Hal apa saja yang harus dilakukan dalam membuat prototipe perangkat keras elektronik

Hal apa saja yang harus dilakukan dalam membuat prototipe perangkat keras elektronik

LancangKuning.com - Kata dari Prototype adalah kata yang berasal dari bahasa yunani yang artinya "Bentuk Primitif". Prototype adalah salah satu dari sekian banyak metode pengembangan pada perangkat lunak yang banyak dipakai oleh sebagian orang yang mengetahui kegunaannya.  Karena prototyping berguna untuk sebagai alat pengujian suatu konsep sebuah produk sebelum produk atau barang - barang tersebut di pasarkan, disebarluaskan ataupun diperbanyak.

Prototype pada umumnya digunakan oleh banyak orang untuk mengevaluasi sebuah design yang dibuat oleh suatu perusahaan. Pada awalnya prototype itu akan diuji dan dianalisa secara berurut atau sistematis. Lalu, apa manfaat prototype perangkat keras untuk mempermudah pekerjaan kita???.

Prototype adalah metode dengan kesempurnaan yang akan bersaing dengan produk akhir yang kita buat. Hal itu tentu akan sangat terasa apabila kita menggunakan prototype untuk memperbaiki produk - produk yang mana akan diperbaiki dan yang akan dipertahankan. Untuk lebih jelasnya, mari kita bahas tentang prototype perangkat keras pada komputer.

Baca Juga : Tempat Wisata di Pekanbaru

=> Prototype digunakan untuk menguji penampilan bermacam bentuk perencanaan, sebagai contoh yang mudah dimengerti, misalnya pada pembuatan mouse yang ada di komputer. Tentu kita membutuhkan pengujian untuk menyesuaikan dengan bagian- bagiannya. Anggap saja misalnya ada 3 bagian yang ada di mouse itu, yang pertama bagian kulit (bagian luar), yang kedua bagian otak (elektronik), dan yang ketiga bagian design (bagian rancangan mouse). Dari ketiga gabungan bagian -bagian tersebut mengapa bisa menjadi sempurna?? Karena bagian tersebut sudah diuji sehingga menjadi barang yang menarik untuk dilihat, dan mempunyai kepekaan terhadap perintah -perintah yang baik.

=> Prototype berguna untuk alat pengujian dan menjadi penyempurna design usaha, banyak orang yang berfikir untuk mencari ide untuk membuat usaha. Mungkin ide itu akan sempurna jika dipikir -pikir, tetapi ketika kita mewujudkannya menjadi nyata semua secara fisik, belum tentu semua akan sempurna. Gunanya prototype disini adalah untuk melakukan pengujian fungsionalitas dari ide kita itu. Karena kita tidak akan pernah tahu apa yang akan salah dengan ide yang kita pikirkan dan menjadikannya nyata.

=> Prototype adalah alat pembantu yang digunakan untuk mendeskripsikan suatu produk atau barang, dengan adanya prototype ini, usaha kita akan lebih mudah untuk mendeskripsinya, apapun itu bentuk usahanya. Karena dengan prototype ini, kita akan mengetahui seluk beluk produk atau barang yang kita buat. Dari segi finansialnya, legalitas dan lain- lain.

Baca Juga : Akreditasi Jurusan Kampus Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Marendeng Majene

=> Dengan prototype orang lain akan menganggap bisnis kita serius, pada saat kita sedang menemui mitra kerja sama bisnis, bisnis kita akan menjadi lebih dipercaya dan diyakini oleh mitra bisnis kita. karena prototype bukan hanya membuat bisnis kita dianggap serius, Bisnis kita juga akan terlihat lebih profesional yang mempunyai tujuan nyata, ide yang bagus bukan???.

Inilah macam-macam prototype :

Design Prototype = jenis prototype ini digunakan untuk membuat perancangan suatu sistem informasi yang sedang digunakan.

- Requirement Prototype = jenis prototype ini digunakan untuk mencari tahu apa saja kebutuhan aktivitas bisnis si pengguna. Misalnya di sebuah toko ada owner atau pemilik toko, kasir, dan karyawan. Maka pengguna sistem bisa dibedakan berdasarkan user tersebut yang sesuai dengan kebutuhannya.

Baca Juga : Tempat Wisata di Riau

- Feasibility Prototype = jenis prototype ini dipakai untuk menguji kelayakan dari teknologi yang akan digunakan untuk sistem informasi yang akan disusun

- Implementation Prototype = jenis ini adalah lanjutannya sebuah rancangan dari rancangan- rancangan prototype sebelumnya. Setelah itu prototype Ini akan disusun untuk sistem informasi yang akan kita gunakan.

Nah, sekian penjelasan mengenai prototype perangkat keras yang sudah kita bahas, semoga informasi ini bermanfaat untuk kalian semua.(Fadil)

PROSES PROTOTYPING KOMPETENSI INTI 3. Memahami, menetapkan, menganalisis, dan mengevaluasi tentang pengetahuan factual, konseptual, operasional dasar, dan metakognitif sesuai dengan bidang dan lingkup kerja Teknik Komputer dan Jaringan pada tingkat teknis, spesifik, detail, dan kompleks, berkenaan dengan ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dalam konteks pengembangan potensi diri sebagai bagian dari keluarga, sekolah, dunia kerja, warga masyarakat nasional, regional, dan internasional. 4. Melaksanakan tugas spesifik dengan menggunakan alat, informasi, dan prosedur kerja yang lazim dilakukan serta memecahkan masalah sesuai dengan bidang kerja Teknik Komputer dan Jaringan. Menampilkan kinerja di bawah bimbingan dengan mutu dan kuantitas yang terukur sesuai dengan standar kompetensi kerja. Menunjukkan keterampilan menalar, mengolah, dan menyaji secara efektif, kreatif, produktif, kritis, mandiri, kolaboratif, komunikatif dan solutif dalam ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah, serta mampu melaksanakan tugas spesifik di bawah pengawasan langsung. Menunjukkan keterampilan mempersepsi, kesiapan, meniru, membiasakan, gerak mahir, menjadikan gerak alami dalam ranah konkret terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah, serta mampu melaksanakan tugas spesifik di bawah pengawasan langsung  KOMPETENSI DASAR 3.5 Menganalisis proses kerja pembuatan prototype produk barang/jasa 4.5 Membuat alur dan proses kerja pembuatan prototype produk barang/j asaAPERSEPSI Dalami bab ini, kita akan membuat analisa dan langkah kerja dalarn menibuat prototype produk perangkat keras. Kegiatan prototype disebut juga prototyping. Kegiatan ini merupakan kegiatan esensial karena dalam prototyping terdapat fase uji coba barang. Untuk itu, mari kita pelajari bab berikut dengan saksama! AYO PAHAMI A. PROSES KERJA PEMBUATAN PROTOTYPE Pembuatan prototype disebut dengan prototyping. Tujuan dari prototyping adalah sebagai penguji daya tahan bentuk usaha yang ingin kita buat. Inovasi bertahap adalah keadaan di mana suatu badan usaha tidak bisa dibuat dalam bentuk prototype. Inovasi bertahap biasanya menyesuaikan keadaan di dunia nyata. Dengan adanya kegiatan prototyping, para wirausahawan, khususnya enterpreneur akan mengetahui keunggulan dan kelemahan badan usaha yang dibangunnya. 1. Kegiatan Prototyping sebagai Artefak dalam Pembuatan Desain Prototype dapat dianggap sebagai bentuk artefak, baik dalam tingkatan berdiri sendiri atau menjadi bagian dalam sebuah desain. Bila dilihat sebagai artefak, prototype mengandung karakteristik sebagai berikut: mendukung kreativitas, membantu pengembang untuk menangkap dan menghasilkan ide, memfasilitasi pengembang dan memberikan informasi yang relevan tentang pengguna prototype. Prototype dapat mendorong terjadinya komunikasi dan membantu para wirausahawan dengan konsumen dalam berinteraksi untuk menyempurnakan badan usaha yang dibangun. Kita bisa menganalisa kegiatan prototyping berdasarkan 4 dimensi, yakni: a. Dimensi Representusi Dimensi representasi berarti menggambarkan bentuk prototype, misalnya kumpulan kertas, sketsa atau simulasi komputer. Prototyping lebih cenderung kepada pembuatan iklan, produk, dan pertimbangan tempat yang akan digunakan serta perhitungan aspek finansial. b. Dimensi Presisi Dimensi presisi menggambarkan tingkat ketelitian prototype yang akan dievaluasi. Dalam dimensi tersebut, prototype dibagi menjadi 3 yakni infonnal, kasar, atau halusc. Dimensi Interuktf Dimensi interaktif menggambarkan sejauh mana hubungan antara konsumen dengan prototype yang dibuat oleh seorang wirausaha. d. Dimensi Evolusi Dimensi evolusi menggambarkan prediksi siklus hidup dari suatu prototype, misalnya. prototype tersebut bersifat sekali pakai atau permanen. 2. Tahapan Tahapan dalam Prototyping Tahap-tahap dalam prototyping boleh dikata merupakan tahap-tahap yang dipercepat. Strategi utama dalam prototyping adalah pekerjaan yang mudah terlebih dahulu dan sampaikan hasilnya kepada pengguna sesegera mungkin. Untuk lebih jelasnya, berikut adalah bagan yang menerangkan tentang tahap-tahap dalam prototypingHarris (2003) membagi prototyping dalam enam tahapan. Tahapan-tahapan tersebut antara lain: a. Mengidentiiikasi model prototype. Dalam bagian ini, pihak wirausahawan atau enterpreneur menjadi mengerti apa saja yang ada di dalam badan usaha yang mereka buat. b. Rancang bangun prototype dengan bantuan software seperti word processor, spreadsheet, database,pengolah grafik, dan software CASE (Computer-Aided System Engineering). c. Uji prototype untuk memastikan prototype dapat dengan mudah dijalankan untuk tujuan demonstrasi. d. Siapkan prototype USD (User ’s System Diagram) untuk mengidentifikasi bagian- bagian dari perangkat lunak yang diprototypekan. e. Evaluasi dengan pengguna untuk mengevaluasi prototype dan melakukan perubahan jika diperlukan. f. Transformasikan prototype menjadi perangkat lunak yang beroperasi penuh dengan melakukan penghilangan kode-kode yang tidak dibutuhkan, penambahan program- program yang memang dibutuhkan dan perbaikan dan pengujian perangkat lunak secara berulang. 3. Faktor-Faktor Penentu dalam Proses Strategi Pembuatan Prototype Berikut adalah faktor-faktor yang ada di dalam strategi prototyping. a. Prototyping bisa berupa sebuah subsistem atau serangkaian dari beberapa subsistem, atau keseluruhan system Ketika kita akan membuat sebuah sistem yang besar, mungkin hal terbaik yang bisa dilakukan adalah memecahnya menjadi subsistem-subsistem yang lebili kecil yang masing-masing subsistem dapat dianalisa berdasarkan strategi yang paling optimal. b. Melakukan prototyping atas bermacam-macam konsep dengan melakukan prototyping atas satu konsep Ketika hanya ada satu atau dua konsep saja yang kemungkinan besar akan dipilih untuk dikembangkan, maka perkembangan prototype dalam jumlah banyak pada masa awal akan memberikan umpan balik penting bagi perancang.c. Prototype iterative vs prototype per konsep Faktor ini berkaitan dengan pertanyaan "apakah masuk akal untuk membuat prototype yang dapat digunakan di dalam semua permasalahan atau hanya berfokus pada kebutuhan desain dalam aspek tertentu sebelum menambah kebutuhan desain di aspek lain? d. Prototype bisa merupakan kerja virtual (Analisa CAD, FEA, CFD, dan lain-lain) atau fisik Analisa kompleks biasanya akan lebih mudah dilakukan oleh komputer dibanding dengan kemampuan manusia. Sehingga, pengembangan model CAD akan membuat balk perkembangan prototype ataupun produk akhir menuai keuntungan produksi. Namun, ada pula umpan balik yang bisa didapatkan oleh perancang, hanya jika para perancang membuat prototype fisik. e. Pembuatan prototype bisa dilakukan oleh pihak luar, bisa juga dengan menggunakan metode rapid prototyping atau dilakukan oleh perusahaan itu sendiri Melakukan outsourcing (menyerahkan urusan kepada pihak luar) dapat membengkakkan biaya dan waktu. Namun, pembuatan prototype secara outsourcing dapat membuat tim perancang terfokus pada aspek lain. Selain itu, tim perancang juga dapat mencari bahan bahan yang tidak dapat ditemukan di dalam perusahaan. Dengan menggunakan metode rapid prototyping, perancang dapat mempercepat produksi prototype yang akan dievaluasi. Yang terakhir, pembuatan prototype bisa dilakukan di dalam perusahaan. Cara ini dianggap sebagai cara yang paling murah namun berpotensi membuang buang waktu. f. Fisik pada suatu prototype dapat dibuat ukuran skala Jika kita berurusan dengan produk yang berukuran besar, seperti kapal dan pesawat terbang, maka kita tidak akan mungkin membuat prototype yang sama ukurannya dengan produk akhirnya (kecuali untuk keperluan uji akhir). maka dari itu, kita bisa membuat skala fisiknya untuk mengetes aspek-aspek tertentu dalam desain produk tersebut. g. Hasil akhir suatu bentuk usaha dapat dibuat skala lewat prototype Mungkin merupakan suatu hal yang bagus apabila perancang dapat merancang prototype yang mampu mencakup beberapa persyaratan desain dalam satu waktu. Hal ini bertujuan agar perancang dapat membuat evaluasi atas fitur yang diharapkanada pada produk tersebut. Dengan adanya skala fungsi, maka perancang akan merasa lebih mudah dalam menguji prototype dan produk final yang memiliki sifat lebih kuat. Tapi, skala fungsional pada prototype dapat menjadi masalah apabila harus melakukan antar-muka dengan beberapa prototype untuk membangun satu desain produk akhirt 4. Pendekatan-Pendekatan dalam Prototype Pendekatan dan alur kerja dalam pembuatan prototype Strategi prototyping adalah kegiatan-kegiatan yang menjadi acuan dalam membuat prototype. Terdapat banyak pilihan dalam strategi prototyping. Berikut adalah pendekatan-pendekatan yang bisa dipilih dalam pembuatan prototype. a. Pendekatun-Pendekatun dalam Strutegi Prototyping Dalam bagian ini, kita akan membahas tentang berbagai pendekatan dalam strategi prototyping. Berikut adalah penjelasan masing-rnasing pendekatan tersebut. 1. Pendekatan Bisnis Pembuatan prototype dengan pendekatan aspek bisnis mengutamakan pada pentingnya sebuah inovasi, proses perancangan kreatif, dan kesuksesan suatu produk. Jadi, prototype harus marnpu membantu perusahaan untuk mendapatkan keuntungan yang maksimal. Lalu, strategi apa yang harus digunakan agar prototyping dan pengembangannya rnenjadi efektif dalam kaitannya dengan pendekatan bisnis? Berikut penjelasannya. a. Informasi pada uji coba prototype harus dapat memberikan informasi yang maksimal tentang kelebihan dan kekurangan suatu produk. b. Prototype sebisa mungkin dapat menjadi representasi dari penggunaan produk akhir. c. Penerapan strategi prototyping harus sederhana. d. Pembuatan prototype harus dilakukan lebih dahulu daripada proses produksi. . e. Produsen tidak boleh menamnbah peralatan baru ketika sedang melakukan prototyping.2. Pendekatan rekayasa Pada pendekatan aspek rekayasa, prototyping adalah kegiatan mengaplikasikan ide pada suatu produk dan mewujudkannya menjadi bentuk fisik atau virtual. b. Faktor-Faktor dalum Alur Kerja Prototyping Berikut adalah faktor-faktor yang ada di dalam alur kerja kegiatan prototyping a. Prototyping dapat dilakukan pada bagian-bagian dari suatu produk, bisa juga dilakukan pada seluruh produk Ketika kita akan rnembuat sebuah produk yang runnt, mungkin hal terbaik yang bisa dilakukan oleh produsen adalah memecahnya menjadi bagian-bagian yang lebih kecil. Nantinya, bagian-bagian tersebut bisa dianalisa sesuai dengan strategi prototyping. b. Jumlah prototype yang digunakan Faktor ini berkaitan dengan pertanyaan "apakah masuk akal untuk ‘membuat prototype yang dapat diaplikasikan pada produk yang berbeda-beda atau membuat prototuype yang berbeda-beda, sesuai dengan jenis produk yang akan dibuat?” c. Protoype bisa berbentuk virtual (Analisa CAD, PEA, CFD, dan lain-lain) atau fisik Analisa prototype pada suatu produk yang rumit biasanya akan lebih mudah dilakukan oleh komputer. Sehingga, pengembangan model CAD akan membantu produsen dalam menganalisa prototype. Namun, ada pula infonnasi yang hanya bisa didapatkan ketika produsen membuat prototype fisik. d. Pembuatan prototype bisa dilakukan dengan bantuan pihak di luar perusahaan, bisa juga dengan nienggunakan metode rapid prototyping atau dilakukan oleh pekerjaan perusahaan tersebut. Melakukan outsourcing (menyerahkan urusan kepada pihak luar) dapat membengkakkan biaya dan waktu. Namun, pembuatan prototype secara outsourcing dapat membuat staff perancang produk dapat berfokus pada masalah lain. Dengan menggunakan metode rapid prototyping, perancang dapat mernpercepat produksi prototype yang akan dievaluasi. Yang terakhir,pembuatan prototype bisa dilakukan di dalam perusahaan. Cara in dianggap sebagai cara yang paling murah namun berpotensi membuang buang waktu. e. Fisik pada suatu prototype dapat dibuat ukuran skala Jika kita berurusan dengan produk yang berukuran besar, seperti kapal dan pesawat terbang, maka kita tidak akan mungkin rnernbuat prototype yang sama ukurannya dengan produk akhirnya (kecuali untuk keperluan uji akhir). Maka dari itu, kita bisa membuat skala fisiknya untuk rnengetes aspek-aspek tertentu dalam desain produk tersebut. B. APLIKASI TEKNIK RAPID PROTOTYPING DALAM PEMBUATAN PROTOTYPE PRODUK PERANGKAT KERAS CAD adalah alat yang sangat penting untuk pembuatan desain prototype produk perangkat keras. Tujuan dari rapid prototyping adalah untuk pengembangan prototype dengan tempo yang relatif cepat. Dengan memperpendek siklus pembuatan prototype evaluasi prototype. Desainer akan lebih mampu mencari altematif lain dan membuat iterasi desain sebanyak yang mereka mau. Dengan demikian, mereka akan lebih berpeluang menemukan solusi atas pennasalahan yang ada pada prototype mereka. Istilah rapid (cepat) adalah istilah yang tergantung pada konteks dan tingkat kesulitan suatu proyek. Prototype awal, seperti sketsa produk, hanya memakan waktu beberapa menit. Dalam fase berikutnya, prototype yang diproduksi dalam jangka waktu kurang dari 1 minggu masih bisa disebut sebagai prototype "cepat". Namun, prototype terakhir akan memakan waktu paling lama, berbulan-bulan atau bahkan sampai bertahun-tahun. Semua itu karena prototype harus memenuhi unsur presisi, interaktif dan evolusi 1. Rapid Prototyping Luar Jaringan Rapid prototyping luar jaringan adalah proses pembuatan prototype yang tidak memerlukan perangkat lunak. Rapid prototyping luar jaringan adalah alat untuk evaluasi segala permasalahan yang berkaitan dengan desain. Maka, jika terdapat kesalahan atau tak dipakai lagi, prototype tersebut akan dimusnahkan.a. Rapid Prototyping Luur Jaringan Menggunukun Kertas dan Pensil Rapid prototyping dapat dilakukan paling cepat menggunakan kertas dan kertas catatan kecil sebagai representasi dari sistem interaktif Dengan berperan sebagai sistem dan pengguna, desainer dapat mengimplementasikan alternatif gambaran dan interaksi dengan lebih cepat. Selain itu, desainer dapat membuat "efek special" dengan biaya yang relative rendah. Misalnya, desainer bisa membuat pointer dari kertas dan digerakkan sesuai dengan arahan desainer. Dengan adanya on prototype ini, para desainer dapat memperkirakan sistem antar-muka yang ada pada produk tersebut. b. Membuat Mock Up Mock up adalah bentuk realistis dari karya digital. Banyak desainer menggunakan mock up untuk membuat ilustrasi desain hardware mereka. Mock up biasanya dibuat dari kertas karton. Mock up adalah prototype fisik tingkat pertarna. Dengan adanya mock up, desainer bisa mengetahui bagaimana interaksi antara produk dengan pengguna akan berlangsung. Dengan adanya mock up, desainer bisa menfokuskan desainnya pada aspek fisik, seperti posisi tombol, dan lain-lain. Desainer juga dapat membuat beberapa mock up untuk perbandingan antara input dengan output, dan juga sebagai alternatif untuk skenario yang berbeda-beda. 2. Rapid Prototyping dalam Jaringan Tujuan dari teknik rapid prototyping dalam jaringan adalah untuk menghasilkan prototype dengan presisi tinggi daripada rapid prototyping luar jaringan. Dengan adanya rapid prototyping dalarn jaringan, desainer bisa mengkomunikasikan idenya lebih mudah kepada klien, manajer, pengembang dan pengguna. Selain itu, teknik tersebut juga berguna bagi para desainer untuk membuat detail gambar suatu produk. a. Simulusi Non-Interaktif Simulasi non-interaktif adalah animasi komputer yang menggambarkan apa yang dilihat oleh seseorang jika orang itu adalah pihak ketiga (orang yang tidak mengoperasikan suatu produk tapi juga melihatnya secara langsung). Simulasi non- interaktif dilakukan apabila rapid prototyping menggunakan video tidak mampu rnenangkap detail kelemahan suatu produk.b. Simulasi Interakty Dalam simulasi interaktif, desainer dapat membuat alat seperti adobe photoshop untuk mernbuat Wizard of Oz. C. PROTOTYPING DENGAN TEKNIK ELEKTRONIK DAN ELEKTROMEKANIK DALAM PRODUK PERANGKAT KERAS Berikut adalah salah satu cara prototyping dalam perangkat keras dengan menggunakan teknik elektronik dan elektromekanik. Ini diambil dari studi yang dilakukan oleh Prof A. Ahluwalia dari Corso LM ‘Materiali Intelligenti e Biomimetici’ 1. Langkah Setelah Breadbaard-Papan Matrix Pertama-tama, gunakan breadboard untuk penyusunan prototype dengan cepat. Papan Matrix digunakan agar prototype dapat disalin untuk membuat PCB. Gambar di atas adalah gambar papan prototype PCB dengan papanmatrix. Solderlah komponen-komponen PCB dan potong beberapa kabel untuk selanjutnya dihubungkan dengan komponen-komponen tersebut. Maka, jadilah sirkuit. 2. Prototype PCB PCB adalah bagian yang menjadi pusat komponen komponen lain. Sirkuit PCB dibuat dcngan cara mcnghubungkan material-material yang ada papan PCB atau "dicetak" pada papan bernama substrat. 3. ECAD ECAD atau Electronic Computer Aided Design adalah pcrangkat lunak untuk mendesain sistem elektronik seperti PCB dan IC. Alat ini bekerja bersamaan dengan alur desain, yakni penciptaan desain chip yang digunakan untuk mcnganalisa dan mendesain chip semikonduktor. Sebelum ada EDA, IC disusun secara manual.RANGKUMAN 1. Berikut adalah faktor-faktor yang dapat berpengaruh dalam kegiatan prototyping: a. Prototyping bisa berupa sebuah subsistem atau serangkaian dari beberapa subsistem, atau keseluruhan sistem. b. Melakukan prototyping atas bermacam-macam konsep dengan melakukan prototyping atas satu konsep. c. Prototype iterative vs I protoipe per konsep. d. Protoipe bisa merupakan kerja virtual (Analisa CAD, FEA, CFD, dan lain-lain) atau fisik. e. Pembuatan prototype bisa dilakukan oleh pihak luar, bisa juga dengan menggunakan metode rapid prototyping atau dilakukan oleh perusahaan itu sendiri.2. Prototype dapat dianggap sebagai bentuk artefak, baik dalam tingkatan berdiri sendiri atau menjadi bagian dalam sebuah desain. . 3. Break-even Point atau BEP adalah sebuah kondisi di mana jumlah pengeluaran yang diperlukan untuk biaya produksi sama dengan jumlah pendapatan yang diterima dari hasil penjualan. Akibatnya, perusahaan tidak mengalami laba maupun rugi. UJI KOMPETENSI 5 A. Berilah tanda silang pada huruf a, b, c, d, atau e di depan jawaban yang paling tepat! 1. Terdapat dimensi dalam proses prototyping. a. 1 b. 2 c. 3 d. 4 e. 5 2. Dimensi presisi biasanya berhubungan dengan .... a. detail b. daya tahan c. waktu d. keindahan e. bentuk 3. Kegiatan protyping yang melibatkan pengguna ke dalam seluruh kegiatan perancang adalah protoyping .... a. berbasis pengguna b. iterative c. kooperatif d. berbasis tugas e. horizontal4. Hal yang pertama dilakukan dalam ruang desain adalah .... a. memunculkan ide sebanyak banyaknya b. menetapkan batasan c. mengeliminasi ide d. mengubah batasan e. mengeksekusi ide 5. Terdapat tahapan prototyping menurut Harris. a. 6 b. 7 c. 8 d. 9 e. 10 6. Berikut bukan merupakan software yang digunakan untuk merancang bangun prototype .... a. Spreadsheet b. Database c. Pengolah graiik d. CASE e. USD 7. Yang harus dilakukan pada tahap akhir prototyping adalah .... a. mengubah prototype menjadiperangkat lunak b. merencanakan pembuatan { c. diskusi d. menetapkan batasan · e. mengeksekusi ide 8. Yang menjadi penyebab kegagalan suatu perusahaan dalam meniru perusahaan lain yang lebih sukses adalah .... a. ketersediaan tenaga ahli b. sistem kerja c. nama tenar d. nama barang e. sistem manajemen9. Prototype vertical memiliki keunggulan dalam hal .... a. interaktif b. presisi c. keluasan d. cakupan komponen e. keluwesan 10. Prototype biasanya memuat prediskis siklus hidup suatu produk. Hal tersebut merupakan bagian dari dimensi .... a. evolusi b. interaktif c. presisi d. estetika e. representasi 11. Lihatlah penjelasan berikut! 1. Informasi pada uji coba prototype harus dapat memberikan informasi yang maksimal tentang kelebihan dan kekurangan suatu produk. 2. Prototype sebisa mungkin dapat menj adi representasi dari penggunaan produk akhir. 3. Penerapan strategi prototyping harus sederhana. 4. Prototyping dapat dilakukan pada bagian-bagian dari suatu produk, bisa juga dilakukan pada seluruh produk. 5. Membuat prototype yang dapat diaplikasikan pada produk yang berbeda-beda atau membuat prototype yang berbeda-beda, sesuai dengan jenis produk yang akan dibuat. Yang bukan termasuk syarat prototype untuk pendekatan bisnis adalah .... a. 1, 2, 3 b. 1, 3, 5 c. 4 dan 5 d. 3 dan 5 e. 2, 4, 512. Prototype pendekatan bisnis lebih menekankan pada .... a. cita rasa b. keuntungan c. keindahan d. subjektivitas e. perhitungan mantap 13. Penyerahan urusan pekerjaan kepada pihak luar disebut juga dengan sistem .... a. outsourcing b. kontrak c. pegawai tetap d. freelance e. mitra bisnis 14. Pak Banu ingin membuat prototype PCB komputer. Sebagai awalan, maka ia harus .... a. mencari kabel b. menggambar sketsa PCB yang ia inginkan c. mencari informasi mengenai PCB d. sekolah kelistrikan e. bekerja sebagai tukang servis elektronik 15. Setelah membuat rancang bangun prototype, desainer bisa melakukan langkah selanjutnya, yakni .... a. Ujiprototype b. Evaluasi dengan pengguna c. Mengidentiiikasi prototype d. Mengubah ke dalam sistem penuh e. Menyiapkan prototype USD B. Jawablah pertanyaan berikut dengan jawaban yang benar! 1. Apakah kegunaan dari garis bertitik tebal? 2. Apakah kegunaan dari garis tebal? 3. Kapan skala pengecilan bisa dipergunakan? 4. Kapan skala penuh bisa dipergunakan? 5. Sebutkan tiga jenis perspektif berdasarkan hukum konvengensi!6. Jelaskan mengenai biaya produksi! 7. Apakah yang dimaksud biaya tetap? 8. Apakah yang dimaksud biaya variabel? 9. Berilah contoh biaya tetap dan biaya variabel! 10. Jelaskan yang dimaksud analisis BEP! TUGAS Bayangkanlah kamu menjasi seorang pengusaha microprocessor komputer. Setelah itu, buatlah makalah mengenai prototype micro processor buatanmu.

Tulislah juga proses proses pengerjaan prototype buatanmu dari awal sampai akhir !


Page 2