Genu valgum adalah nama lain dari penyakit

Kondisi ini dapat hadir dari bayi hingga dewasa dan memiliki berbagai macam penyebab. Jika ini menjadi lebih parah, pasien akan menunjukkan lutut yang menjorok ke samping dan dengan gaya berjalan yang tidak stabil. Hal itu mungkin berkaitan dengan telapak kaki yang masuk ke dalam, serta efek sekunder pada pinggul dan pergelangan kaki. Masalahnya bisa pada satu kaki dan juga pada kedua kaki, dengan adanya perbedaan fungsional panjang tungkai. Keluarga dan riwayat penyakit dapat mengungkapkan suatu petunjuk mengenai kecenderungan bertahan atau berkembang.

Penyebab bentuk kaki O

Ada beberapa penyebab yang berbeda dari kaki berbentuk O, yaitu:

  • Pertumbuhan. Seiring perkembangan anak, bagian tubuh yang berbeda tumbuh pada tingkat yang berbeda. Akibatnya, keselarasan tulang dapat berubah dan menyebabkan penampilan yang tidak biasa pada umur tertentu. Penyebab paling umum dari kaki O dalam rentang usia balita adalah pertumbuhan. Kaki O yang terjadi di bawah usia 2 tahun merupakan perkembangan tulang yang normal. Sudut lutut biasanya memuncak sekitar usia 18 bulan, dan kemudaian secara bertahap kembali ke bentuk normal seiring anak tumbuh.
  • Penyakit Blount. Penyakit Blount adalah suatu kondisi yang dapat terjadi pada anak-anak dan remaja. Ini adalah kondisi di mana lempeng di bagian atas tulang kering (tibia) tumbuh secara abnormal. Ketika balita, akan sangat sulit untuk membedakan apakah ini adalah penyakit Blount atau hanya bentuk kaki O biasa. Tetapi, seorang anak dengan penyakit ini tidak akan memiliki perkembangan bentuk kaki menuju bentuk yang normal ketika beranjak dewasa.
  • Rakhitis. Kondisi ini adalah kondisi yang sangat langka di negara maju, meskipun umum terdapat di negara berkembang. Penyebab paling umum dari kondisi ini adalah kekurangan gizi dari beberapa nutrisi penting untuk kesehatan tulang yang baik. Nutrisi tersebut adalah kalsium, fosfor, atau asupan vitamin D.
  • Osteoarthritis. Pada orang dewasa, penyebab paling umum dari kaki O adalah hasil dari osteoarthritis. Kondisi ini dapat mengikis tulang rawan dan tulang di sekitar sendi lutut. Jika kikisan didistribusikan secara merata, tidak akan ada kelainan yang diharapkan, tetapi ketika kikisan lebih cenderung di dalam sendi lutut, maka kaki O akan semakin terbentuk. Biasanya tingkat keparahan dapat diukur dengan seberapa parah kikisan di dalam sendi lutut.

Bentuk kaki X (genu valgum)

Bentuk kaki ini biasanya dialami beberapa anak yang sehat sebagai fase pertumbuhan, dan akan kembali normal dengan sendirinya. Namun, bagi beberapa orang yang mempertahankan atau mengembangkan kecacatan ini biasanya disebabkan oleh keturunan, kelainan genetik, atau penyakit tulang metabolik.

Genu valgum adalah istilah medis dari kaki X. Kondisi ini umumnya dialami oleh anak-anak, namun bisa juga dialami oleh orang dewasa. Ketahui lebih lanjut penyebab, gejala, diagnosis, dan pengobatannya!

Genu valgum adalah nama lain dari penyakit
Genu valgum adalah nama lain dari penyakit

Apa Itu Genu Valgum?

Genu valgum adalah gangguan ortopedi pada tungkai yang umum terjadi pada anak dan remaja. Kondisi ini ditandai dengan adanya angulasi (perputaran) tungkai ke arah dalam yang menyebabkan kedua lutut saling bersentuhan, namun pergelangan kaki tidak bersentuhan. Dalam kehidupan sehari-hari, kondisi ini lebih umum dikenal sebagai kaki X atau knock knee.

Gejala Genu Valgum

Pada umumnya kondisi ini tidak menimbulkan gejala, namun memberikan tanda klinis berupa posisi tungkai bawah yang mengarah keluar dan memberi kesan seperti huruf X. Kondisi ini membuat banyak orang tua mengkhawatirkan performa dan fungsi tungkai anak mereka selama berjalan ke depannya.

Penyebab Genu Valgum

Berdasarkan klasifikasinya, penyebabnya dibagi menjadi:

1. Fisiologis

Pada kondisi fisiologis atau normal, umumnya terjadi pada anak usia 2–4 tahun dan membaik secara spontan ketika anak berusia 7 tahun. Diagnosis genu valgum yang fisiologis dapat ditegakkan apabila jarak antar intermalleolar < 8 cm, dan sudut tibio-femoral < 15o.

2. Patologis

Genu valgum patologis umumnya adalah kelanjutan dari genu valgum fisiologis yang mengalami kegagalan perbaikan atau perburukan setelah anak berusia >7 tahun. Kondisi ini sering terjadi pada anak dengan berat badan berlebih dan flat feet atau kaki rata.

3. Paska Trauma

Trauma adalah salah satu penyebab genu valgum patologis yang menyebabkan deformitas valgus. Beberapa kondisi trauma tersebut adalah fraktur femur distal dan fraktur tibia proksimal.

4. Metabolik

Kondisi metabolik yang dapat menyebabkan genu valgum adalah penyakit Ricket dan osteodistrofi renal.

5. Neuromuskular

Kondisi neuromuskular yang dapat menyebabkan genu valgum adalah cerebral palsy, kondisi paralitik lain seperti poliomielitis.

6. Infeksi

Kondisi infeksi yang dapat menyebabkan genu valgum adalah osteomielitis.

Diagnosis Genu Valgum

Diagnosis genu valgum ditegakkan berdasarkan beberapa hal, seperti:

  1. Riwayat medis anak, meliputi proses persalinan, pertumbuhan motorik, nutrisi, dan riwayat genu valgum pada keluarga.
  2. Pemeriksaan fisik, meliputi grafik pertumbuhan anak, lokasi deformitas, dan jarak antar intermalleolar.
  3. Pemeriksaan penunjang, berupa foto X-ray dengan temuan berupa

Cara Mengobati Genu Valgum

Genu valgum fisiologis dapat mengalami perbaikan secara spontan dan tidak memerlukan terapi yang spesifik. Sedangkan genu valgum patologis perlu mendapatkan terapi sesuai dengan penyakit yang mendasarinya.

Referensi

  1. Neral, M., Liu, R. W. Genu Valgum. [Online]. Available in: http://posna.org [Updated November 30, 2020].
  2. Patel, M., Nelson, R. (2020) Genu Valgum. [Online]. Available in: http://www.ncbi.nlm.nih.gov.
  3. White, G. R., Mencio, G. A. (1995) Genu Valgum in Children: Diagnostic and Therapeutic Alternatives. Journal of the American Academy of Orthopaedic, 3(5): 275-83.

DokterSehat | © 2022 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi

Kaki X atau knock knee adalah kelainan pada bentuk tungkai yang ditandai dengan kedua lutut saling atau hampir bersentuhan sehingga menyerupai huruf X saat berdiri. Langkah penanganan perlu dilakukan bila kondisi kaki X sudah menyebabkan anak sulit berjalan atau bahkan berdiri.

Dalam istilah medis, kaki X dikenal dengan istilah genu valgum. Kondisi ini sering terjadi pada anak-anak, namun tidak menutup kemungkinan orang dewasa juga dapat mengalaminya.

Genu valgum adalah nama lain dari penyakit

Kaki X umumnya tidak bisa dicegah, namun dampaknya bisa diminimalkan. Kondisi ini biasanya ditangani dengan pemberian obat-obatan, fisioterapi, penggunaan alat bantu, atau operasi.

Gejala yang Perlu Diwaspadai dan Penyebab Terjadinya Kaki X

Kaki X umumnya terlihat paling jelas ketika anak berusia 4 tahun. Kondisi ini sebenarnya hal yang normal terjadi dan merupakan bagian dari pertumbuhan anak-anak. Biasanya, kedua tungkai anak akan lurus atau normal kembali saat anak memasuki usia 6 atau 7 tahun.

Pada sebagian kasus, gejala kaki X ringan pada anak juga dapat terjadi hingga ia beranjak dewasa. Kondisi ini umumnya tidak berbahaya selama tidak menimbulkan gejala yang mengganggu.

Meski demikian, kondisi kaki X tetap perlu diwaspadai karena dapat disebabkan oleh adanya kondisi tertentu. Kondisi kaki X perlu segera diperiksakan ke dokter apabila:

  • Terjadi pada anak di bawah 2 tahun atau di atas 7 tahun
  • Hanya terjadi pada satu kaki
  • Jarak antara kedua kaki menjadi lebih panjang (lebih dari 8 cm) saat berdiri
  • Disertai gejala lain, seperti rasa sakit atau sulit berjalan
  • Kaki X semakin parah atau muncul ketika usia dewasa

Ada beberapa kondisi yang dapat menyebabkan seseorang mengalami kaki X, di antaranya:

  • Radang sendi, misalnya osteoarthritis atau rheumatoid arthritis
  • Kelainan genetik yang memengaruhi pertumbuhan tulang atau persendian
  • Penyakit rakitis, yaitu kelainan pada tulang karena kekurangan vitamin D dan kalsium
  • Cedera pada tulang lutut, tungkai, atau tulang kering
  • Infeksi tulang atau osteomielitis
  • Berat badan berlebihan atau obesitas

Langkah Penanganan Kaki X

Penanganan kaki X yang tidak membaik dengan sendirinya perlu disesuaikan dengan penyebabnya. Oleh karena itu, kondisi kaki X perlu diperiksa oleh dokter.

Untuk menentukan diagnosis kaki X dan memastikan penyebabnya, dokter dapat melakukan pemeriksaan fisik dan pemeriksaan penunjang yang meliputi foto Rontgen atau MRI pada kaki dan tungkai serta tes darah.

Setelah melakukan pemeriksaan, dokter akan menentukan langkah penanganan untuk masalah kaki X tergantung pada penyebab dan tingkat keparahan yang dialami. Penanganan tersebut dapat berupa:

1. Pemberian obat-obatan dan suplemen

Pemberian obat-obatan bertujuan untuk mengatasi penyakit yang menyebabkan kaki X. Misalnya, obat nonsteroidal anti-inflammatory drugs (NSAIDs) untuk mengobati kaki X yang disebabkan oleh peradangan pada tulang dan sendi atau arthritis. Sementara itu, untuk mengobati kaki X akibat rakitis, dokter akan memberikan suplemen vitamin D dan kalsium.

2. Penggunaan alat bantu

Bila kondisi kaki X telah menyebabkan penderitanya sulit berdiri atau berjalan, dokter mungkin akan menyarankan penggunaan alat bantu agar penderita dapat berdiri dan berjalan dengan lebih nyaman.

Jika kaki tidak sama panjang, penambahan sol pada sepatu mungkin diperlukan. Hal ini bertujuan untuk menyamakan panjang kaki dan membantu memperbaiki gaya berjalan penderita kaki X.

Selain itu, untuk anak-anak berusia 8 tahun yang masih memiliki bentuk kaki X, disarankan untuk menggunakan alat bantu penjepit atau belat guna membantu pertumbuhan tulangnya.

3. Fisioterapi

Fisioterapi biasanya dianjurkan bagi remaja dan orang dewasa. Metode terapi ini dapat memperkuat otot dan tulang di sekitar lutut dan mencegah kerusakan akibat tekanan di persendian, sehingga kondisi kaki X bisa membaik.

4. Operasi

Jika kondisi kaki X parah hingga mengganggu aktivitas, dokter umumnya merekomendasikan tindakan operasi. Sejauh ini, tingkat keberhasilan pengobatan kaki X yang tertinggi adalah prosedur operasi. Meski demikian, prosedur ini juga memiliki risiko, misalnya kegagalan pertumbuhan tulang atau kaki X tidak berhasil diperbaiki.

Selain dengan langkah penanganan di atas, dokter juga biasanya akan menyarankan penderita yang mengalami kaki X untuk menurunkan berat badan agar beban tubuh tidak banyak menekan sendi lututnya. Dokter juga mungkin akan menyarankan penderita untuk rutin olahraga guna menstabilkan bagian lutut.

Dokter atau ahli fisioterapi biasanya akan menyarankan penderita kaki X untuk menjalani program latihan atau olahraga yang dirancang untuk memperkuat otot tungkai, pinggul, dan juga paha.

Kondisi kaki X akibat kelainan bawaan memang tidak bisa dicegah. Namun, dengan penanganan yang tepat, dampaknya dapat diminimalkan. Jika Anda atau anak Anda terlihat memiliki kaki X, sebaiknya konsultasikan ke dokter untuk mendapatkan pemeriksaan dan penanganan.