3. Reaksi pembentukan etanol oleh mikroba adalah melalui proses glikolisis yaitu memecah satu molekul glukosa menjadi dua molekul asam piruvat. Pada proses ini juga terbentuk 2ATP dan 2 NADH. Kemuadian piruvat diubah menjadi etanol ( etil alkohol) dengan dua langkah. Yaitu dengan melapas karbondioksdanya yang selanjutnya diubah menjadi senyawa asetaldehida berkarbon dua. Dan asetaldehida tersebut direduksi oleh NADH menjadi etanol dan NAD+. NAD+ digunakan untuk glikolisis kembali.

4. Kondisi fermentasi untuk menghasilkan etanol yang optimal yaitu pada suhu 33 ºC dan dalam keadaan anaerob. Hal itu karena jika suhu terlalu rendah, maka fermentasi akan berlangsung secara lambat dan sebaliknya jika suhu terlalu tinggi maka Saccharomyces cerevisiae akan mati sehingga proses fermentasi tidak akan berlangsung. Dan kondisi anaerob diperlukan karena fermentasi untuk menghasilkan alkohol tidak membutuhkan oksigen, tetapi bila untuk pembuatan starter (biakan awal) diperlukan kondisi aerob (membutuhkan oksigen).

5. Pemisahan antara etanol dengan media fermentasinya yaitu bertujuan agar etanol hasil fermentasi lebih murni dan mencapai tingkat kemurnian sekitar 94-95%. Pemisahan tersebut dapat dilakukan dengan cara distilasi. Distilasi merupakan pemisahan campuran yang biasanya berupa cairan berdasarkan perbedaan titik didihnya. Proses distilasi dibagi menjadi 4 kolom distilasi, yaitu Kolom Maise, Kolom Voorlop, Kolom Rektifiser, dan Kolom Nachlop

Ekasari Murtandini (H3118020)

1. Mikrobia yang berperan dalam fermentasi alkohol adalah genus Saccharomyces, umumnya adalah Saccharomyces cerevisiae dan Saccharomyces bayanus

2. Substarat yang digunakan adalah glukosa, fruktosa, dan sukrosa bisa ditemukan pada must anggur dan jus 

3. Reaksi pembentukan etanol oleh S.cerevisiae adalah sebagai berikut: karena S. cerevisiae tidak dapat memproses pati maka dilakukan sakarifikasi untuk memecah pati menjadi maltose atau glukosa dengan bantuan enzim atau asam. pertama reaksi glikolisis dimana glukosa diubah menjadi 2 asam piruvat, 2 ATP, 2 NADH, kedua dekarboksilasi asam piruvat yaitu asam piruvat diubah menjadi asetqldehid dan melepaskan karbondioksida, ketiga asetaldehid diubah menjadi etanol, sedangkan NADH diubah menjadi NAD+

4. Kondisi fermentasi untuk menghasilkan etanol yang optimal adalah dengan mengontrol keasaman PH 4,8-5, suhu pertumbuhan sekitar 20-30 derajat C, dan tidak ada oksigen karena S. cerevisiae adalah anaerob

5.  Pemisahan  etanol dengan media fermentasi adalah dengan distilasi agar etanol lebih murni sekitar 94-95% , pemisahan cairan berdasarkan titik didihnya. proses destilasi dibagi menjadi 4 kolom , yaitu kolom moise, kolom voorlop, kolom rektifiser, kolom nachlop

1. mikrobia yang berperan dalam fermentasi alkohol adalah yeast dari genus Saccharomyces seperti  Saccharomyces cereviceae atau Saccharomyces baynus

2. substrat yang berperan dalam fermentasi alkohol adalah glukosa, fruktosa dan sukrosa.

3. reaksi pembentukan etanol yaitu diawali dengan pemecahan satu molekul glukosa lalu diubah menjadi dua molekul asam piruvat dalam proses ini terbentuk 2 ATP dan 2 NADH. asam piruvat yang merupakan hasil dari pemecahan glukosa diubah menjadi asetaldehid dengan diawali dengan pembebasan CO2. asetaldehid diubah menjadi etanol dan NADH diubah menjadi NAD+ lalu keduanya dapat digunakan untuk reaksi glikolisis kembali.

4. Fermentasi alkohol dilakukan dalam keadaan anaerob dimana oksigen tidak dibutuhkan dalam reaksi ini dan dengan suhu 33°C untuk mendapatkan etanol yg optimum

5. pemisahan etanol dengan medianya dilakukan dengan cara destilasi dimana dilakukan proses penyulingan untuk memisahkannya agar didapatkan etanol lebih murni. proses destilasi ini dilakukan dengan 4 kolom yaitu kolom maise, kolom voorlop, kolom rektifiser, dan kolom nachlop.


Dzulnia Nanda Itsnaini

H3118019

1. Mikroba yang berperan dalam proses fermentasi alcohol adalah mikroba jenis yeast atau khamir dari genus Saccharomyces. Spesies yang sering terlibat ialah Saccharomyces cerevisiae dan Saccharomyces bayanus.

2. Substrat yang digunakan pada proses fermentasi alkohol ialah gula seperti glukosa, fruktosa, dan sukrosa.

3. Reaksi pembentukan etanol oleh mikroba dapat terjadi denga proses berikut, yang pertama diawali dengan pemecahan satu molekul glukosa menjadi dua molekul asam piruvat, pada proses tersebut juga terjadi pembentukan 2 ATP dan 2NADH. Kemudian kedua asam piruvat akan direduksi menjadi 2 molekul asetaldehid dengan bantuan enzim piruvat dekarboksilat. Selanjutnya asam piruvat akan dipecah menjadi karbon asetaldehid dan karbondioksida. Kemudian karbondioksida akan dilepaskan dan akan terjadi proses reduksi asetaldehid. Berikutnya adalah dua molekul asetaldehid akan direduksi dan akan menghasilkan dua molekul etanol yang akan dikatalis oleh alcohol dehidroginase. Pada proses ini enzim akan berfungsi membantu memecah kandungan NADH agar menjadi ion Hidrogen dan NAD+. Kemudian ion hidrogen akan berfungsi sebagai pembentuk etanol, sedangkan NAD+ untuk glikolisis.

4. Kondisi fermentasi yang dibutuhkan untuk menghasilkan etanol ialah kondisi yang anaerob, hal itu terjadi karena selama proses fermentasi berlangsung tidak dibutuhkan oksigen sama sekali. Namun, oksigen tetap diperlukan ketika proses pembibitan berlangsung.

5. Pemisahan antara etanol dengan media fermentasi dilakukan melalui metode distilasi atau penyulingan. Distilasi merupakan cara pemisahan secara thermal yang dirasa efisien. Pada proses pemisahan dengan cara distilasi dibagi menjadi empat kolom, yaitu kolom moise, kolomvoorlop, kolom rektifiser, dan kolom nachlop.


Alfatika Zikka R H3118004 

1.      Mikroba yang berperan dalam fermentasi alkohol adalah dari genus Saccharomyces, dengan spesies Saccharomyces Cerevisiae dan Saccharomyces bayanus.

2.      Substrat yang digunakan dalam fermentasi alcohol adalah gula (glukosa, sukrosa, dan fruktosa)

3.      Reaksi pembentukan etanol oleh mikrobia adalah

Pada alkohol, akan terjadi reaksi dalam fermentasi yang ada pada saat alkohol akan berproses. Awalnya adalah bahan dengan kandungan glukosa yang akan melalui proses lisis di dalam glukosa pada sitoplasma. Reaksi pertama adalah pemecahan dari bentuk senyawa yang menjadi 2 piruvat, 2NADH, dan 2ATP saat selesai terjadi pada proses awal (Dalam fermentasi alkohol, piruvat didekarboksilasi menjadi asetaldehida, yang kemudian direduksi menjadi etanol dengan pembentukan NADH bersamaan). Reaksi selanjutnya adalah perpindahan ke mitokondria jika dilakukan pada tempat yang banyak oksigen. Namun, karena proses ini juga dengan bantuan Sacharomyces Cerevisae maka tanpa oksigen juga tidak masalah. Maka dalam respirasi yang terjadi pada saat itu asam piruvat yang ada akan menjadi asetal dehide dan akan berubah lagi menjadi Etanol nantinya.

4.      Kondisi fermentasi untuk menghasilkan etanol yang optimal saat fermentasi berlangsung dalam keadaan anaerob. Pada tahap ini khamir dan enzim yang dihasilkan sudah cukup banyak, sehingga akan berlangsung fermentasi, sampai sebagian atau seluruh gula dirubah menjadi etanol sedangkan peragian tingkat pertama, berlangsung dalam keadaan aerob (adanya O2) yang terlarut dan di permukaan, berfungsi memperbanyak ragi (khamir) yang dapat ditandai timbulnya gas asam arang. Saccharomyces cerevisiae lebih mampu beradaptasi dalam substrat yang mengandung glukosa daripada galaktosa (Substrat). Saccharomyces cerevisiae akan tumbuh optimal dalam kisaran suhu 30-35°C dan puncak produksi alcohol dicapai pada suhu 33°C Jika suhu terlalu rendah maka fermentasi akan berlangsung secara lamba dan sebaliknya jika suhu terlalu tinggi maka Saccharomyces cerevisiae akan mati sehingga proses fermentasi tidak akan berlangsung (Suhu). Produksi) etanol oleh Saccharomyces cerevisiae paling maksimal) dapat dicapai pada pH 4,5 (pH)

5.    Memisahkan antara etanol dengan media fermentasi dengan cara proses sentrifugasi merupakan tahapan penting untuk memisahkan sel mikroba dari medium fermentasi pada produksi dapat juga dengan proses destilasi, dengan distilasi agar etanol lebih murni sekitar 94-95% , pemisahan cairan berdasarkan titik didihnya. proses destilasi dibagi menjadi 4 kolom , yaitu kolom moise, kolom voorlop, kolom rektifiser, kolom nachlop


Illalmas Maqfiroh_H3118033

1. Mikroba yang berperan dalam proses fermentasi berasal dari genus Saccharomyces. Dua spesies umum yang terlibat adalah S. cerevisiae dan S. bayanus. 

2. Substrat yang digunakan dalam fermentasi alkohol adalah glukosa, fruktosa dan sukrosa.

3. Reaksi dalam fermentasi berbeda-beda tergantung pada jenis gula yang digunakan dan produk yang dihasilkan. Secara singkat, glukosa (C6H12O6) yang merupakan gula paling sederhana, melalui fermentasi akan menghasilkan atanol (2C2H5OH). Reaksi fermentasi ini dilakukan oleh ragi, dan digunakan pada produksi makanan. Reaksinya:

1. Gula (C6H12O6) ——> asam piruvat (glikolisis)

2. Dekarbeksilasi asam piruvat.

Asampiruvat ——> asetaldehid + CO2.
piruvat dekarboksilase (CH3CHO)

3. Asetaldehid oleh alkohol dihidrogenase diubah menjadi alkohol
(etanol).

2 CH3CHO + 2 NADH2——> 2C2H5OH+ 2 NAD.

Ringkasan reaksi

C6H12O6 → 2C2H5OH + 2CO2 + 2 NADH2 +energi4. Kondisi fermentasi untuk menghasilkan etanol yang optimal yaitu dengan fermentasi anaerob (tidak memerlukan oksigen) untuk menghasilkan etanol, namun oksigen diperlukan dalam proses pembibitan. suhu optimum pertumbuhan 28-30 oC, dengan keasaman pH 4,8-5 dan nutrisi yang cukup. Sehingga kondisi ini diharapakan dapat menghasilkan etanol dengan kadar tinggi, karena kinerja Saccharomyces cereviseae yang tinggi.5. Cara memisahkan etanol dengan media fermentasi yaitu dengan cara destilasi. proses pemisahan bahan cairan berdasarkan perbedaan titik didihnya. Pertama cairan fermentasi dipanaskan sampai suhu titik didih etanol. Kurang lebih 79 oC, tapi biasanya pada suhu 80-81oC. Etanol akan menguap dan uap etanol ditampung/disalurkan melalui tabung. Di tabung ini suhu uap etanol diturunkan sampai di bawah titik didihnya. Etanol akan berubah lagi dari fase gas ke fase cair. Selanjutnya etanol yang sudah mencair ditampung di bak-bak penampungan.

1. Mikroba yang berperan : yeast dari genus Saccharomyces yaitu Saccharomyces cerevisiae dan Saccharomyces bayanus.

2. Substrat yang digunakan adalah glukosa, fruktosa, dan sukrosa.

3. Reaksi pembentukan etanol diawali dengan pemecahan glukosa menjadi asam piruvat, 2 ATP, dan 2 NADH, kemudian asam piruvat diubah menjadi asetaldehid dan direduksi oleh NADH menjadi etanol dan NAD+

4. Untuk menghasilkan etanol yang optimal harus diperhatikan pengaruh pH, waktu fermentasi, dan suhu. Suhu optimum pertumbuhan yatu 28-30°C. Saccharomyces cerevisiae optimal pada pH 4 - 4,5.

5. Etanol dipisahkan dengan media fermentasi dengan cara destilasi yaitu pemisahan bahan cair berdasarkan titik didihnya. Pada destilasi etanol memisahkan etanol dengan air. Proses destilasi dibagi menjadi 4 kolom destilasi yaitu kolom maise, kolom voorlop, kolom rektifisier, dan kolom nachlop. 

Adine Meira Natalia D H3118002

1. Mikroba yang berperan dalam fermentasi alkohol yaitu Saccharomyses sp diantaranya yang paling sering digunakan Saccharomyses cerevisiae dan Saccharomyses , Saccharomyses bayanus

2. Substrat yabg digunakan yaitu biasanya gula (glukosa, fruktosa, serta sukrosa).

3. Reaksi pementukkan etanol:

C12H22O11 +H2O + invertase →2 C6H12O6

C6H12O6 + Zymase → 2C2H5OH + 2CO2

Sebelum dilakukan fermentasi, satu molekul glukosa dipecah menjadi 2 molekul piruvat. Proses ini dikenal dengan nama glikolisis.[1] Berikut ini adalah persamaan reaksi untuk glikolisis:

C6H12O6 + 2 ADP + 2 Pi + 2 NAD+ → 2 CH3COCOO− + 2 ATP + 2 NADH + 2 H2O + 2H+

Rumus kimia dari piruvat adalah CH3COCOO−. Pi adalah fosfat anorganik. Seperti yang ditunjukkan dalam persamaan reaksi di atas, proses glikolisis akan mereduksi 2 molekul NAD+ menjadi NADH. Dua molekul ADP juga akan diubah menjadi 2 molekul ATP dan 2 molekul air melalui fosforilasi level-substrat.

4. Kondisi fermentasi agar dihasilkan fermentasi secara optimum yaitu dengan kondisi anaerob (tidak butuh oksigen)

5. Cara memisahkan etanol dengan media fermentasi:

Yaitu dengan cara destilasi. Destilasi merupakan cara pemisahan dua senyawa atau lebih berdasarkan perbedaan kecepatan ataupun kemudahan menguap maupun volatilitas. bahan. Prinsip sederhana distilasi ethanol adalah memisahkan etanol dengan air berdasarkan titik didihnya. Etanol murni mendidih pada suhu 79oC, sedangkan air murni mendidih pada suhu 100oC. Ketika campuran etanol-air dipanaskan, maka pada suhu sekitar 79oC etanol akan sudah mendidih dan menguap, sedangkan air belum. Dengan mengatur suhu ini kita bisa memisahkan antara uap etanol dengan air. Realitanya, berdasarkan pengalaman, etanol mulai menguap/mendidih pada suhu antara 80-85oC.

Firdania Apriliani H3118030

1. Mikroba yang berperan yaitu Saccharomyces cerevisiae dan Saccharomyces bayanus yang termasuk yeast dari genus Saccharomyces.

2. Substrat yang digunakan yaitu glukosa, fruktosa, dan sukrosa.

3. Reaksi pembentukan etanol diawali dengan glukosa dipecah menjadi asam piruvat dan 2 ATP, dan NADH. Asam piruvat diubah menjadi etanol (etil alkohol) dan diubah lagi menjadi asetaldehid, kemudian asetaldehid direduksi oleh NADH menjadi etanol dan NAD+

4. Untuk menghasilkan etanol yang optimal harus pada suhu optimum pertumbuhan Saccharomyces cereviseae yaitu 28-30°C serta pada pH yang optimal yaitu 4 - 4,5.

5. Pemisahan etanol dengan media fermentasi dengan cara destilasi yaitu bahan cair dipisahkan  berdasarkan titik didihnya. Pada proses destilasi etanol akan dipisahkan dengan air.
Proses destilasi dibagi menjadi 4 kolom destilasi yaitu kolom Maise, kolom Voorlop, kolom Rektifisier, dan kolom Nachlop. 


Ailila H3118003

1. Mikroorganisme yang terlibat terutama adalah khamir (yeast) dari genus Saccharomyces sp. Saccharomyces yang paling banyak digunakan adalah S. cerevisiae dan S. bayanus. 

2. Substrat dalam pembuatan alkohol yaitu sejenis pati atau amilum yang dapat menghasilkan gula-gula, seperti glukosa, fruktosa, sukrosa.

3. Reaksi pembentukan etanol di mulai dengan dipecahnya satu molekul glukosa kemudian dipecah menjadi dua molekul asam piruvat. Ketika proses tersebut terjadi,  terbentuklah 2 ATP ditambah dengan 2 NADH. Pembebasan karbon dioksida (CO2) diawali karena setiap ada asam piruvat yang kemudian diubah menjadi asetil dehid. Selanjutnya, etanol didapatkan dari perubahan asetil dehid. NAD+ merupakan hasil perubahan dari NADH. Keduanya yaitu etanol dan juga  NAD+ digunakan kembali untuk glikolisis.

4. Kadar etanol yang tinggi (optimal) menunjukkan kondisi yang terbaik yaitu kondisi fermentasi anaerob. Hal ini disebabkan pada kondisi anaerob, khamir (yeast) mengubah gula menjadi alkohol dan CO2.

5. Bioetanol yang diperoleh pada akhir proses fermentasi masih berupa campuran antara air dengan etanol. Campuran larutan tersebut dapat dipisahkan dengan cara destilasi, karena destilasi mampu memisahkan dua atau lebih komponen cairan berdasarkan perbedaan titik dididhnya. Tujuan dari proses destilasi ini adalah untuk memurnikan zat cair pada titik didihnya serta memisahkan cairan dari campurannya yang mempunyai titik didih yang berbeda.


Elinasih Harsanti H3118021

  1. Mikrobia yang berperan dalam fermentasi alkohol adalah yeast dari genus Saccharomyces, yaitu termasuk Saccharomyces cerevisiae dan Saccharomyces bayanus.
  2. Substrat yang digunakan gula termasuk sukrosa, fruktosa, dan glukosa.
  3. Reaksi pembentukan etanol oleh mikrobia, diawali proses glikolisis yang merombak glukosa menjadi 2 asam piruvat, 2 ATP, dan 2 NADH. Kemudian, 2 asam piruvat akan direduksi menjadi dua buah molekul asetaldehil dengan bantuan enzim piruvat dekarboksilase. Asam piruvat kemudian dipecah menjadi karbon asetaldehid dan karbondioksida. Senyawa karbondioksida akan dilepas dan senyawa astaldehid akan direduksi. Dua molekul asetaldehid akan direduksi menjadi dua molekul etanol yang akan dikatalisis oleh alkohol dehidroginase. Fungsi enzim akan membantu dalam memecah kandungan NADH agar menjadi ion Hidrogen dan NAD+. Ion Hidrogen sebagai pembentuk dari etanol, NAD+ untuk proses glikolisis.
  4. Kondisi fermentasi untuk menghasilkan etanol yangg optimal adalah anaerob, yaitu fermentasi tidak membutuhkan oksigen.
  5. Cara memisahkan etanol dengan media fermentasi dengan cara destilasi. Destilasi merupakan cara pemisahan secara thermal yang efisien.  Proses destilasi terbagi menjadi 4 yaitu, Kolom Maise, Kolom Voorlop, Kolom Rektifiser, dan Kolom Nachlop.

Alfiani Nur Izzah H3118005

1. Mikrobia yang berperan dalam proses fermentasi alkohol adalah Saccaromyces cereviseae dan Saccaromyces bayanus, yang berasal dari genu Saccaromyces

2. Substrat yang digunakan berupa glukosa, fryktosa, dan sukrosa

3. Reaksi pembentukan etanol di mulai dengan dipecahnya satu molekul glukosa kemudian dipecah menjadi dua molekul asam piruvat menghasilkan 2 ATP ditambah dengan 2 NADH. Pembebasan karbon dioksida (CO2) diawali karena setiap ada asam piruvat yang kemudian diubah menjadi asetil dehid. Kemudian, etanol didapatkan dari perubahan asetil dehid. NAD+ merupakan hasil perubahan dari NADH. Keduanya yaitu etanol dan juga  NAD+ digunakan kembali untuk glikolisis

4. Kondisi fermentasi untuj menghasilkan etanol yang optimal adalah kondisi anaerob, karena pada proses ini tidak memerlukan banyak oksigen

5. Distilasi dengan 4 kolom (maise, voorlop, rektifiser, dan nachlop) dilakukan untuk memisahkan antara etanol dengan media fermentasi pada proses fermentasi  alkohol

1. Mikroba yang berperan dalam fermentasi alkohol yaitu Saccharomyses sp diantaranya yang paling sering digunakan Saccharomyses cerevisiae dan Saccharomyses , Saccharomyses bayanus

2. Substrat yang digunakan yaitu glukosa, fruktosa, dan sukrosa.

3. Reaksi pembentukan etanol yaitu diawali dengan satu molekul glukosa diubah atau di pecah menjadi dua molekul asam piruvat. Proses ini menghasilkan 2 ATP+2 NADH. Kemudian, dekarboksilasi asam piruvat yaitu asam piruvat diubah menjadi asetqldehid dan melepaskan karbondioksida, ketiga asetaldehid diubah menjadi etanol, sedangkan NADH diubah menjadi NAD+.

 4. Kondisi fermentasi yang baik adalah anaerob. Anaerob merupakan dimana fermentasi ini tidak memerlukan oksigen.

 5. Pemisahan antara etanol dengan media fermentasi dilakukan dengan metode destilasi atau penyulingan. Destilasi sendiri merupakan proses pemisahan bahan cairan berdasarkan perbedaan titik didihnya. Pada proses ini yaitu dengan destilasi, dibagi menjadi empat kolom, yaitu kolom moise, kolomvoorlop, kolom rektifiser, dan kolom nachlop.


Alfiyya Putri Azzahra H3118007

1. Mikroba yang berperan pada Fermentasi alkohol adalah yeast dari genus Saccharomyces. Dua spesies umum yang terlibat adalah S. cerevisiae dan S. bayanus.

2.  Substrat yang digunakan yaitu glukosa, fruktosa, dan sukrosa.

3. a. Reaksi pembentukan etanol oleh mikrobia, dimulai dengan proses glikolisis yang merombak glukosa menjadi 2 asam piruvat, 2 ATP, dan 2 NADH. Kemudian, 2 asam piruvat akan direduksi menjadi dua buah molekul asetaldehil dengan bantuan enzim piruvat dekarboksilase. Asam piruvat kemudian dipecah menjadi karbon asetaldehid dan karbondioksida. Senyawa karbondioksida akan dilepas dan senyawa astaldehid akan direduksi. Dua molekul asetaldehid akan direduksi menjadi dua molekul etanol yang akan dikatalisis oleh alkohol dehidroginase. Fungsi enzim akan membantu dalam memecah kandungan NADH agar menjadi ion Hidrogen dan NAD+. Ion Hidrogen sebagai pembentuk dari etanol, NAD+ untuk proses glikolisis.

4. Pada kondisi anaerobik, mikroba yang digunakan seperti Saccharomycess cereviceae menggunakan senyawa organik sebagai akseptor elektron terakhir pada jalur reaksi bioenergetik. Saccharomyces cerevisiae akan tumbuh optimal dalam kisaran suhu 28-30 oC. Jika suhu terlalu rendah, maka fermentasi akan berlangsung secara lambat dan sebaliknya jika suhu terlalu tinggi maka Saccharomyces cerevisiae akan mati sehingga proses fermentasi tidak akan berlangsung. agar suhu tidak naik dilakukan pendinginan, dipertahankan 26-30 oC

5. Pemisahan  etanol dengan media fermentasi adalah dengan distilasi agar etanol lebih murni sekitar 94-95% , pemisahan cairan berdasarkan titik didihnya. proses destilasi dibagi menjadi 4 kolom , yaitu kolom moise, kolom voorlop, kolom rektifiser, kolom nachlop

Khofifah Amalia Argina H3118037 

1. Mikrobia yang berperan adalah Saccharomyces. Speciesnya biasanya S. cerevisiae and S. bayanus.

2. Substrat yang digunakan yaitu glukosa, sukrosa dan fruktosa 

3. Reaksi pembentukan etanol pada Saccharomyces berawal dengan proses glikolisis yg mengubah glukoda menjadi 2 asam piruvat,  2ATP  dan 2NADH. Selanjutnya 2 asam pirivat direduksi mnjadi 2 asetaldehid dengan bantuan enzim piruvat dekarboksilase. Asam piruvat kemudian dipecah menjadi karbon asetaldehid dan karbondioksida. Senyawa karbondioksida akan dilepas dan senyawa astaldehid akan direduksi. 2 asetaldehid direduksi menjadi 2 etanol yang akan dikatalisis oleh alkohol dehidroginase. Enzim ini berfungsi membantu dalam memecahkan kandungan NADH agar menjadi ion Hidrogen dan NAD+. Ion Hidrogen sebagai pembentuk dari etanol, NAD+ untuk proses glikolisis 

4. Agar kondisi fermentasi bisa menghasilkan kondisi yang optimal adalah suhu yang digunakan haruslah 28-30°C. pH yang digunakan pada rentan 4,8-5. Menggunakan fermentasi an aerob dan dalam pembibitan memerlukan oksigen.

5. Pemisahan etanol dengan media fermentasi adalah dengan distilasi agar etanol lebih murni sekitar 94-95% , pemisahan cairan tersebut berdasarkan titik didihnya. Proses destilasi ini dibagi menjadi 4 kolom , yaitu kolom moise, kolom voorlop, kolom rektifiser, kolom nachlop

Erlin Dana Aprilia Giani

H3118025

1. Mikroba yang berperan yaitu genus khamir Saccharomyces. Ada 2 khamir yang digunakan yaitu Saccharomyces cerevisae dan Saccharomyces bayanus. 

2. Substrat yang digunakan adalah substrat yang mengandung nutrisi untuk tumbuhya khamir. Fermentasi alkohol menggunakan subsrat yang mengandung glukosa seperti sari anggur, tetes tebu, dan sari apel

3. Proses dimulai dengan glikolisis untuk mengubah molekul menjadi asam piruvat. Pada proses ini juga menghasilkan ATP dan NADH. Kemudian secara anaerob, asam piruvat diubah menjadi asetaldehid sehingga dilepaskan molekul CO2. Asetaldehid segera mengikat ion H +. Pengikatan ion H + oleh asetaldehid akan membentuk etil alkohol / etanol.

4. Kondisi fermentasi untuk menghasilkan etanol yang optimal yaitu secara anaerob dan glukosa yang cukup, sehingga khamir akan melakukan metabolisme yang optimal. Selain itu harus mengandung nutrisi yang cukup untuk khamir. Fermentasi berlangsung pada suhu antara 30°C -31°C dengan pH 4,8-5

5. Memisahkan etanol dari media fermentasi dapat menggunakan metode destilasi. Proses destilasi merupakan memisahkan zat cair berdasarkan perbedaan titik didih atau berdasarkan kemampuan zat cair menguap. Kadar alkohol maksimum yang dapat diperoleh dengan menggunakan destilasi sederhana sekitar 95%. Sedangkan sisa air 5% dapat dihilangkan dengan menggunakan proses dehidrasi.

Untuk memisahkan etanol dengan media fermentasi yang lebih baik dapat dilakukan destilasi lengkap dengan 4 kolom yaitu

1. Kolom Maise

2. Kolom Voorlop

3. Kolom Rektifiser

4. Kolom Nachlop

  1. Mikrobia yang berperan dalam fermentasi alkohol berasal dari genus Saccharomyces yaitu seperti Saccharomyces cerevisiae dan Saccharomyces bayanus
  2. Substrat yang digunakan dalam fermentasi alkohol adalah glukosa, fruktosa, sukrosa
  3. Reaksi pembentukan etanol oleh mikrobia terjadi dengan beberapa tahap. Awalnya adalah proses glikolisis dimana glukosa dipecah menjadi 2 asam piruvat, 2 ATP, dan 2 NADH. Setelah itu 2 asam piruvat tadi akan direduksi menjadi 2 molekul asetaldehil dibantu oleh enzim piruvat dekarboksilase. Lalu, asam piruvat dipecah menjadi asetaldehid dan CO2. Dua asetaldehid akan diubah menjadi 2 molekul etanol dan memecah kandungan NADH menjadi NAD+ untuk digunakan dalam proses glikolisis lagi
  4. Kondisi fermentasi untuk menghasilkan etanol yang optimal adalah kondisi anaerob yang berarti fermentasi tidak membutuhkan oksigen
  5. Pemisahan antara etanol dengan media fermentasi dilakukan dengan proses destilasi, proses ini digunakan agar mendapatkan etanol yang lebih murni sekitar 94%-95% , pemisahan cairannya didasarkan pada titik didihnya. Proses destilasi dibagi menjadi 4 kolom, yaitu kolom moise, kolom voorlop, kolom rektifiser, kolom nachlop

Fermentasi Alkohol

1. Mikroba yang berperan: mikroba dengan genus Saccharomyces seperti Saccharomyces cerevisiae dan Saccharomyces bayanus

2. Substrat yang digunakan: glukosa, fruktosa, dan sukrosa.

3. Reaksi pembentukan etanol oleh mikrobia: 

diawali dengan proses glikolisis yaitu pemecahan glukosa menjadi 2 asam piruvat, 2 ATP, dan 2 NADH. Kemudian 2 asam piruvat diubah menjadi 2 asetaldehid dan karbondioksida dengan enzim piruvat dekarboksilase. Lalu 2 asetaldehid tadi dipecah menjadi dua molekul etanol dan 2 NAD yang akan dikatalisis oleh alkohol dehidroginase.

4. Kondisi fermentasi untuk menghasilkan etanol yang optimal: anaerob (tidak menggunakan oksigen)

5. Cara memisahkan antara etanol dengan media fermentasi: menggunakan proses destilasi. Etanol akan terpisah dengan media fermentasinya akibat perbedaan titik didih saat penyulingan menggunakan proses destilasi. Proses destilasi dibagi menjadi 4 kolom, yaitu Kolom Maise, Kolom Voorlop, Kolom Rektifiser, dan Kolom Nachlop

Cintya Nugrahaningsih T. H3118014

  1. Mikrobia yang berperan dalam fermentasi alkohol berasal dari genus Saccharomyces. Spesies umum yang terlibat yaitu Saccharomyces cerevisiae dan Saccharomyces bayanus.
  2. Substrat yang digunakan dalam fermentasi alkohol adalah glukosa, fruktosa, sukrosa.
  3. Reaksi pembentukan etanol oleh mikrobia dilakukan dengan proses glikolisis dimana glukosa dipecah menjadi 2 asam piruvat, 2 ATP, dan 2 NADH. Kemudian 2 asam piruvat tadi direduksi menjadi 2 molekul asetaldehil dibantuan enzim piruvat dekarboksilase. Setelah itu asam piruvat dipecah menjadi asetaldehid dan CO2. Dua asetaldehid diubah menjadi 2 molekul etanol dan memecah kandungan NADH menjadi NAD+.
  4. Kondisi fermentasi untuk menghasilkan etanol yang optimal adalah  kondisi anaerob. Fermentasi anaerob berarti fermentasi yang tidak membutuhkan oksigen.
  5. Dilakukan proses destilasi untuk memisahkan antara etanol dengan media fermentasi, karena destilasi mampu memisahkan dua atau lebih komponen cairan berdasarkan perbedaan titik dididhnya. Perbedaan titik didih antara air dan etanol yang cukup besar memungkinkan terjadinya pemisahan campuran etanol dan air. Proses destilasi dibagi menjadi 4 kolom yaitu kolom maise, kolom voorlop, kolom rektifiser, kolom nachlop.

Cindy Oktaviani Widyaningrum H3118013

1. Mikrobia yang berperan dalam fermentasi alkohol biasanya dari genus Saccharomyces misalnya Saccharomyces cereviseae dan Saccharomyces bayanus

2. Substrat yang digunakan adalah glukosa, fruktosa, dan sukrosa

3. Reaksi pembentukan etanol:

Satu molekul glukosa dipecah menjadi dua molekul asam piruvat yang kemudian terbentuk 2 ATP dan 2 NADH. Lalu dua asam piruvat diubah menjadi asetaldehid dengan melepaskan CO2. Kemudian asetaldehid diubah menjadi etanol, sedangkan NADH diubah menjadi NAD+ yang akan digunakan lagi dalam proses glikolisis.

4. Kondisi fermentasi untuk menghasilkan etanol yang optimal dapat dilakukan pada keadaan anaerob. Keasaman pH yang digunakan antara 4,8-5 dan suhu yang digunakan sekitar 28-30oC.

5. Cara memisahkan antara etanol dengan media fermentasi yaitu dengan proses destilasi yang merupakan pemisahan zat cair berdasarkan perbedaan titik didih. Proses destilasi ini dibagi menjadi 4 kolom yaitu kolom maise, kolom voorlop, kolom rektifiser, dan kolom nachlop.


Dwi Sukma Permadi Rini H3118018

1. Mikrobia yang berperan dalam fermentasi alkohol adalah Saccharomyces cereviceae yang merupakan khamir/yeast 

2. Substrat yang berperan dalam fermentasi alkohol adalah glukosa, fruktosa dan sukrosa 

3. Reaksi pembentukan etanol oleh mikroba adalah melalui proses glikolisis yaitu memecah satu molekul glukosa menjadi dua molekul asam piruvat. Pada proses ini juga terbentuk 2ATP dan 2 NADH. Kemuadian piruvat diubah menjadi etanol ( etil alkohol) dengan dua langkah. Yaitu dengan melapas karbondioksdanya yang selanjutnya diubah menjadi senyawa asetaldehida berkarbon dua. Dan asetaldehida tersebut direduksi oleh NADH menjadi etanol dan NAD+. NAD+ digunakan untuk glikolisis kembali

4. Fermentasi alkohol dilakukan dalam keadaan anaerob dimana oksigen tidak dibutuhkan dalam reaksi ini dan dengan suhu 33°C untuk mendapatkan etanol yg optimum

5. Pemisahan etanol dengan media fermentasi dengan cara destilasi yaitu bahan cair dipisahkan  berdasarkan titik didihnya. Pada proses destilasi etanol akan dipisahkan dengan air.

Proses destilasi dibagi menjadi 4 kolom destilasi yaitu kolom Maise, kolom Voorlop, kolom Rektifisier, dan kolom Nachlop

Maya Septiyana H3118041

1. Mikrobia yang berperan dalam fermentasi alkohol berasal dari genus Saccharomyces. Umumnya yang terlibat yaitu S. cerevisiae dan S. bayanus.

2. Menggunakan substrat gula antara lain glukosa, fruktosa dan sukrosa.

3. Reaksi pembentukan etanol oleh mikrobia yaitu diawali proses glikolisis yang merombak glukosa menjadi 2 asam piruvat, 2 ATP, dan 2 NADH. Kemudian, 2 asam piruvat akan direduksi menjadi dua buah molekul asetaldehil dengan bantuan enzim piruvat dekarboksilase. Asam piruvat kemudian dipecah menjadi karbon asetaldehid dan karbondioksida. Senyawa karbondioksida akan dilepas dan senyawa astaldehid akan direduksi. Dua molekul asetaldehid akan direduksi menjadi dua molekul etanol yang akan dikatalisis oleh alkohol dehidroginase. Fungsi enzim akan membantu dalam memecah kandungan NADH agar menjadi ion Hidrogen dan NAD+. Ion Hidrogen sebagai pembentuk dari etanol, NAD+ untuk proses glikolisis.

4. Kondisi fermentasi untuk menghasilkan etanol yang optimal saat fermentasi berlangsung dalam keadaan anaerob. Saccharomyces cerevisiae akan tumbuh optimal dalam kisaran suhu 30-35°C dan puncak produksi alcohol dicapai pada suhu 33°C. Produksi etanol oleh Saccharomyces cerevisiae paling maksimal dapat dicapai pada pH 4,5.

5. Untuk memisahkan etanol dari media fermentasi dapat dilakukan dengan cara destilasi. Destilasi yaitu pemisahan bahan cair berdasarkan titik didihnya. Proses destilasi dibagi menjadi 4 kolom destilasi yaitu kolom maise, kolom voorlop, kolom rektifisier, dan kolom nachlop.

Rona Adzkia S 

H3118001

1. mikrobia yang berperan dalam fermentasi alkohol yaitu diantaranya  yeast dari genus Saccharomyces, yang termasuk dalam  Saccharomyces cerevisiae dan Saccharomyces bayanus 

2. substrat yang digunakan terdiri dari glukosa, sukrosa, fruktosa

3. Reaksi pembentukan etanol oleh mikrobia yaitu pertama proses glikolisis yang merombak glukosa menjadi 2 asam piruvat, 2 ATP, dan 2 NADH. Selanjutnya 2 asam piruvat  direduksi menjadi 2 buah molekul asetaldehil dengan bantuan enzim piruvat dekarboksilase. Asam piruvat  tersebut kemudian dipecah menjadi karbon asetaldehid dan karbondioksida. Senyawa karbondioksida akan dilepas dan senyawa astaldehid akan direduksi. 2 molekul asetaldehid akan direduksi menjadi 2 molekul etanol yang akan dikatalisis oleh alkohol dehidroginase. Fungsi enzim itu  akan membantu dalam memecah kandungan NADH sehingga menjadi ion Hidrogen dan NAD+. Ion Hidrogen sebagai pembentuk dari etanol, NAD+ untuk proses glikolisis.

4. kondisi fermentasi untuk menghasilkan etanol yang optimal adalah anaerob yang bararti fermentasi yang  tidak membutuhkan oksigen.

5.  memisahkan etanol dengan media fermentasi yaitu dengan cara destilasi. Proses destilasi terbagi menjadi 4 yaitu, Kolom Maise, Kolom Voorlop, Kolom Rektifiser, dan Kolom Nachlop. Destilasi merupakan cara pemisahan secara thermal yang efisien. dengan  prinsipnya, jika larutan campuran etanol air dipanaskan, maka akan lebih banyak molekul etanol menguap dari pada air. Jika uap-uap ini didinginkan (dikondensasi), maka konsentrasi etanol dalam cairan yang dikondensasikan akan lebih tinggi dari pada dalam larutan aslinya. Jika kondensat ini dipanaskan lagi dan kemudian dikondensasikan, maka konsentrasi etanol akan lebih tinggi lagi

1. Sacharomyces cereviceae dan Sacharomyces bayanus

2. Glukosa, sukrosa, fruktosa

3. Reaksinya adalah pemecahan senyawa  piruvat yang menjadi 2 piruvat, 2NADH, dan 2ATP. Kemudian molekul asam piruvat  didekarboksilasi menjadi asetaldehid yang kemudian direduksi jadi etanol dengan pembentukan NADH

4. Kondisi fermentasi tersebut haruslah anaerob agar menghasilkan etanol yang optimal

5. Dengan cara destilasi. Destilasi merupakan pemisahan campuran berdasarkan titik didihnya. Prosesnya dibagi menjadi empat kolom, yaitu kolom maiae, kolom voorlop, kolom rektifiser, dan kolom nachlop.

1.Mikrobia yang berperan dalam fermentasi alkohol yaitu yeast genus saccharomyces seperti S.cereviceae dan S.bayanus

2. Substarat yang digunakan dalam fermentasi alkohol yaitu glukosa, fruktosa, dan sukrosa.

3. Reaksi pembentukan etanol oleh S.cerevisiae adalah sebagai berikut: karena S. cerevisiae tidak dapat memproses pati maka dilakukan sakarifikasi untuk memecah satu molekul glukosa menjadi dua molekul asam piruvat. 2 ATP, 2 NADH, kedua dekarboksilasi asam piruvat yaitu asam piruvat diubah menjadi asetqldehid dan melepaskan karbondioksida, ketiga asetaldehid diubah menjadi etanol, sedangkan NADH diubah menjadi NAD+

4. Kondisi fermentasi untuk menghasilkan etanol yang optimal adalah dengan mengontrol keasaman PH 4,8-5, suhu pertumbuhan sekitar 20-30 derajat C, dan tidak ada oksigen karena S. cerevisiae adalah anaerob

5.  Pemisahan  etanol dengan media fermentasi adalah dengan distilasi agar etanol lebih murni sekitar 94-95% , pemisahan cairan berdasarkan titik didihnya. proses destilasi dibagi menjadi 4 kolom , yaitu kolom moise, kolom voorlop, kolom rektifiser, kolom nachlop


Mikroba yang berperan dalam fermentasi alkohol yaitu yeast dari genus saccharomyces sp. Yaitu saccharomyces cereviceae dan saccharomyces bayanus Substrat yang digunakan yaitu sukrosa, fruktosa, dan glukosa.Reaksi pembentukan etanol oleh mikroba, diawali dengan proses glikolisis yang merombak glukosa menjadi 2 asam piruvat, 2 ATP, dan 2 NADH. Kemudian, 2 asam piruvat akan direduksi menjadi dua buah molekul asetaldehil dengan bantuan enzim piruvat dekarboksilase. Asam piruvat kemudian dipecah menjadi karbon asetaldehid dan karbondioksida. Senyawa karbondioksida akan dilepas dan senyawa astaldehid akan direduksi. Dua molekul asetaldehid akan direduksi menjadi dua molekul etanol yang akan dikatalisis oleh alkohol dehidroginase. Fungsi enzim akan membantu dalam memecah kandungan NADH agar menjadi ion Hidrogen dan NAD+. Ion Hidrogen sebagai pembentuk dari etanol, NAD+ untuk proses glikolisis.Kondisi fermentasi untuk menghasilkan etanol yangg optimal adalah anaerob, yaitu fermentasi tidak membutuhkan oksigen.Cara memisahkan etanol dengan media fermentasi yaitu dengan cara destilasi. Destilasi merupakan cara pemisahan secara thermal yang efisien.  Proses destilasi terbagi menjadi 4 yaitu, Kolom Maise, Kolom Voorlop, Kolom Rektifiser, dan Kolom Nachlop.

1.Mikroba yang berperan dalam fermentasi alkohol yaitu yeast dari genus saccharomyces sp. Yaitu saccharomyces cereviceae dan saccharomyces bayanus 

2.Substrat yang digunakan yaitu sukrosa, fruktosa, dan glukosa.

3.Reaksi pembentukan etanol oleh mikroba, diawali dengan proses glikolisis yang merombak glukosa menjadi 2 asam piruvat, 2 ATP, dan 2 NADH. Kemudian, 2 asam piruvat akan direduksi menjadi dua buah molekul asetaldehil dengan bantuan enzim piruvat dekarboksilase. Asam piruvat kemudian dipecah menjadi karbon asetaldehid dan karbondioksida. Senyawa karbondioksida akan dilepas dan senyawa astaldehid akan direduksi. Dua molekul asetaldehid akan direduksi menjadi dua molekul etanol yang akan dikatalisis oleh alkohol dehidroginase. Fungsi enzim akan membantu dalam memecah kandungan NADH agar menjadi ion Hidrogen dan NAD+. Ion Hidrogen sebagai pembentuk dari etanol, NAD+ untuk proses glikolisis.

4.Kondisi fermentasi untuk menghasilkan etanol yang optimal adalah anaerob, yaitu fermentasi tidak membutuhkan oksigen.

5.Cara memisahkan etanol dengan media fermentasi yaitu dengan cara destilasi. Destilasi merupakan cara pemisahan secara thermal yang efisien.  Proses destilasi terbagi menjadi 4 yaitu, Kolom Maise, Kolom Voorlop, Kolom Rektifiser, dan Kolom Nachlop.

Lismira Fitri Astuti H3118038

1. Mikrobia yang berperan dalam fermentasi alkohol adalah Saccharomyces cereviceae yang merupakan khamir/yeast 

2. Substrat yang berperan dalam fermentasi alkohol adalah glukosa, fruktosa dan sukrosa 

3. Reaksi pembentukan etanol yaitu satu molekul glukosa diubah menjadi dua molekul asam piruvat. Proses ini menghasilkan 2 ATP+2 NADH. Asam piruvat yang merupakan hasil dari pemecahan glukosa diubah menjadi asetaldehid dengan diawali dengan pembebasan CO2. Asetaldehid diubah menjadi etanol dan NADH diubah menjadi NAD+ dimana keduanya bisa digunakan untuk reaksi glikolisis kembali. 

4. Fermentasi alkohol dilakukan dalam kondisi lingkungan anaerob dimana oksigen tidak dibutuhkan dalam reaksi ini 

5. Pemisahan etanol dengan medianya dilakukan dengan cara destilasi dimana dilakukan proses penyulingan untuk memisahkannya. Destilasi ini dilakukan dengan 4 kolom yaitu kolom Maise, kolom Voorlop, kolom Rektifiser, dan kolom Nachlop.