Hadits tentang bersungguh sungguh dalam belajar
Ilustrasi belajar di rumah selama pandemi Covid-19. /dok Assalamu'alaikum
Dari Abu Musa Ra., dari Nabi Saw., beliau bersabda, "Perumpamaan petunjuk dan ilmu yang Allah Swt. mengutusku untuk membawanya adalah seperti hujan yang lebat yang turun mengenai tanah. Baca Juga: Sudahkah Anda Beramal Hari Ini? Yuk Kita Simak Hadistnya >Di antara jenis tanah itu ada yang dapat menyerap air sehingga dapat menumbuhkan tumbuh-tumbuhan dan rerumputan yang banyak; ada tanah yang keras lalu menahan air (tergenang) sehingga dapat diminum oleh manusia, memberi minum hewan ternak, dan menyiram tanaman; Dan yang lain ada permukaan tanah yang berbentuk lembah yang tidak dapat menahan air dan juga tidak dapat menumbuhkan tanaman. Perumpamaan itu adalah seperti orang yang paham agama Allah Swt. dan dapat memanfaatkan apa yang aku diutus dengannya, dia mempelajarinya dan mengajarkannya, dan juga perumpamaan orang yang tidak dapat mengangkat derajat dan tidak menerima hidayah Allah Swt.dengan apa yang aku di utus dengannya." (HR Bukhari-Muslim). Baca Juga: Genoa vs Napoli: Suntikan Tiga Poin, Partenopei naik ke peringkat kelima.
Ilmu Islam adalah ilmu yang punya keutamaan yang besar untuk dipelajari. Ketika seseorang mempelajarinya, maka ia mesti memupuk terus rasa semangat sehingga tidak kendor. Bagaimana teladan ulama dalam hal semangat belajar? Dari Abu Hurairah, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, احْرِصْ عَلَى مَا يَنْفَعُكَ وَاسْتَعِنْ بِاللَّهِ وَلاَ تَعْجِزْ “Semangatlah dalam hal yang bermanfaat untukmu, minta tolonglah pada Allah, dan jangan malas (patah semangat).” (HR. Muslim no. 2664). Imam Nawawi mengatakan tentang hadits di atas, “Bersemangatlah dalam melakukan ketaatan pada Allah, selalu berharaplah pada Allah dan carilah dengan meminta tolong pada-Nya. Jangan patah semangat, yaitu jangan malas dalam melakukan ketaatan dan jangan lemah dari mencari pertolongan. ” (Syarh Shahih Muslim, 16: 194). Guru kami, Syaikh Sholeh Al ‘Ushoimi hafizhohullah menyebutkan ada tiga cara agar tidak kendor semangat dalam belajar yang beliau simpulkan dari hadits di atas: 1- Semangat untuk meraih ilmu yang bermanfaat. Ketika seseorang mendapatkan hal yang bermanfaat tersebut, hendaklah ia terus semangat untuk meraihnya. 2- Meminta tolong pada Allah untuk meraih ilmu tersebut. 3- Tidak patah semangat untuk meraih tujuan. Mari kita lihat beberapa perkataan ulama salaf yang menunjukkan semangat mereka dalam belajar. Al Junaid rahimahullah, ما طلب أحد شيئا بجد وصدق إلا ناله فإن لم ينله كله ناله بعضه “Tidaklah seseorang mencari sesuatu dengan sungguh-sungguh dan penuh kejujuran, melainkan ia akan meraihnya. Jika ia tidak seluruhnya, ia pasti meraih sebagiannya.” Lihat saja bagaimana semangat para ulama. Ketika Imam Ahmad bin Hambal masih usia beliau, terkadang ia sudah keluar menuju halaqoh para ulama sebelum Shubuh. Ibunya saat itu mengambil bajunya dan mengatakan -sebagai tanda sayang pada Imam Ahmad-, “Tunggu saja sampai suara adzan dikumandangkan atau tiba waktu Shubuh.” Coba perhatikan, Imam Ahmad sebelum Shubuh saja sudah bersiap-siap untuk belajar, sedangkan mata kita saat itu masih sulit untuk bangkit dari tidur yang nyenyak! Lihat pula bagaimana semangat Al Khotib Al Baghdadi ketika membaca kitab Shahih Al Bukhari hingga tuntas pada gurunya Isma’il Al Hiriy dalam tiga kali majelis. Bagaimana majelis tersebut? Majelis pertama dan kedua dibacakan kitab shahih tersebut mulai dari Maghrib hingga Shubuh. Majelis ketiga, shahih Bukhari dibacakan dari waktu Dhuha hingga Maghrib dan dilanjutkan terus hingga terbit fajar Shubuh. Lihat pula semangatnya Abu Muhammad bin At Tabban dalam awal-awal belajar. Ia ketika itu belajar dalam seluruh malam. Karena begitu sayang, ibunya sampai melarang ia membaca di malam hari seperti itu. Caranya agar bisa terus belajar, Abu Muhammad mengambil lampu dan diletakkan di bawah baskom sehingga dikira dirinya sudah tidur. Jika ibunya telah tidur, ia mengambil kembali lampu tersebut dan ia melanjutkan belajarnya di malam hari. Subhanallah! Luar biasa semangat Abu Muhammad rahimahullah dalam belajar. Bagaimana dengan kita yang terus malas-malasan bahkan mungkin tidak pernah mengenal begadang dalam menimba ilmu Islam? Ibnu ‘Aqil ketika usianya mencapai 80 tahun, ia bersenandung: Semangatku tidaklah luntur di masa tuaku, Begitu pula semangatku dalam ibadah tidaklah usang. Walau terdapat uban di rambut kepalaku, namun tidak melunturkan semangatku. Hanya Allah yang memberi taufik untuk terus semangat dalam belajar. Referensi: Ta’zhimul ‘Ilmi karya guru kami Syaikh Sholeh Al ‘Ushoimi, hal. 14-16. — Akhukum fillah, Muhammad Abduh Tuasikal (Rumaysho.Com) @ Nasmoco Sleman, Selasa pagi, 24 Dzulhijjah 1434 H — Bagi yang berminat dengan kaos Rumaysho.Com seharga Rp.85.000,-, silakan PIN BB: 2A04EA0F atau sms ke 0852 00 171 222. Silakan lihat toko online Ruwaifi.Com.
Brilio.net - Ilmu adalah kunci segala kebaikan dan pengetahuan. Ilmu merupakan sarana untuk menjalankan apa yang Allah perintahkan pada kita. Tak sempurna keimanan dan tak sempurna pula amal kecuali dengan ilmu. Dengan ilmu Allah disembah, dengannya hak Allah ditunaikan, dan dengan ilmu pula agama-Nya disebarkan. BACA JUGA : Sebagian di antara kita mungkin menganggap bahwa hukum menuntut ilmu agama sekadar sunnah, yang artinya mendapat pahala bagi yang melakukannya dan tidak berdosa bagi siapa saja yang meninggalkannya. Padahal, terdapat beberapa kondisi di mana hukum menuntut ilmu agama adalah wajib atas setiap Muslim (fardhu ‘ain) sehingga berdosalah setiap orang yang meninggalkannya. BACA JUGA : Tholabul ilmi fariindothun ala kulli muslimin Artinya: Keutamaan menuntut ilmuTerdapat banyak dalil dari kitab Allah dan sunnah Rasul-Nya terkait keutamaan ilmu dan pemilik ilmu. Di antaranya adalah: 1. Memudahkan seseorang mendapatkan surga. Hal ini sebagaimana ditunjukkan oleh hadits Abu Hurairah radhiyallahu 'anhu, Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: Artinya: 2. Ilmu sebagai amal jariyah. Artinya: 3. Akan diangkat derajatnya oleh Allah. Artinya: Dan Allah berfirman: Artinya: 4. Orang berilmu adalah orang yang paling takut dengan Allah. Seperti dalam surah Fatir 28, Allah menjelaskan seseorang dengan ilmu akan lebih memahami bagaimana kehidupan diciptakan dan mendalami pengetahuan tentang kuasa Allah sebagai sang Maha Pencipta. Orang berilmu akan takut melakukan hal-hal yang mengandung dosa karena ia memiliki pengetahuan akan kekuasaan dan juga kebesaran Allah SWT. Artinya: 5. Orang berilmu diberi kebaikan di dunia dan akhirat oleh Allah. Artinya: Adab menuntut ilmu dalam IslamSelain memiliki beberapa keutamaan dalam menuntut ilmu, dalam Islam juga diajarkan bagaimana adab seseorang saat menuntut ilmu agar ilmu yang sedang ia pelajari dapat membawa banyak berkah bagi kehidupan. Seperti kata Imam Malik pada kaum Qurais yaitu sebagai berikut: Artinya: Dari pesan tersebut, dapat kita ketahui sangat penting untuk mempelajari adab terlebih dahulu sebelum seseorang menuntut ilmu. Berikut ini adab-adab menuntut ilmu yang perlu kita ketahui: 1. Niat Lillahi ta'ala. Saat kita hendak menuntut ilmu, niat utama kita harus karena Allah. Seperti firman Allah dalam surah Al Bayyinah ayat 5: Artinya: 2. Selalu berdoa saat menuntut ilmu. Seperti Nabi Muhammad yang selalu berdoa dalam menuntut ilmu, sebagai berikut: Artinya: 3. Bersungguh-sungguh dalam menuntut ilmu. Ketika menuntut ilmu hendaknya kita bersungguh-sungguh dan selalu antusias untuk mendapatkan ilmu yang bermanfaat. Tuntutlah ilmu seolah-olah tidak pernah kenyang dengan ilmu yang didapatkan, hendaknya kita selalu berkeinginan untuk menambah ilmu kita. Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam barsabda, "Dua orang yang rakus yang tidak pernah kenyang: yaitu orang yang rakus terhdap ilmu dan tidak pernah kenyang dengannya dan orang yang rakus terhadap dunia dan tidak pernah kenyang dengannya." (HR. Al-Baihaqi) 4. Menjauhi maksiat. Artinya: Agar kita mendapatkan ilmu yang bermanfaat dan penuh berkah,, maka kita harus menjauhkan diri dari maksiat, karena maksiat akan membuat otak menjadi sulit untuk berkonsentrasi sehingga ilmu yang kita tangkap akan sulit di mengerti. 5. Jangan sombong ketika menuntut ilmu. Jika ingin mendapatkan ilmu yang bermanfaat, alangkah baiknya kita harus tetap rendah hati. Jangan merasa sombong ketika kita sudah merasa cukup dengan ilmu yang kita miliki, seperti kata Imam Mujahid seperti dibawah ini: Artinya: 6. Menyimak guru saat menuntut ilmu. Artinya: Menyimak guru atau seseorang yang sedang memberikan ilmu kepada kita merupakan salah satu adab dalam menuntut ilmu. Jangan berbicara atau melakukan hal lain yang tidak ada hubungannya sama sekali dengan pelajaran yang disampaikan saat menuntut ilmu, dalam artian kita harus fokus mendengarkan dan menyimak. Nah mulai sekarang, usahakan tetap fokus dan bersungguh-sungguh dalam menuntut ilmu ya. Tetap semangat menuntut ilmu di mana saja, tak hanya di bangku sekolah atau di bangku perkuliahan saja, namun juga harus diiringi dengan menuntut ilmu agama sebagai bekal kita hidup di akhirat nanti. |