Film tentang penjajahan Jepang di China

Benar adanya, kesengsaraan selalu menghantui rakyat kecil saat perang terjadi, baik itu di sisi pemenang perang, terlebih lagi di pihak yang menanggung kekalahan dalam perang. Apabila teman-teman ingin menyaksikan sebuah visualisasi nyata dari jalannya perang yang penuh dengan penderitaan masyarakat kecil, maka saya merekomendasikan satu film asal China berjudul Nanjing: City of Life and Death. Film ini secara gamblang mengisahkan bagaimana kelakuan militer Jepang kepada para penduduk China di masa-masa invasi mereka terhadap negeri Tirai Bambu tersebut.

Film Nanjing: City of Life and Death ini berlatar tahun 1937, ketika perang Shino-Japan kedua terjadi. Kala itu, tentara kekaisaran Jepang yang berhasil unggul, mampu merangsek ke wilayah-wilayah yang sebelumnya dikuasai oleh para pejuang China, dan memasuki Nanjing yang kala itu menjadi pusat pemerintahan Republik China.Di sinilah semua penderitaan masyarakat tak berdosa dimulai. Nanjing yang kala itu merupakan salah satu kota terbesar di China, menjadi ajang bagi para tentara Jepang untuk berlomba-lomba mengeksekusi rakyat sipil.

Setiap hari, para tentara kekaisaran memburu rakyat jelata, mengumpulkan mereka, dan mengeksekusinya. Bahkan, mereka tak jarang melakukan eksekusi kepada rakyat hanya untuk sebuah kesenangan belaka. Sebuah hal yang tentu saja mencederai asas-asas kemanusiaan.

Dalam film berdurasi 132 menit ini, kita seolah-olah dibawa untuk menyaksikan betapa parahnya kekejaman tentara Jepang kala itu. Ketika melakukan okupasi atas China daratan, tentara Jepang tak segan-segan melakukan pembantaian terhadap siapapun yang mereka temui. Mulai dari laki-laki dewasa, hingga anak-anak yang masih bayi sekalipun.

Selain itu, dalam film Nanjing: City of Life and Death juga dengan jelas disuguhkan, bagaimana para tentara Jepang tersebut memperlakukan para wanita yang mereka temui. Dan sebuah hal yang ironis, ketika para wanita tersebut mati karena tak kuat menahan beratnya beban yang harus mereka tanggung, mayat-mayat mereka hanya ditumpuk dengan gerobak untuk kemudian dibuang begitu saja tanpa ada penguburan atau penghormatan terhadap orang mati dengan layak.

Secara garis besar, film Nanjing: City of Life and Death sendiri merupakan salah satu film berlatar perang Shino-Jepang terbaik. Sebab selain dengan detail menggambarkan jalannya perang dan hal-hal yang mengikutinya, film ini juga memberikan gambaran betapa kejamnya peperangan bagi pihak-pihak yang terlibat.

Note: film Nanjing: City of Life and Death penuh dengan adegan kekerasan dan bermuatan seksual secara implisit. Jadi, harap bijak ketika menontonnya, ya!

Film perang mandarin menjadi salah satu tema cerita yang menyajikan tontonan menarik selain film bergenre kungfu dan horror. Jenis film ini tentunya diminati oleh banyak penonton karena tak jarang pula menawarkan plot twist yang tidak terduga.

Film perang yang berasal dari Asia Timur tersebut selain seru untuk diikuti ceritanya, di sisi lain mampu menjadi media pembelajaran tentang sejarah perang yang berkecamuk di wilayah Tiongkok dan sekitarnya. Meski beberapa film ada yang mengambil cerita fiksi, film perang mandarin sejatinya tetap memberikan suguhan yang tidak membosankan.

Bagi yang ingin mencari tontonan film Asia yang seru dan menarik, di bawah ini ada rekomendasi 10 film bertemakan perang mandarin yang bisa kalian pertimbangkan. Nah, tanpa perlu banyak basa basi, berikut adalah ulasannya yang telah dirangkum oleh Bacaterus.

1. The Warlods

Film tentang penjajahan Jepang di China

* sumber: www.imdb.com

  • Rilis: 2007
  • Genre: Epic Action War Drama
  • Produksi: Media Asia Films, China Film Group, dan Morgan & Chan Films
  • Sutradara: Peter Chan
  • Pemeran: Jet Li, Andy Lau, Takeshi Kaneshiro, dan Xu Jinglei

Berlatar belakang di tahun 1860an, diceritakan bahwa Jenderal Qingyun selamat dari peperangan melawan pasukan pemberontak yang menentang kepemimpinannya. Ia lantas mengungsi ke sebuah desa bandit untuk menyelamatkan diri. Qingyun ditemukan dan dirawat oleh penduduk di desa tersebut yang seorang perempuan bernama Liansheng.

Ketika kondisinya mulai pulih, aksi bertarung yang dilakukan oleh Qingyun ternyata menarik perhatian dari pemimpin di desa itu, Jiang Wuyang, Ia lalu membawanya untuk bertemu saudaranya yang ternyata suami dari Liansheng, bernama Zhao Erhu.

Qingyun selanjutnya mengajak kepada dua orang tersebut untuk membentuk sebuah pasukan loyal agar bisa berperang melawan pemberontak. Kumpulan unit militer tangguh perlahan-lahan terbentuk dan peperangan besar akan terjadi sekali lagi.

2. Death and Glory in Changde

Film tentang penjajahan Jepang di China

* sumber: www.imdb.com

  • Rilis: 2010
  • Genre: Chinese War
  • Produksi: August First Film Studio
  • Sutradara: Shen Dong
  • Pemeran: Ray Lui, Yuan Wenkang, dan Ady An

Saat perang antara Tiongkok dan Jepang terjadi lagi di tahun 1943, tentara Kekaisaran Jepang mulai menginvasi seluruh kota-kota di China, termasuk di Kota Changde. Seorang komandan di divisi Tentara Revolusioner Nasional China, Yu Chengwan, mulai merencanakan strategi untuk mempertahankan Changde dari penjajahan.

Sebagian besar warga sipil yang tinggal di Changde telah dievakuasi, dan Yu beserta pasukannya siap mengamankan kota tersebut hingga mati dari pasukan Jepang. Sementara itu, seorang pemuda bernama Miao bergabung dengan pasukan Yu sebagai prajurit penembak jitu. Ia bersama yang lainnya bertempur di garis depan menahan gelombang serangan yang dilakukan oleh Kekaisaran Jepang.

3. Three Kingdoms: Resurrection of the Dragon

Film tentang penjajahan Jepang di China

* sumber: china-underground.com

  • Rilis: 2008
  • Genre: Hong Kong Action War Drama
  • Produksi: China Film Group dan Beijing Polybona
  • Sutradara: Daniel Lee
  • Pemeran: Andy Lau, Sammo Hung, Maggie Q, Vanness Wu, Andy On, dan Ti Lung

Pada era Dinasti Han, terdapat tiga kerajaan besar yang berdiri kokoh di negeri China bernama Shu, Wu dan Wei. Ketiga kerajaan tersebut dipimpin oleh masing-masing kaisar yang selalu berperang untuk memperluas wilayah kekuasaannya, hingga akhirnya perang saudara pun terjadi tak terhindarkan.

Sementara itu, Zhao adalah warga biasa yang bergabung dengan pasukan militer kerajaan Shu. Keberanian serta loyalitasnya terhadap kaisar membuat dirinya terpilih menjadi seorang jenderal untuk memimpin perang. Zhao ternyata mempunyai tujuan yang sangat besar, dirinya ingin menyatukan ketiga kerajaan yang saling bermusuhan ini agar bersatu melebur dan membentuk satu kerajaan yang kuat.

4. Battle of the Warriors

Film tentang penjajahan Jepang di China

* sumber: www.imdb.com

  • Rilis: 2006
  • Genre: Hong Kong - Chinese Action War Drama
  • Produksi: Sundream Motion Pictures, Huayi Brothers Pictures Co. Ltd, dan China Film Co-Production Corp.
  • Sutradara: Jacob Cheung
  • Pemeran: Andy Lau, Ahn Sung-ki, dan Wang Zhiwen, dan Fan Bingbing

Film ini berlatar belakang di China pada tahun 370 SM, dan ceritanya didasarkan pada novel sejarah Jepang berjudul Bokko yang ditulis oleh Ken’ichi Sakemi. Dikisahkan bahwa pasukan dari negara Zhao sedang bersiap untuk menyerang negara Yan. Mereka kemudian berusaha untuk menaklukkan Kota Liang yang berada di perbatasan antar dua negara tersebut.

Di satu sisi, seorang Mohist yang bernama Ge Li meminta kepada penguasa di kota tersebut jangan melakukan perdamaian, dan harus memberikan perlawanan terhadap pasukan Zhao. Meski penguasa Kota Liang ragu dengan rencananya itu, ia tetap menugaskan Ge Li sebagai komandan pasukannya untuk memimpin dalam peperangan.

5. City of Life and Death

Film tentang penjajahan Jepang di China

* sumber: www.imdb.com

  • Rilis: 2009
  • Genre: Chinese War Drama
  • Produksi: Media Asia Entertainment Group dan China Film Group
  • Sutradara: Lu Chuan
  • Pemeran: Liu Ye, Gao Yuanyuan, Fan Wei, dan Qin Lan

Kota Beijing serta Shanghai telah dikepung dan kini telah berada di bawah kekuasaan Kekaisaran Jepang. Mereka selanjutnya ingin menguasai ibu kota China di waktu itu yang berada di Kota Nanking. Di tempat tersebut, Letnan Lu Jianxiong dengan beberapa tentara revolusioner China yang masih tersisa berusaha mempertahankan Nanking dari serbuan tentara Jepang.